Selasa, 13 September 2011

JODOH


Di manakah jodohku sekarang?
 Apakah dia yang selalu menghitung bintang di langit saat malam, di seberang lautan sana? Ah, kenapa harus ada perbedaan lain yang menjadi masalah, setelah nyata-nyata kami dalam iman yang sama..
Mungkin dia perempuan tegar di sebuah rumah pesisir. Tidak pernah mengeluh dalam hidup, selalu ceria dan sahaja. Maaf ku tak menghubungimu kali ini..
Atau dia yang pernah menyebutku ‘istimewa’ di sisinya. Tapi tetap saja bersembunyi dan tidak berani menatapku lama. Haruskah selalu laki-laki yang mulai?
Umi pernah berpesan, “Yang utama diperhatikan dalam mencari jodoh adalah agama. Kecantikan dan kekayaan bisa seketika hilang. Namun, ilmu agama akan selalu berguna dalam mendidik anak dan cucu nantinya.” Hehe.. Berarti yang pas cari guru agama aja ya Mi.. Love you.
"Jodoh itu ada dua macam, pertama: Jodoh pelaminan. Jodoh ini biasanya hanya sampai di pelaminan saja, dan berujung pada perceraian. Kedua: Jodoh akhir hayat. Ini dia jodoh yang kita cari-cari, jodoh ini tidak akan terpisahkan kecuali oleh ajal yang memisahkan." Kata Bang Emen. 
Ayah selalu bilang; “Apapun yang terjadi dengan kita, itulah yang terbaik dari Allah. Kalau itu kebahagiaan, harus disyukuri. Kalaupun itu musibah, semoga jadi bahan introspeksi. Kematian, pertemuan, perpisahan, jodoh adalah sebagian dari rahasia takdir yang harus diterima dengan lapang dada. Karena dibalik semua itu, selalu ada hikmah yang sering kali baru kita sadari belakangan.”
Karenanya, please.. Yah! Jangan ada acara jodoh-jodohin aku ya!? Aku hanya butuh restu dan bimbinganmu, Yah. Semoga pilihanku kelak adalah sebuah kebahagiaan, bukanlah musibah!
Amien,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar