Sabtu, 10 Maret 2012

Sepotong Besi


FollowTwitSadah@FahrieSadah
 
Teringat waktu almarhum Kakek masih ada, kami memanggilnya Abu. Abu sering menulis tamsilan dan dibacakan buat anak, cucu maupun murid-muridnya. Ya Allah, lapangkanlah kubur beliau, dan tempatkanlah beliau di tempat paling mulia di sisimu, Aamiin Ya Rabbal 'Alamiin ..

Ini salah satu tamsilan yang pernah kakek sertakan dalam surat kakek untukku..

Sepotong Besi
Oleh: Tgk. H. Abd. Wahab Hasan

Aku sepotong besi, dibiarkan tak ada yang peduli
Aku diambil sipande besi, aku dibakar, dibakar merah sekali
Aku dipukul, dipukul dengan palu besi
Aku dipalu, dipalu bertubi-tubi
Aku dibentuk sesuka hati, aku dibikin, dibuat pisau belati
Aku diberi gagang kayu jati
Aku diberi sarung, sarung kulit sapi
Mataku tajam, tajam sekali, dapat memotong semua ini
Aku digunakan di sana-sini, aku disangkut dipinggang lelaki
Aku kini sudah disukai, aku dipakai setiap hari..

***

Catatan: Untuk memperoleh semua ini, sabar derita harus dilalui, tak kan dapat ilmu yang tinggi, sebelum derita kita rasai, baik akhirat dan duniawi.

Untuk ananda, camkanlah tamsilan ini..!
Abu,-



Tidak ada komentar:

Posting Komentar