Kamis, 29 Maret 2012

Selamat Ulang Tahun, Kamu!


Aku harus ekstra hari-hati nih, siap mental, jasmani dan rohani! Kenapa? Karena hari ini aku ulang tahun! Dan aku yakin, teman-teman sekantorku yang rese itu, sudah siap dengan segudang rencana untuk ngerjain aku. Kejutan-kejutan manis sih tidak masalah, tapi zaman sekarang, orang lebih senang buat kejutan yang menyakitkan.

Seperti halnya tahun lalu, se-isi kantor memandangku seakan-akan aku baru kepergok mencuri, jelas aku frustasi berat waktu itu. Apalagi si Hadi ikut diamin aku, dan klimaksnya adalah ketika bos ngasi surat peringatan atas kesalahan yang sama sekali tidak aku lakukan. Memang sih, ujung-ujungnya happy ending, dan Hadi melamarku jadi tunangannya setelah mendapat potongan blackforest yang pertama.

Dan hari ini aku yakin mereka akan merencanakan sesuatu. Entah apalah! Minimal aku harus siap-siap, jangan sampai shok seperti tahun lalu. Tidak, aku tidak mau kecolongan lagi! Untuk antisipasi, bawaan aku hari ini lumayan banyak, ada handuk dan pakaian salin, siapa tahu sampai di kantor kena siram air bekas cuci piring! Ada helm meskipun aku naik mobil, kan tidak lucu kalau sudah cantik-cantik begini, kena timpuk telur busuk! Nah, yang paling penting, ban mobil serep jangan lupa, dan Mang Sodikin, pekerja bengkel langgananku itu harus diajak! Tidak mustahil, mungkin kali ini mobilku yang akan jadi sasaran.

“Sudah siap, Mang? Kita berangkat sekarang yuk!” 

“Baik Nenk, emang ada acara apa Nenk di kantor?”

“Ah, mang Dikin mau tahu saja! Jalan Mang, kita sudah telat nih!” Mang Dikin mengangguk patuh.

‘Tumben hari ini jalanan lancar’, pikirku dalam hati. Biasanya, setengah jam lebih baru sampai kantor, tapi hari ini 15 menit sudah sampai. Dan, kantor terlihat masih sepi. ‘Sudah jam delapan lewat masih sepi begini! Jangan-jangan ini bagian dari rencana usil mereka!’ Terkaku dalam hati. 

Pak Somad, satpam kami dengan tergesa membuka portal begitu mobilku tiba. “Kok diportal segala, Pak?” Tanyaku dari dalam mobil.

Pak Somad sepertinya kaget melihat kehadiranku “Lho, hari ini kan libur, Bu Risma”.

“Emangnya hari ini tanggal merah, Pak?! Bapak pasti ikut bersandiwara seperti yang lain kan?” Tuduhku sambil mengenakan helm anti telur busuk. Pak Somad memandangku heran, lalu mengalih pandangannya ke Dikin, Dikin hanya angkat bahu.

“Maaf, Bu Risma..” Pak Somad berkata hati-hati, “Hari ini kan, Minggu Bu..” Sambungnya.

Mulutku ternganga sebentar, sempat kulirik ketika Mang Dikin dan Pak Somad tersenyum geli. “Kok Mang Dikin tidak bilang kalau hari ini, Minggu!” Protesku dengan mata mendelik.

Sambil tetap menahan tawa Mang Dikin membela diri, “Maaf Nenk, Mamang tahu kalau hari ini Minggu, mangkanya tadi Mamang tanya, apa di kantornya Neng lagi ada acara?”

“Iiih..! udah putar balik!” Perintahku. ‘hari ini benar-benar menyebalkan! Kok bisa-bisanya aku lupa kalau hari ini, Minggu!?’ Pikirku dalam hati sambil terus mengutuk hari ini.  

“Nenk, helmnya dilepas saja, kan kita naik mobil..”

“Mamaaang!! Diam!” Huh, Mang Dikin sepertinya sengaja bikin aku tambah kesal. Kuperhatikan wajahku di spion mobil, terlihat sangat bodoh. Dan batinku terus berkoceh sendiri, ‘Risma..Risma, hari ini kamu sukses ngerjain diri kamu sendiri! Selamat ulang tahun, kamu! 

NB: 479 kata. (Udah telat, tapi biarlah.. hehe)

Ikut serta #FFSpesial  dalam rangka ulang tahun Masmin kece yang jatuh pada tanggal 27 Maret. Selamat Ulang Tahun, Kamu! Dan untuk siapa saja yang berulang tahun hari ini.. ^^


Salam,-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar