Senin, 12 Maret 2012

PRT juga Manusia


FollowTwitSadah@FahrieSadah

Anas bin Malik R.a sebelum menjadi Mufti dan ahli hadist, beliau adalah pembantu Rasulullah Saw (Khadim ar-Rasul). Anas sering mengisahkan, bahwa majikannya (Rasulullah), memperlakukan dirinya layaknya anggota keluarga, tidak memandang rendah padanya karena ia pembantu.

Pada suatu hari Rasulullah menyuruh Anas membeli sesuatu, maka pergilah ia ke pasar. Di pasar, Anas melihat anak-anak yang sedang bermain, dan ia-pun tertarik ikut bermain bersama mereka (saat itu anas juga masih kecil). Karena terlalu lama menunggu, akhirnya Rasulullah menyusul Anas ke pasar, dan memergoki Anas melalaikan tugasnya, malah asyik bermain-main. 


Apa yang dilakukan Rasulullah terhadap pembantunya itu?  

Betapa kagetnya Anas, karena tiba-tiba ada yang mengangkatnya dari belakang. Ketika ia menoleh, ternyata Rasulullah Saw, majikannya. Anas langsung pucat pasi, ia tahu kesalahan yang telah ia perbuat, dan ia sudah siap bila Rasulullah marah atau menghukumnya. Namun sama sekali tidak, Rasulullah justru tertawa lalu bertanya dengan lembut sambil jongkok dan memegang kedua bahu Anas; “Wahai Unais, apakah kamu sudah kerjakan apa yang aku perintahkan?” 

Wajah teduh dan kelembutan itu membuat Anas tertegun beberapa detik, “Iya, iya.. Maafkan aku wahai Rasul, aku beli sekarang..” Jawab Anas cepat, lalu ia langsung berlari mengerjakan tugasnya. Sejak kejadian itu, Anas berjanji tidak akan pernah melalaikan tugasnya lagi, apalagi sampai mengecewakan Rasulullah, majikannya.  

Pada riwayat yang lain Anas juga pernah berkata; “Aku menjadi pembantu Rasulullah Saw selama Sembilan tahun. Dan selama itu, bila aku tidak mengerjakan tugasku, Rasulullah tidak pernah membentakku. Dan ketika aku mengerjakan tugasku, Rasulullah tidak pernah mencari-cari kesalahan dari apa yang aku kerjakan”.

Pada saat Rasulullah menjadi pemimpin kaum muslimin di Madinah. Jangan dibayangkan, semua masyarakat pada masa itu taat pada perintah Rasulullah dari A sampai Z! Tidak pernah membantah, atau semuanya disiplin, tidak! Dan dari sirah-sirah beliau, kita bisa mengambil teladan bagaimana Rasulullah menindak bawahannya yang berbuat salah. Beliau selalu bersikap lembut dan bersahabat ketika bermu’amalah dengan segenap bawahan Beliau. Tidak pernah membentak, tidak pernah memukul, tidak pernah mencaci, namun Beliau dengan posisinya sebagai pemimpin, tetap dengan kesederhanaan dan kelembutannya. 

Pertanyaaannya sekarang.. Apabila Rasulullah Saw ada dirumah kita hari ini, apakah yang akan Beliau katakan bila melihat perlakuan kita terhadap pembantu? Yang seperti ini…

Baca beritanya di sini ..!

Sekeluarga Menyiksa Pembantu dan Merantainya Bersama Anjing

 

Anggota brimob aniaya pembantu hingga cacat, 

Lihat videonya di bawah ini ..



Salam,-


Tidak ada komentar:

Posting Komentar