Jumat, 20 Januari 2012

Inilah Aku, Tanpamu

FollowTwittSadah@FahrieSadah

 Dulu, setiap hari menjelang tidur harus sms kamu; “Met bobo sayang. Aku kangen dan cinta banget sama kamu”. Masalahnya, Kalau aku lupa, sms kamu yang akan masuk duluan; “Sms-nya mana, Beb?” Tapi sekarang, Nokia-ku tertunduk malu setiap kupandang, seakan ikut merasa bersalah atas kesunyian ini. 

Dulu, jam 10 pagi pasti ada telpon dari kamu; “Lagi ngapain, Beb?”  Seperti biasa aku jawab dengan rasa dongkol; “Lagi kerja sayang, nanti aku telpon kamu jam makan siang ya?” Namun kini, inilah aku,tanpamu, sangat merindu.

Dulu, kamu sering bersamaku kapan saja dan kemana saja aku pergi. Tapi pagi ini, sudah tiga hari aku terbaring di rumah sakit akibat kecelakaan, kamu tidak kunjung datang. Ya, aku masih bisa tersenyum, karena kamu masih mau menulis sepucuk surat. Ohya, tadi suster yang menyampaikan suratmu sempat bertanya; “Mas, pacarnya ya? Cantik dan sopan sekali ya..”.

 Dengan tergesa aku membuka amplop itu, ternyata ada foto wisudamu. Ya Allah, kamu berhasil, Sayang. Dan sumpah! Kamu jauh lebih cantik dari yang suster tadi gambarkan! Sayang, aku pingin hubungan kita seperti dulu lagi, aku mau balik sama kamu.

Aku baca suratmu perlahan, ingin meresapi kehadiranmu di setiap hurufnya..

Assalamu’alaikum..
Masih boleh panggil beb ngak? Hehe, becanda Kak.
Maaf aku ngak bisa jenguk Kakak. Aku takut terjebak lagi dalam perasaan itu. Kakak kan tahu, saat kita pacaran, aku pinginnya selalu sama kakak. Ternyata yang Kakak bilang benar, aku harus bisa menyelesaikan masalahku sendiri, jangan selalu bergantung pada kakak!


 Dulu, setiap malam aku menunggu sms Kakak, aku takut kakak melupakanku. Sekarang, aku lebih banyak mengaji kalau malam. Ternyata, dengan membaca Al-Qur’an dan lebih dekat kepada Allah, tidak sulit melupakanmu, Kak.. hehe.


Dulu, setiap pagi aku kepikiran Kakak, padahal waktu itu aku lagi kuliah, selalu tidak sabar untuk bertemu kakak sepulang kuliah. Tapi sekarang, semenjak kita putus, aku lebih banyak ikut kegiatan positif di kampus. Aku juga kursus bahasa, Kak! Dulu kakak selalu mengolok-olok Bahasa Inggrisku, sekarang udah beda lho!


Masih ingat kalimat kakak sebelum kita berpisah? Waktu aku sedang menangis sejadi-jadinya, kakak bilang; “Suatu saat, kamu akan berterimakasih karena aku putusin!”Dan inilah hari itu, Kak. Aku berterimakasih, inilah aku, tanpamu. Mungkin kalau masih jadi pacar Kakak aku tetap seperti dulu, gadis yang bodoh, cengeng, gampang menyerah dan selalu bergantung sama orang lain.


Saat Kakak membaca surat ini, mungkin aku sudah di pesawat. Alhamdulillah, aku dapat beasiswa dari dari kampus untuk melanjutkan studiku di Amerika, do’akan lancar ya, Kak. Dulu, kakak juga bilang, “Jangan pernah ragu dengan cinta-ku! Hanya saja belum tiba waktunya”. Aku tidak pernah ragu, Kak. Kakak juga jangan ragukan cintaku ya!? Bila memang sudah tiba waktunya, segera lamar aku, tidak usah pacaran-pacaran lagi! Hehe..  


Moga cepat sembuh, semoga Allah menyertai usaha, do’a dan cinta kita..


“Suster..suster!”

“Ada apa, Mas? Kenapa teriak-teriak?” Tanya suster sambil lari-lari kecil ke arahku.

“Bantu saya, Sus. Ssh.. Saya mau sujud syukur..”



Note : 468 kata (Nyetor FF untuk Mbak Wangi, tapi udah telat sih ^^) 


By: http://jabanahsadah.blogspot.com/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar