Kamis, 31 Maret 2011

Mari Bersih-bersih..!


Memang masalah klasik sih, tapi apa mau dikata? Sampai sekarang masalah kebersihan tetap saja menjadi masalah terbesar di Dunia pada umumnya, dan Dunia Arab khususnya! Kata ‘bersih’ masih asing dari kehidupan di Dunia Arab. Para ahli sejarah dan antropolog beranggapan bahwa pengaruh budaya padang pasir yang begitu melekat, membentuk perilaku ‘cuek’ mereka terhadap kebersihan

Bisa dibayangkan kehidupan padang pasir dahulu, mereka sudah terbiasa dengan pasir yang melekat di badan, mandi hanya saat turun hujan atau menemukan oase (mata air di padang pasir). Buang hajat kecil maupun besar di alam terbuka dan ber-istinjak dengan batu karena tidak ada air. Budaya yang jauh dari sumber air ini membentuk peradaban kotor. Dan peradaban kotor ini belum hilang seratus persen hingga saat ini, meskipun sudah ada teknologi untuk mendatangkan air.

Sampah di mana-mana, meludah dan buang air kecil sembarangan. Hingga muncul istilah, kullu jidar hamamat (setiap dinding adalah toilet). Tentang buang air kecil ini ada sebuah cerita lucu yang masyhur di Mesir. Cerita ini menceritakan kisah pertemanan antara mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak dan mantan presiden Amerika G.W. Bush. Tapi, lain kali saja lah saya ceritakan. (hehe.. biar penasaran dikit..)

Kondisi kebersihan di Sudan masih mendingan dibanding Mesir. Bisa jadi, karena traffick kehidupan Sudan belum sesibuk Mesir yang disebut-sebut sebagai Eropanya Afrika. Jadi teringat suasana reformasi di Mesir beberapa waktu yang lalu. Kebetulan saat itu saya sedang berada di sana, dan saya menyaksikan langsung saat Kota Cairo nyaris tenggelam oleh lautan sampah, karena dinas kebersihan meliburkan pegawainya selama demonstrasi yang berlangsung lebih kurang dua pekan itu.

Sudan memang masih natural, lahan pertanian dan peternakan yang luas banyak kita temukan di pedesaan. Kalau ingin merasakan adventure atau punya hobi backpacker, cobalah bermalam di padang pasir sabana dan stepa, keduanya tergolong padang pasir yang masih perawan di sudan. Dijamin kapok! ^^

Dengan kondisi seperti ini, masyarakat Sudan juga kurang menghargai kebersihan. Untuk akses air bersih, mereka bergantung penuh dari air sungai nil. Air nil tersebut mereka gunakan mulai dari kebutuhan bersih-bersih hingga diminum langsung, tanpa dimasak terlebih dahulu. Akibatnya, dinas kesehatan Sudan mencatat ada tiga penyakit yang paling banyak di derita masyarakat sudan, yaitu infeksi lambung, struk dan busung lapar. Dan ketiganya berawal dari kandungan air nil yang ternyata mengandung zat kapur dengan kadar tinggi.

Secara berangsur-angsur, semoga Bangsa Arab akan menyadari bahwa bersih itu indah dan sehat. Untuk saat ini, suasana bersih sudah dapat kita lihat dan rasakan di gedung-gedung mewah seperti di mesjid-mesjid, sebagian kampus, hotel, apartemen, restauran, mall dan kantor-kantor swasta. Taman-taman buatanpun mulai tampak di tengah-tengah kota. Tinggal bagaimana caranya menghilangkan budaya acuh terhadap kebersihan yang diwarisi dari menek moyang mereka, para pengembara padang pasir itu.

Lantas, bagaimana dengan kita di indonesia?
Apakah masyarakat kita sudah menghargai kebersihan

Mudah-mudahan sudah, karena kebersihan itu sebagian dari iman.

Sabtu, 26 Maret 2011

Maaf..! Kenapa Harus Gengsi?


Gbr: http://imaginasiqu.blogspot.com

Salah satu sifat yang menjadi budaya Bangsa Arab secara umum, termasuk Sudan adalah ‘gengsi untuk minta maaf’. Bagi mereka, meminta maaf sama halnya dengan merendahkan diri sendiri. Namun di sisi lain, mereka begitu mudah memberi maaf. Seberat apapun konflik yang terjadi dengan mereka, bila ada salah satu pihak yang meminta maaf, dalam detik itu juga konflik akan berakhir. 

Sifat unik ini menjadi salah satu penyebab, kenapa Bangsa Asia cukup disenangi di sini. Asia, termasuk bangsa kita Indonesia, adalah bangsa yang dikenal tidak pernah sungkan untuk meminta maaf. Cukup dengan mengucapkan, ‘Ma’alaisy..(maaf)’ maka sekalipun mobil orang sudan lecet karena ulah kita, mereka tidak akan menganggapnya sebagai masalah serius, apalagi sampai minta ganti rugi segala.

Kenapa Bangsa Arab ‘gengsi’ meminta maaf, namun begitu mudah memberi maaf

Menurut pakar antropologi, ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pola sikap suatu bangsa, di antaranya;

Pertama, Akidah yang dianut. Sudah tentu pola sikap masyarakat beragama akan berbeda dengan pola sikap masyarakat penganut atheisme.

Kedua, Kelas peradaban. Contoh nyata yang paling mudah kita lihat adalah, perbedaan pola sikap yang signifikan antara masyarakat pedesaan dengan masyarakat kota.

Ketiga, budaya nenek moyang. Inilah yang membedakan antara pola sikap kita Bangsa Asia dengan Bangsa Arab. Kehidupan Bangsa Arab yang keras dengan padang pasir dan cuaca ekstrimnya, sangat berpengaruh terhadap watak dan perangai mereka. Sehingga tumbuh sifat tidak mau mengalah. Mamun, dalam watak yang keras ini terdapat hati yang sangat lembut, ibarat oase yang begitu menentramkan. Watak keras ini seketika akan luluh bila ada yang meminta maaf atau ada yang mengajaknya berselawat atas Nabi.

Jadi, jika kita bermasalah dengan Orang Arab, jangan segan-segan untuk minta maaf. Karena itu yang mereka harapkan. Dan tidak ada secuil dendampun yang membekas di hati mereka setelah itu.

Begitu pula jika kita melihat mereka sedang bertengkar hebat, jangan ragu untuk mengucapkan ‘Shallu ‘ala an-nabi’ (berselawatlah kepada Nabi), karena berselawat kepada Nabi Muhammad dapat melunakkan hati mereka. Fakta tentang ‘Shallu ‘ala an-nabi’ (berselawatlah kepada Nabi) ini telah digambarkan secara apik oleh Habiburrahman El-Syirazi dalam film Ayat-ayat Cinta.

Kalau kita baca sejarah, sejak zaman nenek moyang Bangsa Arab dahulu, jarang kita temukan budaya meminta maaf. Yang banyak adalah kisah-kisah keutamaan memberi maaf

Salah satunya adalah kisah Abu Bakar Shiddiq, ra yang dengan lapang hati memberikan maaf kepada Misbah ibnu Assasah yang telah memfitnah anak beliau Siti Aisyah berzina, yang kemudian di kenal sebagai peristiwa ifki. Setelah Misbah dihukum oleh Rasulullah atas fitnahnya terhadap Aisyah, Abu Bakar ra tidak menyimpan dendam secuilpun terhadapnya. Bahkan, Abu Bakar kembali mempekerjakannya dan memberi gaji yang sesuai atas pekerjaan yang dilakukan. 

So, minta maaf.. kenapa harus gengsi???

Jumat, 25 Maret 2011

Mencintai Tanpa Alasan

Nadia mengeluh kepada kekasihnya, setiap kali nadia bertanya kepada tunangannya. “Kenapa sih kamu kok bisa cinta aku??” Tunangannya hanya menjawabnya dengan senyuman, bukan sekali atau dua kali, namun puluhan kali nadia tetap mendapat jawaban yang sama...

Suatu sore Nadia tengah duduk sambil bercerita ala para wanita bersama teman temannya. Fina,Angel, dan Aqila. Nadia iri terhadap teman-temannya, mereka selalu punya alasan mengapa tunangannya mereka memiliki alasan setiap kali ditanya, “kenapa kamu cinta aku?”

Fina suka bilang, suka sama dia karena Fina orangnya cantik. Sedangkan Angel, dia cinta Angel karena Angel anaknya BAIK, ASIK, dan tentu saja cantik, kemudian Aqila, Aqila bilang, “ suka sama aku gara2 denger aku jadi vokalis band di kampus, katanya sih suaraku bagus dan unik, dia selalu bilang.. “bersyukurnya aku, Istri BAIK, CANTIK, PINTER NYANYI LAGI…”

Sedangkan Nadia - lagi dan lagi tidak punya jawaban, karena tunangannya tidak pernah mengatakannya. Nadia kecewa... “Berarti tunangannya tidak mencintaiku lagi” !!! Nadia mengambil garis besar dari apa yang di alaminya. Mereka semua punya alasan, sedangkan kamu enggak pernah punya… .. kekasihnya hanya diam.. dia seperti ingin mengatakan sesuatu kepada Nadia, tapi Nadia tidak memberinya kesempatan. Nadia melangkah penuh rasa kesal.





Suatu hari Nadia pergi keluar kota bersama teman2nya. Jalanan penuh dengan kabut tebal, hujan turun sangat lebat dan Nadia kehilangan control mobilnya... mobil terjun bebas kedalam jurang.

Gelap...
sunyi...
hilang...

Nadia tersadar dalam keadann yang berbeda, wajahnya penuh luka gores yang dalam, bekasnya membuat nadia menjerit sejadi jadinya. Tapi lagi lagi nadia tidak bisa menjerit seperti biasa, lidahnya kelu… dokter masih kesulitan mengobati saraf lidah miliknya. Ada sesuatu yang salah pada lidah nadia... ia tidak bisa menggunakannya untuk berbicara..

Belum habis kesedihannya, saat akan melangkah Nadia kesakitan karena kedua kakinya digips. Ia mengalami patah tulang parah akibat tergencet dashbor mobilnya. Beruntung orang tuanya tidak mengijinkan dokter untuk mengamputasi kedua kaki nadia. Nadia benar2 terpukul.

Di tempat pemulihan, Nadia yang tengah duduk diatas kursi roda, memandangi hijaunya lembah yang bergurat hebat 4 bulan sudah Nadia berada disana. Namun Nadia belum merasakan perkembangan yang menggembirakan. Kakinya masih saja lumpuh, lidahnya masih belum mampu berrkata sepatah-pun. Sedangkan wajahnya, hingga hari itu, Nadia enggan melihat cermin…

Suatu pagi , seorang pemuda datang, ia menghampiri Nadia di tempatnya biasa duduk. Karena Nadia belum bisa berbicara, maka ia hanya menulis ucapannya pada selembar kertas.

“Kenapa kamu kesini??
“Aku kesini pengen ketemu kamu Nad..”
“Kemana aja kamu selama ini?? kamu malu ya punya mantan calon istri yang Cacat??
Pemuda itu tersenyum.. “aku enggak malu nad
“Kenapa kamu punya fikiran buat ketemu aku lagi, bukannya dulu aku udah marahin kamu, apalagi sekarang aku Cacat, aku Buruk dan sudah enggak bisa apa-apa lagi... aku udah enggak berarti...” nadia menangis…
Pemuda itu memandang lekat wajah Nadia.
“Kamu tau Nad, dulu , aku enggak bisa menjawab ketika kamu selalu bertanya, mengapa aku mencintai kamu. Kalau dulu kukatakan aku mencintai kamu karena kamu pandai bernyanyi, tentu setelah keadaan kamu seperti sekarang, tidak ada alasan lagi bagiku mencintai kamu, kalau kukatan aku mencintaimu karena kamu pandai manari, masih adakah cintaku setelah kakimu tidak dapat digerakkan lagi, setidaknya sekarang??? Dan kalu kukatakan karena wajahmu yang cantik dan menarik, tentu cintaku hilang setelah wajahmu cacat dan jelek.
“Jadi.. Dari dulu sampai sekarang hingga Nanti. Aku mencintaimu tanpa Alasan.. “aku mencintai apa adanya kamu”

Nadia menangis ..terharu

Cinta adalah Memberi...memberi...dan memberi. Cinta yang murni tidak pernah meminta, tidak pernah menuntut, ia hadir tanpa pamrih, ia penuh dengan keiklasan.
Dengan cinta hidup terasa manis. Indah dan sempurna. Ingat tidak saat masih pacaran. Pacar jerawatan dibilang sebersih embun, badan pacar gendut dibilang seksi dan menawan dan banyak lagi pembenaran lainnya. Tapi banyak diantaranya setelah menikah, semua itu seperti lenyap, kenapa?? “Karena kita memiliki alasan….”

AKU MENCINTAIMU KARENA AKU TAK MEMPUNYAI SATUPUN ALASAN..
BEGITU JUGA AKU.. AKU TAK MEMILIKI SATUPUN ALASAN UNTUK MENINGGALKANMU..
JANGAN BERI AKU ALASAN UNTUK MENCINTAIMU… KARENA KELAK AKU AKAN MENINGGALKANMU DENGAN ALASAN ITU…

Ayah, Anak & Burung Gagak

Pada suatu sore seorang ayah bersama anaknya yang baru saja menamatkan pendidikan tinggi duduk berbincang-bincang di halaman sambil memperhatikan suasana di sekitar mereka.

Tiba-tiba seekor burung gagak hinggap di ranting pohon. Si ayah lalu menunjuk ke arah gagak sambil bertanya, “Nak, apakah benda tersebut?”

“Burung gagak”, jawab si anak. Si ayah mengangguk-angguk, namun beberapa saat kemudian mengulangi lagi pertanyaan yang sama. Si anak menyangka ayahnya kurang mendengar jawabannya tadi lalu menjawab dengan sedikit keras, “Itu burung gagak ayah!”

Tetapi sejenak kemudian si ayah bertanya lagi pertanyaan yang sama. Si anak merasa agak marah dengan pertanyaan yang sama dan diulang-ulang, lalu menjawab dengan lebih keras, “BURUNG GAGAK!!” Si ayah terdiam seketika. Namun tidak lama kemudian sekali lagi mengajukan pertanyaan yang sama sehingga membuatkan si anak kehilangan kesabaran dan menjawab dengan nada yang ogah-ogahan menjawab pertanyaan si ayah, “Gagak ayah.......”.

Tetapi kembali mengejutkan si anak, beberapa saat kemudian si ayah sekali lagi membuka mulut hanya untuk bertanyakan pertanyaan yang sama. Dan kali ini si anak benar-benar kehilangan kesabaran dan menjadi marah.

“Ayah!!! saya tidak mengerti ayah mengerti atau tidak. Tapi sudah lima kali ayah menanyakan pertanyaan tersebut dan sayapun sudah memberikan jawabannya. Apakah yang ayah ingin saya katakan???? Itu burung gagak, burung gagak ayah.....”, kata si anak dengan nada yang begitu marah.

Si ayah kemudian bangkit menuju ke dalam rumah meninggalkan si anak yang terheran-heran. Sebentar kemudian si ayah keluar lagi dengan membawa sesuatu di tangannya. Dia mengulurkan benda itu kepada anaknya yang masih marah dan bertanya-tanya. Ternyata benda tersebut sebuah diari lama. “Coba kau baca apa yang pernah ayah tulis di dalam buku diary itu”, pinta si ayah. Si anak taat dan membaca bagian yang berikut.......... “Hari ini aku di halaman bersama anakku yang genap berumur lima tahun. Tiba-tiba seekor gagak hinggap di pohon. Anakku terus menunjuk ke arah gagak dan bertanya, “Ayah, apakah itu?”.

Dan aku menjawab, “Burung gagak”.

Walau bagaimana pun, anak ku terus bertanya pertanyaan yang sama dan setiap kali aku menjawab dengan jawaban yang sama. Sampai 25 kali anakku bertanya demikian, dan demi rasa cinta dan sayang aku terus menjawab untuk memenuhi perasaan ingin tahunya. Aku berharap bahwa hal tersebut menjadi suatu pendidikan yang berharga.”

Setelah selesai membaca bagian tersebut si anak mengangkat muka memandang wajah si ayah yang kelihatan sayu. Si ayah dengan perlahan bersuara, “ Hari ini ayah baru menanyakan kepadamu pertanyaan yang sama sebanyak lima kali, dan kau telah kehilangan kesabaran dan marah.” ……………………

HIKMAH : JAGALAH HATI KEDUA IBU DAN BAPA, HORMATILAH
MEREKA. SAYANGILAH MEREKA SEBAGAI MANA MEREKA
MENYAYANGIMU DIWAKTU KECIL

Sumber artikel, dari buku:
Sudarmono, Dr.(2010). Mutiara Kalbu Sebening Embun Pagi, 1001 Kisah Sumber Inspirasi.



Senin, 21 Maret 2011

Pertemuan Terakhir 22 maret 2011 jam 7.45 wib di persimpangan Rajabasa


Pagi-pagi sehabis sholat shubuh aku berdoa, sebentar lagi aku akan mengantar org yg aku sayangi akan pergi keluar kota dan munkin juga,ntahlah munkin itu juga pertemuan terakhirku dgnnya, dadaku berdebar. Tapi aku harus beranjak untuk menjemputnya dan selanjutnya mengantar kepergiannya.tak banyak kata2 yg terucap di persimpangan itu..karena aku sdh tdk sanggup lagi harus mengatakan apa..aku hanya berusaha diam menenangkan perasaan hati yg sebenarnya bergejolak..
Pertemuan terakhir merupakan sebuah momen yang paling tidak disukai oleh setiap orang, saya kira. Karena dalam pertemuan itu pasti akan membawa haru, sedih,
Sering membayangkan di saat2 terakhir aku mengantar kepergianmu aku ingin memberi ucapan yg manis,ingin memberi kecupan di kening, tapi pada saatnya itu aku hanya terdiam ,terdiam tak bisa mengucapkan kata2.
 
Walaupun kamu slalu mengatakan smoga waktu yg akan bisa memisahkan kita, tapi aku dgn keyakinanku slalu mengatakan sebaliknya smoga waktu kelak yg akan menjawab dan yg akan mempertemukan kita kembali.hal ini munkin susah tuk di mengerti oleh org lain munkin hanya Cuma kita ber2 yg tau ttg apa yg sdh kita jalani,dan aku juga tau dari hati yg terdalam kamu, juga tdk ingin seperti itu,dipikiranku sering bertanya2 kamu jarang skali terlihat seperti mengistimewakan aku, sementara aku sebaliknya selalu mengistimewakan dan mengutamakan kamu dan aku juga tau kamu tdk bisa mengusir bayangan kabut gelap itu yg slalu mengiringi dan menutup mata hatimu untukku.

Tak pernah aku segalau ini dan aku slalu berharap smoga kelak kau kembali ,walaupun janji dapat di ingkari,tapi aku yakin cinta sejati kelak kan slalu menepati dan kembali..
Yah, mungkin dgn ini semua aku dapat mengambil hikmah bahwa kita tidak pernah dapat menduga bahwa terkadang pertemuan dengan teman kita, saudara kita, atau orang-orang yang kita sayangi /cintai ternyata merupakan pertemuan terakhir kita dengan mereka....Oleh karena itu berikanlah yang terbaik, jangan menyakiti baik lisan maupun perbuatan, pandangi wajahnya dengan penuh kasih sayang ketika kita diberi kesempatan Tuhan untuk bertemu dengan mereka, anggaplah bahwa itu mungkin pertemuan terakhir kita dengan mereka agar kita tidak menyesal ketika sewaktu-waktu orang-orang yang kita sayangi pergi meninggalkan kita untuk selamanya.............

Aku menemukannya di DIWEM


Apakah dengan memperoleh segala hal yang kita inginkan di dunia ini, lantas kita bisa dikatakan bahagia? Atau ada pengertian lain tentang kebahagiaan itu sendiri? 

Katakanlah indikator-indikator kebahagiaan yang telah menjadi kesepakatan umun, di antaranya; harta yang melimpah, kesehatan dan awet muda, popularitas, isteri cantik, dan anak – anak yang lucu.

Elvis
Elvis Presley memiliki semua itu, tapi bagaimana kondisi kematiannya? Elvis meninggal di kamar mandi mewahnya karena over dosis. Apakah Elvis bahagia? Saya yakin siapapun yang pernah membaca sejarah hidupnya, berkesimpulan bahwa Elvis tidak bahagia.

Jadi di mana letak kebahagiaan itu?

Kesalahan Elvis dan sebahagian besar dari kita adalah mencari kebahagiaan di tempat yang salah. Seorang pemuda beranggapan jika bisa menikahi gadis yang dicintainya, maka ia akan menjadi orang paling bahagia di dunia. Seorang pengusaha meyakini bila memenangkan sebuah proyek besar ia akan menjadi pengusaha paling bahagia di dunia. Kita sering kali mencari kebahagiaan di luar diri kita sendiri. Dan setelah memperolehnya, kita masih merasa belum cukup bahagia. Kebahagiaan yang disandarkan pada hal-hal yang bersifat duniawi tidak akan ada habisnya.

Aku menemukannya di Diwem..

Senyum anak-anak kampung ini selalu mengembang. Tidak ada playstation, tidak ada televisi, tidak ada water boom ataupun mandi bola. Satu-satunya hiburan mereka adalah bermain dengan keledai dan mandi di sungai. Makan sederhana, tidur seadanya, namun hari-hari mereka penuh tawa. Tak perlu rumah mewah, tak perlu mobil mewah, toh mereka merasakan kebahagiaan itu. 

“kebahagiaan itu ada di sini” kata si bungsu Ahmad sambil menunjuk kepalanya.

Masuk akal memang, kebahagian itu apa yang kita pikirkan. Kalau kita merasa cukup dan mensyukuri apa yang ada (qana’ah). Maka, pikiran kita akan merespon positif, dan hati akan menangkap respon positif tersebut sebagai stimulan yang membentuk rasa tentram dan kedamaian hati.

Para filosof, ulama, dan cendikiawan telah sepakat bahwa kebahagiaan hakiki bersemayam di dalam jiwa bukan di luar. Kebahagiaan yang sebenarnya ada pada Kedamaian yang kita rasakan di dalam hati (Salam ad-dakhily / inner peace).

Bila kita ingin membedakan antara orang bahagia dan yang tidak bahagia, maka lihatlah ketika ia ditimpa musibah. Orang yang bahagia biasanya tidak akan larut dalam kesedihan saat ditimpa musibah. Sedih adalah manusiawi. Namun, janganlah sampai berkepanjangan hingga mengarah pada sukap putus asa. 

Lain halnya orang yang tidak bahagia. Saat ditimpa musibah ia akan mudah kehilangan kendali. Mencari pelampiasan negatif seperti lari ke narkoba, judi bahkan hungga yang terparah, nekat bunuh diri. 

Karena itu lah dalam Al-Qur’an, kata-kata kedamaian (salam) diulang-ulang hingga 31 kali. Sedangkan kata kebahagiaan (sa’adah) hanya muncul dua kali, itupun pada ayat yang menceritakan tentang surga. Karena, kebahagiaan abadi hanyalah di surga kelak.

Ada ungkapan indah Ibnu Taimiyah yang menggambarkan keteguhan hatinya : 

“Apapun yang diperbuat orang-orang yang menentangku, aku meyakini surgaku terletak di hati, surga itu ikut kemana saja aku pergi. Bila aku diusir dari suatu daerah, maka aku akan pergi. Anggap saja itu adalah kesempatan baik untuk mengenal lebih jauh bumi Allah yang luas ini. Bila aku di penjara, maka itu waktu baik untukku agar bisa menyendiri dengan Tuhanku. Apabila aku dibunuh, semoga matiku sebagai  shahid”

                                            Untuk sahabat-sahabat kecilku di Diwem, sebuah perkampungan kecil di pinggiran Sudan..


Kamis, 17 Maret 2011

Fakta Tentang Kehidupan


1. Jangan terpaku pada masa lalu dan masa depan, tapi tataplah masa kini. Masa lalu sudah lewat, tak akan kembali lagi, masa depan itu belum terjadi jadi kita tak tahu apa yang terjadi dan akhirnya hanya berangan berharap sesuatu, tapi di masa kinilah, kita harus menentukan dan membuat keputusan terhadap diri kita.

2. Bercerminlah dari kesalahan masa lalu yg penah kita perbuat, dengan begitu kehidupan kdepan kelak akan lebih baik.dari masa lalu.

3. Jujurlah meskipun kejujuran itu membawa kita ke neraka.

4. Tidak akan keadilan bisa ditegakkan selama kita masih acuh terhadap hukum yang ada dan mementingkan kepentingan pribadi.

5. Jika kamu mencintai seseorang, cintailah dia apa adanya, bukan karena kamu ingin dia menjadi seperti yang kamu inginkan, karena sesungguhnya kamu hanya mencintai cerminan diri kamu pada dirinya.

6. Bermimpilah akan sesuatu dan jadikanlah mimpimu itu kenyataan, sesungguhnya tak akan ada dunia ini jika tak ada yang bermimpi

7. Jika kamu gagal mendapatkan sesuatu, hanya satu hal yang harus kamu lakukan, coba lagi!!!!

8. Janganlah kamu mencintai seseorang karena paras/wajahnya, hartanya dan jabatannya, tapi cintai karena kebaikan dan ketulusan hatinya karena diantara itu semua, hanya kebaikan dan ketulusan hatinya yang tetap abadi.

9. Jangan berusaha/mengerjakan sesuatu dengan setengah hati, karena hasil yang kamu dapat juga hanya setengahnya.

10. Hanya ada 2 macam cinta sejati di dunia ini, cinta Tuhan kepada makhluk-Nya dan cinta Ibu kepada anaknya.

11. Jangan lelah untuk mencari ilmu karena segala sesuatu di dunia ini perlu ilmu, jika tak ada ilmu maka kita sama saja dengan orang mati, tak akan bisa berbuat apa-apa.

12. Datangilah sahabatmu di saat dia susah dan lenyaplah di saat dia bahagia, karena sesungguhnya kamulah yang akan diingat di saat dia sedang susah di saat kamu membantunya

13. Sesungguhnya di saat kesusahan teman, satu senyum yang tulus lebih berharga daripada sejuta kata yang tiada guna.

14. Sesungguhnya masih banyak orang di dunia yang lebih susah dari kita, maka hentikanlah segala keluhan kita dan bersyukur terhadap apa yang kita punya.

15. Hargai dan hormati orang lain jika kita ingin dihormati dan dihargai orang lain, serta hormati dan hargai diri sendiri terlebih dulu baru kita bisa menghargai dan menghormati orang lain.

16. Syukurilah apa yang kamu dapat karena belum tentu kamu bisa mendapat lagi apa yang telah kamu dapat.

17. Satu harta yang sangat berharga yang jarang dimiliki orang masa kini, itulah ketulusan.

18. Semua manusia mempunyai derajat yang sama, mengapa kita masih membedakannya???

19. Ketika kau merasa telah dikhianati dan dikecewakan, berdoalah agar suatu saat kau tak akan mengkhianati dan mengecewakan, karena kamu juga telah merasakan betapa sakitnya dikhianati dan dikecewakan.

20. Tuhan tak pernah melupakan kita namun kitalah yang melupakan-Nya, haruskah kita tetap menjadi makhluk yang tak tahu diri yang sudah mendapat nikmat-Nya namun tetap melupakan-Nya??

21. Sesungguhnya Tuhan Maha Pengasih terhadap kita, di saat kita berbuat dosa, Tuhan tak berbuat apa-apa, tak langsung menghukum kita dengan siksa-Nya, atau menyuruh kita tinggal di tempat yang tidak diciptakan oleh-Nya, tapi agar kita bisa sadar terhadap dosa2 kita, maka masihkah kita menjadi makhluk yang sombong dan tak tahu berterima kasih di hadapan-Nya???

22. Cinta bukanlah satu-satunya alasan hidup namun tanpa cinta juga hidup akan terasa hambar dan membosankan.

23. Jangan jadikan suatu kegagalan sebagai alasan untuk takut mengalaminya kembali sehingga kamu tak mau mencoba lagi

24. Apabila kamu melihat suatu keindahan, bersyukurlah karena kamu masih bisa menikmati keindahan yang belum tentu akan kamu bisa lihat lagi.

25. Waktu adalah pedang, jika kamu bisa menggunakan dengan baik, maka pasti akan membawa keberuntungan, tapi jika kau menggunakan dengan buruk, pasti dia akan membunuhmu.

26. Kematian itu datang tiba-tiba, maka apakah kamu masih berpikir untuk selalu menikmati dunia??
__________________

Senin, 14 Maret 2011

hidupku Hampa Tanpa Kamu

Hari demi hari ku lalui dengan kehampaan…dgn sedikit senyuman ya krn aku plg susah tuk tersenyum krn beban hidup dan cobaan bertubi2 yg ku alami,tak banyak aku tersenyum , hanya sejimpit yang kudapatkan. Tapi itu lebih dari cukup buatku untuk melanjutkan  hidup.
Sering slalu teringat  Kala kita pertama bertemu, ada raut malu diwajahku saat melihat kamu diperjalanan di dalam mobil tumpangan teman.
Ak terpesona …terpesona padamu sejak pertama kali kita berbincang walau itu awalnya hanya lewat handphone. Memang tak pernah terbayangkan kita akan sejauh ini…bahkan kita melangkah terlalu jauh…sampai ak tak mampu melepaskan tanganmu dari genggamanku.
banyak perjalanan sering kita lalui bersama jatuh bangun(jatuhnya beneran sampai masuk siring sgala) ,sedih senang menangis tertawa kita jalani bersama dgn rasa saling melindungi dan menyayangi ,banyak juga hal2 yg luar biasa kita lihat selama perjalanan kita pernah bersama..(sampai detik ini semua itu tdk akan pernah terlupa)
Ak tau, dan aku salah…krn masa laluku tdk sempurna untukmu dan tak seharusnya semua ini terjadi. Tapi ak tidak rela, juga ntah knapa aku tdk rela kamu pergi jauh dariku dan aku juga tahu kamu sayang, kamu juga tak rela pergi dariku tapi pilihan hidupmu ada di kamu melaui tangan2 dan rencana Tuhan, kita juga tdk tahu apa yg harus di lakukan.saat ini cukup kamu ketahui,aku bukan dipilih Tuhan secara acak untuk bisa bersamamu…ini adalah takdirku pernah ada disampingmu dan takdirmu memiliki ku pada saat itu…bukan sebuah kebetulan ataupun sebuah kesalahan…ini juga sering kamu ucapkan…
Aku pun tak ingin seperti ini sayang,hidup dalam bayang2 kegelapan…ak harus bersembunyi untuk bisa terus memegang erat jarimu. Aku pun ingin hidup normal seperti yang lain…tapi ak tau…kita takkan bisa…dan akupun tak pernah meminta kenormalan itu…ak mencintaimu dengan tulus walau ada byk dinding pemisah dan keterbatasan yg ada padaku…
Ak bukan suatu kesalahan sayangku, ak anugrah dalam hidupmu. Ak memberikan yang tidak kau dapatkan dari siapapun…ak memberikan semua itu dengan penuh ketulusan…sebuah cinta yang kubingkai dengan darah dan air mataku…hanya untukmu…
48  jam dalam 7 hari kita bertemu, 60 menit per hari kita bicara…dan ak terbiasa dengan semua itu…ak terbiasa dengan semua keterbatasa antara kita…ak terbiasa  hidup denganmu…
Lalu kini
Kau akan pergi dariku…meninggalkanku.
Bagaimana ak bisa hidup tanpamu sayang…katakan padaku bagaimana caranya….???berharap ini hanya mimpi
Terkadang ini semua seperti mimpi, kadang aku tersadar aku harus berpikir secara logika dan realita yg ada..
Begitu aku terbangun dari mimpi ini aku tersadar. Aku laki2 aku harus kuat.
Slalu teringat janji2 dan rencana2 yang akan kita buat ,saat ini hanya itu lah sisa2 semangat cintaku kepadamu sayangku. Karena walau kamu ntah pergi kemana walau kamu tdk akan pernah kembali, aku sudah berjanji kepadamu dan aku sudah berjanji kepada semesta seperti yg sering juga kamu ucapkan. Untuk terus mewujudkan rencana2 yg pernah kita ungkapkan bersama..munkin cukup itulah sebagai tanda sayang dan cintaku kepadamu..

di dedikasikan untuk seseoarang (sherafim)

Sabtu, 12 Maret 2011

Suara itu bernama ‘ZAGHRUTAH’



Sudah lama saya penasaran, sejak pertama kali mendengar suara itu dari asrama putri, “Lululululu lililililiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiii...!” Saat itu baru selesai ujian semester.

Selang beberapa bulan, suara itu terdengar kembali dari asrama yang dihuni mahasiswi-mahasiswi asal timur tengah itu. Malah kali ini lebih bervariasi, Eyyayayayaya... Yeeyyeyeyeye... lililililiiiiiii.. eeeuuuyy... heiiiiiyiiiiiiii... lululuuuuuliiiyyy! Rupanya, ada yang baru saja menikah. Hehe..

Penasaran? Silakan dengar sendiri siulan 'zaghrutah' dalam cuplikan film Arabian Nights berikut ini:


Sejak saat itu, saya sudah terbiasa dengan suara itu. Bahkan seorang teman, -setelah sedikit dipaksa- pernah mempraktekkan nya live di depan saya, hehe. Kesimpulannya, perempuan timur-tengah selalu mengekspresikan rasa senang dan syukur mereka dengan suara khas itu.  

Oh ya, sebelum kalian salah sangka (ntar dikirain saya suka maen ke asrama putri lagi !) Kampus tempat saya kuliah memang menyediakan fasilitas asrama bagi mahasiswa asing. Kebetulan saya tinggal di asrama putra yang tidak begitu jauh dengan asrama putri. Dan suara itu, jelas-jelas bukan bersumber dari di asrama putra.

Selidik punya selidik, suara itu bernama ‘zaghrutah’ atau sering juga disebut dengan ‘zaghadir’. Dan suara itu sudah merupakan hak paten kaum hawa. Jadi, pamali kalau kata orang tua, bila laki-laki meniru suara zaghrutah ini.

Setelah saya intip sedikit di literature arab yang ada. Zahgrutah ternyata bermakna puji-pujian. Sudah menjadi tabiat dan kebiasaan bangsa arab, mereka senang mengucapkan pujian, pertanyan, atau ungkapan secara berulang-ulang. Baik ketika berdo’a (kepada Allah swt), maupun kepada sesama manusia. Boleh jadi, ini salah satu bentuk pengaruh Al-Qur’an dalam cara berbahasa bangsa arab. Contoh yang paling jelas adalah, pengulangan ayat (Fabiayyi alaa i rabbikumaa tukazziban..) pada surah Ar Rahman.

Hingga dalam pergaulan sehari-haripun, bangsa arab senang mengulang-ngulang kata. Seperti kalimat ; ‘Alfu alfu alfu alfu syukrin’ (beribu-ribu terimakasih).

Demikian pula ketika mengucapkan selamat kepada seseorang,
‘Mabruk mabruk mabruk mabruk mabruuuuuk’ (selamat.. selamat..selamat..).
 Saya sendiri sering merasa bosan dengan ‘basa-basi’ orang Sudan. Bila berpapasan dengan mereka, dialog berikut ini sudah pasti terjadi :

Orang Sudan : Keif, tamam?  (Gimana kabarnya, baik?)
Kita                  : Tamam.. (Baik)
Orang Sudan : Keif Umruk? (Gimana urusan-urusanmu hari ini?)
Kita                  : Tamam.. (Baik)
Orang Sudan : Keif Shihhatuk? (Gimana kesehatanmu?)
Kita                  : Tamam.. (Baik)
Orang sudan : Keif liddirasah? (Gimana kuliahmu?)
Kita                 : Tamam.. (baik)
Orang Sudan : Keif Ahluk? (Gimana keluargamu?)
Kita                  : Tamam.. (baik)

Demikian seterusnya, dan tidak akan berhenti sebelum kita alihkan pembicaraan. Atau kita tutup dengan jawaban, ‘Kullu tamaaaaaaaaam, wallahi!’ (Demi Tuhan, Semuanya baik!)

Kebiasaan bangsa arab yang suka mengulang-ngulang kata inilah yang menjadi asal mula munculnya zaghrutah. Dengan kata lain, zahgrutah adalah simbol sebuah kebiasaan atau adat-istiadat. Setiap irama zahgrutah yang disuarakan, adalah perwakilan dari ribuan atau jutaan kata dan perasaan bahagia yang ingin mereka ungkapkan.

Senin, 07 Maret 2011

Ada Pramugara Dalam Bus



Bisa dibayangkan enaknya menjalani profesi sebagai pramugara. Mengenakan seragam khusus, melayani orang-orang berkelas dan sekaligus bisa berkeliling dunia. Dan seperti sudah seleksi alam, mereka yang berprofesi sebagai pramugara pastilah memiliki penampilan yang rupawan baik fisik maupun sikap dan tutur kata. Dari segi materi, mereka tentunya tergolong mapan. Maka, tidak heran jika di negeri ini, sekolah tinggi khusus pramugara menjadi salah satu sekolah tinggi favorit. Terutama bagi mereka yang berkocek tebal.

Pramugara yang kita bicarakan di atas adalah pramugara yang bertugas di pesawat. Beda halnya dengan pramugara yang bertugas melayani penumpang dalam kereta api. Dan pramugara seperti ini tidak perlu pendidikan khusus. ^_^

Baru-baru ini, saat berkunjung ke rumah teman yang terletak di Kabupaten Diwem, Sudan. Kira-kira menghabiskan empat jam perjalanan dari Khartoum, ibukota Sudan. Bus yang kami tumpangi, ternyata menyediakan jasa pramugara. Setiap 20 menit sekali sang pramugara dengan sebuah teko di tangannya, menawarkan segelas air putih kepada setiap penumpang. “Ini termasuk bagian dari pelayanan pihak bus, gratis kok!”, Kata bapak tua yang duduk disebelah saya, seakan paham kenapa kening ini berkerut. Memang, untuk ukuran cuaca panas di Sudan, minum air putih sesering mungkin sangat di anjurkan demi menghindari dehidrasi.

Sampai disini saya masih maklum. Tapi, yang buat saya tidak habis pikir, gelas yang digunakan itu lho! Satu gelas digilir oleh semua penumpang, satu untuk semua! Hmmm.. yummy..

Minggu, 06 Maret 2011

If this writing could be a letter to heaven...

If I had a time machine, I'd fix all my mistakes from the tiny even to the biggest one. I think about this machine occasionally. Does this machine really exist in this world? Is the time machine located in Bermuda Triangle like everyone said recently? Has anyone ever used this machine to go back to his/her past life? I'm questioning those unanswerable questions day by day. But let me make it straight, for me, myself, if the time machine was for real in this world, and I already had it actually, I'd turn back-time to the day when I was five. I must admit that I was a bad girl. I was being impolite and rude with my grandma, only with her. I always shouted and yelled at her face when she said something to me. And even worst, I pointed at her face :'( But actually she was really kind. Even when I ignored her selfishly, she still did smile at me and her face felt like said something to me, “I forgive your faults, dear. You're still a child. You're learning. Someday you'll realize”. I dont know why I was so irritating at that time. But after I grew up older, I knew that all I"ve done to my grandma was really a big mistake that couldn't be forgiven. It's really a deep regret and something I can't resist from my mind until now.

My grandma has passed away long before I could behave in a mature and responsible way. Before I could realize all the mistakes I've made to her. She has gone before I could talk to her that she was the gentle woman I've ever met. She has left before I could say “sorry”. And as if all the regrets I feel now are useless. This one sheet of paper writing will never be enough to describe her sincerity and also my feeling. I hope this writing can automatically send to heaven. So, she can read all my deep remorse without letting everyone knows. (Ups, I'm letting you know). I'm actually embarrassed to tell you this story. But really, I can feel the burden relieves after writing it. This's maybe a good sign from her from heaven. I know you are there, dear grandma, waiting for me to give a big hug like you used to give to me.



with love,

Niken