Minggu, 08 Juli 2012

Monthly gathering





love my ponco so muchooo
from Koola Stuffa
Rumah Putih
Jalan Cempaka Putih Tengah I No. 38
Jakarta, Indonesia





Huize Trivelli
Jalan Tana Abang II No. 108
Jakarta Barat 10150

Kamis, 05 Juli 2012

Rasa Kangen Ku dengan Kalian :')


Welcome sobat...
Malam ini saya sedang GALAU, bukan gara-gara cowok loh...
tp karena rindu, kangen, dan miss banget sama pengalaman saya kemarin...
mau tau kan??? yukkk baca ...

Di mulai dari,
Pusat Pelatihan Kerja Daerah (PPKD) Jakarta Barat. 

Yups disitulah saya singgah selama 2 bulan setelah lulus SMA. Saya mungkin salah satu dari ribuan pelajar yang memiliki motivasi kerja yang tinggi. Tidak hanya brosur PPKD yang saat itu saya pegang, brosur lowongan kerja pun sudah ditangan. Dan sudah diputuskan PPKD yang terlebih dahulu jadi pilihan. Karena alasan yang baik tentunya yaitu : ingin memperoleh keterampilan, ingin mencoba bidang lain, ingin mencari pengalaman de el el . . . Alasan baik itu pun mendatangkan bonus untuk saya, bonusnya adalah kenal banyak teman yang sama-sama sedang mencari pengalaman dan tentunya menambah pengalaman 
satu sama lain ...


Saya masuk di jurusan Tata Boga... Di jurusan ini dihuni 20 orang karena 2 orang keluar jadi sisa 18 anak unyu didalamnya  heheheh ( ada saya pastinya,  Iin, Desy, Aan, Kak Yuni, Nia, Ilah, Aya, Nurul, Ade, Lisna, Cici, Irna, Wartini, Putri, Kekey, Dede, dan Aji)  dan dibimbing oleh 3 instruktur (Bu Aida, Bu Ella dan Bu Rini). Kami semua sepantaran kecuali Dede dan Ka Yuni, sesepuh ini beda 2 tahun diatas kami, tapi tetap asyik kok ^^


Kesan saya untuk Instruktur :

*Bu Aida... Orangnya baik, perhatian, dan tidak jutek hehehe... saya lebih suka Bu Aida daripada Bu Rini, mungkin karena ga jutek kali yak... kalo Bu Rini itu tampangnya jutek dan ngingetin saya sama ibu saya sendiri yang bertampang  jutek *Uuuppsss kok jadi curcol gini hahaha bercanda kok, pokoknya saya lebih suka Bu Aida (loh! Suka sesama jenis ya? Waduuhh  (-__-“) ) Hahaha Gak gitu kaleeeeeeeee #Keplak pake gayung :D XD :D

*Bu Rini,,, Baik juga dan beliau lah yang sering menegur saya jika saya salah dan banyak mengajarkan hal baru kepada saya... ( gak usah disebutin yaa malu entar ketauan Aibnya heheehe :D). Walaupun cerewet tapi tetep say thanks so much dehhh karena ilmunya paling nyangkut di pikiran saya hehehe.

*Yang ketiga Bu Ella... saya jarang ketemu sama ibu ini karena kesibukan saya yang padattt lebih padat dari Jakarta dikala macet hahahaha sebenarnya karena sibuk ngurus persyaratan PPKD, sibuk daftar ulang kuliah, sibuk ke sekolah minta legalisir... ya ampunn padahal ibu ini lah yang banyak mengajarkan resep berharga nan imut seperti Coklat Praline, Kue Tart... dan saya hanya mengikuti cara menghias kue Tart di bagian akhir materi  Bu Ella hhuhuhuhu :*( Oiyaa kesan lainnya ternyata Bu Ella ini sama cantiknya dengan saya... yaaa sebelasduabelas lah hahahaaha *lemparpakebatu :D

*Sekarang mau pamer foto-foto kebersamaan kami ketika di PPKD

           Nurul, Aji, Nana (me) -Ini kue pertama yang kita bikin *Brownies*


         Kalo yg ini foto anak" "Cooking Class" sebelum masak bergaya dulu ya ^^


Table Manner udah selesai nih, foto dulu ya.. gimana keren ga??

 Sekali lagi ya... *ciiizzz* :)

 
Desy, Aan, Ilah, Nia, Nurul, Nana (me) -  Kalo yang ini edisi "Nasi Tumpeng" hehehe :D

 Abiss nyuci piring juga tetepp exiiss ya :)

Waaah ka Dede dan Dua Istrinya juga mau ikut axis nih :D uhuuuyyy

                   Desy, ka Dede, Aan - edisi "Nasi Tumpeng" lagi :)

 ********************************************************************************
Nah sekarang foto-foto di hari terakhir... Hiks agak sedih :"(
Meskipun sedih tapi tetep seneng karena di Last Day ini kita diajarin cara ngebuat sampe ngehias Kue Tart :)

Kue Tart ini kita sendiri loh yang hias, sebenarnya masih banyak lagi tapi yang kena foto ya cuma ini aja :0

                 Ini Kue Tart Versi Jumbonya **sikaaatt***

 
Hj. Rohaya Aya lagi axis nih, biasa lah sebelum nganter makanan ke kantor narsis dulu :D

Meskipun lelah melanda, Narsis harus tetap ada heheheh :D

Sebelum pulang, kita jeprett lagi ya :))

 
Itulah segelintirr foto kenangan saya bersama kawan-kawan di cooking class, biarlah orang berkata apaa tentang artikel ini... yang penting rasa kangen saya ke teman-teman bisa tercurahkan lewat artikel ini...

Dan Ini yang saya rasakan sekarang :
 
*Kangen upacara dan baris bareng anak-anak Tata Boga...
*Kangen duduk sebaris sama Iin, Desy, Aan... 
*Kangen kepasar "Darurat" belanja bahan bareng Iin...
*Kangen suara Aya yang suka nagih uang kas sehari seribu...
*Kangen Masak dan satu kelompok bareng Iin, Ilah, Nia... 
*Kangen makan indomie semangkok berdua sama Iin...
*Kangen diajarin masak sama Bu Aida, Bu Ella, dan Bu Rini...
*Kangen ambil makan siang buat jurusan Tata Boga bareng, Ade, Desy, Aan, Iin...
*Kangen nitip es teh pas makan siang sama Nurul, Aya, Nia, Ilah...
*Kangen Solat Bareng Iin, Desy, Aan, Ade...
*Kangen dipinjem hapenya lagi sama Ade, Irna, Ka Yuni, Nurul...
*Kangen jadi fotografernya n foto bareng Desy, Aan, kak Yuni, Iin, Nia, Ilah, Aya, Nurul, Ade, Lisna, Cici, Irna, Wartini, Putri, Kekey, Dede, dan Aji) ...
*Kangen pembagian makanan pas mau pulang sama kalian...
*Kangen nganterin hasil makanan ke kantor sama Ade, Aya, Irna, Nurul...
*Kangen nyuci piring bareng Iin...
*Kangen berduaan pas ngepel lantai sama Ilah...
*Kangen nganterin Iin pulang kerumah...
*Kangen Desy, Iin , Aan, Wartini main lagi dong ke rumah :'(
*Kangen jalan bareng On Weekend with Wartini, Iin, Desy, Aan, Lisna, Chindy, dan Ka Yuni, Kekey...

Yang jelas akan kangen banget deh sama susah plus senang kita di saat bersama di PPKD Jakbar...
Jangan lupain saya  ya teman-teman dan saya pun akan menyimpan kenangan kita pada memory terindah :'(
Terimakasih buat teman-teman PPKD yang sempat mampir dikehidupanku ... :)

Cukuplah setiap kenangan yang telah kita tanam, akan menjadi kenangan yang tumbuh subur, menyemaikan benih-benih cita diantara kita.  Karena kita tak harus disini, kita tak harus selalu bersama, kita harus melanjutkan langkah ini, mungkin ke tempat yang lain, yang siap untuk kita tapaki. Selamat melanjutkan langkah baru. Yakinkan diri dan hati, hari esok pasti lebih cerah, hari esok adalah harapan yang harus diraih. Sampai jumpa lagi di tangga kesuksesan.......dalam senyum yang lebih indah ^_^

Terimakasih juga sudah mampir di Annhasana Blog :)
Jangan Bosan yaaa....

Wassalamualaikum ^^

Kesempurnaan Keyakinan Umat nabi Muhammad

Kesempurnaan Keyakinan Umat nabi Muhammad Saw.
     Diantara keutamaan dan kemuliaan umat Nabi Muhammad adalah bahwa Allah Swt. benar-benar menyempurnakan keyakinan mereka dengan pernyataan Nabi Saw. Al-Ma'shum dalam sabdanya.

     Nabi Saw. bersabda,
Belum pernah ada umat yang dikaruniai keyakinan yang lebih sempurna daripada keyakinan yang di karuniakan kepada umat Muhammad.
     Belum pernah ada umat yang hatinya memperoleh pancaran iman untuk makrifat kepada Allah Ta'ala dan untuk meningkatkan amal perbuatan mereka sehingga menghadapi urusan kenyataan, melebihi atau membandingi pancaran iman yang dianugrahkan kepada umat Muhammad.

     Firman allah:
وَلَا تُؤْمِنُوا إِلَّا لِمَنْ تَبِعَ دِينَكُمْ قُلْ إِنَّ الْهُدَىٰ هُدَى اللَّهِ أَنْ يُؤْتَىٰ أَحَدٌ مِثْلَ مَا أُوتِيتُمْ أَوْ يُحَاجُّوكُمْ عِنْدَ رَبِّكُمْ ۗ قُلْ إِنَّ الْفَضْلَ بِيَدِ اللَّهِ يُؤْتِيهِ مَنْ يَشَاءُ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

Dan janganlah kamu percaya melainkan kepada orang yang mengikuti agamamu. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk (yang harus diikuti) ialah petunjuk Allah, dan (janganlah kamu percaya) bahwa akan diberikan kepada seseorang seperti apa yang diberikan kepadamu, dan (jangan pula kamu percaya) bahwa mereka akan mengalahkan hujjahmu di sisi Tuhanmu". Katakanlah: "Sesungguhnya karunia itu di tangan Allah, Allah memberikan karunia-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya; dan Allah Maha Luas karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui"; (Al Qur'an surat Âl-´Imrân ayat 73)
     Para ulama Berpendapat bahwa Keyakinan itu ada tiga macam, ilmul yaqin, ainul yaqin, dan haqqul yaqin.
- Ilmul yaqin, yaitu keyakinan yang diperoleh dari jalan pikiran yang sehat disertai bukti-bukti yang nyata
- Ainul yaqin, yaitu memandang hal yang gaib sama dengan memandang yang lahir.
- Haqqul yaqin, ialah keyakinan pandangan yang telah menyatu tidak ada perbedaan diantara yang gaib dan yang lahir.

Selamat berjuang merengkuh ridho-Nya, semoga Allah selalu bersama..

tentang keyakinan

Dikutip dari Syaroful Ummatil Muhammad

Rabu, 04 Juli 2012

Ncesoft flip book maker 2.8.1.0 full serial





Askum....

Helloooow Sooob....?


     Kali Ini Aq Mo Share Software untuk bikin Flash Ebook, ya sebenarnya banyak sekali Software




-Software untuk bikin Ebook Diantaranaya Adalah Ncesoft Flip Software yang satu ini sangat bagus buat anda yang sedang membuat sebuah buku dalam bentuk 3 dimensi yang bisa di bolak - balik. Software yang satu memungkinkan kita mengkonversi File PDF menjadi Buka yang bisa dibolak - balik layaknya buku klasik dalam bentuk EXE.









Ya Udah Kaya'nya dah g sabar lagi Langsung aja Cekidooot silahkan diseddooot Link dibawah ini :

               Catatan : Untuk Tutorialnya Nyambung Kapan2 kalo dah Sempet lagi.













Sumber : mtreatments Blog

Selasa, 03 Juli 2012

Indah Pada Waktunya


Indah namanya , umurnya genap enam tahun. Kulitnya putih dengan rambut hitam tergerai panjang. Indah memang cantik, dan hatinya jauh lebih cantik. Indah dibesarkan dengan kasih sayang, dengan kepercayaan, dan dengan teladan yang baik dari kedua orangtuanya. Bu Mila dan Pak Faisal memang membesarkan Indah dengan penuh kasih sayang namun tidak berlebihan. Sejak kecil Indah dididik untuk memegang teguh komitmen yang dibuat. Janji adalah janji, sebisa mungkin harus ditepati.

Segala sesuatu yang dimulai dengan kebohongan akan berakhir dengan kebohongan. Sesuatu yang dimulai dengan kecurangan akan berakhir dengan kegagalan. Sesuatu yang dimulai dengan kesombongan akan berakhir dengan kehancuran. Sebaliknya sesuatu yang dimulai dengan niat baik dan ketulusan akan berakhir dengan kebahagiaan.

Hari ini Indah ulang tahun, Bu Mila dan Pak Faisal memang tidak pernah merayakan ulang tahun Indah dengan pesta yang mewah. Cukup syukuran kecil-kecilan di rumah. Namun tidak seperti biasanya, kali ini Indah minta hadiah. “Umi, beliin Indah kaus kaki renda ya... punya temen Indah baguuuss deh... ada coraknya...”, ujar indah dengan penuh harap, begitu halus intonasinya sebenarnya Bu Mila tak sanggup menolak, tapi apapun yang terjadi, komitmen harus dipertahankan..

“Boleh, nanti Indah ikut Umi ke Swalayan ya, kita beli disana aja. tapi Indah mesti janji, nggak boleh minta apa-apa lagi.” ujar bu Mila penuh kasih. “Makasi ya Umi, Indah janji nggak akan minta apa-apa lagi, kaus kaki itu sudah cukup buat Indah.”. Sesuai janji, sore itu Bu Mila mengajak Indah ke Swalayan dekat rumah. Nggak perlu waktu lama bagi indah untuk menemukan kaus kakinya. Tapi ceritanya jadi lain saat Indah melihat kalung mutiara plastik di etalase kios asesoris kecantikan.

Kalung itu sungguh menarik, warnanya putih mengkilap seperti kalung mutiara sungguhan. Indah bingung, Ia terlanjur janji tidak akan minta apa-apa lagi. tapi kalung itu begitu menarik baginya. Indah tidak sanggup menahan hasrat untuk memiliki kalung itu. Lidahnya kelu, ia malu, tapi desakan itu kian kuat. akhirnya dengan terbata-bata, Indah berkata “Umi maafin Indah ya.. Indah nggak jadi beli kaus kaki renda, Indah mau kalung itu. tapi kalo nggak boleh, nggak apa-apa Indah nggak maksa, maafin Indah ya Umi, tapi indah mau kalungnya..” ujar Indah.

Sebenarnya Bu Mila bisa saja membelikan keduanya sekaligus, namun Indah tetap harus memegang komitmen yang dibuat. “Indah boleh beli kalungnya, tapi kaus kakinya nggak jadi ya? Karena harganya lebih mahal, Umi akan potong sisanya dari tabungan Indah minggu ini. Gimana, Indah setuju?” . “Setuju Umi, nggak apa-apa deh nggak pake kaus kaki renda juga yang penting pake kalung mutiara, hehe... makasi ya Umi... Umi baik deh...”

Akhirnya Bu Mila membelinya dan Indah segera memakainya. Indah semakin terlihat cantik, wajahnya merona ceria sekali. Kalung itu jadi mainan kesayangan Indah, tiap hari selalu dipakainya. Indah sering cerita pada Bu Mila dan Pak Faisal, betapa sayangnya Ia pada kalung mutiaranya. Tidak terasa sebulan telah berlalu, dan Indah semakin tidak bisa berpisah dengan kalung mutiaranya. Kemanapun Indah pergi, kalung itu selalu menempel di lehernya, membuat Indah semakin tampak cantik dan menggemaskan.

Malam itu seperti biasa, Pak Faisal membacakan dongeng sebelum Indah tidur. menjelang akhir kisahnya, Pak Faisal mengajukan sebuah pertanyaan pada Indah. “Indah..., Indah sayang sama Ayah?” . “Tentu dong yah, Indah sayaaang sama ayah, sama Umi juga... kenapa...?” . “Kalo Indah sayang sama Ayah..., Kalungnya buat Ayah ya...?” . “Ya… Ayah, jangan dong yah... Ayah boleh ambil boneka kancil punya Indah, atau si Twingky... atau si Tweety... tapi jangan kalung ini yah...” ujar Indah memelas. “Ya udah... nggak apa-apa... Ayah ngerti kok” , ujar Pak Faisal bijak.

Esok malamnya, di akhir ceritanya, Pak Faisal kembali mengajukan pertanyaan yang sama pada Indah. “Indah..., Indah sayang sama Ayah?” . “Tentu dong yah, Indah sayaaang sama ayah, sama umi juga… emang kenapa…?”. “Kalo Indah sayang sama Ayah..., Kalungnya buat Ayah ya..?”. “Ya... Ayah, jangan dong yah... Ayah boleh ambil boneka beruang punya Indah, atau si bantal kingkong kesayangan Indah, tapi jangan kalung ini... Indah sayaaang banget sama kalung ini... ” ujar Indah memelas sambil matanya barkaca-kaca. “Ya udah... nggak apa-apa.. Ayah ngerti kok... Indah tidurnya yang lelap ya, tapi jangan kesiangan, bangunnya pagi pagi ya sayang...”ujar Pak Faisal, mencoba mencairkan suasana.

Esok malamnya ketika Pa Faisal masuk kamar Indah, Pa Faisal melihat Indah menangis, tangisan polos anak kecil yang cantik. Siapapun yang mendengarnya, pasti terenyuh hatinya karena Indah memang jarang nangis. Pak Faisal mendekat dan mengusap lembut rambut Indah yang tergerai panjang. Indah berbalik, hingga Pak Faisal dapat melihat raut muka Indah yang sedang menangis. Air matanya menetesi pipi-pipinya yang halus, matanya berkaca-kaca, tangannya yang mungil menggenggam erat kalung mutiaranya. Dengan terbata-bata Indah berkata, “Ayah.. Indah sayaaanng banget sama Ayah.. sama Umi juga.. Indah juga sayang sama kalung ini.. tapi Indah lebih sayang sama ayah dan Umi… jadi… kalung ini buat ayah aja..” ujar Indah disela-sela isak tangisnya.
Melihat ketulusan Indah, Pak Faisal terenyuh hatinya. Sambil tersenyum, ia berkata “Indah… Ayah sama Umi juga sayaang sama Indah, makasih Indah mau ngasih kalungnya ke Ayah. Boleh Ayah ambil kalungnya sekarang..?”. Dengan senyum yang tulus, Indah mengulurkan tangannya.. sambil tersenyum, Indah berkata “Boleh.. Indah ikhlas kok.. lagian kalung ini nggak ada apa-apanya dibandingkan kasih sayang ayah sama umi..” ujar Indah dengan tulus.

Dengan perlahan sambil menatap mata Indah, Pak Faisal mengambil kalung itu dari tangan Indah dan memasukkan kalung itu ke saku celana panjangnya. Kemudian… Pak Faisal merogoh saku kemejanya dan mengeluarkan kotak kecil berwarna merah dan memberikannya pada Indah. “Makasih Indah, Bapak bangga sama Indah.. sebenarnya bapak mau ngasih hadiah ini sebulan yang lalu.. tapi sepertinya sekaranglah saat yang tepat.. dibuka ya hadiahnya..” Ujar Pak Faisal, setengah berbisik. Dengan cekatan, tangan mungil Indah segera bergerak membuka kotak kecil itu, muka Indah tiba-tiba merona, berwarna merah muda, indaaahh sekali..
ternyata kotak kecil itu berisi…………………… “kalung mutiara yang asli!”.
Sahabat, sedikit renungan yang dapat kita petik dari cerita di atas, terkadang kita terlalu terikat dengan apa yang telah kita capai dan kita inginkan. Entah itu berupa kekayaan, kedudukan, pangkat, jabatan, pasangan, atau apapun. Kita selalu merasa berat untuk kehilangan benda atau orang yang sangat kita sayangi. Seperti Indah yang demikian sayangnya pada kalung mutiara imitasi-nya. Namun tahukah sahabat, seperti Pak Faisal, sesungguhnya seperti itulah Allah membimbing kita.

Terkadang Allah mencabut kedudukan kita, mengambil kekayaan kita, mengambil orang yang sangat kita sayangi, melalui kuasanya. Sebenarnya Allah sedang menunggu.. Apakah kita akan melepaskan segala kepalsuan yang melekat pada diri kita atau tidak. Sekali kita melepaskan kepalsuan yang melekat, saat itu juga, Allah akan menggantinya dengan sesuatu yang asli, yang lebih bersinar, dan abadi.

Sahabat, mudah2an kita dapat mengambil sedikit pelajaran dari kisah kalung mutiara tersebut. Beberapa waktu yang lalu, saya dapat sms dari seorang sahabat di Malang. Sebuah puisi tentang kaktus dan kupu-kupu.. tolong disimak ya.. Ketika aku meminta setangkai bunga yang indah, Allah memberiku kaktus berduri. Ketika aku meminta binatang mungil nan cantik, Allah memberiku ulat berbulu. Ketika Aku meminta kebijaksanaan, Allah memberiku setumpuk masalah untuk diselesaikan. Aku sedih, protes, dan kecewa.. betapa tidak adilnya ini. Namun kemudian.. Kaktus itu berbunga, indaaah sekali, berwarna-warni. Ulat itu pun berubah menjadi kupu-kupu yang cantik, Dan ternyata, setumpuk masalah itupun dapat diselesaikan.

Itulah jalan Allah, ‘INDAH PADA WAKTUNYA”, “Allah tak memberi apa yang kita harapkan, tapi Allah memberi apa yang kita perlukan. Kadang kita sedih, marah dan kecewa. Tapi jauh diatas segalanya, Allah sedang merencanakan yang terindah buat kita”.

“Perjalanan hidup itu ibarat sebuah hari, Dini hari adalah masa dimana lembar baru tercipta, Pagi hari adalah masa kanak-kanak dimana mimpi digantungkan. Siang hari adalah masa dewasa dimana mimpi dikejar dan diraih. Senja hari adalah masa tua dimana mimpi dinikmati, sedangkan malam adalah masa untuk mengakhirinya dengan istirahat panjang.. Sahabat, semoga hidup ini sebaik perjalanan hari-harimu”.

Selasa, 26 Juni 2012

Family Gatherin in Kampoeng Kidz

I have told you that after receive my report, I should prepare for my holiday with my father colleague in Kampoeng Kidz. we're having so much fun there. and of course, I'm really having so much fun, cause I've got the first rank again, and I enter the science class for next grade. well, I'm really glad, cause I don't meet geography again. it doesn't mean that I hate the teacher. but I LOVE THE TEACHER. just, I can't understand geography at all. and in my report, my geography's score is the lowest than the other score. just 77. compare with chemistry, japan, and history, I've got 90. hahaa LOL
the worst thing to say, I haven't take any of my pict here. coz the hospital rent some photographer too. so my pict is taken by the photographer, and the picts weren't came to me yet. so cekidot, some pict that I take there.


All docters :) my daddy is the 2nd from right.


my mommy is the one who wear brown veil.


what pose is it? I dunnoo -,-"


gooses in small lake :D


Dr. Jamil who makes me afraid if he fell from the wood and go into the water. :P



The scenery is really pretty, isn't it?


My daddy in the flying fox.

I'm really glad, cause my daddy bought me a new camera and I used to take all picts in this post. it is not dslr, because I know it is really expensive (although my daddy asked me to buy it. but he bought this camera first). the camera is small, thin, and easy to bring anywhere. it has 16,1 megapixels (the same with dslr). whoaaa, though it in not dslr, it can take picts as good as dslr (according to me)
have a nice holiday folks :)

Senin, 25 Juni 2012

Juice Karnaval


Kalau ada yang nanya, bisnis apa yang paling cocok dilakoni mahasiswa di sudan? Nah ini dia! Modalnya juga gak banyak, tapi keuntungannya menggiurkan… “JUALAN JUS”!! Tentunya tidak mesti punya gerai jus seperti di atas, tapi cukup tempat sederhana saja seperti di bawah ini..



Di tengah tamparan suhu panas mencapai 40-53 derajat, siapa yang tidak meleleh melihat segelas jusmangga ? ! hehe.. Tapi, aku bukan penjual jus lho! Walaupun profit menguntungkan, tapi kebanyakan yang bisnis-bisnis di sini pada gagal kuliah, lebih baik fokus kuliah aja deh.. ^^

Hanya saja, ada sisi menarik yang menggodaku untuk menulis tentang fenomena jus di Sudan ini. Bagi masyarakat Sudan, minuman dingin selain softdrink ya cuma jus. Tapi jangan salah! Jus di sini sangat beragam, ada Jus Mangga (Ashir Manja), Jus Jeruk (Burtuqal), Jus Apel (Tuffah), Jus Melon (Syammam), Jus Stroberi (Farawalah), Jus Nenas (Ananas), Jus Pisang (Mauz), Jus Jambu (Guava), Jus Lemon (Limun). Nah, pasti pada ngomong; “Ah, di Indonesia juga banyak…!”


Okey, okey.. ini yang tidak aku temui di Indonesia! 

Jus Grapefruit (Grave), Jus Kurma (Balah), Jus Asam Arab (Ardib), Jus  Gandum (Sya’ir), Jus Baofruit (Tabaldi), Jus ??? gak tahu aku buah apaan ini (Qiddim), Jus Sasame (Simsimiya), Jus Buckthorn (Niq). Sob, padanan kata latinnya berdasarkan pencarian di Mbah Gugel ya.. hehe, dan ternyata masing-masing buah-buahan ini memiliki khasiat tertentu bagi kesehatan, lho! #Browsingsendiriya...^^

Grapefruit
Jus Gandum
Baofruit (Tabaldi)
Qiddim
Buckthorn (Niq)
Jus Sasame (Simsimiya)

Dan satu hal yang menjadi paradoks, ketika Sudan nan gersang dan tidak memiliki keanekaragaman buah sebanyak Indonesia, namun harga segelas besar Jus sangat murah, yaitu setara dengan tarif angkutan kota sekali jalan (1 Juneh/ 2000 Rupiah). Sementara Negara kita yang kaya akan buah-buahan, masih adakah yang menjual segelas jus seharga 2000 Rupiah?

O’ya, baru-baru ini ada pendatang baru, yaitu Jus tebu (Qasab)! Agak aneh ya? Kita biasanya cukup menyebutnya air tebu, tapi masyarakat di sini tetap memasukkan air tebu dalam kategori jus. Sebenarnya tebu bukanlah komoditi asing di sudan, kebun tebu sangat luas di sini, bahkan pabrik gula terbesar di Afrika (Kinana) terdapat di Sudan. Hanya saja, mesin penyuling jus tebu yang baru masuk ke Sudan, hehe.. Dan rasanya...

 Yaaaaa, salaaaaaaaaaaaam…! Sruuup ^^


Mesin Penyuling Tebu

Will miss you all..,