Jumat, 30 November 2012

Kado Terakhir Dari Ayah






 Kado Terakhir Dari Ayah


Di sebuah perumahan terkenal di jakarta tinggalah seorang gadis bersama sang ayah, sang ibu telah lama mendahuluinya pergi sejak ia masih kecil. .
Seorang gadis yg akan di wisuda, sebentar lagi dia akan menjadi seorang sarjana, akhir jerih payahnya selama beberapa tahun di bangku pendidikan.
Beberapa bulan yang lalu dia melewati sebuah showroom, dan saat itu dia jatuh cinta kepada sebuah mobil sport, keluaran terbaru dari Ford. Selama beberapa bulan dia selalu membayangkan, nanti pada saat wisuda ayahnya pasti akan membelikan mobil itu kepadanya. Dia yakin, karena dia anak satu-satunya dan ayahnya sangat sayang padanya, sehingga dia sangat yakin nanti dia pasti akan mendapatkan mobil itu.
Diapun ber’angan-angan mengendarai mobil itu, bersenang-senang dengan teman-temannya. Bahkan semua mimpinya itu dia ceritakan ke teman-temannya, Saatnya pun tiba, siang itu, setelah wisuda, dia melangkah pasti ke ayahnya.
Sang ayah tersenyum, dan dengan berlinang air mata karena terharu dia mengungkapkan betapa dia bangga akan putrinya, dan betapa dia mencintai anak itu.
Lalu dia pun mengeluarkan sebuah bingkisan,… bukan sebuah kunci!
Dengan hati yang hancur sang anak menerima bingkisan itu, dan dengan sangat kecewa dia membukanya. Dan dibalik kertas kado itu ia menemukan sebuah Jaket kulit Terkenal, di belakangnya terukir indah namanya dengan sutra emas.
Gadis itu menjadi marah, dengan suara yang meninggi dia berteriak, “Yaahh… Ayah memang sangat mencintai saya, dengan semua uang ayah, ayah belikan jaket ini untukku?”
Lalu dia membuang Jaket itu dan lari meninggalkan ayahnya.
Ayahnya tidak bisa berkata apa-apa, hatinya hancur, dia hanya berdiri mematung, tak tahu apa yg harus di lakukannya ..
Tahun demi tahun berlalu,
sang gadis telah menjadi seorang yang sukses. Dengan bermodalkan otaknya yang cemerlang dia berhasil menjadi seorang wanita karir. Dia mempunyai rumah yang besar dan mewah, dan dikelilingi suami yang tampan dan anak yang cerdas.
Sementara itu ayahnya semakin tua dan tinggal sendiri. Sejak hari wisuda itu, anaknya pergi meninggalkan dia dan tak pernah menghubungi dia. Dia berharap suatu saat dapat bertemu anaknya itu, hanya untuk meyakinkan dia betapa sayangnya pada anak itu. Sang anak pun kadang rindu dan ingin bertemu dengan sang ayah, tapi mengingat apa yang terjadi pada hari wisudanya, dia menjadi sakit hati dan sangat mendendam.
Sampai suatu hari datang sebuah telegram dari kantor kejaksaan yang memberitakan bahwa ayahnya telah meninggal, dan sebelum ayahnya meninggal, dia mewariskan semua hartanya kepada anak satu-satunya itu. Sang anak disuruh menghadap Jaksa wilayah dan bersama-sama ke rumah ayahnya untuk mengurus semua harta peninggalannya. Saat melangkah masuk kerumah itu, mendadak hatinya menjadi sangat sedih, mengingat semua kenangan semasa dia tinggal disitu. Dia merasa sangat menyesal telah bersikap buruk terhadap ayahnya.
Dengan bayangan-bayangan masa lalu yang menari-nari di matanya, dia menelusuri semua barang di rumah itu. Dan ketika dia membuka lemari pakaian ayahnya, dia menemukan Jaket itu, masih terbungkus dengan kertas kado yang sama beberapa tahun yang lalu.

sesuatu jatuh dari bagian kantong Jaket itu. Dia memungutnya.. sebuah kunci mobil! Di gantungan kunci mobil itu tercetak nama dealer, sama dengan dealer mobil sport yang dulu dia idamkan! Dia merogoh kantong sebelahnya dan menemukan sesuatu,, di situ terselip STNK dan surat-surat lainnya, namanya tercetak di situ. Dan sebuah kwitansi pembelian mobil, tanggalnya tepat sehari sebelum hari wisuda itu.
Dia berlari menuju garasi, dan di sana dia menemukan sebuah mobil yang berlapiskan debu selama bertahun-tahun, meskipun mobil itu sudah sangat kotor karena tidak disentuh bertahun-tahun, dia masih mengenal jelas mobil itu, mobil sport yang dia dambakan bertahun-tahun lalu. Dengan buru-buru dia menghapus debu pada jendela mobil dan melongok kedalam. Bagian dalam mobil itu masih baru, plastik membungkus jok mobil dan setirnya, di atas dashboardnya ada sebuah foto, foto ayahnya, sedang tersenyum bangga
Mendadak dia menjadi lemas, lalu terduduk disamping mobil itu, ia menangis. air matanya tidak terhentikan, mengalir terus mengiringi rasa menyesalnya yang takan mungkin bisa terobati…
Tolong “share” ke teman-teman yang lain agar mereka juga dapat memetik hikmah yang ada pada kisah di atas. Semoga dapat bermanfaat bagi kehidupan kita, terimakasih.

Rabu, 28 November 2012

Kisah Nyata Dari negara Eropa,Bukti keutamaan Ayat Kursi

 
Kisah Nyata Dari negara Eropa,Bukti keutamaan Ayat Kursi
 
Ini kisah nyata dari Amerika (US) sekitar tahun 2006. Pengalaman nyata seorang muslimah asal Asia yang mengenakan jilbab.

Suatu hari wanita ini berjalan pulang dari bekerja dan agak kemalaman . Suasana jalan setapak sepi . Ia melewati jalan pintas.

Di ujung jalan pintas itu, dia melihat ada sosok pria Kaukasian. Ia menyangka pria itu seorang warga Amerika . Tapi perasaan wanita ini agak was-was karena sekilas raut pria itu agak mencurigakan seolah ingin mengganggunya.

Dia berusaha tetap tenang dan membaca kalimah Allah. Kemudian dia lanjutkan dengan terus membaca Ayat Kursi berulang-ulang seraya sungguh-sungguh memohon perlindungan Allah swt. Meski tidak mempercepat langkahnya, ketika ia melintas di depan pria berkulit putih itu, ia tetap berdoa. Sekilas ia melirik ke arah pria itu. Orang itu asik dengan rokoknya, dan seolah tidak mempedulikannya.

Keesokan harinya , wanita itu melihat berita kriminal, seorang wanita melintas di jalan yang sama dengan jalan yang ia lintasi semalam. Dan wanita itu melaporkan pelecehan seksual yang dialaminya di lorong gelap itu. Karena begitu ketakutan, ia tidak melihat jelas pelaku yang katanya sudah berada di lorong itu ketika perempuan korban ini melintas jalan pintas tersebut.

Hati muslimah ini pun tergerak karena wanita tadi melintas jalan pintas itu hanya beberapa menit setelah ia melintas di sana. Dalam berita itu dikabarkan wanita itu tidak bisa mengidentifikasi pelaku dari kotak kaca, dari beberapa orang yang dicurigai polisi.

Muslimah ini pun memberanikan diri datang ke kantor polisi, dan memberitahukan bahwa rasanya ia bisa mengenali sosok pelaku pelecehan kepada wanita tersebut, karena ia menggunakan jalan yang sama sesaat sebelum wanita tadi melintas.

Melalui kamera rahasia, akhirnya muslimah ini pun bisa menunjuk salah seorang yang diduga sebagai pelaku. Iia yakin bahwa pelakunya adalah pria yang ada di lorong itu dan mengacuhkannya sambil terus merokok .

Melalui interogasi polisi akhirnya orang yang diyakini oleh muslimah tadi mengakui perbuatannyaa. Tergerak oleh rasa ingin tahu, muslimah ini menemui pelaku tadi dan didampingi oleh polisi.

Muslimah : “Apa Anda melihat saya? Saya juga melewati jalan itu beberapa menit sebelum wanita yang kauperkosa itu? Mengapa Anda hanya menggangunya tapi tidak mengganggu saya? Mengapa Anda tidak berbuat apa-apa padahal waktu itu saya sendirian?”

Penjahat : “Tentu saja saya melihatmu malam tadi. Anda berada di sana malam tadi beberapa menit sebelum wanita itu. Saya tidak berani mengganggu Anda. Aku melihat ada dua orang besar di belakang Anda pada waktu itu. Satu di sisi kiri dan satu di sisi kanan Anda.”

Muslimah itu tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Hatinya penuh syukur dan terus mengucap syukur. Dengkulnya bergetar mendengar penjelasan pelaku kejahatan itu, ia langsung menyudahi interview itu dan minta diantar keluar dari ruang itu oleh polisi.

***

Semua surat dalam al-Qur’an adalah surat yang agung dan mulia. Demikian juga seluruh ayat yang dikandungnya. Namun, Allah Subhanahu wa ta’ala dengan kehendak dan kebijaksanaanNya menjadikan sebagian surat dan ayat lebih agung dari sebagian yang lain.

Syaikh Umar Sulaiman Al Asyqar berkata, ”Yang paling baik digunakan untuk melawan jin yang masuk ke dalam tubuh manusia adalah dzikrullah (dzikir kepada Allah) dan bacaan Al Qur`an. Dan yang paling besar dari itu ialah bacaan ayat kursi, karena sesungguhnya orang yang membacanya akan selalu dijaga oleh penjaga dari Allah, dan ia tidak akan didekati oleh setan sampai Subuh, sebagaimana telah shahih hadits tentang itu”. 

Senin, 26 November 2012

Hijab Adalah Pelindungmu

tentang hijab

Wahai wanita muslimah ..tahukah engkau, bahwa Rosullullah mensifati dirimu sebagai sebaik-baik perhiasan dunia, Rosullullah bersabda:  “  Dunia ini adalah perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah”. (HR. Muslim).                                     
Wahai wanita muslimah.. renungkanlah hadist ini..betapa mulianya dirimu di atas dinul islam ini, betapa berharga dirimu dalam mata Allah..
Wahai wanita muslimah..ketahuilah, bahwa tubuhmu adalah perhiasan bagi suamimu, tubuhmu  adalah perhiasan yang harus kau tutup, tubuhmu adalah fitnah bagi laki-laki yang belum halal bagimu..Relakah jika suatu yang sangat berharga bagimu kau umbar  di hadapan laki laki, relakah jika laki-laki yang belum halal memandang kecantikan wajahmu..relakah rambut cantik yang kau miliki di lihat setiap orang yang bertemu denganmu.. relakah laki-laki hidung belang yang memiliki penyakit di hatinya berniat busuk terhadapmu..
Wahai wanita muslimah..bukankah Allah ta’ala sudah memberikan kepadamu sebuah benteng dari laki-laki yang hatinya memiliki penyakit, bukan kah Allah telah melindungi  wajahmu, rambutmu serta seluruh tubuhmu dari terik matahari yang begitu panas, dari debu yang seharusnya menempel di wajah dan rambutmu, namun karena benteng yang Allah berikan kepadamu debu tersebut tidak bisa menembus wajah dan rambutmu di sebabkan hijab yang menutupi seluruh tubuhmu.. wahai wanita muslimah.., sungguh islam begitu menjaga dirimu…
Wahai wanita..aku yakin, kalian yang bergelar wanita sudah tahu bahwa tubuh kalian adalah aurat yang harus di tutup, namun terkadang sebagai insan yang lemah, terkadang kalian lupa akan kewajiban ini, oleh karena itu , izinkan aku untuk sedikit mengingatkanmu dan mengajakmu untuk membuka kembali tentang kewajiban berjilbab dan menutup aurat yang tersimpan rapih  dalam al-Qur’an ( suarat Annur ayat:31 ) “Dan katakanlah kepada wanita-wanita yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya kecuali yang biasa nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan khumur (Ind: jilbab)nya ke dadanya”
Wahai wanita..
Ayat ini mengajarkan 4 hal kepadamu.
a. Perintah untuk menahan pandangan dari yang diharamkan oleh Allah ta’ala
b. Perintah untuk menjaga kemaluanmu dari perbuatan yang haram.
c. Larangan untuk menampakkan perhiasan kecuali yang biasa tampak pada dirimu. Para ulama mengatakan bahwa ayat ini juga menunjukkan akan haramnya menampakkan anggota badan tempat perhiasan tersebut. Sebab jika perhiasannya saja dilarang untuk ditampakkan apalagi tempat perhiasan itu berada. Sekarang marilah kita perhatikan penafsiran para sahabat dan ulama terhadap kata “kecuali yang biasa nampak” dalam ayat tersebut.
Wahai wanita..tidak hanya dalam Al-Qur’an yang begitu peduli dengan keadaanmu, namun dalam hadistpun engkau begitu terlindungi, sebagaimana kisah Asma binti Abu bakar yang waktu itu mengenakan baju tipis yang tampak bentuk tubuhnya kemudian Rosul menegur Asma “Hai Asma, seseungguhnya jika seorang wanita sudah mencapai usia haid (akil baligh) maka tak ada yang layak terlihat kecuali ini,” sambil beliau menunjuk wajah dan telapak tangan. (HR. Abu Daud dan Baihaqi).

Wahai wanita..itulah bukti bahwa tubuhmu begitu di jaga dalam agama islam, tidak boleh engkau menampakanya pada setiap laki-laki, terlebih lagi engkau berikan secara gratis, mengapa demikian..? karena tubuhmu adalah aurat, karena tubuhmu mengandung fitnah yang besar bagi laki-laki..wahai wanita..jika engkau menjaga aurat dengan cara menutupnya dengan rapih,, tanpa kau sadari bahwa dirimu telah membantu para laki-laki untuk menundukkan pandanganya

Wahai wanita…ketahuilah,bahwa busana yang menutup auratmu membedakan antara dirimu dengan wanita-wanita musyrik dan fasik.ketahuilah bahwa busana islammu adalah pelindung dirimu dari apa neraka..bahwa busana islammu melindungumu dari laki-laki hidung belang, bahwa busana muslimahmu menambah cantik perhiasanmu..
Wahaimuslimah..semoga hijab menjadi pakaian terbaik untukmu..                                                                
Wahai wanita muslimah cobalah kalian tengok sedikit perjuangan seorang oki setia dewi, dia rela meninggalkan tawaran memain film , demi menjaga hijab yang dia gunakan di kepalany untuk menutup auratnya, samapai dia pernah di caci maki dan di hina “ bahwa dengan jilbab kamu tidak akn pernah menjadi apa-apa..namun itu semua tidak menggoyahkan azamnya untuk menggenakan hijab, dia tetap tegar dengan pendirianya..
Coba lihatlah sekarang.. setelah dia bersungguh –sungguh untuk menjaga ifahnya dengan menggunakan jilbab yang ada di kepalnya, akhirnya kini dia menjadi orang yang banyak memberi manfaat kepada oang lain, dan Oki setia dewi mampu meraih cita-citany dengan jilbab yang dia gunakan.
Iqbal rayhan el-bugory

http://www.eramuslim.com/

Kisah Bunga Untuk Ibu




Kisah Bunga Untuk Ibu



Pagi itu, seorang pria tampak turun dari mobil mewahnya. Ia bermaksud untuk membeli sebuah kado di kompleks pertokoan itu. Besok adalah hari Ibu, dan ia bermaksud untuk membeli lalu mengirimkan sebuah hadiah lewat pos untuk ibunya di kampung. Seorang Ibu yang pernah ia tinggal pergi beberapa tahun lalu untuk kuliah, mencari nafkah, dan mengejar kesuksesan di kota besar ini. Langkah-langkah pria itu terhenti di depan sebuah toko bunga. Ia melihat seorang gadis cantik. Ternyata, gadis itu adalah adik tingkatnya semasa kuliah dulu. Gadis itu terlihat sedang memandangi lesu rangkaian bunga-bunga indah di etalase. Matanya terlihat dengan jelas tengah berkaca-kaca, air mata nya hendak meleleh, seperti akan menangis.
Setelah cerita cerita lalu dilantunkan, pria itu lalu bertanya “Ada apa denganmu? Ada apa dengan bunga-bunga itu?”
“Aku ingin memberi salah satu rangkaian bunga mawar ini untuk ibu saya,” gadis cantik itu melanjutkan, “Seumur hidup, saya belum pernah memberikan bunga seindah ini untuk ibu.”
“Kenapa tidak kau beli saja? Ini bagus, kok.” Cerita pria tersebut sambil turut mengamati salah satu karangan bunga.
“Uang saya tidak cukup.”
“Ya sudah, pilih saja salah satu, aku yang akan membayarnya.” Pria itu menawarkan diri sambil tersenyum.
Akhirnya gadis itu mengambil salah satu karangan bunga. Dengan ditemani sang pria, gadis itu lalu menuju kasir. Pria itu juga menawarkan diri mengantar si gadis pulang ke rumah untuk memberikan bunga itu kepada ibunya. Gadis itu pun bersedia.
Dua orang itu lalu melaju menggunakan mobil menuju ke sebuah tempat yang ditunjukkan oleh si gadis. Hati pria itu terperanjat ketika gadis cantik itu ternyata mengajaknya ke sebuah kompleks pemakaman umum.
Setelah memarkir mobil,  pria itu lalu mengikuti langkah-langkah si gadis. Dengan sangat terharu gadis itu lalu meletakkan karangan bunga itu ke makam ibunya. Seorang ibu yang memang belum pernah dilihat gadis itu seumur hidupnya. Ibu itu dulu meninggal saat melahirkan gadis itu.
Melihat kejadian itu, setelah mengantarkan gadis itu pulang ke rumah, sang pria membatalkan niatnya untuk membeli dan mengirimkan kado bagi ibunya.
Siang itu juga, pemuda sukses itu langsung memacu mobilnya.. pulang ke kampungnya.. untuk melihat wajah ibu yang dia rindukan selama ini.. untuk bersujud di bawah kakinya dan memeluk erat tubuh dan hati lembutnya..
——
Untuk para sahabat.. terutama calon Ibu, para Ibu, dan khusus untuk IBU saya di sorga..… ^^ semoga cerita ibu ini bisa membuat kita semakin menyayangi ibu

Kamis, 22 November 2012

Nia dan Ayah Sayang Mama





Penyesalan itu kian lama kian menghantui pikiran Anastia.Tidak ada beban begitu berat yang dapat melebihi penyesalannya bersuami dengan Asna.Setelah sepuluh tahun pernikahan dan mempunyai seorang anak yang cantik jelita bernama Nia tidak juga membuat penyesalan Anastia kunjung reda.

Anastia merupakan anak seorang bisnisman dikotanya.Dengan penampilan fisiknya yang cantik luar biasa, Anastia dapat memperoleh tipe pria idaman yang dia impikan.Selama SMP maupun SMA telah banyak laki-laki yang berusaha menggaet hatinya.Dan hanya tipe-tipe tertentu saja yang berhasil menjadi kekasih seorang Anastia. Dengan ciri-ciri layaknya orang kota Anastia memilih laki-laki yang tampan dengan mobilnya yang keren dan hartanya yang banyak. Setiap harinya dalam hidup Anastia selalu dikelilingi dengan apa yang namanya kemewahan.

Beda halnya dengan Asna yang adalah seorang anak petani yang tergolong keluarga ekonomi kelas bawah. Lahir dan besar di desa kecil yang kemudian pergi ke kota untuk menuntut ilmu di SMP dan SMA yang membiayai seluruh biaya pendidikannya, karena Asna tergolong orang yang pandai. Kesederhanaan itulah yang menjadi jalan hidup Asna, kelaparan merupakan teman sehari-harinya, “ra sah aeng-aeng (tidak usah macam-macam)” itulah yang menjadi moto hidupnya.Hanya melakukan yang terbaik untuk memperoleh hasil yang baik itulah yang dia lakukan.Kulit hitamnya menandakan darimana dia berasal dan juga penampilannya yang sederhana sering menjadi buah bisikan anak-anak lainnya di sekolah.Kelebihan Asna disamping kepandaiannya adalah kemampuannya memainkan alat musik. Satu kesamaan saja yang sama dengan Anastia yaitu sekolah SMP dan SMA yang jadi satu dimana Anastia menimba ilmu.

Asna untuk mendapatkan uang sehari-harinya untuk makan tanpa sengaja bekerja pada ayah Anastia sebagai pengantar barang bisnis.Begitulah selama SMP dan SMA Asna bekerja untuk memenuhi kebutuhannya sehari-hari.Kejujuran dan kerja kerasnya menimbulkan rasa senang dari ayah Anastia.

Hingga akhirnya entah mengapa dan bagaimana Asna pun akhirnya juga memendam rasa pada Anastia anak majikannya.Selama itu Asna sering mencuri pandang kala dia datang ke rumah Anastia.

Ketika lulus SMA Asna dikuliahkan oleh ayah Asnatia karena kejujuran dan kerja kerasnya selama ini. Hingga Asna akhirnya dapat lulus dengan gelar sarjana ekonomi. Setelah lulusdia tetap bekerja pada ayah Anastia. Lambat laun perasaan Asna pada Anastia diketahui oleh ayah Anastia dan ternyata sang ayah memang berniat untuk menjodohkan mereka berdua.

Demi mendengar hal tersebut Anastia marah luar biasa.Dia tidak mungkin untuk menikahi seorang Asna yang merupakan gembel buah olokan selama menjadi teman satu sekolah sewaktu SMP dan SMA. Dia mencari segala cara untuk melarikan diri dari pernikahan walau akhirnya dia gagal dan tetap harus menikah dengan Asna yang mencintainya.

Masa pernikahan pun berlalu.Selang dua tahun dengan segala keterpaksaannya Anastia akhirnya mau memberikan seorang putri bagi Asna. Anak tersebut diberi nama Nia. Walaupun sudah memiliki suami dan anak Anastia tetap menjalani kehidupan seperti biasanya kala dia belum menikah dengan Asna.Semua urusan, keperluan keluarga sampai anak semua diurusi oleh Asna seorang diri.Hingga suatu malam:

“ Tia mau kemana sayang malam-malam begini?” Sapa dan tanya Asna kepada Anastia dengan nada lembutnya yang khas.

“Bukan urusanmu, dan jangan pernah memanggil sayang. Karena aku tidak pernah mencintaimu” Jawabnya dengan nada tinggi di depan meja rias.

“Tia setidaknya berilah sedikit perhatian pada anak kita, karena saat ini yang paling anak kita butuhkan adalah belaian seorang ibu, dan itu kamu”.

“Dia anakmu dan bukan anakku, kamulah yang berbuat dan ini bukan keinginanku, jadi urusi semua sendiri!”

Begitulah tiap malam Anastia selalu pergi seperti sediakala saat masih seorang gadis.

Tangis Nia tiap melihat kepergian ibunya baik siang maupun malam hari tidak juga meluluhkan hati Anastia yang masih hidup dalam kemarahannya karena dijodohkan dengan seorang Asna.

Hingga suatu malam Anastia mendapat kecelakaan yang membuat kedua matanya buta.Selama enam hari dia menginap di rumah sakit dengan kepala diperban menutupi matanya.Dia mengomel-ngomel selama di rumah sakit dan membuat dokter dan perawat disitu merasa gusar.Ketika suami dan datang dia lebih marah lagi.

“Ini semua gara-gara kamu tahu?”Gertak Anastia sembari duduk di kasur rumah sakit.

“Seandainya aku tidak menikah dengan kamu maka aku sudah hidup bahagia dan tidak perlu menderita seperti ini.Sekarang aku buta, kamu puas? Aku tidak bisa lagi pergi kemana-mana lagi, dan semua temanku pasti akan menghinaku, kenapa kamu lakukan itu? Aku ingin melihat lagi aku tidak mau tahu, kamu harus mencari mata, karena hanya dengan itu aku bisa hidup bahagia.”

“Mama, sudah dong ma kasihan papa” isak Nia.

“Jangan panggil mama, aku tidak mau menganggapmu anakku”

Selama tiga hari Asna melayani segala apa yang dibutuhkan Anastia di rumah sakit. Hingga akhirnya pada hari keempat Asna tidak lagi pergi ke rumah sakit, hanya Nia saja yang selalu datang untuk membantu makan dan mengupaskan buah untuk Anasti.Walaupun tiap kali datang Nia selalu mendapat kata-kata pedas. Nia hanya menangis, namun menyembunyikan tangis sedihnya dari sang ibu. Karena jika dia menangis hanya akan menambah marah sang ibu.

Setelah satu minggu akhirnya Anastia diperbolehkan pulang dan menunggu apabila ada mata yang dapat di donor.Sudah beberapa hari Anastia tidak mendengar suara halus dari suaminya. Hingga akgirnya dia bertanya pada Nia:

“Kemana ayahmu itu, tumben sekali tidak ada suaranya?”

“Nia juga tidak tahu ma, setelah hari ketiga mama di rumah sakit ayah pergi dan tidak ada kabar”

“Baguslah, jadi tidak perlu repot-repot untuk mengusirnya. Jika kamu juga mau pergi silahkan”

Nia menangis, entah sudah berapa banyak air mata yang dia keluarkan ketika semua usahanya dan kesabarannya untuk menunggu dianggap seorang anak dan untuk ayahnya diterima sebagai seorang suami oleh ibunya tak kunjung tiba.Namun dengan sabar Nia tetap menemani ibunya dan membantu mengurusi pekerjaan rumah, walaupun telah ada seorang pembantu disitu.

Hingga akhirnya setelah menunggu selama satu bulan ada mata yang dapat di donorkan untuk Anasta. Betapa girangnya Anastia saat itu mendengar dia akan segera dioperasi untuk memasang mata barunya. Sudah tidak sabar dia untuk kembali kepada dunianya yang hampir selama satu bulan dia tinggalkan. Dia tidak tahu darimana asal mata tersebut, yang dia tahu adalah dia akan segera kembali dapat melihat. Walaupun dia juga sempat heran, karena sang pendonor atau keluarga pendonor tidak meminta bayaran sepeser pun. Ah, mungkin penilik mata ini sudah meninggal sehingga sekarang hanya perlu membayar biaya opersi, pikir Anastia.

Setelah operasi berhasil dan sembuh, maka Anastia pun kembali padadunianya dulu. Pergi ke mol, café, dugem, kencan dengan pria lain dan sebagainya. Sedangkan Nia setelah ibunya sembuh malah semakin menderita, dia sering disuruh-suruh bak pembantu, dan sering dikatai kata-kata kasar. Dengan kesabaran Nia tetap tinggal pada ibunya, karena begitu cintanya dia pada ibunya walaupun selama ini apa yang Nia dapat sangat jauh dan bertolak belakang dari apa yang dia harapkan.

Suatu pagi setelah lima tahun berlalu dengan umur Nia yang sekarang hampir 13 tahun Anastia duduk di halaman. Di depan gerbang rumahnya tampak seorang bapak-bapak berpakaian usang dengan biolanya memainkan sebuah musik klasik.Ketika mendengar musik itu Anastia seolah menjadi tenang dan damai.Dia lalu menyuruh pembantunya untuk memberi makan padanya.Begitulah tiap pagi pemain biola tersebut datang dengan topi besarnya dan pakaian lusuhnya.

Nia ketika mendengar musik itu selalu menangis dan mulai sejak saat itu dia meminta ijin ibunya agar dia saja yang memberi makan pemain biola tersebut.Begitulah setiap hari hingga Anastia harus pergi ke rumah sakit karena ginjalnya mengalami gangguan dan harus menerima kenyataan bahwa dia harus cuci darah tiap bulan sekali.

Setelah beberapa bulan Nia menemani sang ibu dengan cintanya, akhirnya Nia pun tidak lagi diketahui keberadaannya oleh ibunya setelah beberapa hari yang lalu pamit pergi ke pasar.Sedikit ada yang lega dalam hati Anastia ketika Nia pergi, walaupun kini berkurang orang yang disuruh-suruh.

Beberapa hari setelahnya Anastia mendapat telepon dari rumah sakit bahwa ada orang yang bersedia mendonorkan satu ginjanya untuk Anastia.Setelah dilakukan beberapa tes akhirnya operasi penanaman ginjal dalam tubuh Anastia pun berhasil.

Sekarang hidup Anastia bebas tanpa ada suami yang dia benci dan juga Nia yang tidak dia sukai, walaupun dalam hati dia merasa ada sedikit yang hilang hidup tanpa mereka.Namun masa bodoh itulah pikiran Anastia karena dia sekarang dapat hidup bebas tanpa ada yang mengganggu.

Selang satu tahun pada saat hari ulang tahunnya Anastia mengadakan pesta besar yang dihadiri oleh kekasih barunya dan teman-temannya. Pagi hari setelah hari ulang tahunnya dia tidak lagi dapat mendengar lagi permainan biola dari orang yang bisanya bermain biola dengan musik klasiknya di depan gerbang rumah karena kabarnya orang tersebut telah meninggla dunia sebulan lalu.Entah mengapa akhir-akhir ini Anastia merasa seolah kehilangan sesuatu yang sangat besar dalam hidupnya.

Hari kedua setelah hari ulang tahunnya Anastia mendapatkan sebuah paket yang ternyata isinya merupakan kotak kado dengan hiasan pita berwarna ungu yang merupakan warna kesukaannya.Dia bertanya-tanya dalam hati dari siapakah gerangan kado ini.Di dalam kotak tersebut terdapat sebuah kotak lagi yang setelah dia buka berisi sebuah liontin berbentuk hati.Belum sempat Anastia membuka liontin tersebut dia tertarik pada kertas pembungkus kado yang bergambar Hello Kitty. Di sisi lain kertas kado terdapat sebuah tulisan yang agaknya tidak asing baginya.Pelan-pelan Anastia menguraikan kertas yang berlipat kusut karena digunakan untuk membungkus kado.Denga konsentrasi dia mulai membaca dalam hati.

“Dear Mama"

Ma sebelumnya maafkan Nia tidak dapat hadir dalam pesta hari ulang tahun mama. Nia takut jika nanti hanya akan merusak hari indah mama.Niajuga tidak mau bertemu dengan kekasih baru mama, Nia takut jika nanti Nia tidak bisa terima ma.Nia bersyukur punya mama cantik seperti mama, jika bisa Nia ingin sekali dianggap sebagai layaknya seorang anak pada umumnya ma.Nia melihat anak seumuran Nia yang jalan-jalan dengan ibunya ketika di pasar, melihat keluarga berekreasi.Namun Nia tidak begitu berharap ma, karena menjadi anak mama sudah cukup bagi Nia.Ada satu hal yang sangat Nia harapkan sejak dulu dari mama, Nia ingin melihat mama dapat baik pada papa.Nia juga sudah bertemu papa ma setelah papa menghilang.Dan tahukah mama dimana Nia bertemu papa pertama kalinya setelah papa menghilang? Nia bertemu di depan gerbang ketika Nia memberi makan pemain biola itu ma. Dia adalah papa.Nia sedih melihat keadaan papa, saat Nia bertanya mengapa, papa hanya menunduk dan bilang bahwa papa ingin selalu dapat mendengar mama dan Nia baik-baik saja karena papa tidak dapat melihat mama lagi.Papa bilang mendengar suara mama saja sudah cukup mengobati rindu untuk mama.Papa pergi untuk mama, agar mama tidak malu lagi pada teman-teman mama.Hingga akhirnya papa sakit serius dan harus dibawa ke rumah sakit. Nia tidak mengira ternyata pada saat yang sama mama juga sakit dan harus operasi lagi.Nia dengar mama sakit ginjal dan harus mendapatkan ginjal baru, sedangkan papa juga sakit yang membutuhkan biaya besar.Nia bingung waktu itu harus bagaimana.Harus mencarikan uang untuk papa atau menemani mama.Jadi Nia memberikan satu ginjal Nia untuk mama sebagai terimakasih dan maaf karena Nia sampai saat ini keberadaan Nia tidak dapat membuat mama hidup bahagia.Uang pemberian dokter dari ginjal Nia tidak Nia pakai untuk jajan ma tenang, tapi Nia pakai untuk membiayai papa walau akhirnya papa meninggal satu bulan yang lalu.Nia sangat sedih ditinggal papa, kadang Nia sangat rindu dan sangat sesak ketika mengingat papa.Satu lagi ma, papa berpesan agar menjaga matanya, begitu juga Nia ma, tolong jaga ginjal Nia agar mama tetap sehat sampai tua.Katanya papa ingin tetap melihat mama sehat walaupun itu dari surga.Sudah ya ma, selamat ulang tahun, semoga panjang umur dan tercapai semua keinginan mama. Nia sekali lagi juga harus minta maaf jika Nia tidak dapat lagi tinggal dengan mama, Nia sekarang bekerja di agen koran untuk makan sehari-hari. Nia masih ingin melihat mama, dan Nia sangat berharap saat bertemu mama dapat menerima Nia dan dapat melakukan hal yang tidak pernah Nia terima sejak kecil.Nia sangat ingin pelukan mama, Nia saying mama”.


Salam Sayang

Nia


Serasa berhenti nafas Anastia membaca surat dari buah hatinya. Jantung Anastia bergemuruh luar biasa.Air matanya seakan tidak dapat lagi terbendung, terus mengalir dan mengalir seolah tidak mau berhenti. Teringat lima belas tahun yang lalu dimana semua kebencian berkumpul jadi satu. Teringat bagaimana wajah Asna suaminya ketika membangunkan Anastia tidur, ketika membuatkan sarapan, ketika menasihati.Satu yang tidak pernah dia sadari selama ini, cinta tulus suaminya yang tak berbalas darinya.Kata-kata halus itu yang dulu tidak ingin dia dengar sekarang jadi rindu dan sangat berharap untuk dapat mendengarnya lagi walaupun selamanya dia terus mendengar tanpa henti.Dia mengira suaminya pergi dari rumah karena memang sudah tidak betah lagi, ternyata?Ternyata suaminya pergi untuk terus membuktikan cinta padanya, dia terus mencintai dan terus membuktikan, dia terus mencoba membahagiakan. Oh, apakah aku ini Tuhan, ratap Anastia. Bola mata ini ternyata milik suamiku. Teringat dia kata-katanya pada suaminya saat terakhir dia bertemu:

“Seandainya aku tidak menikah dengan kamu maka aku sudah hidup bahagia dan tidak perlu menderita seperti ini.Sekarang aku buta, kamu puas? Aku tidak bisa lagi pergi kemana-mana lagi, dan semua temanku pasti akan menghinaku, kenapa kamu lakukan itu? Aku ingin melihat lagi aku tidak mau tahu, kamu harus mencari mata, karena hanya dengan itu aku bisa hidup bahagia.”

Betapa menyesalnya Anastia ketika teringat kata-kata yang dia ucapkan saat itu.Dia tidak hanya buta mata, tetapi buta hati saat itu.Dia masih tetap tidak melihat cinta yang suaminya coba nyatakan padanya. Terlebih ketika dia membaca surat Nia bagaimana suaminya merindukan dirinya, bagaimana suaminya berusaha menjaga reputasinya, dan bagaimana suaminya mencoba tetap memberikan kebahagiaan lewat biola tuanya. Seakan membeku tangan dan pikiran Anastia saat itu. Oh suamiku maafkan aku, ratap Anastia.

“Nia” ucap Anastia.

“Aku harus menemui Nia dan mencoba menebus semua kesalahanku padanya dan ayahnya”

Anastia dengan gundah pergi mencari seluruh agen koran dan berusaha mencari-cari nama anaknya Nia. Hingga akhirnya setelah setengah hari mencari Anastia menemukan agen yang pada agen tersebut terdapat Nia dengan ciri-ciri yang sama seperti yang ia sebutkan. Sedikit ada rasa lega dalam hati ketika mendengar hal tersebut. Dia bertanya pada orang disitu apa pekerjaan Nia, ternyata Nia bekerja sebagai seorang penjual Koran di pinggir-pinggir jalan. Deg jantung Anastia, jadi selama pergi dari rumah dia rela membakar kulitnya untuk menjual koran?

Setelah itu Anastia jadi tidak sabar untuk menemui anak semata wayangnya.Dia meminta petunjuk dimana dia dapat menemukan Nia. Setelah dikasih tahu akhirnya Anastia pergi ke sebuah perempatan dimana kata orang disitu tempat Nia menjajakan koran. Setelah hampir sampai perempatan yang ditunjuk dia melihat suatu keanehan banyak orang berduyun-duyun ke tempat dimana akan menjadi tujuan Anastia. Anastia menjadi heran bersamaan dengan gugup. Setelah sampai dia membelah kerumunan dan sangat kaget dengan apa yang dilihatnya seolah tidak percaya:

“NIIIIAAAA, ya ampun Niiiiiiaaaaaaaa, kenapa kamu sayang Nia”

Dipeluknya Nia yang bersimbah darah sekujur tubuhnya dengan koran yang juga terkena darah yang masih dipeluk tubuh kecilnya. Tas usang yang berisi tabloid usang pun tak luput dari darah yang mengalir dari sekujur tubuhnya. Sambil menangis dan meminta pertolongan Anastia tarus memeluk tubuh Nia dengan erat sambil sesekali terdengar kata maaf dari mulutnya.

“Maafkan mama sayang” isaknya sejadi-jadinya.

Anastia mengusap keringat bercampur darah dalam tubuh Nia.

“Maafkan mama sayang” dipeluk dan diciumnya Nia tak peduli dengan darah dalam wajahnya.

Dalam wajah pucatnya yang penuh darah Nia membuka sedikit matanya dan menatap sang mama. Setelah beberapa detik Nia menangis dan berkata sambil terbata:

“Te… te.. ter.. terima.. kasih m…mmaa, mmma aau me.. mee lukk Nii.. aa. Maaf..in Nia, Nii..aadan aa..yahsayang ma…maa”

Seperti buluh yang terkulai terkena angin, wajah Nia tertunduk dalam peluk ibunya dengan meninggalkan sedikit senyum pada ibunya. Seolah tidak percaya dengan apa yang dilihat dan didengarnya Anastia menangis sejadi-jadinya sambil memeluk Nia semakin erat dan erat. Memberikan pelukan yang tidak pernah diterima sang buah hati sejak kecil, memberikan ciuman yang tulus disaat terakhir. Di dalam hati sambil berdoa Anastia memohon maaf pada Nia dan suaminya yang selama ini disakitinya. Kulit Nia yang dulu putih bersih terlihat hitam dan lembab darah, namun kecantikan hatinya mampu meluluhkan hati sang ibu dengan bagaimana dia berkorban dan berjuang untuk mendapatkan kasih saying dan kesadaran sang ibu akan keberadaannya di dunia ini.

Nia ditidurkan di samping sang ayah yang juga telah memberikan cinta terbaik pada sang istri dan anak. Lembab air mata dan tanah wajah Anastia tersungkur di depan petiduran kedua orang yang mencintainya selama hidupnya dan yang tidak menerima cinta selama hidup mereka darinya. Nia menjadi teringat akan liontin hadiah dari Nia. Dibukannya lionti hati tersebut disitu terdapat gambar tiga wajah dari pensil dan masing-masing bertuliskan mama,Nia, papa. Digenggamnya erat-erat liontin tersebut sambil terus mengucurkan air mata.

Selama berhari-hari dan berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun Nia dirundung sedih setelah dengan apa yang terjadi padanya. Dia memutuskan sang kekasih barunya demi putri dan suaminya yang sekarang hanya bisa melihat Anastia dari surga. Sehari-hari dia hanya bisa memeluk bantal kesayangan Nia dan memakai baju tidur kesukaan suaminya. Setelah ditinggal sang suami Anastia tidak berharap adanya pendamping hidup yang lain. Dia sekarang telah menerima suaminya, walaupun dalam kenyataan sang suami sudah tiada.Hal yang sekarang membahagiakannya adalah mengingat dan mengenang masa-masa ketika dia suaminya dan anaknya ketika masih menjadi satu.Ada penyesalan ketika dia tidak bisa menjalankan perannya sebagai seorang istri ketika dia dibutuhkan. Dan ketika sadar semua telah terlambat, namun ada satu yang dia ingin nyatakan pada putri dan suaminya bahwa dia akan menjaga sebaik-baiknya semua dari mereka baik tubuh maupun cinta yang mereka berikan.

“Suamiku maafkan aku, Nia maafkan ibu. Sekarang ibu sadar dan tahu ibu telah mencintai kalian, tunggu ibu”.

Selasa, 20 November 2012

Keutamaan Tersenyum | Hadist Tentang Senyum

Keutamaan Senyum
Subhanallah, betapa mulianya sebuah senyuman. Begitu indah Seni Sebuah Senyum. tersenyumlah kawan, karena senyum itu adalah termasuk ibadah , “ Tersenyum ketika bertemu dengan saudara adalah termasuk ibadah.”(Al Hadits)

Dari Abu Dzar radhiyallahu ‘anhu, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Senyummu di hadapan saudaramu (sesama muslim) adalah (bernilai) sedekah bagimu“

Diriwayatkan At-Tirmidzi, Al-Husein Radliyallahu’anhu, cucu Rasulullah SAW menuturkan keluhuran budi pekerti beliau. Ia berkata, ”Aku bertanya kepada Ayahku tentang adab dan etika Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam terhadap orang-orang yang bergaul dengan beliau. Ayahku menuturkan, ‘Beliau Shallahu ‘alaihi wa Sallam senantiasa tersenyum, berbudi pekerti lagi rendah hati, beliau bukanlah seorang yang kasar, tidak suka berteriak-teriak, bukan tukang cela, tidak suka mencela makanan yang tidak disukainya. Siapa saja mengharapkan pasti tidak akan kecewa dan siapa saja yang memenuhi undangannya pasti akan senantiasa puas…..” (Riwayat At-Tirmidzi)

“ Sesungguhnya barang siapa di karunia sifat lemah lembut maka ia telah diberi bagian dunia dan akhirat.Silaturrahmi, Akhlak yang baik dan berbuat baik kepada tetangga akan memakmurkan dunia dan menambah usia.( H.R. Ahmad ).

Aisyah Radliyallahu’anha mengungkapkan, ”Adalah Rasulullah Shallahu ‘alaihi wa Sallam ketika bersama istri-istrinya merupakan seorang suami yang paling luwes dan semulia-mulia manusia yang dipenuhi dengan gelak tawa dan senyum simpul.” (Hadits Riwayat Ibnu Asakir)

Hadits tentang Keutamaan senyum

Salam senyumku dakwahku - Berislam gaya gembira, Beramal Ilmiah Berilmu Amaliah
Sumber : http://www.katabagus.com/keutamaan-tersenyum-hadist-tentang-senyum.html
Baca Posting Senyum menarik lainnya Disini.

Cangkir & Kopi

Beberapa orang alumni sebuah Universitas yang telah mapan dalam karir dan kehidupannya berkumpul dalam suatu reuni. Mereka memutuskan untuk mengunjungi salah satu dosen “tua” yang pernah menjadi pengajarnya.

Percakapan yang terjadi begitu seru dan menyenangkan sampai kemudian berlanjut pada masalah tekanan dalam pekerjaan mereka dan hidup mereka.


Agar tidak larut dalam stress, sang dosen bermaksud menawari bekas mahasiswanya tersebut untuk minum kopi. Sang dosen pun pergi ke belakang dan membawa kembali seteko besar kopi dengan banyak cangkir. Cangkir dan gelas yang dibawa sang dosen tersebut mulai dari cangkir porselen, plastik, gelas dari yang paling murah sampai peralatan minum yang paling mahal. Sang dosen pun mempersilahkan mantan mahasiswanya untuk mengambil sendiri kopi yang ingin diminumnya.

Setelah semua memegang kopinya masing masing, sang dosen berkata, “Saya lihat Anda semua mengambil gelas-gelas terbaik bahkan gelas dan cangkir termahal serta meninggalkan gelas dan cangkir yang biasa dan murah. Normal bagi kalian, karena memang kalian hanya menginginkan yang terbaik untuk kalian dan keluarga kalian. Padahal yang kalian akan minum adalah kopi, bukan cangkir atau gelasnya. Tapi dengan sadar atau tidak kalian lebih memilih gelas atau cangkir yang lebih baik, bahkan tampak dari masing-masing kalian saling melihat cangkir teman-teman kalian.”

“Sekarang akan saya jelaskan, Hidup adalah kopi, dan pekerjaan, uang serta posisi dalam masyarakat adalah gelas. Mereka hanyalah alat untuk membawa dan mewadahi hidup, sementara hidup sendiri tidak berubah,” jelas sang dosen. “Terkadang dengan hanya berkonsentrasi pada cangkir atau gelas, kita gagal menikmati kopi di dalamnya.”

“Janganlah gelas atau cangkir mempengaruhi Anda… nikmati saja kopinya.”

Minggu, 18 November 2012

Sabtu, 17 November 2012

Pahlawan bukan sekadar dikenang !


"Betapa hatiku takkan pilu telah gugur pahlawanku. Betapa hatiku takkan sedih hamba ditinggal sendiri. Siapakah kini pelipur lara nan setia dan perwira. Siapakah kini pahlawan hati pembela bangsa sejati . . . . 
(Ismail Marzuki-Gugur Bunga)"
 
Sosok yang tangguh, tak gentar membela rakyat Indonesia dan rela bercucuran darah tuk memperjuangkan kemerdekaan bangsanya. Itulah sekilas opini tentang “pahlawan” pada sebagian orang. Perjuangan para pahlawan yang rela gugur dalam penjajahan membuat namanya harum dikenang rakyat Indonesia. Tepat pada tanggal 10 November 2012 kemarin Indonesia tengah memperingati Hari Pahlawan. Salah satunya yaitu dengan menggelar Upacara Ziarah Nasional yang dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rangka memperingati Hari Pahlawan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan.

By the way, tau gak sih gimana asal-usul adanya Hari Pahlawan itu?

Yap, pada tanggal 10 November 1945 telah terjadi peristiwa besar di Surabaya. Pertempuran yang melibatkan pihak tentara Indonesia dan pasukan Belanda itu merupakan perang pertama Indonesia dengan pasukan asing setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia. Para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya kala itu sehingga perlawanan terus berlanjut. Setidaknya 6,000 - 16,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan.

Itulah segelintir kisah tentang Hari Pahlawan. Sebagai Warga Negara Indonesia pasti sangat bangga apabila mengenang perjuangan para pahlawan. Para pahlawan rela berkorban demi memberikan yang terbaik untuk Indonesia tercinta. Bagaimana dengan generasi muda sekarang? Apa yang sudah kita berikan tuk negeri tercinta ini? Jawabannya simpel, mari introspeksi diri masing-masing. 

Berbicara mengenai pahlawan tidak lantas membuat kita berpikir sempit kalau sosok tersebut hanya ada dimasa lalu yang rela mati demi negara. Pahlawan di masa kini tentunya tidak harus bersenjata perang dan tidak harus bercucuran darah juga kan? Sepakat ! Pahlawan-pahlawan tersebut dapat ditemukan disekitar kita, tentunya dalam masa yang berbeda dan dengan perjuangan yang berbeda pula. Ada “Guru atau Dosen” sebagai Pahlawan Pendidikan bertugas mendidik rakyat Indonesia, saat sakit ada  “Dokter” sebagai Pahlawan Kesehatan yang membantu kesembuhan kita, dan masih banyak pahlawan-pahlawan di bidang lainnya. 

Eits, yang disebut pahlawan bukan hanya yang memiliki jabatan seperti contoh di atas saja. Tukang becak pun layak menyandang gelar pahlawan bagi keluarganya, anak-anaknya atas perjuangannya dalam mencari nafkah. Orangtua juga disebut sebagai pahlawan karena rela berkorban serta berani memperjuangkan kebahagiaan bagi sang buah hati. Well, siapapun dapat disebut pahlawan jika Ia merupakan sosok pemberani yang rela mengorbankan sesuatu bukan sekedar tuk diri sendiri, tetapi  keluarga, masyarakat atau negeri tercintanya.

Dewasa ini sebagian besar kalangan muda hanya mengenang jasa-jasa para pahlawan. Alangkah bijaknya jika generasi penerus ini mau belajar banyak dari pahlawan, karena dengan begitu kita  menjadi generasi yang menghargai waktu, memiliki semangat nasionalisme dan memiliki solidaritas yang kuat. Belajar dari pahlawan dapat dimulai dengan cara kita memaknai hari pahlawan. Setelah itu secara bertahap mampu menumbuhkan semangat guna memiliki sikap cinta akan perjuangan pahlawan, cinta negeri, serta selalu gigih dan giat untuk mempelajari perjuangan para pahlawan. Hari pahlawan memang sudah terlewati namun tiada kata terlambat untuk terus belajar !!

Berikut tips untuk Generasi Muda supaya memaknai Hari Pahlawan :

Yang pertama, Kita sebagai generasi muda yang cerdas harus tahu sejarah mengenai Hari Pahlawan. Selain menambah wawasan, kita juga bisa berbagi informasi kepada orang yang membutuhkan.

Kudua, (diterapkan saat berlangsungnya hari pahlawan) 
Ada baiknya, setelah tahu adanya hari bersejarah tersebut buatlah *ucapan selamat* di jejaring sosial, misal update status via facebook, via twitter, BBM, de-el-el. Dengan cara seperti ini setidaknya kita telah bersimpati atas hari bersejarah di Indonesia, dan (lagi) menjadi bermanfaat bagi yang lain meskipun dalam hal kecil seperti berbagi informasi yang penulis contohkan tadi serta menumbuhkan sikap saling mengingatkan antargenerasi lainnya. 

Ketiga, melakukan perbaikan diri. Untuk mencapai perubahan yang besar kita perlu membenahi diri sendiri. Semaksimal mungkin kita melakukan introspeksi, meskipun kita tahu kalau tak ada manusia di dunia ini yang sempurna pasti semua tak luput dari kekurangannya. Misalnya melawan sifat malas, melawan kebodohan, memberi teladan minimal untuk adik-adik atau keluarga. Bukankah hal itu bagian dari perjuangan?

Lalu, buatlah perubahan kecil misalnya bisa di awali dengan menulis artikel tentang Hari Pahlawan, lalu berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan para pahlawan. Ingat, meskipun sudah tidak ada perang tetapi kita wajib berjuang menjadi pahlawan bagi diri sendiri, keluarga juga orang lain.

Lebih jelasnya, jangan pusing-pusing memikirkan mana yang harus diperjuangkan lebih dulu, apakah keluarga atau langsung berjuang untuk negara. Karena tugas kita adalah bersungguh-sungguh dalam berjuang, meski diawali dari nol tetaplah fokus meningkatkan perjuangan. 

Oke sekian dulu postingan kali ini, semoga bermanfaat ya sobat. Jadilah generasi muda yang turut memaknai hari pahlawan dengan perubahan-perubahan kecil yang dibuat. Penulis yakin perubahan yang besar dimulai dari sesuatu yang kecil, mungkin untuk sebagian orang tidak berarti namun dari perubahan kecil yang bertahap dan berangsur meningkat tersebut kelak akan muncul pahlawan-pahlawan baru yang dibutuhkan Indonesia. Let's learn from heroes !! ^^

Ketika Redup Cahaya



Goresan luka telah bersarang dalam lubuk wanita itu. Tertutup rapat hingga tiada seorangpun menemukan  bercaknya. Luka yang dahulu sudah mengering oleh iringan waktu. Sering berganti sayatan bak mata pisau menerjang. Luka-luka seolah datang silih berganti, timbul tenggelam sesuai episode hidupnya. Ya, dia hidup dalam redup cahaya bila jiwa kembali menuai tetesan luka. Meski terang sering menjadi cahaya baginya tapi apa daya jika perih mulai menjalar. Peluk erat sang redup menjadi satu-satunya penenang kala tak berdaya menahan luka yang teramat sakit. Tapi kini berbeda, Ia yang biasanya tegar saat ini merasa begitu lemah dan terpuruk.

Satu jam, dua jam, tiga... Ah, tak terhitung berapa lamanya. Dia masih ada pada posisinya yang semula meringkuk memeluk lututnya seraya membenamkan wajah manisnya.

Kemudian terdengar suara detakan jam  yang semakin keras. Lebih keras. Dan hanya suara itu yang terdengar dikamar mungilnya.

“Tidakkah dia bosan hanya berdiam diri?”

“ Ah, kurasa tidak. Luka itu mungkin sudah menusuknya terlalu dalam.”

Wanita itu seakan merasakan hawa yang berubah menjadi “dingin” dari dinding-dinding kamarnya. Tangis yang sebelumnya mengalir dipipinya membuat seisinya tahu bahwa Ia sungguh-sungguh redup. Suasana kala itu menambah kesedihan baginya.

Wanita itu sedang dirindukan, andai dia tahu . . . .

“Sudah tiga hari seperti ini, tak melakukan apapun. Mungkin sedang mencari jalan keluar, tapi  . . . .”

“Apakah harus dengan cara seperti ini, tidak makan selama tiga hari, mengurung diri dikamar, tidak mandi bahkan tidak solat? Aku merasa tidak bermakna . . . ."                                                          
Ting . .  Ting . . Ting . . .   
Alarm yang dulu sengaja Ia pasang kembali berbunyi, kali ini suaranya kurus sekali, layaknya seseorang yang sedang menjeritkan kesedihannya. Pertanda ada ikatan batin yang terjalin dengan pemiliknya. Tepat jam 4 sore. Alarm itu memang disetel untuk mengingatkan agar Ia selalu membaca Alqur’an seperti yang kemarin-kemarin rutin Ia lakukan. 

“Ia tak bangkit. Aku tak suka hawa dingin ini. Akankah aku bisa kembali hangat? Sedang dia seperti kehilangan arah.”

Ia dirindukan . . . .  sadarkah?

Suara isak tangis lagi-lagi terdengar. Kali ini lebih meruncing dan lebih dalam. Walau tiada satupun tahu masalah apa yang sedang dialaminya, namun ada yang mengerti tentang tangis penyesalan itu. Wanita itu lantas mencakar-cakar dirinya sambil sesekali berucap “Alangkah bodohnya aku”. 

Ia pun mengambil pisau yang tergeletak disampingnya. Bangkit. lalu Berjalan dengan tergopoh-gopoh nan lemas.

Ia kemudian meletakkan pisau itu di atas meja kamarnya.

Entah apa yang membuatnya bangkit. Ataukah hanya perasaan sang wanita yang mampu memahaminya?

Astagfirullahaladzim . . .  
bisik sang wanita

Wanita itu bergegas keluar kamar dengan tidak menutup rapat pintunya. Sesaat kemudian gemericik air terdengar menyejukkan. Menit-menit berselang, akhirnya wanita itu masuk ke dalam kamarnya. Digelarlah sajadah panjang miliknya. Alangkah hati-hati serta penuh ke khusyu’an dia melaksanakan kewajibannya kepada Sang Khaliq. Sujudnya lebih lama dari biasanya.  Kembali tetesan-tetesan air mata membasahi wajahnya. Dibalik untaian doanya ada yang nampak senang lantaran air mata itu ditunjukkan kepada Rabbnya. Kini hangat yang dirindukan pun dapat dirasakan  dan setiap detik yang dihasilkan kembali bermakna ^^ 

Jumat, 16 November 2012

Rain

gambar dr google
Sore ini hujan turun lagi, entah berapa kubik air yang tumpah ruah di atas tanah kita.
Kau membuka jendela lantas membiarkan aroma basah memenuhi indera penciuman kita.
Bulir-bulir air yang jatuh di atas genteng rumah seolah perkusi alam yang mendendangkan tembang kegembiraan. Tik tok tik tok. Bersahut-sahutan dengan celoteh riang sang katak di tepian kolam.

November memang selalu basah.

"Aku suka hujan", katamu tiba-tiba. Matamu lurus memandang ke depan, tepat pada gerombolan air yang menari-nari di udara.

"Kenapa?" tanyaku.
"Hujan itu melegakan", jawabmu pendek.
Yah, aku setuju. Hujan itu melegakan. Seumpama tanah kering yang menguap, maka hujan juga menguapkan dan menghanyutkan setiap duka pada hati yang luka.

"Aku juga suka hujan", kataku menirukan gaya bicaramu.
"Kenapa?" kini giliranmu yang bertanya.
"Hujan membuat aku bersyukur."
Kau mengerutkan dahi. "Bersyukur karena padi kita di sawah tak kehausan lagi?"

"Bukan hanya itu. Andai saja semua nikmat yang kita rasakan bisa terlihat seperti hujan, mungkin saat ini kita telah menggigil karena takjub dan kuyup rasa syukur. Tapi sayang, nikmat tak selalu terlihat seperti hujan, hingga acap kali kita alpa untuk mensyukurinya."

Selasa, 13 November 2012

Pray!

"Man Jadda Wajada"
Siapa yang bersungguh-sungguh akan berhasil

Jangan pernah remehkan impian
Walau setinggi apapun
Sungguh Allah maha mendengar

Kamis, 08 November 2012

Berakhlak Sesuai Al-Qur’an

Manusia yang telah memahami makna kehidupan biasanya selalu tertunduk patuh dihadapan Sang Maha Penguasa. Ini ditunjukkan dengan akhlak karimah (sikap yang baik) kepada makhluk-makhluk-Nya. Berakhlak Sesuai Al-Qur’an - Mereka bersikap lemah lembut, menghargai menyayangi, dan tidak gampang marah atau putus asa. Dengan kata lain, kehidupan mereka berhiaskan ketulusan niat mulia, penuh rasa syukur, dan berpikir positif. Ketiga komponen itulah yang merupakan dasar pembentukan akhlak karimah seorang manusia. 

Berakhlak Sesuai Al-Qur’an


BAB I
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Akhlak adalah lafaz yang berasal dari bahasa arab merupakan bentuk jamak dari  kata khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku, atau tabiat. Berasal dari akar kata khalaq yang berarti menciptakan, yang seakar dengan kata khaliq yang berarti pencipta, makhluq artinya yang diciptakan dan khalq artinya ciptaan.
Hal tersebut mengisyaratkan bahwa dalma kata akhlak tercakup pengertian terwujudnya keterpaduan antara kehendak khaliq (Tuhan atau Allah) dengan prilaku makhluk (hamba atau manusia). Dengan kata lain, prilaku seseorang terhadap orang lain dan lingkungannya baru mengandung nilai akhlak yang hakiki manakala tindakan, prilaku  dan sifat-sifat didasarkan pada kehendak al-khaliq yaitu Allah rabbul alamin.
Menurut istilah, kata akhlak diberi definisi oleh beberapa ulama antara lain:
  1. Imam al-Ghazali dalma kitab Ihya Ulum al-Din memberi pengertian lafad akhlak sebagai berikut: Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.
  2. Ibrahim Anis dalam kitab al-Mu’jam al-Wasith mengemukakan pengertian akhlak sebagai berikut: Akhlak adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang dengannya timbul bermacam-macam perbuatan, baik atau buruk, tanpa membutuhkan pemikiran dan pertimbangan.
  3. Abdul Karim Zaidan dalam kitab ushul al-Da’wah menulis pengertian akhlak sebagai berikut: Akhlak adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya, baik atau buruk, kemudian memilih melakukan atau meninggalkan.
  4. Ibnu Maskawaih salah seorang filosuf Islam mengemukakan pengertian akhlak yang lebih sederhana dari ulama lainnya sebagai berikut: Akhlak ialah keadaan jiwa yang mendorong untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa dipikir dan dipertimbagkan terlebih dahulu.
Rumusan Masalah
  1. Bagaimana  sunnah berakhlak yang baik ketika membawa Al-Qur’an?
  2. Bagaimana berakhlak yang baik ketika berinteraksi dengan Al-Qur’an?
  3. Bagaimanakah sesungguhnya kecintaan (mahabbah) kita dalam memuliakan rasul?

BAB II
PEMBAHASAN

Akhlak Kepada Kitab
(+) Berakhlak yang baik ketika membaca Al-Qur’an antara lain:
  1. Aku membacanya dalam kondisi yang paling sempurna, misalnya suci dari hadats, menghadap kiblat, duduk bersila, tidak bersandar atau duduk dengan posisi seenaknya atau duduk dengan posisi seenaknya atau posisi yang menggambarkan kecongkakan.
  2. Aku berusaha untuk memperindah suaraku ketika membacanya.
  3. Aku memulai membacanya dengan bacaan ta’awwudz
  4. Setiap di awal surah aku membaca basmalah kecuali surah at-Taubah
  5. Aku membacanya dengan Tartil, jelas dan perlahan-lahan (sesuai dengan tajwid)
  6. Aku berusaha membacanya secara rutin
  7. Aku memilih tempat yang bersih dan suci saat membacanya, dan lebih utama di masjid.
  8. Aku membaca Al-Qur’an dengan tenang, menjauhi tertawa, bergurau dan banyak bicara.
  9. Aku membacanya sendiri atau bersama teman secara berkelompok ada yang membaca dan ada yang menyimak
  10. Aku berusaha untuk menangis ketika mendengarkan ayat-ayat siksa dan neraka, bergembira ketika mendengakan ayat-ayat pahala dan surga.
  11. Aku tidak memandang ke sana kemari ketika membacanya, atau memutuskan bacaan dengan berbicara
  12. Apabila membaca ayat-ayat sajadah, aku berupaya untuk sujud tilawah
  13. Aku merahasiakan bacaanku jika aku khawatir akan terjatuh ke dalam riya’, sum’ah atau mengganggu orang yang sedang shalat.
  14. Aku akan berhenti membacanya bila sudah mengantuk
(+) Berakhlak yang baik ketika berinteraksi dengan Al-Qur’an
  1. Memuliakan Al-Qur’an, menyimpannya di tempat yang terhormat, yang mudah dilihat dan mudah diambil
  2. Memungut sobekan-sobekan kertas Al-Qur’an, mengumpulkan, menyimpan atau membakarnya.
  3. Bersungguh-sungguh mengamalkan isinya, melaksanakan perintah-perintahnya dan menjauhi larangan-larangannya.
  4. Berusaha menghidupkan majelis-majelis Al-Qur’an, membaca secara bergantian sambil memperbaiki bacaan dan membaca pula artinya.
  5. Berusaha untuk menghafal Al-Qur’an, mengulang-ulang dan menjaganya.
(+) Akhlak Kepada Rasulullah saw
Mencintai dan memuliakan rasul
Setiap orang yang mengaku beriman kepada Allah swt tentulah harus beriman bahwa Muhammad saw adalah nabi dan Rasulullah yang terakhir, penutup sekalian nabi dan rasul, tidak ada lagi nabi, apalagi rasul sesudah beliau (QS. Al-Ahzab, 33-40). Beliau diutus oleh Allah swt untuk seluruh umat manusia sampai hari kiamat nanti (QS. Saba’ 34:28). Kedatangan beliau sebagai utusan Allah merupakan rahmat bagi alam semesta (QS. Al-Anbiya 21:107).
Nabi Muhammad saw telah berjuang selama kurang lebih 23 tauhn membawa umat manusia keluar dari kegelapan menuju cahaya yang terang benderang. Beliaulah yang berjasa besar membebaskan manusia dari belenggu kemusyrikan, kekufuran dan kebodohan, berbagai penderitaan beliau alami dalam perjuangan itu. Dihina, dikatakan gila, tukang sihir, tukang tenung, penyair, disakiti, diusir dan hendak dibunuh, tapi semuanya itu tidak sedikitpun menyurutkan hati beliau, beliau tetap berjuang membebaskan umat manusia.
Surah at-Taubah 9:128
Artinya:
Sesungguhnya telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mu’min.
Sebagai seorang mukmin sudah seharusnya sepantasnya kita mencintai beliau melebihi cinta kita kepada siapapun selain Allah swt. bila iman kita tulus, lahir dari lubuk hati yang paling dalam tentulah kita akan mencintai beliau, karena cintanya itulah yang membuktikan kita betul-betul beriman atau tidak kepada beliau. Rasulullah saw bersabda yang artinya
“tidak beriman salah seorang diantara kalian sebelum aku lebih dicintainya daripada dirinya sendiri, orang tuanya, anaknya dan semua manusia (HR. Bukhari, Muslim dan Nasa’i).
Sebagai konsekuensi dari menempatkan cinta kepada Allah dan rasul-Nya sebagai cinta yang pertama dan utama, maka tentu saja cinta kepada orang tua, anak-anak, suami, atau istri, sanak saudara, harta benda dan sebagainya harus ditempatkan dibawah kedua cinta tersebut (termasuk dibawah cinta kepada jihad pada jalan Allah).
Bentuk lain dari menghormati dan memuliakan Rasulullah saw adalah tidak berbicara dihadapan beliau Allah swt berfirman:
Surah al-Hujurat 49:2
Artinya:
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu lebih dari suara Nabi, dan janganlah kamu berkata kepadanya dengan suara keras sebagaimana kerasnya (suara) sebahagian kamu terhadap sebahagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan kamu tidak menyadari.
Mengikuti dan menaati rasul
Firman Allah swt : Surah Ali-Imran 3:31
Artinya:
Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Apa saja yang datang dari rasul harus diterima, apa yang diperintahkannya diikuti, dan apa yang dilarangnya ditinggalkan. Keteten kepada Rasulullah saw bersifat mutlak, karena taat kepada beliau merupakan bagian dari taat kepada Allah.
Mengucapkan shalawat dan salam
Surat al-Ahzab 33:56
Artinya
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Perintah untuk bershalawat dan salam kepada nabi Muhammad saw dalam ayat di atas diawali oleh Allah swt dengan pernyataan bahwa Allah dan para malaikatnya bershalawat kepada nabinya. Hal itu disamping menunjukkan dan terhormatnya kedudukan beliau disisi Allah swt, juga menunjukkan betapa pentingnya perintah bershalawat dan salam itu kita lakukan.
Allah swt memerintahkan kepada orang-orang yang beriman untuk mengucapkan shalwat dan salam kepada nabi bukanlah karena nabi membutuhkannya. Sebab tanpa doa dari siapapun beliau sudah pasti akan selamat dan mendapatkan tempat yang paling mulai dan paling terhormat disisi Allah swt. ucapan shalawat dan salam dari kita, orang-orang yang beriman, disamping sebagai bukti penghormatan kepada beliau, juga untuk kebaikan kita sendiri. Nabi bersabda:
“Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kali maka  dengan shalawatnya itu Allah akan bershalawat kepada sepuluh kali” (HR. Ahmad)
Sebaliknya, nabi menyatakan bahwa orang yang tidak bershalawat tak kala mendengar nama beliau disebut adalah orang yang bakhil.
Hadis riwayat Turmidzi dan Ahmad:
“Yang benar-benar orang bakhil ialah orang yang disebut namaku dihadapannya, ia tidak mengucapkan shalawat kepadaku” HR. Turmidzi dan Ahmad.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:
  1. Akhlak mengatur tata cara dan norma-norma tentang hubungan antara sesama manusia dan yang maha pencipta
  2. Akhlak terhadap rasul bagaimana  kita mengikuti cara-cara/sunah yang pernah dilakukan oleh nabi
  3. Akhlak kepada kitab bagaimana kita bisa menjaga sunah dan adab-adab dalam menjaga Al-Qur’an

Makalah tentang Akhlak


Saran
Adapun saran-saran dari kami
  1. Diharapkan pada teman-teman agar memberi motivasi dalam penyusunan makalah ini.
  2. Saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan agar dalam penyusunan makalah berikutnya dapat lebih baik.


Source : http://www.masbied.com/