Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Artikel. Tampilkan semua postingan

Jumat, 27 Desember 2013

Makalah Akhlak

      Diskusi Islam - Makalah Akhlak. Pada kesempatan ini saya akan mengemukakan tentang pembahasan mengenai akhlak, diantaranya pada posting berjudul Makalah Akhlak dan Persoalannya, Berakhlak sesuai Al-Quran, dan Peranan akhlak terpuji dalam kehidupan. Dan berikut ini beberapa penjelasan mengenai akhlak, tentunya dari sudut pandang yang berbeda. Selamat menikmati.


BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG


Setiap manusia yang lahir di dunia ini, pasti membawa naluri yang mirip dengan hewan, letak perbedaannya karena naluri manusia disertai dengan akal. Sedangkan naluri hewan tidak demikian halnya. Oleh karena itu naluri manusia dapat menentukan tujuan yang dikehendakinya. Segala sesuatu itu dinilai baik atau buruknya, terpuji atau tercela, semata-mata karena syara’ (al-Qur’an dan Sunnah) hati nurani atau fitrah dalam bahasa al Qur’an memang dapat menjadi ukuran baik dan buruk karena manusia di ciptakan oleh Allah Swt memiliki fitrah bertauhid, mengakui keesaannya (QS. Ar-Rum: 30-30). Hati nurani manusia selalu mendambakan dan merindukan kebenaran, ingin mengikuti ajaran-ajaran Allah Swt. Namun fitrah manusia tidak selalu terjamin dapat berfungsi dengan baik karena pengaruh dari luar misalnya pengaruh pendidikan, lingkungan, pakaian dan juga pergaulan. Masyarakat yang hati nuraninya sudah tertutup dan akal fikiran sudah di kotori oleh sikap dan perilaku yang tidak terpuji. Namun bukan Cuma perilaku yang harus diperbaiki asupan dalam tubuhpun harus dijaga agar tetap halal. Karena itulah diperlukan adanya suatu jaminan dan kepastian akan kehalalan produk pangan yang dikonsumsi umat Islam.

B. RUMUSAN MASALAH

Dalam kehidupan sehari-hari tentu banyak panorama-panorama dalam kehidupan sehari-hari dan yang terpenting adalah bagaimana kita hidup dalam bermasyarakat, saling menghargai dan saling menghormati di dalam kehidupan sehari-hari tentunya kita di tuntut untuk bagaimana kita dapat hidup bersosialisasi. Tentunya di dalamnya itu banyak aturan dan etika yang harus kita jaga sebab kebebasan kita dibatasi oleh kebebasan orang lain. Seperti berpakaian, kita tidak boleh berpakaian yang berlebihan, kita tetap menjaga etika dalam berpakaian, tidak boleh tampil sembrono, tampil yang berlebihan dan sebagainya. Selain dari pada itu, yang paling penting juga adalah akhlak, bagaimana kita menjaga akhlak dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga kita dapat hidup tenang. Saling menghargai dan saling menghormati.

BAB II

PENGERTIAN AKHLAK dan RUANG LINGKUP AKHLAK

Makalah Akhlak

A. PENGERTIAN AKHLAK


Secara etimologis akhlaq adalah bentuk jamak dari khuluq yang berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat.

Kata akhlaknya yang berarti menciptakan seakan dengan kata khaliq (pencipta), makhaliq yang (diciptakan) dan khalq (penciptaan).

Kata di atas mengisyaratkan bahwa dalam akhlak tercakup pengertian terciptanya keterpaduan antara kehendak khaliq (Tuhan).

Secara terminologis (ishthilabah) ada beberapa definisi tentang akhlaq :

1. Imam Al-Ghazali

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa yang menimbulkan perbuatan-perbuatan dengan gampang dan mudah, tanpa memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

2. Ibrahim Anis

Akhlaq adalah sifat yang tertanam dalam jiwa, yang dengannya lahirlah macam-macam perbuatan.

3. Abdul Karim Zaidan

Akhlaq adalah nilai-nilai dan sifat-sifat yang tertanam dalam jiwa, yang depan sorotan dan timbangannya seseorang dapat menilai perbuatannya baik atau buruk.

Dari keterangan diatas. Jelaslah bagi kita bahwa akhlaq itu haruslah bersifat konstan, spontan, tidak temporer dan tidak memerlukan pemikiran dan pertimbangan serta dorongan dari luar. Sekalipun dari beberapa definisi di atas kata akhlak bersifat netral, belum merunjuk kepada baik dan buruk, tapi pada umumnya apabila disebut sendirian, tidak dirangkai dengan sifat tertentu, maka yang dimaksud adalah akhlak yang mulia. Misalnya, bila seseorang berlaku tidak sopan kita mengatakan padanya. “kamu tidak berakhlak”. Padahal tidak sopan itu adalah akhlaknya.

Sumber akhlak

Yang dimaksud dengan sumber akhlak atau yang menjadi ukuran baik dan buruk atau mulia dan tercela.

Dalam konsep akhlak segala sesuatu itu dinilai baik atau buruk, terpuji atau tercela semata-mata karya syara’ (Al-Quran dan Sunnah) menilainya demikian.

Apakah Islam menafikan peran hati nurani, akal dan pandangan masyarakat dalam menyimpulkan baik dan buruk.

Hati nurani atau fitrah dalam bahasa al-Qur’an memang menjadi ukuran baik dan buruk karena manusia diciptakan oleh Allah Swt. Memiliki fitrah bertauhid, mengakui keesaannya.

Demikian juga halnya dengan akal pikiran. Ia hanyalah salah satu kekuatan yang dimiliki manusia untuk mencari kebaikan dan keburukan.

Demikianlah bentang hati nurani dan akal pikiran. Bagaimana dengan pandangan masyarakat? Pandangan masyarakat juga bisa dijadikan ukuran baik dan buruk, tetapi sangat relatif, tergantung sejauh mana kesucian hati nurani masyarakat dan kebersihan pikiran mereka dapat terjaga.

Ruang Lingkup Akhlak


Muhammad Abdullah dias dalam bukunya dhuztur al ahlak fial-Islam membagi ruang lingkup akhlak menjadi lima bagian.

   1. Akhlak Pribadi (al-Fardiyah) terdiri dari : a. Kewajiban timbal balik orang tua dan akhlak, b. Kewajiban suami istri, c. kewajiban terhadap kerabat
   2. Akhlak bermasyarakat : terdiri dari (a) yang dilarang, (b) yang diperintahkan, (c) keadaan-keadaan adab.
   3. Akhlak bernegara: Terdiri dari a. Berhubung antara pemimpin dan rakyat, b. Hubungan luar negeri.

   1. Akhlak beragam yaitu kewajiban terhadap Allah SWT
   2. Akhlak pribadi = a. Yang diperintahkan, b. Yang dilarang, c. Yang dibolehkan.

Kedudukan dan Keistimewaan Akhlak dalam Islam

Dalam keseluruhan ajaran Islam akhlak menempati kedudukan yang istimewa dan sangat penting. Hal itu dapat dilihat dalam beberapa nomor berikut.

   1. Rasulullah SAW menempatkan penyempurnaan akhlak yang mulia sebagai risalah pokok Islam.
   2. Akhlak merupakan salah satu ajaran pokok agama Islam.

FUNGSI AKHLAK DALAM HAL MAKANAN, PAKAIAN & PERGAULAN DALAM ISLAM

a. Fungsi Aqidah dalam Hal Makanan

1. Waspadai makanan dan minuman di sekitar kita

a) Makanan dan gaya hidup Modern

Dunia semakin modern banyak orang yang menyebutnya ERA TEKHNOLOGI. Manusia semakin mudah menggapai keinginan-keinginan dengan teknologi.

Dalam pandangan futurlog terkemuka asal Amerika Serikat. Era global yang serba teknologis seperti sekarang ini disebutnya sebagai “global lifestyle”.

Budaya global yang mengalami perkembangan amat dahsyat adalah = food, fashion dan fun (makanan, pakaian, dan hiburan).

Khusus pada budaya makanan dan minuman telah menjadi varian yang menonjol dalam lingkungan masyarakat kita.

b) Konsumen muslim di tip uterus

Ada anggapan bahwa orang mayoritas muslim penduduk Indonesia. Maka masalah konsumsi pangan pasti terjamin kehalalannya.

Anggapan ini diistilahkan oleh Dr. Ir. Amir Aziz sebagai fallasi semu artinya, Jaminan tersebut ternyata tidak terjadi dengan sendirinya tanpa ada sistem dan peraturan yang mendukung keseimbangan mental kita menjadi keharusan agama.
MENGAPA ALLAH MENGHARAMKAN SESUATU
Seorang khatib  dengan memaparkan fakta-fakta di negeri kita. Menurutnya, negeri ini berantakan dan kacau bala dengan berbagai kerusuhan, huru hara etnis, agama dan ras, kericuhan politik, saling fitnah, dll, disebabkan oleh perilaku mungkar para pemimpinnya. Mereka membangun ketamakan kekuasaan melalui jalan menghalalkan segala cara dan mengembangkan “terorisme” mental dengan budaya KKN (Korupsi, Kolusi dan Nepotisme) ironisnya, perilaku ini diikuti oleh sebagian besar pejabat Negara dan masyarakat umum lainnya.

   Dampak makanan haram

Secara substansi, setiap barang atau benda yang diharamkan oleh Allah pada dasarnya mempunyai kandungan hikmah dan manfaat. Namun, manusia tidak selalu mampu menelusuri kandungan hikmah dan manfaat apa yang menjadi ketentuan Allah, karena keterbatasan daya jangkau akalnya.

Keharaman khamar atau tidak selalu dapat kita temukan hikmah yang bersifat zhabir (nampaknya) saja. Dulu banyak orang berfikir bahwa haramnya khamar karena memabukkan yang bisa merusak kesehatan manusia.

Salah satu kaidah fikih menyebutkan sebuah ketentuan yang artinya janganlah kamu tanyakan apa yang ditetapkan oleh Allah.

   Fungsi akhlak dalam pakaian

Sebagai seorang muslim kita wajib menutup aurat kapan pun dimanapun kita berada. Jika kita hendak bepergian sebagai seorang muslimah tidak sepantasnya tidak memamerkan aurat kita di muka umum. Sebagai seorang muslimah sangatlah tidak wajar jika kita berjalan di tempat umum. Kita mempertontonkan segala bentuk tubuh kita, sangatlah tidak wajar dan tidak sepantasnya jika segala bentuk tubuh kita di lihat oleh yang bukan muhrim. Sebagai seorang muslimah patutlah kita merasa malu dan merasa berdosa jika kita tidak menutup aurat. Logikanya adalah jika kita hendak kemana-mana hendaknya menutup aurat dan menutup aurat itu adalah kewajiban bagi setiap muslimah.

Makalah Akhlak



Fungsi Akhlak dalam Pergaulan dalam Islam


Tindakan Manusia

Manusia itu dinilai oleh manusia lain dalam tindakannya. Kalau ‘tindakan’ ini di ambil seluas-luasnya, maka ada beberapa macam penilaian. Mungkin tindakan nilai sebagai sehat atau kurang sehat, misalnya perasaan, pencernaan, peredaran darah, yang menilai cara ilmiah hal-hal yang demikian itu dokter dan kalau kesehatan seseorang di anggap kurang, diusahakan obatnya, supaya kesehatan itu pulih kembali, penilaian di atas di sebut penilaian medis.

Adapula tindakan yang dinilai menurut indah-tidaknya. Orang mungkin indah tindakannya, indah (merdu) nyanyiannya, indah gerak-geriknya. Penilaian ini di sebut penilaian estetis untuk mengetahui mengapa sesuatu (pun tindakan) di sebut indah, tidaklah amat mudah, rupa-rupanya penentuan indah-tidaknya sesuatu itu amat terpengaruhi oleh rasa dan rasa manusia itu amat sukar tertentukan. Berbeda-beda dan tergantung dari banyak hal.

Tindakan mungkin juga dinilai sebagai baik atau lawannya, ialah buruk, kalau tindakan manusia dinilai atas baik-buruknya. Tindakan itu seakan-akan keluar dari manusia, dilakukan dengan sadar atas pilihan dengan satu perkataan: sengaja, faktor kesengajaan mutlak untuk penilaian baik-buruknya yang disebut penilaian etis atau normal.

Walaupun tidak mudah pula memberi penentuan tentang kesengajaan ini, yang terang indah bahwa ada pengetahuan (kesadaran) bahwa orang bertindak dan ada pilihan terhadap tindakan itu. Orang yang dalam tidurnya nyenyak mendengkur, takkan dikatakan bahwa ia mendengkur dengan sengaja. Ia tak tahu, bahwa ia lebih suka mendengkur! Begitu pula jika ada keadaan yang betul-betul memaksa, maka di situasi itu tidak disengaja, melainkan terpaksa misalnya jika seorang pengemudi mobil menabrak orang, karena orang ini sekonyong-konyong menyeberang jalan serta amat dekat dengan mobil itu sehingga tidak mungkin mengerem atau mengerak, maka ia dalam keadaan terpaksa. Situasinya tak memungkinkan memilih tindakan yang lebih pantas untuk dilakukannya. Tidak tidak mampu mengontol tindakannya, apalagi pergaulannya dengan sesama. Dalam bergaul itu, kita harus mampu membedakan antara mana yang pantas dan tidak pantas untuk kita temani.

Seperti dalam ajaran agama Islam tentang pergaulan, kita harus pintar-pintar memilih mana yang terbaik untuk kita karena semua dampak dari pergaulan akan kembali kepada yang menjalani pergaulan tersebut.

Pergaulan dapat dibedakan menjadi 2 :

Pergaulan Positif Yakni bergaul kepada orang-orang yang berhati mulia, dan selalu menjalankan perintah Allah, dan menjauhi segala larangannya, dan selalu membantu seseorang, dan tidak memiliki sifat sombong.

Pergaulan Negatif Yakni pergaulan yang dicekam oleh Allah karena tidak sejalan dengan ajaran Islam. Misalnya saja bergaul kepada orang-orang yang suka mabuk, judi, zina, dan tidak pernah menjalankan perintah dan apalagi menjalankan shalat 5 waktu.




BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN


Akhlak tidak dapat dipisahkan oleh kehidupan sehari-hari karena akhlak berkaitan erat dengan kehidupan sehari-hari. Misalkan saja dalam pergaulan, tanpa akhlak pergaulan akan kacau, karean saling tidak menghargai dan saling meremehkan.

Kemudian akhlak juga berkaitan erat dalam makanan sehari-hari karena tanpa akhlak bisa saja orang yang lapar dengan tanpa fikir panjang langsung mengambil makanan orang  tanpa mengetahui makanan itu telah diberikan atau tidak.

Dan yang terakhir aklak dalam berpakaian sehari-hari Adalah kewajiban yang mutlak yang harus di laksanakan oleh setiap muslimah yang beriman. Selain dari pada itu, kalau kita bepergian, lantas kita menutup aurat, kita terlepas dari segala fitnah. Makalah Akhlak

Akahlkulkarimah


Demikian makalah akhlak dalam islammakalah akhlak kepada allah, pengertian akhlakmakalah akhlak, akhlak tercelaartikel akhlak, pendahuluan makalah akhlak. semoga bermanfa'at.


reff  : Berbagtai sumber & http://www.masbied.com/2012/02/24/makalah-akhlak/

oleh : Senyumku Dakwahku - Berislam gaya gembira, Beramal Ilmiah Berilmu Amaliah.

Selasa, 24 Desember 2013

pengertian metode pembelajaran

pendidikan
Metode pembelajaran adalah suatu cara atau upaya yang dilakukan oleh para pendidik agar proses belajar-mengajar pada siswa tercapai sesuai dengan tujuan. Metode pembelajaran ini sangat penting di lakukan agar proses belajar mengajar tersebut nampak menyenangkan dan tidak membuat para siswa tersebut suntuk, dan juga para siswa tersebut dapat menangkap ilmu dari tenaga pendidik tersebut dengan mudah.

Ada beberapa macam metode pembelajaran, diantaranya:
1. Metode ceramah
Metode ceramah adalah metode belajar mengajar secara tradisional, sebab metode pembelajaran ini telah gunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dan anak didik dalam interaksi edukatif sejak dari dahulu.

2. Metode eksperimen
Metode eksperimen ini memberikan kesempatan

kepada para anak didik secara individu atau pun berkelompok untuk dilatih dalam melakukan suatu proses atau percobaan-percobaan. Metode ini bertujuan agar para anak didik tersebut berpikir kreatif, mandiri dan inovatif.

3. Metode pemberian tugas
Metode pemberian tugas di maksudkan para pendidik memberikan penjelasan dalam suatu bahasan lalu para pendidik tersebut memberikan tugas kepada para siswa untuk mengembangkan pembahasan yang telah di bahas, hal tersebut bertujuan agar para siswa berpikir dan memiliki wawasan yag luas.

4. Metode diskusi
Metode ini adalah suatu alternatif dalam mengamati dan mencari jalan keluar dari suatu masalah melalui gagasan-gagasan yang di berikan para siswa, metode ini bertujuan untuk melatih para siswa agar berani dalam menyampaikan pendapat atau pun saran dan untuk mengembangkan pemikiran mereka.

5. Metode latihan
Metode latihan atau metode training yaitu metode yang menanamkan tentang kebiasaan-kesbiasaan tertentu dan untuk memelihara kebiasaan-kebiasaan baik terhadap anak. Metode latihan ini bertujuan untuk membentuk kebiasaan serta ketepatan dan kecepatan dalam pelaksanaan.

6. Metode proyek
Metode ini menggunakan cara mengajar dengan memberikan kesempatan kepada para siswa untuk menggunakan hal-hal yang ada di kehidupan sehari-hari sebagai bahan pendidikan. Metode ini bertujuan agar anak didik tertarik untuk terus belajar dan juga untuk membentuk pola pikir anak menjadi luas. 

Senin, 23 Desember 2013

Metode Belajar Mengajar

belajar
proses belajar, proses belajar mengajar, mengajar dan belajar, strategi belajar

Sebuah strategi dalam belajar mengajar adalah cara-cara yang dipilih untuk menyampaikan suatu materi pelajaran dalam suatu lingkungan pengajaran yang meliputi sifat, urutan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman belajar kepada siswa dan lingkup. Strategi belajar mengajar tidak hanya terbatas pada prosedur kegiatan belajar tersebut, melainkan juga termasuk materi atau paket pengajarannya.

Perlu adanya kaitan antara strategi belajar mengajar dengan tujuan pengajaran itu sendiri, supaya diperoleh langkah-langkah kegiatan belajar-mengajar yang efektif serta efisien. Strategi belajar-mengajar adalah suatu rencana untuk mencapai tujuan. Strategi ini terdiri dari metode dan teknik yang akan menjamin siswa akan mencapai tujuan. Arti strategi lebih luas daripada metode atau teknik pengajaran.

Metode belajar mengajar merupakan cara yang di dalam fungsinya adalah alat untuk mencapai tujuan. Metode ini berlaku baik bagi guru maupun bagi siswa. Semakin baik metode belajar mengajar yang
dipakai maka makin efektif pula pencapaian tujuan. Terkadang metode juga dibedakan dengan teknik belajar. Metode belajar mengajar mempunyai sifat prosedural sedangkan teknik lebih mempunyai sifat implementatif.

Bisa disimpulkan bahwa strategi terdiri dari metode dan teknik atau prosedur yang menjamin siswa mencapai tujuan belajar. Lebih luas dari strategi adalah metode atau teknik pengajaran. Teknik pengajaran adalah bagian dari strategi pengajaran.

Para guru diharapkan bisa mengidentifikasi empat jenis diskusi sebagai metode dalam mengajar. Semua strategi yang dipilih untuk mencapai tujuan pengajaran tersebut misalnya murid diminta untuk mengemukakan empat bentuk contoh diskusi yang pernah dilihatnya, murid diminta untuk membaca dua buah buku tentang jenis-jenis diskusi, murid diminta untuk mendemonstrasikan cara-cara berdiskusi sesuai dengan jenis yang telah dipelajari, dan kelompok yang lain mengamati sambil mencatat kekurangannya untuk didiskusikan sesudah demonstrasi itu berakhir, murid diharapkan mencatat hasil diskusi kelas.

Berdasarkan contoh tersebut bisa dilihat bahwa teknik pengajaran adalah kegiatan menggunakan metode demonstrasi serta diskusi. Dan seluruh kegiatan tersebut adalah strategi yang disusun guru untuk mencapai tujuan dalam pengajaran. Ketika mengatur strategi, seorang guru bisa memilih berbagai metode seperti ceramah atau tanya jawab, diskusi atau demonstrasi dan sebagainya.

sumber : http://seputarpendidikan003.blogspot.com/

Kamis, 12 Desember 2013

Makalah Pendidikan Agama Islam


MATA KULIAH METODE DAN STRATEGI PEMBELAJARAN



KEGUNAAN BERBAGAI METODE PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
(Disekolah atau Madrasah)



A.           PENDAHULUAN
1.        Latar Belakang
Metode pembelajaran atau strategi mengajar adalah suatu cara menyampaikan pesan yang terkandung dalam kurikulum. Metode harus sesuai dengan materi yang akan disampaikan. Metode pembelajaran ini, menjawab pertanyaan “how” yaitu bagaimana menyampaikan materi atau isi kurikulum kepada siswa secara efektif. Oleh karenanya, walaupun metode pembelajaran adalah komponen yang kecil dari perencanaan pengajaran (instructional plan), tetapi memiliki peran dan fungsi yang sangat penting dalam proses belajar itu sendiri.

2.        Rumusan Masalah
a)         Apa pengertian metode pembelajaran?
b)        Apa pengertian pendidikan Agama Islam
c)         Apa saja macam metode pembelajaran?
d)        Apa manfaat metode pembelajaran?

3.        Tujuan Penulisan
Untuk memenuhi tugas kuliah dan sekaligus untuk menambah pengetahuan dan pemahaman terhadap metode pembelajaran.



B.            PEMBAHASAN
1.             Pengertian Metode Pembelajaran
Metode berasal dari bahasa latin, metodos yang artinya “jalan atau cara”. Akan tetapi menurut Robert Ulich, istilah metode berasal dari bahasa Yunani: meta ton odon, yang artinya brlangsung menurut cara yang benar (to proceed according to the right way).
Dalam kamus besar bahasa Indonesia, metode adalah “cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan guna mencapai apa yang telah ditentukan”. Dengan kata lain adalah suatu cara yang sistematis untuk mencapai tujuan tertentu.
Sedang bila ditinjau dari segi terminologis (istilah), metode dapat dimaknai sebagai “jalan yang ditempuh oleh seseorang supaya sampai pada tujuan tertentu, baik dalam lingkungan atau perniagaan maupun dalam kaitan ilmu pengetahuan dan lainya”. Berangkat dari pembahasan metode di atas, bila dikaitkan dengan pembelajaran, dapat digaris bawahi bahwa metode pembelajaran adalah suatu cara atau jalan yang ditempuh yang sesuai dan serasi untuk menyajikan suatu hal sehingga akan tercapai suatu tujuan pembelajaran yang efektif dan efisien sesuai yang diharapkan.
Adapun defenisi metode pembelajaran antara lain:
a)        Menurut Biggs ( 1991 )
Metode Pembelajaran adalah Cara – cara untuk menajikan bahan – bahan Pembelajaran kepada Siswa – siswi untuk tercapainyatujuan yang telah ditetapkan.
b)        Menurut Adrian ( 2004 )
Metode Pembelajaran adalah ilmu yang mempelajari cara – cara untuk melakukan aktivitas yang tersistem dari sebuah lingkungan yang terdiri dari pendidik dan peserta didik untuk saling beriteraksi dalam melakukan suatu kegiatan sehingga proses belajar berjalan dengan baik dalam artian tujuan pengajaran tercapai.
Sehingga berdasarkan beberapa pengertian dari para ahli diatas, maka dapat disimpulkan bahwa metode pembelajaran adalah cara, model, atau serangkaian bentuk kegiatan belajar yang diterapkan pendidik kepada anak didiknya guna meningkatkan motivasi belajar si terdidik guna tercapainya tujuan pengajaran.

2.             Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan berasal dari kata didik, yang mengandung arti perbuatan, hal, dan cara. Pendidikan Agama dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilah religion education, yang diartikan sebagai suatu kegiatan yang bertujuan untuk menghasilkan orang beragama. Pendidikan agama tidak cukup hanya memberikan pengetahuan tentang agama saja, tetapi lebih ditekankan pada feeling attitutedpersonal ideals, aktivitas kepercayaan[1].
Dalam bahasa Arab, ada beberapa istilah yang bisa digunakan dalam pengertian pendidikan, yaitu ta’lim (mengajar), ta’dib (mendidik), dan tarbiyah (mendidik). Namun menurut al-Attas (1980) dalam Hasan Langgulung, bahwa kata ta’dib yang lebih tepat digunakan dalam pendidikan agama Islam, karena tidak terlalu sempit sekedar mengajar saja, dan tidak terlalu luas, sebagaimana kata terbiyah juga digunakan untuk hewan dan tumbuh-tumbuhan dengan pengertian memelihara. Dalam perkembangan selanjutnya, bidang speliasisai dalam ilmu pengetahuan, kata adab dipakai untuk kesusastraan, dan tarbiyah digunakan dalam pendidikan Islam hingga populer sampai sekarang[2]. Dengan demikian, Pendidikan Agama Islam di sekolah diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam.
Nazarudin Rahman menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran PAI, yaitu sebagai berikut[3]:
a)        Pendidikan Agama Islam (PAI) sebagai usaha sadar, yakni suatu kegiatan membimbing, pengajaran atau latihan yang dilakukan secara berencana dan sadar atas tujuan yang hendak dicapai.
b)        Peserta didik harus disiapkan untuk mencapai tujuan Pendidikan Agama Islam.
c)        Pendidik atau Guru Agama Islam (GPAI) harus disiapkan untuk bisa menjalankan tugasnnya, yakni merencanakan bimbingan, pangajaran dan pelatihan.
d)       Kegiatan pembelajaran PAI diarahkan untuk meningkatkan keyakinan, pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama Islam.
Sebagai salah satu komponen ilmu pendidikan Islam, metode pembelajaran PAI harus mengandung potensi yang bersifat mengarahkan materi pelajaran kepada tujuan pendidikan agama Islam yang hendak dicapai proses pembelajaran.
Dalam konteks tujuan Pendidikan Agama Islam di sekolah umum, Departemen Pendidikan Nasional  merumuskan sebagai berikut :
a)        Menumbuh kembangkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
b)        Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu manusia berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil, berdisiplin, bertoleran (tasamuh), menjaga keharmonisan secara personal dan sosial serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
Lebih lanjut, menurut Arifin, ada tiga aspek nilai yang terkandung dalam tujuan pendidikan Islam yang hendak direalisasikan melalui metode, yaitu : pertama, membentuk peserta didik menjadi hamba Allah yang mengabdi kepadaNya semata. Kedua, bernilai edukatif yang mengacu kepada petunjuk Al-Qur’an dan Al-hadist. Ketiga, berkaitan dengan motivasi dan kedisiplinan sesuai dengan ajaran al-Qur’an yang disebut pahala dan siksaan.
Berangkat dari beberapa penjelasan tersebut, dapat dikemukan bahwa Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah usaha sadar, yakni suatu kegiatan membimbing, pengajaran dan / atau latihan yang dilakukan guru pendidikan agama Islam secara berencana dan sadar dengan tujuan agar peserta didik bisa menumbuh kembangkan akidahnya melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT yang pada akhirnya mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia.
Agar hal di atas tercapai, maka guru pendidikan agama Islam dituntut mampu mengembangkan kemampuannya dalam pembelajaran pendidikan agama Islam, disinilah pentingnya mempelajari metode pembelajaran pendidikan agama Islam. 

3.             Macam-Macam Metode Pembelajaran
Secara garis besar metode yang sering di gunakan dalam pembelajaran orang dewasa antara lain:
a)        Ceramah dan Tanya jawab;
Dalam metode ceramah proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru umumnya didominasi dengan cara ceramah.
Metode ceramah adalah metode yang boleh dikatakan metode tradisional, karena sejak dulu metode ini telah dipergunakan sebagai alat komunikasi lisan antara guru dengan anak didik dalam proses belajar mengajar.”.   Berdasarkan pendapat tersebut bisa disimpulkan bahwa metode ceramah merupakan metode yang sudah sejak lama digunakan dalam kegiatan pembelajaran, khususnya pada kegiatan pembelajaran yang bersifat konvesional atau pembelajaran yang berpusat pada guru (teacher centered). Metode ceramah pada umumnya digunakan karena sudah menjadi kebiasaan dalam suaan pembalajaran tidak melakukan ceramah. Demikian juga dengan siswa, mereka akan belajar manakala ada guru yang memberikan materi pelajaran melalui ceramah.
b)        Metode Diskusi
Metode diskusi adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan penyajian materi melalui pemecahan masalah, atau analisis sistem produk teknologi yang pemecahannya sangat terbuka. Suatu diskusi dinilai menunjang keaktifan siswa bila diskusi itu melibatkan semua anggota diskusi dan menghasilkan suatu pemecahan masalah.
Jika metode ini dikelola dengan baik, antusiasme siswa untuk terlibat dalam forum ini sangat tinggi. Tata caranya adalah sebagai berikut: harus ada pimpinan diskusi, topik yang menjadi bahan diskusi harus jelas dan menarik, peserta diskusi dapat menerima dan memberi, dan suasana diskusi tanpa tekanan.
Tujuan penggunaan metode diskusi dalam kegiatan pembelajaran seperti yang diungkapkan Killen (1998) adalah ” tujuan utama metode ini adalah untuk memecahakan suatau permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah dan memahami pengatahuan siswa, serta untuk membuat suatu keputusan.”

c)        Metode Tanya jawab
Metode tanya jawab adalah suatu cara mengelola pembelajaran dengan mengahasilkan pertanyaan-pertanyaan yang mengarahkan siswa memahami materi tersebut. Metoda Tanya Jawab akan menjadi efektif bila materi yang menjadi topik bahasan menarik, menantang dan memiliki nilai aplikasi tinggi. Pertanyaaan yang diajukan berpariasi, meliputi pertanyaan tertutup (pertanyaan yang jawabannya hanya satu kemungkinan) dan pertanyaan terbuka (pertanyaan dengan banyak kemungkinan jawaban), serta disajikan dengan cara yang menarik.
Jadi, metode tanya jawab adalah interaksi dalam kegiatan  pembelajaran yang dilakukan dengan komunikasi  verbal, yaitu dengan memberikan siswa pertanyaan untuk dijawab, di samping itu juga memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukan pertanyaan kepada guru.
d)       Metode Pemberian Tugas
Metode pemberian tugas adalah cara mengajar atau penyajian materi melalui penugasan siswa untuk melakukan suatu pekerjaan. Pemberian tugas dapat secara individual atau kelompok. Pemberian tugas untuk setiap siswa atau kelompok dapat sama dan dapat pula berbeda.
e)        Metode Eksperimen
Metode eksperimen adalah suatu cara pengelolaan pembelajaran di mana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri suatu yang dipelajarinya. Dalam metode ini siswa diberi kesempatan untuk mengalami sendiri atau melakukan sendiri dengan mengikuti suatu proses, mengamati suatu obyek, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan sendiri tentang obyek yang dipelajarinya.

f)         Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah cara pengelolaan pembelajaran dengan memperagakan atau mempertunjukkan kepada siswa suatu proses, situasi, benda, atau cara kerja suatu produk teknologi yang sedang dipelajari. Demontrasi dapat dilakukan dengan menunjukkan benda baik yang sebenarnya, model, maupun tiruannya dan disertai dengan penjelasan lisan.
g)        Metode Tutorial/Bimbingan
Metode tutorial adalah suatu proses pengelolaan pembelajaran yang dilakukan melalui proses bimbingan yang diberikan/dilakukan oleh guru kepada siswa baik secara perorangan atau kelompok kecil siswa. Disamping metoda yang lain, dalam pembelajaran Pendidikan Teknologi Dasar, metoda ini banyak sekali digunakan, khususnya pada saat siswa sudah terlibat dalam kerja kelompok.
h)        Metode Problem Solving (Pemecahan Masalah)
Metode problem solving (metode pemecahan masalah) merupakan metode pembelajaran yang dilakukan dengan memberikan suatu permasalahan, yang kemudian dicari penyelasainnya dengan dimulai dari mencari data sampai pada kesimpulan.

4.             Manfaat Metode Pembelajaran di Sekolah atau Madrasah
Metode-metode pembelajaran PAI memiliki manfaat bagi pendidik dan peserta didik, baik dalam proses belajar dan pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari, bahkan untuk hari esok. Sehubungan dengan itu, Omar Muhammad Al-Thoumy Al-Saibany mengatakan bahwa kegunaan metodologi pendidikan Islam adalah sebagai berikut :
a)        Menolong siswa dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, pengalaman, keterampilan, terutama berpikir ilmiah dan sikap dalm satu kesatuan.
b)        Membiasakan pelajar berpikir sehat, rajin, sabar, dan teliti dalam menuntut ilmu.
c)        Memudahkan pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif dan efisien.
d)       Menciptakan suasana belajar mengajar yang kondusif, komunikatif, sehingga dapat meningkatkan motivasi peserta didik[4].
Dengan demikian, keberadaan metodologi pembelajaran menunjukkan pentingnya metode dalam sistem pengajaran. Tujuan dan materi yang baik tanpa didukung dengan metode penyampaian yang baik dapat menghasilkan yang tidak baik. Atas dasar itu, pendidikan agama Islam sangat memperhatikan terhadap masalah metodologi pembelajaran ini. Sebagaimana hadits nabi, yang artinya sebagai berikut :
Bagi segala sesuatu itu ada caranya (metodenya). Dan metode masuk surga, adalah ilmu”  (H.R. Dailami).



C.           PENUTUP
1.             Kesimpulan
metode pembelajaran adalah cara, model, atau serangkaian bentuk kegiatan belajar yang diterapkan pendidik kepada anak didiknya guna meningkatkan motivasi belajar si terdidik guna tercapainya tujuan pengajaran.
Pendidikan Agama Islam (PAI) adalah usaha sadar, yakni suatu kegiatan membimbing, pengajaran dan / atau latihan yang dilakukan guru pendidikan agama Islam secara berencana dan sadar dengan tujuan agar peserta didik bisa menumbuh kembangkan akidahnya melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, pembiasaan, serta pengalaman peserta didik tentang agama Islam sehingga menjadi muslim yang terus berkembang keimanan dan ketakwaannya kepada Allah SWT.
Metode-metode pembelajaran PAI memiliki manfaat bagi pendidik dan peserta didik, baik dalam proses belajar dan pembelajaran maupun dalam kehidupan sehari-hari, bahkan untuk hari esok.

2.             Saran
Karena keterbatasan ilmu, waktu dan juga halaman makalah ini sehingga tidak dapat dikatakan sempurna ataupun lengkap, untuk itu kepada rekan-rekan kami menyarankan untuk mencari refernsi tambahan melalui media baik itu media cetak maupun elektronik.




DAFTAR PUSTAKA


Rahman, Nazarudin. 2009. Manajemen Pembelajaran ; Implementasi Konsep, Karakteristik dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Cet I. Yogyakarta: Pustaka Felicha.
Ramayulis. 2001. Metodologi Pengajaran Agama Islam, cet ketiga. Jakarta: Kalam Mulia.
Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany. 1979. Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa Hasan Langgulung, cet. pertama. Jakarta: Bulan Bintang.


[1]  Ramayulis, Metodologi Pengajaran Agama Islam, cet ketiga, Jakarta, Kalam Mulia, 2001, Hal. 3.
[2] Nazarudin Rahman, Manajemen Pembelajaran ; Implementasi Konsep, Karakteristik dan Metodologi Pendidikan Agama Islam di Sekolah Umum, Cet I. Yogyakarta: Pustaka Felicha. 2009. Hal. 12
[3] Ibid. Hal. 12
[4] Omar Mohammad Al-Toumy Al-Syaibany, Falsafah Pendidikan Islam, Alih bahasa Hasan Langgulung, cet. pertama. Jakarta, Bulan Bintang, 1979, Hal. 585.

makalah pendidikan agama islam

http://ukhuwahislah.blogspot.com/2013/10/v-behaviorurldefaultvmlo.html

Jumat, 08 November 2013

Hubungan Ilmu dan Amal

Beramal Ilmiah Berilmu Amaliah
Senyumku Dakwahku - Dalam sebuah ayat al-Quran dikatakan, “Dan janganlah engkau turut apa-apa yang engkau tidak ada ilmu padanya, sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya akan ditanya,” (QS. Al-Isra:36). Ayat al-Quran tersebut menjelaskan bahwa ilmu merupakan dasar dari segala tindakan manusia. Karena tanpa ilmu segala tindakan manusia menjadi tidak terarah, tidak benar dan tidak bertujuan.

Kata ilmu berasal dari kata kerja ‘alima, yang berarti memperoleh hakikat ilmu, mengetahui, dan yakin. Ilmu, yang dalam bentuk jamaknya adalah ‘ulum, artinya ialah memahami sesuatu dengan hakikatnya, dan itu berarti keyakinan dan pengetahuan. Ilmu Yang Rusak Menghasilkan Kehidupan Yang Rusak  Jadi ilmu merupakan aspek teoritis dari pengetahuan. Dengan pengetahuan inilah manusia melakukan perbuatan amalnya. Jika manusia mempunyai ilmu tapi miskin amalnya maka ilmu tersebut menjadi sia-sia.

Dalam beberapa riwayat  di jelaskan tentang hubungan ilmu dan amal itu. Imam Ali as berkata, “Ilmu adalah pemimpin amal, dan amal adalah pengikutnya.” Demikian juga dengan perkataan Rasulullah saw  , “Barangsiapa beramal tanpa ilmu maka apa yang dirusaknya jauh lebih banyak dibandingkan yang diperbaikinya.” Pada riwayat lain dijelakan Imam Ali as berkata, “Ilmu diiringi dengan perbuatan. Barangsiapa berilmu maka dia harus berbuat. Ilmu memanggil perbuatan. Jika dia menjawabnya maka ilmu tetap bersamanya, namun jika tidak maka ilmu pergi darinya.”

Dari riwayat di atas maka jika orang itu berilmu maka ia harus diiringi dengan amal. Amal ini akan mempunyai nilai jika dilandasi dengan ilmu, begitu juga dengan ilmu akan mempunyai nilai atau makna jika diiringi dengan amal. Keduanya tidak dapat dipisahkan dalam perilaku manusia. Sebuah perpaduan yang saling melengkapi dalam kehidupan manusia, yaitu setelah berilmu lalu beramal.

Pengertian amal dalam pandangan Islam adalah setiap amal saleh, atau setiap perbuatan kebajikan yang diridhai oleh Allah SWT. Dengan demikian, amal dalam Islam tidak hanya terbatas pada ibadah, sebagaimana ilmu dalam Islam tidak hanya terbatas pada ilmu fikih dan hukum-hukum agama. Ilmu dalam dalam ini mencakup semua yang bermanfaat bagi manusia seperti meliputi ilmu agama, ilmu alam, ilmu sosial dan lain-lain. Ilmu-ilmu ini jika dikembangkan dengan benar dan baik maka memberikan dampak yang positif bagi peradaban manusia. Misalnya pengembangan sains akan memberikan kemudahan dalam lapangan praktis manusia. Demikian juga pengembangan ilmu-ilmu sosial akan memberikan solusi untuk pemecahan masalah-masalah di masyarakat.

Jadi mengiringi ilmu dengan amal merupakan keharusan. Dalam pandangan Khalil al-Musawi dalam buku Bagaimana Menjadi Orang Bijaksana, hubungan ilmu dengan amal dapat difokuskan pada dua hal:

Pertama, ilmu adalah pemimpin dan pembimbing amal perbuatan. Amal bisa lurus dan berkembang bila didasari ilmu. Berbuat tanpa didasari pengetahuan tidak ubahnya dengan berjalan bukan di jalan yang benar, tidak mendekatkan kepada tujuan melainkan menjauhkan.  Dalam semua aspek kegiatan manusia harus disertai dengan ilmu, baik itu yang berupa  amal ibadah maupun amal perbuatan lainnya.

Dalam ibadah harus disertai dengan ilmu. Jika ada orang yang melakukan ibadah tanpa didasari ilmu tidak ubahnya dengan orang yang mendirikan bangunan di tengah malam dan kemudian menghancurkannya di siang hari. Begitu juga, hal ini pun berlaku pada amal perbuatan yang lain, dalam berbagai bidang. Memimpin sebuah negara, misalnya, harus dengan ilmu. Negara yang dipimpin oleh orang bodoh akan dilanda kekacauan dan kehancuran.

Kedua, sesungguhnya ilmu dan amal saling beriringan. Barangsiapa berilmu maka dia harus berbuat, baik itu ilmu yang berhubungan dengan masalah ibadah maupun ilmu-ilmu yang lain. Tidak ada faedahnya ilmu yang tidak diamalkan. Amal merupakan buah dari ilmu, jika ada orang yang mempunyai ilmu tapi tidak beramal maka seperti pohon yang tidak menghasilkan manfaat bagi penanamnya.

Begitu pula, tidak ada manfaatnya ilmu fikih yang dimiliki seorang fakih jika dia tidak mengubahnya menjadi perbuatan. Begitu juga, tidak ada faedahnya teori-teori atau penemuan-penemuan yang ditemukan seorang ilmuwan jika tidak diubah menjadi perbuatan nyata. Karena wujud dari pengetahuan itu adalah amal dan karya nyatanya.

Ilmu tanpa diiringi dengan amal maka hanya berupa konsep-konsep saja. Ilmu yang tidak dilanjutkan dengan perbuatan, mungkin kita dapat menyebutnya sebagai pengetahuan teoritis. Namun, apa faedahnya ilmu teoritis jika kita tidak menerjemahkannya ke dalam ilmu praktis, dan kemudian meneruskannya menjadi perbuatan yang mendatangkan hasil?

Jika ilmu tidak diimplementasikan maka akan memberikan dampak yang negatif. Salah-satu penyakit sosial yang paling berbahaya yang melanda berbagai umat – termasuk umat Islam – adalah penyakit pemutusan ilmu-khususnya ilmu-ilmu agama –dari amal perbuatan, dan berubahnya ilmu menjadi sekumpulan teori belaka yang jauh dari kenyataan dan penerapan. Padahal, kaedah Islam menekankan bahwa ilmu senantiasa menyeru kepada amal perbuatan. Keduanya tidak ubahnya sebagai dua benda yang senantiasa bersama dan tidak terpisah satu sama lain. Jika amal memenuhi seruan ilmu maka umat menjadi baik dan berkembang. Namun jika tidak, maka ilmu akan meninggalkan amal perbuatan, dan dia akan tetap tinggal tanpa memberikan faedah apa pun. Jika demikian nilai apa yang dimiliki seorang manusia yang mempunyai segudang teori dan pengetahuan namun tidak mempraktikkannya dalam dunia nyata.

Pertalian ilmu dengan amal tidak hanya dituntut dari para pelajar agama dan para ahli yang mendalami suatu ilmu, melainkan juga dituntut dari setiap orang, baik yang memiliki ilmu sedikit ataupun banyak. Namun, tentunya orang-orang yang berilmu memiliki tanggung jawab yang lebih besar dalam hal ini, karena mereka memiliki kemampuan yang lebih. Allah SWT berfirman di dalam surat Ash-Shaff, ayat (2-3), “Wahai orang-orang yang beriman, mengapa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan. Sungguh besar murka Allah kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.”

Jika kita memperhatikan ayat-ayat al-Quran, niscaya kita akan menemukan bahwa al-Quran senantiasa menggandengkan ilmu dengan amal. Makna ilmu diungkapkan dalam bentuk kata iman pada banyak tempat, dengan pengertian bahwa iman adalah ilmu atau keyakinan. Di antaranya ialah :“Demi waktu Asar, sesungguhnya manusia berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal saleh, dan saling menasihati dalam kebenaran dan kebajikan.” (QS. Al-‘Ashr:1-3). Dalam ayat  lain dikatakan,  “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal saleh, bagi mereka adalah surga Firdaus menjadi tempat tinggal.” (QS. Al-Kahfi : 107). Demikian juga dengan ayat, “Orang-orang yang beriman  dan beramal saleh, bagi mereka kebahagian dan tempat kembali yang baik.” (QS. Ar-Ra’d :29)

Ayat-ayat tersebut menjelaskan tentang betapa ilmu dan amal shaleh memiliki kaitan yang erat yang tidak dapat dilepaskan satu sama lain. Karena keduanya bagai dua keping mata uang, yang saling memberi arti. Inilah yang sejalan dengan ucapan Imam Ali as, “Iman dan amal adalah dua saudara yang senantiasa beriringan dan dua sahabat yang tidak berpisah. Allah tidak akan menerima salah satu dari keduanya kecuali disertai sahabatnya.”

Berislam gaya gembira - Dengan perspektif keterpaduan ilmu dan amal, maka akan memberikan perkembangan kearah perbaikan dalam kehidupan masyarakat. Masyarakat akan berlomba-lomba dalam memberikan amal shaleh satu sama lain. Imam Ali as berkata, “Jangan sampai ilmumu menjadi kebodohan dan keyakinanmu menjadi keraguan. Jika engkau berilmu maka beramalah, dan jika engkau yakin maka majulah.” Dengan ilmu yang benar, serta amal  shaleh maka masyarakat bergerak dari kebodohan menuju kepintaran, dari ketertinggalan menuju kemajuan dan dari  kehancuran menuju kebangkitan.


Sabtu, 02 November 2013

MAKALAH TENTANG SENYUM

 BAB1

PENDAHULUAN



1.1 Latar Belakang Masalah


Masalah , pasti semua orang memiliki masalah . tergantung dari mereka apa masalah yang sedang mereka hadapi. berbagai macam masalah yang merka hadapio tentu saja membuat mereka menjadi stres . salah satu cara untuk menghindari masalah tersebut adalah Tersenyum. karena dengan Seni Sebuah senyum semua masalah pun bisa kita hadapi .

1.2 Pembahasan Masalah


Pada kesempatan kali ini saya akan membahas tentang:

- Senyum dalam kehidupan sehari-hari

- Senyum dalam keluarga

1.3 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan masalah diatas maka akan saya jelaskan senyum di kehidupan sehari-hari dan juga senyum di dalam keluarga

1.4 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan ini adalah betapa pentingnya senyum itu di dalam kehidupan sehari-hari dan di dalam keluarga

1.5 Metode Penulisan

Metode penulisan kali ini akan menggunakan metode balai pustaka


BAB 2

ISI

2.1 Pengertian Senyum

Mengapa Anda Harus Banyak Tersenyum.? 
                 Senyuman adalah sesuatu yang terindah bagi siapa saja yang mendapatkannya, karena senyum merupakan ekspresi dari hati atas kesenangan atau kegembiraan yang dirasakan sang pemilik senyum itu sendiri, akan tetapi terkadang sulit bagi kita untuk berbagi senyuman kepada orang yang tidak kita sukai, meskipun kita paksakan untuk tersenyum tapi biasanya orang akan berkomentar kok senyumnya kecut sih, tapi setidaknya ketika kita terseyum meskipun kecut kita telah bisa berbuat yang terbaik untuk diri kita sendiri dengan cara membuang energi negatif yang sedang menaungi perasaan pada waktu itu.
Meskipun kita sedang menghadapi masalah seberat apapun dalam hidup ini, dengan sebuah senyuman dan keyakinan akan bisa mengurangi beban dalam pikiran atau perasaan kita, Semua orang punya masalah tapi cara penyelesaiannya yang berbeda tentunya hasilnya pun akan berbeda . Seberat apapun masalah dalam hidup ini apabila kita hadapi dengan senyuman secara psikologis beban itu telah terkurangi.

senyumSaat kita tiba di kantor, senyum yang tersaji dari rekan-rekan kerja menyambut kedatangan kita serasa menambah indah suasana hati. Pada saat kita memasuki area parkir pun, senyuman petugas parkir menyejukkan hati. Juga pada saat membayar belanjaan di supermarket, setelah mengantri cukup lama, senyuman kasir pun menghapus rasa jenuh penantian. Seringkali tidak kita sadari bahwa senyuman tulus akan membuat hati si penerima menjadi sejuk dan damai. Satu contoh yang paling berkesan bagiku adalah ketika suatu malam aku menyusuri sebuah gang sempit di daerah kampus Universitas Sam Ratulangi. Saat itu aku sedang mengantar seorang teman mencari rumah dosennya. Karena sama-sama belum tahu rumahnya maka kami berjalan memasuki semua lorong yang mungkin bisa dimasuki sambil sekali-sekali bertanya pada penduduk sekitar. Tanpa sadar kami salah masuk lorong yang sudah dikenal sebagai daerah rawan karena pemuda di daerah itu biasanya mabuk-mabukan di pinggir jalan dan bila sudah mabuk mereka akan minta uang pada siapa pun yang melewati jalan itu. Yaaah, kepalang basah, mau tak mau harus terus karena jalanan sempit sehingga tak mungkin putar arah. Dan memang benar adanya, seseorang berjalan terhuyung-huyung menghadang mobil kami. Terpaksa aku buka kaca jendela, dan secara refleks aku memberi seulas senyuman manis pada dia sambil bilang selamat malam... eh... dia langsung luluh dan mempersilahkan kami lewat tanpa mengganggu kami sedikit pun. Padahal sudah sering kudengar cerita dari teman-teman yang mengalaminya sendiri, bahwa pemuda di situ pasti minta uang bila sudah mabuk, kalau tidak memberi maka mobilnya akan dirusak atau dilempar batu. Sebenarnya, tersenyum adalah hal yang mudah dilakukan dan bermanfaat. Baik bagi si pemberi senyum maupun si penerima, senyuman memberikan keuntungan masing-masing. Si pemberi akan bertambah umur karena tersenyum itu sehat sedangkan si penerima pun akan merasa senang. Pernah sih beberapa kali aku digratisan. Maksudnya, aku sudah tersenyum dengan tulus, eh..si penerima malah cuek tanpa ekspresi. Ada sedikit rasa jengkel, tapi kemudian aku pikir gak ada ruginya aku tersenyum, toh aku gak bayar juga. Mungkin juga bukan maksud dia tidak pedulikan senyumanku tetapi mungkin terlambat sadar. Kadang aku sendiri juga terlambat membalas senyuman orang lain padaku dan pada akhirnya aku menyesal mengapa tidak membalas senyuman itu. Yah, setidaknya, dengan memberikan senyuman, dibalas atau tidak, diabaikan atau pun diacuhkan, orang yang menerima senyuman kita menjadi tahu bahwa kita bermaksud baik dan bukannya menebarkan hawa permusuhan. Senyuman juga bisa menghapus lelah. Bila penjual tiket yang sudah berjaga seharian kemudian mendapat senyuman dari pembeli, pasti sebagian rasa letihnya akan berkurang. Atau pedagang asongan yang sudah jauh berkeliling mendapat senyuman dari penumpang bis yang bahkan menolak tawaran dagangannya, dia pun akan merasa sedikit terhibur. Walau pun dagangannya tidak dibeli. Jadi, marilah kita mulai memberikan senyuman kita yang manis dan tulus kepada semua orang di sekeliling kita, orang-orang terdekat kita, kepada tukang sampah, kepada satpam kompleks perumahan, kepada dosen atau guru kita, kepada murid kita, kepada tukang sayuran, kepada petugas PLN atau PDAM, kepada office boy atau pun kepada atasan kita. Sebab dari situlah akan dimulai perdamaian dunia. Keadaan sekitar kita akan terasa nyaman. Bila suasana menjadi nyaman maka semua keindahan akan berbalik menghangatkan jiwa kita.

2.2 Pentingnya Senyum Di Kehidupan Sehari-hari

Tersenyum adalah suatu tindakan yang paling mudah, paling sederhana, paling murah dan paling menyenangkan di dunia.
Seringkali kita melupakan tindakan ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Kita merasa sudah terlalu letih oleh kerjaan yang menumpuk, membayar tagihan-tagihan atau kasir kedai yang menyebalkan ketika tadi berbelanja. Lima alasan kenapa kita harus banyak tersenyum :
1. Senyuman menambah kebahagiaan
Cobalah paksakan diri kita untuk tersenyum selama 30 saat mulai dari sekarang. Lakukan pula ketika anda mengalami kemalangan. Dengan membiasakan tersenyum, tidak peduli bagaimana perasaan anda saat itu, di dalam tubuh anda akan terjadi reaksi-reaksi kimia yang dapat membuat kita merasa bahagia. Cobalah dan rasakan perbedaannya. :)
2. Senyuman dapat merubah keadaan anda
Jika kita merasa putus asa, marah atau bosan, sebuah senyuman akan mengubah keadaan emosi anda menjadi lebih positif. Dan sebuah keadaan yang positif tidak hanya membuat hidup anda lebih menyenangkan tetapi juga membuka segala kemungkinan lain dalam pikiran kita. Kita akan melihat dunia dengan cara yang berbeda melalui lensa kebahagiaan. Dari situ kita dapat mulai membina sederetan aktivit yang positif dan berinteraksi dengan banyak orang setiap harinya.
3. Senyuman dapat mengubah keadaan orang lain
Jika kita berjalan ke dalam sebuah ruangan atau menuju ke kedai dengan senyuman di wajah kita, akan membuat semuanya berbeda. Semua orang akan berbalik tersenyum pada kita. Hal ini akan banyak membantu mencairkan setiap ketegangan atau kekakuan yang ada. Interaksi anda akan lebih terbuka, santai dan penuh dengan kegembiraan.
4. Tersenyum? Apa ruginya?
Ketika memilih antara mengerutkan dahi, ekspresi kosong atau tersenyum, tampaknya pilihan terakhir adalah pilihan yang paling produktif dan positif, bukankah demikian? Seringkali kita lupa untuk tersenyum atau mungkin anda tidak terlalu suka untuk tersenyum. Tapi jika kita berusaha untuk menggunakan senyuman kita sesering mungkin, kita lama-kelamaan akan mempunyai kebiasaan yang baru, kebiasaan yang jauh lebih positif. Jika kita termasuk orang yang selalu memperhitungkan untung rugi untuk segala hal, cobalah soalan ini, ‘apa ruginya kita tersenyum? :)
5. Lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan yang sebaliknya
“Diperlukan tujuh puluh dua otot untuk berkerut, tetapi hanya tigabelas otot untuk tersenyum.”
Jadi sebetulnya kita menggunakan jauh lebih sedikit otot ketika tersenyum dibandingkan saat kita mengerutkan dahi atau memasang muka marah. Dengan membiasakan diri untuk tersenyum, maka otot tersenyum kita akan menjadi lebih kuat daripada otot untuk mengerutkan dahi kita, sehingga lama kelamaan kita akan lebih mudah untuk tersenyum daripada melakukan hal yang sebaliknya. Selamat, semoga kita selalu tersenyum.


2.3 Senyum Di Dalam Keluarga
Senyuman kepada orang terdekat di dalam kehidupan kita akan langsung memberikan efek yang positif di dalam diri kita. Entah itu perasaan senang, gembira, dan masih banyak lagi. Senyuman membuat orang tua anda akan terlihat lebih bahagia jika anaknya dapat tersenyum lepas dan begitu pula kakak ataupun adik anda. Mereka semua akan terlihat senang dan berpikir positif tentang anda. Dan juga senyuman itu menular, contohnya jika anda memberikan sebuah senyuman manis kepada orang tua anda sebelum anda berangkat sekolah atau kuliah pasti mereka dengan senang akan membalasnya dan akan bahagia melihat anda tersenyum lepas. Dan juga orang tua anda tidak akan cemas ketika melepas kalian pergi untuk sekolah atau kuliah sendiri. Mereka pasti akan berpikir positif dan tidak berpikir negaif karena senyuman anda walaupun sekali saja.
BAB 3
KESIMPULAN


Kesimpulan yang dapat kita ambil dari tulisan ini adalah bahwa senyuman itu akan menimbulkan efek positif di dalam kehidupan kita. Karena senyuman akan menimbulkan kebahagiaan dan akan membuat semangat menjalani hari yang walaupun sangat berat sekalipun tetapi dengan senyuman akan terasa lebih enteng. Dan juga tidak ada salahnya memberikan senyuman kepada orang lain walaupun cuma sekali. Berikan senyuman kepada orang di sekita kita. Baik itu teman, sahabat, pacar, orang yang tidak kalian kenal sekalipun dan juga keluarga. Berikanlah senyuman anda kepada orang-orang tersebut. Maka hidup anda akan terasa lebih bahagia!


smile is senyum

Baca Posting Senyum menarik lainnya Disini

SUMBER :

http://bisnisinvestasicerdas.wordpress.com/2009/09/24/pentingnya-tersenyum-dalam-kehidupan-sehari-hari-kita/

http://www.adsense-id.com/forums/showthread.php/19098-Arti-sebuah-Senyuman

http://ekspresihati.info/ekspresi-hati/hadapi-dengan-senyuman.html

http://achoey.wordpress.com/2008/06/07/senyum-adalah-kekuatan/

http://id.shvoong.com/humanities/philosophy/1658331-senyum-adalah-bahasa-universal/

reff : http://rizkyaddict.blogspot.com/2011/03/makalah-tentang-senyum.html