Minggu, 07 Agustus 2011

"aku mau jadi orang sederhana"

Beberapa waktu yg lalu setelah selesai taraweh  iseng2 ngobrol dengan anak2 tetangga, di musholla kampung tempatku tinggal tentang makin byknya artis dadakan yg tiba2 kaya krn ngetob dari youtube,, jadi aku iseng dgn  nanya ke salah satu anak , (umur skitar 9 tahunan kliatan orgnya lugu dan sering kena candaan)

  eh dik kamu mau gak jadi  terkenal kayak briptu norman, itu loh yg nyanyi cayya2 ,” kataku..

Tak pakai lama untuk mikir, tuh bocah  menjawab, “Nggak!”
“Kenapa?”
“Ya nggak mau aja.”
“Enak lho. Kalau udah terkenal ngetob, bisa jadi bintang iklan, honornya gede. Bisa jadi bintang sinetron. Wah, bisa kaya! Bisa beli apa aja yang kita ingin.”
“Aku nggak mau jadi orang kaya!”aku mau kayak nabi muhammad, hidup sederhana..(oh mungkin karena habis denger ceramah td nie tentang kisah hidup nabi muhammad pikirku)

temen2 nya yg lain sesama bocah seumuran juga menimpali  , “Lho, kok nggak mau jadi orang kaya, kenapa?”piye toh
tu bocah  kembali ke jawaban standar, “Ya nggak mau aja.”

Giliran aku yang tergoda karena melihat peluang untuk menyampaikan sesuatu. “Hanya orang kaya yang bisa hidup sederhana, dik. Jadi, agar bisa hidup sederhana, kita harus kaya.”

“aku bingung jadi org kaya,, kayak di tivi2 itu sering di kejer2 polisi”.kata si bocah..(mungkin maksudnya koruptor kali,,hehe).
Aku mau jadi orang sederhana aja , ikut nyawah sama bapak..(sambil senyum kliatan mimik lugunya,,hehe)

ku coba timpali lagi dgn ucapan sederhana, “Kalau nggak kaya lalu hidup serba apa adanya, itu miskin namanya, bukan sederhana. Tambah bingung to? “Ya gitu itu! Hahaha….”

Aku buru-buru menjelaskan, “Kalau kita mampu beli mobil dua tapi Cuma beli satu dan tak mewah pula karena sudah cukup untuk kebutuhan kita, itu sederhana namanya. Kalau kita bisa beli pakaian satu lemari tapi beli secukupnya sesuai dengan kebutuhan yang wajar, tidak berlebihan, itu sederhana namanya. Kalau kita mampu beli apa saja yang kita ingin, termasuk mbangun rumah besar dengan pagar setinggi atap, tapi tidak kita lakukan dan justru kita bangun panti asuhan sebagai wujud mengasihi anak yatim, itu sederhana namanya…. Nabi Muhammad dan para sahabat itu sebenarnya kaya, loh dik , tapi memilih hidup sederhana agar bisa lebih banyak beramal untuk orang lain.”(sambil mikir ngomong begini dgn bocah2 ketinggian gak ya,,hehe)

“gimana dik,,ucapku(sambil ku lihat reaksi nya,Cuma senyum2 lugu,,hehe).

Pada malam berikutnya sepulang tarawih aku ketemu lagi dgn tuh bocah,,sudah kupersiapkan  aku juga membawa coklat tuk para bocah2 di musholla ituketika aku bagi beberapa coklat ke bocah2,, eh tu bocah lugu komentar, “Berapa harganya, om?” gak usah di tanya harganya tapi lihat dari kesungguhan seseorang itu memberi itu lebih berharga di bandingkan harga coklatnya,,ucapku,, tuh para bocah agak2 bingung sih,,salahku juga sih ngomong yg gak di ngerti oleh bocah2,,
Tapi secara tak terduga ada yg menggelitik ku sebab aku tulis di postingan ini, tu bocah lugu nyeletuk begini..., “Oh, aku tahu,  ciri orang sederhana itu. Kalau beli cokelat nggak usah lihat harganya…” ucapnya,,,,,( dengan sambil menunjukkan muka polosnya)

nah  loh,,, hehe,,  :D    ( by  alkahfi)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar