Kamis, 04 Agustus 2011

Doa tak terbatas waktu

Ini hanya tulisan lama saya yg saya coba sadur kembali. Tulisan dan Doa yang to be continue dan tak berbatas.walapun nie tulisan masih acak2kan oleh karena mmg diri nie sdg di masa kritis tapi saya coba lah tuk mempublis kembali curahan hati ini yg sedang di titik nadir ini..

Dulu ketika usia saya baru menginjak belasan dan awal-awal 20 an, saya sering sekali memikirkan kelak bagaimana kehidupan kedepan saya, banyak bener mimpi2 setinggi langit ada di masa itu. Hingga sampai suatu ketika di umur 30an ini saya berpikir kemana mimpi2 ku di masa2 belasan itu. Sampai suatu hari pada akhirnya karena keadaan yang masih belum bisa terceritakan disini ,begitu banyaknya hal2 yg aku tidak duga semua seperti membuat diri ini terus terpukul oleh keadaan,org2 terdekat bahkan org2 yg dulu saya percaya,sekarang ini seperti duri dalam hati saya,sekarang harus saya putuskan semua hal2 itu, saya harus mampu sendiri lagi  menjalani kehidupan ini dan aku harus terima menjalani takdir ini….

 Saya pikir, sampai disinilah langkah ku. Sampai disinilah saya akan menyerah saja. Saya akan melakukan upacara penutupan akan mimpi-mimpi saya. Berhenti. Titik. Fullstop. 

Sampai hingga suatu hari, saya tidak tahu dari mana semua pikiran-pikiran ini berasal. Saya Cuma berpikir, mengapa saya tidak malu mengclaim bahwa diri sayalah yang paling malang di seantero dunia ini. Kenapa saya dengan gampangnya menitikkan air mata ,kalau di pikir2 aku malu dengan diriku sendiri,aku ini seorang lelaki yang seharusnya bisa tegar dan bisa berpikir secara realistis, aku seharusnya mempunyai passion tapi kemana passion itu telah pergi,sepertinya dia sudah meninggalkanku terlalu jauh.dan disini aku benar2 menyadari ternyata hidup itu tidak cukup hanya dengan kecukupan materi. 

Saya bicara apa sih. Tentu saja tentang mimpi. Tentu saja tentang cita-cita. Tentang pengalaman. Kali ini, tentang kehidupan .sampai kapan aku harus menjalani mimpi2 ini. Tidak sesederhana pertanyaannya. Tidak sesederhana solusi yang ditawarkan. Apalagi jika logika dan hati teraduk-aduk tak beraturan.

Sampai malam ini,saya tidak mampu menjawab pertanyaan yang saya ajukan sendiri di dalam kepala saya. saya memiliki hubungan yang berada dalam situasi kritis stadium 4 apakah saya akan setenang ini. Apakah saya akan mampu menampilkan karya terbaik saya kepada dunia? Mampukah lagi saya menyediakan telinga dan hati untuk sahabat-sahabat saya? Mampukah saya berkeliling melakukan perjalanan-perjalanan yang terkadang hanya ada dalam mimpi saya? Masih mampukah saya? Apa yang terjadi jika saya tidak dibiarkan menjadi diri saya sendiri?. Jujur saya tidak tahu jawabannya. Di setengah perjalanan percakapan saya sibuk berpikir, apa yang harus saya lakukan jika saya mengalami semua hal itu. Dan akhirnya saya putuskan saja, berdoa sajalah saya tidak mengalami itu. Habis perkara 

Hemmm… malam ini ku coba lagi mencukupkan doa  terhadap hal-hal yang lebih focus. Malam ini akhirnya mencoba melihat dunia dalam warna hitam putih saja. mencukupkan diri sampai disitu saja.. Saya masih punya harapan akan doa-doa saya yang terus berlanjut setiap harinya. Tetapi kali ini ada doa yang ingin saya fokuskan. Saya ingin melihat dunia dalam warna warni yang nyata. Saya pernah bersama dan saya yakin akan bersama, memiliki, dan menghabiskan waktu saya bersama orang-orang hebat di dalam hidup saya. Orang-orang tangguh yang punya 1001 macam hikayat kehidupan yang akan membantu saya menjadi lebih kaya. Kaya hati. Kaya fikir. kaya Rasa. Dan apalagi kalau ditambah bonus kaya harta. He2. So Mengapa saya harus menyerah sekarang? Jika Tuhan saja memberikan kesempatan, kenapa  malah saya yang tak mampu memohon kepadaNya. Jika mereka yang hidup dalam warna hitam putih saja bisa bertahan, bukankah seharusnya saya malu jika saya menyerah begitu saja dengan kehidupan saya?….

Hari ini, malam ini, Doa tetap to be continue….. doa tak perlu saya berikan kotak pembatas …..malam ini saya putuskan walaupun stadium 4 yang akan saya hadapi, hanya kematian yang akan memisahkan saya dengan doa-doa saya. AMIEN

NB : saat ini hati dan jiwaku sedang dalam kondisi kritis..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar