Ujian adalah rentetan akhir dari siklus belajar yang harus kita lewati tahap demi tahap. Mulai dari niat yang kuat, memahami tujuan dari belajar itu sendiri (Prelearning), kemudian tahap proses pembelajaran (Inlearning), tahap latihan dan penguatan (test) dan terakhir adalah evaluasi atau yang sering kita sebut sebagai ujian (evaluate).
Kenapa ujian menjadi penting dalam belajar? Berhasil tidaknya pembelajaran sering dikaitkan dengan nilai ujian. Secara normatif tidak salah. Tapi, banyak para pembelajar, dalam hal ini guru dan murid sering kali mengabaikan tahapan proses yang sesungguhnya bagian terpenting dalam belajar.
Dalam siklus belajar, tahap latihan dan penguatan menjadi titik penentu keberhasilan sebelum melangkah ketahap evaluasi atau ujian. Saat latihan itulah murid mengetahui kelemahannya, lalu melakukan penguatan untuk menambal kelemahan tersebut. Demikian pula guru, melalui latihan-latihan yang diberikan itu ia dapat mengukur tingkat pencapaian murid. Lalu untuk kedepan dapat melakukan terobosan baru untuk meninggatkan kualitas pembelajaran.
Prelearning Inlearning Test Evaluate
Jadi, semestinya kita giat saat menjalani proses pembelajaran bukan saat malam menghadapi ujian (SKS). Dalam filosofi belajar dalam makna umum, sesungguhnya telah digarisbawahi tentang hal ini. Pun demikian dalam cakupan kehidupan yang lebih khusus. Seperti berwirausaha, kita dianjurkan berorientasi pada hasil, tapi lebih dianjurkan lagi fokus pada proses. Demikian juga dalam berorganisasi. Lihat saja saat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) digelar. Akan muncul dua kubu disini, kubu yang berpatokan pada hasil akhir dan kubu yang melihat proses kinerja organisasi. Organisatoris sejati sangat paham bagaimana kendala dan kesulitan menjalankan sebuah program. Ketika usaha sudah maksimal, namun hasil mengecewakan patutkan kita mempermasalahkan hasil akhir?
Jadi teringat kalimat sarat makna yang dituliskan Farel Al-asyi, ketua Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Sudan di FB petang tadi; “Nanti di akhrirat akan ada ujian lagi yg lebih berat dari ujian di tk, sd, mtsn, man, s1, s2.”
Nihayatul kalam, Selamat menempuh ujian bagi kawan-kawan semua. Khususnya mahasiswa Khartoum International Institut for Arabic Language (KIIFAL) di Sudan yang akan menghadapi ujian mulai tanggal 25 November ini.. Ma’an Najah
Saleum
Kenapa ujian menjadi penting dalam belajar? Berhasil tidaknya pembelajaran sering dikaitkan dengan nilai ujian. Secara normatif tidak salah. Tapi, banyak para pembelajar, dalam hal ini guru dan murid sering kali mengabaikan tahapan proses yang sesungguhnya bagian terpenting dalam belajar.
Dalam siklus belajar, tahap latihan dan penguatan menjadi titik penentu keberhasilan sebelum melangkah ketahap evaluasi atau ujian. Saat latihan itulah murid mengetahui kelemahannya, lalu melakukan penguatan untuk menambal kelemahan tersebut. Demikian pula guru, melalui latihan-latihan yang diberikan itu ia dapat mengukur tingkat pencapaian murid. Lalu untuk kedepan dapat melakukan terobosan baru untuk meninggatkan kualitas pembelajaran.
Prelearning Inlearning Test Evaluate
Jadi, semestinya kita giat saat menjalani proses pembelajaran bukan saat malam menghadapi ujian (SKS). Dalam filosofi belajar dalam makna umum, sesungguhnya telah digarisbawahi tentang hal ini. Pun demikian dalam cakupan kehidupan yang lebih khusus. Seperti berwirausaha, kita dianjurkan berorientasi pada hasil, tapi lebih dianjurkan lagi fokus pada proses. Demikian juga dalam berorganisasi. Lihat saja saat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) digelar. Akan muncul dua kubu disini, kubu yang berpatokan pada hasil akhir dan kubu yang melihat proses kinerja organisasi. Organisatoris sejati sangat paham bagaimana kendala dan kesulitan menjalankan sebuah program. Ketika usaha sudah maksimal, namun hasil mengecewakan patutkan kita mempermasalahkan hasil akhir?
Jadi teringat kalimat sarat makna yang dituliskan Farel Al-asyi, ketua Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Sudan di FB petang tadi; “Nanti di akhrirat akan ada ujian lagi yg lebih berat dari ujian di tk, sd, mtsn, man, s1, s2.”
Nihayatul kalam, Selamat menempuh ujian bagi kawan-kawan semua. Khususnya mahasiswa Khartoum International Institut for Arabic Language (KIIFAL) di Sudan yang akan menghadapi ujian mulai tanggal 25 November ini.. Ma’an Najah
Saleum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar