Sabtu, 30 Juli 2011

kabarku( tidak begitu) baik

Beberapa akhir2 ini sering mendapat sms beberapa temen atau nomer yg tidak di kenal dengan pesan “apa kabar”,  aku tahu sih  pertanyaan itu terlontar sekadar untuk memenuhi adab pergaulan.

Tak bisa aku segera memberikan jawaban standar ”baik-baik saja”. Kenapa? Karena dalam satu hari pun, tak mungkin seluruh keadaanku ”baik-baik saja”. Baik di sisi ini, tak baik di sisi itu. Aku agak
selektip memilih jawaban kembali karena mesti memilih jawaban mana yang harus aku berikan: sisi yang baik atau yang tak baik.<---ya memang sih kondisi kesehatan ku juga lagi tidak baik sekarang..

Sebenarnya, menjawab ”baik-baik saja” tidaklah salah, tidak pura-pura, tak pula bohong karena nyatanya memang ada yang sedang ”baik-baik saja”. Namun, ya itu tadi,
kalau hanya  melihat satu sisi yg lain. Repotnya, pertanyaan ”apa kabar” sering datang saat aku bergelut dengan ”sisi yang lagi tidak bak2 saja”..terutama pikiran dan hati..

Maka kalaupun menjawab ”baik-baik saja”, biasanya aku juga menambahkan ”kabar yang tak (begitu) baik”. Dampak jawaban semacam itu tak selalu sama. Kadang jawaban balik berupa motivasi, kadang candaan dan tawa getir, kadang malah tak ada tanggapan
sama sekali

Karena itulah, pada beberapa teman,
sekarang mulai ku coba tidak bertanya ”apa kabar”. Aku coba  bertanya tentang met malam bulan, bintang, met siang awan n... Dari jawaban atas pertanyaan itu, ntr kan ada fedback kabar mereka ,lalu aku raba kabar mereka. Lumayan utuh. Bukan sekadar jawaban standard ”baik-baik saja”.

Kamis, 28 Juli 2011

RAMADHAN, awal yang baik untuk sebuah resolusi


Lama juga tidak nge-blog. Ya, sejak laptop dan modemku raib tempo hari. Seperti petuah lama ; Segala perbuatan baik ataupun buruk yang kau lakukan, akibatnya akan kembali kepadamu. Ini bukanlah bentuk rasa putus asa, namun hasil dari introspeksi panjang, betapa selama ini aku kurang bersyukur…

Ramadhan sudah di ambang pintu. Menyambut siapa saja dengan senyum dan limpahan ampunan. Starting point untuk kembali menjadi pribadi yang lebih baik. 

Aku tidak ubahnya seperti sepotong baju yang sangat kotor. Dan Ramadhan adalah mesin cuci yang akan mengaduk-aduk, membolak-balik, mengguncang-guncang, memutar-mutar, memelintirku agar kembali menjadi baju yang bersih.

 Kepada sahabat Bloggers dan Bloofers sekalian. Selamat menunaikan ibadah Puasa Ramadhan, MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.. Karena MAAF-mu adalah diterjen ampuh guna membersihkan noda ini.

Untuk semua sahabat Bloggers dan Bloofers...


NB : Tiya, makasih banyak atas Awardnya. Maaf telat direspon, banyak kesalahan teknis selama ini, hehe..

Award dati Tiya sebulan yang lalu, hehe..


Sabtu, 23 Juli 2011

Sabtu malam minggu yang menggelisahkan


Tarahan 23 juli 2011
Sering karena susah tidur, aku melewatkan larut malam bersama televisi. Beruntung jika film bagus. Jika tidak, waktu terasa kian melambat, namun tetap saja aku biarkan televisi hidup agar kamar tak terlalu sepi. Sebelum tertidur karena tergasak penat, ada saja “kegiatan tak jelas” yang aku lakukan. Dari sebisa bisanya mencoret2 kertas untuk menjadi sebuah sketsa(ya aku suka sketsa hasil karya tanganku ,krn aku suka menggambar), baca buku/novel, makan minum hanya karena iseng, atau keluar kamar ,kehalaman mess  menikmati sejuk angin (syukur alhamdulillah jika langit bertabur bintang dan bulan sedang berwarna keemasan).

Di antara “kegiatan tak jelas” itu, adalah  rutinitas untuk menenteramkan hati yang gelisah,oleh hal yg benar2 aku tidak duga..
Ya ntah kenapa sabtu  malam  minggu kemarin ada hal yang seharusnya membuatku senang,malah menjadi hal yg sangat mengelisahkan sehingga membuat diri ini tak bisa tidur.
Yah munkin karena ada pembicaraan yang tidak tuntas yang sengaja di putusnya oleh karena kemarahannya yang gak tau intinya di tujukan ke siapa pada akhirnya..

Kadang terpikir selalu mmg ternyata setiap niat baik seseorang belum tentu dianggap baik tuk org lain. Ingin saja rasanya pergi jauh2 dari masa lalu..dan tak ingin ku hiraukan lagi.keluh kesahnya..kalau toh kenyataannya aku  selalu jadi pelampiasan kemarahannya (yah setelah kupikir2 mmg ternyata sedari dulu aku selalu menjadi pelampiasan kemarahannya)..kalau aku tetap peduli toh apa sih paedah dan maanfaatnya buatku,,tanpa dia dan masa lalu itu..toh kenyataannya aku bisa tetap berjalan dan berlari kedepan tanpa harus ada beban masa lalu..

Biarlah antara aku dan bulan saja yg tau tentang isi hatiku,, toh . Segala “kekurangan” kemarin sudah berhasil aku lewati dgn baik2 saja tanpa berkeluh kesah,bahwasannya permasalahanku tak berarti apa-apa jika dibandingkan dengan mereka2 yg kurang beruntung. Sungguh termasuk golongan orang-orang ingkar jika aku selalu saja mengeluhkan keadaan.
 Jika setan tak sedang mengalir dalam darah, aku alirkan kegelisahan dalam sujud malam.

Iblis terkadang mengintip dari celah2 terkecil setiap kegelisahanku untuk menghentikan niat2 baikku kepada seseorang...hmmm, celah2 terkecilku ternyata masih bisa di rasuki..hmm ntahlah smoga dgn sujud malam ini aku masih bisa menutup celah2 terkecilku kembali dari rasa amarah..dan membuat aku akan terus slalu berbuat baik walau balasannya kadang menyakitkan buatku...amien...( by alkahfi).

nb: maaf aku berkeluh kesah


Kamis, 21 Juli 2011

Oh.. ayah Aku sudah capek!

Di suatu sore, seorang anak datang kepada ayahnya yg sedang baca koran… “Oh Ayah, ayah” kata sang anak…

“Ada apa?” tanya sang ayah…..

“aku capek, sangat capek … aku capek karena aku belajar mati matian untuk mendapat nilai bagus sedang temanku bisa dapat nilai bagus dengan menyontek…aku mau menyontek saja! aku capek. sangat capek…

aku capek karena aku harus terus membantu ibu membersihkan rumah, sedang temanku punya pembantu, aku ingin kita punya pembantu saja! … aku capel, sangat capek …

aku cape karena aku harus menabung, sedang temanku bisa terus jajan tanpa harus menabung…aku ingin jajan terus! …

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga lisanku untuk tidak menyakiti, sedang temanku enak saja berbicara sampai aku sakit hati…

aku capek, sangat capek karena aku harus menjaga sikapku untuk menghormati teman teman ku, sedang teman temanku seenaknya saja bersikap kepada ku…

aku capek ayah, aku capek menahan diri…aku ingin seperti mereka…mereka terlihat senang, aku ingin bersikap seperti mereka ayah ! ..” sang anak mulai menangis…

Kemudian sang ayah hanya tersenyum dan mengelus kepala anaknya sambil berkata ” anakku ayo ikut ayah, ayah akan menunjukkan sesuatu kepadamu”, lalu sang ayah menarik tangan sang anak kemudian mereka menyusuri sebuah jalan yang sangat jelek, banyak duri, serangga, lumpur, dan ilalang… lalu sang anak pun mulai mengeluh ” ayah mau kemana kita?? aku tidak suka jalan ini, lihat sepatuku jadi kotor, kakiku luka karena tertusuk duri. badanku dikelilingi oleh serangga, berjalanpun susah krn ada banyak ilalang… aku benci jalan ini ayah” … sang ayah hanya diam.

Sampai akhirnya mereka sampai pada sebuah telaga yang sangat indah, airnya sangat segar, ada banyak kupu kupu, bunga bunga yang cantik, dan pepohonan yang rindang…

“Wwaaaah… tempat apa ini ayah? aku suka! aku suka tempat ini!” sang ayah hanya diam dan kemudian duduk di bawah pohon yang rindang beralaskan rerumputan hijau.

“Kemarilah anakku, ayo duduk di samping ayah” ujar sang ayah, lalu sang anak pun ikut duduk di samping ayahnya.

” Anakku, tahukah kau mengapa di sini begitu sepi? padahal tempat ini begitu indah…?”

” Tidak tahu ayah, memangnya kenapa?”

” Itu karena orang orang tidak mau menyusuri jalan yang jelek tadi, padahal mereka tau ada telaga di sini, tetapi mereka tidak bisa bersabar dalam menyusuri jalan itu”

” Ooh… berarti kita orang yang sabar ya yah? alhamdulillah”

” Nah, akhirnya kau mengerti”

” Mengerti apa? aku tidak mengerti”

” Anakku, butuh kesabaran dalam belajar, butuh kesabaran dalam bersikap baik, butuh kesabaran dalam kujujuran, butuh kesabaran dalam setiap kebaikan agar kita mendapat kemenangan, seperti jalan yang tadi… bukankah kau harus sabar saat ada duri melukai kakimu, kau harus sabar saat lumpur mengotori sepatumu, kau harus sabar melawati ilalang dan kau pun harus sabar saat dikelilingi serangga… dan akhirnya semuanya terbayar kan? ada telaga yang sangatt indah.. seandainya kau tidak sabar, apa yang kau dapat? kau tidak akan mendapat apa apa anakku, oleh karena itu bersabarlah anakku”

” Tapi ayah, tidak mudah untuk bersabar ”

” Aku tau, oleh karena itu ada ayah yang menggenggam tanganmu agar kau tetap kuat … begitu pula hidup, ada ayah dan ibu yang akan terus berada di sampingmu agar saat kau jatuh, kami bisa mengangkatmu, tapi… ingatlah anakku… ayah dan ibu tidak selamanya bisa mengangkatmu saat kau jatuh, suatu saat nanti, kau harus bisa berdiri sendiri… maka jangan pernah kau gantungkan hidupmu pada orang lain,

jadilah dirimu sendiri… seorang pemuda muslim yang kuat, yang tetap tabah dan istiqomah karena ia tahu ada Allah di sampingnya… maka kau akan dapati dirimu tetap berjalan menyusuri kehidupan saat yang lain memutuskan untuk berhenti dan pulang… maka kau tau akhirnya kan?”

” Ya ayah, aku tau.. aku akan dapat surga yang indah yang lebih indah dari telaga ini … sekarang aku mengerti … terima kasih ayah , aku akan tegar saat yang lain terlempar ”

Sang ayah hanya tersenyum sambil menatap wajah anak kesayangannya.

Selasa, 19 Juli 2011

Menemukan" sesuatu "di Gramedia

Sore hari  jam 17.00wib,selasa kamarin sepulang kerja,tidak biasanya ku sempatkan tuk ke gramedia,,ya mungkin krn jadwal seharusnya sabtu aku ke sana sempat tertunda oleh aktipitas gak penting pd sabtu waktu itu(ya seharusnya juga ada cerita juga di sabtu malam tuk di posting tapi kuputuskan ku hidden dulu dech)  dan juga. bukan karna aku sdg lg nyatai sich..tapi tanpa alasan yang jelas..belakangan ini mendadak moodku naik turun gak jelas..he he.. sehingga membuatku benar-2 gak tau apa yg harus aku lakukan,,

Singkat cerita,  sampailah aku di gramedia Raden intan ,aku langsung menuju lantai 2,ya karena di lantai 2 itu tempatnya buku2,,tidak berapa lama aku muter2 di antara rak buku2 dari kejauhan aku seperti melihat sebuah dompet coklat bermotip garis merah tergeletak di atas buku-buku(tidak salah aku di sebut si mata elang) krn benda2 kecil dari kejauhan bisa terlihat jelas kulihat,,begitulah kata org2,,hehe..hmmm kudekati dompet itu,. Aku termangu: kuambil dan kuserahkan kepada karyawan atau kubiarkan saja di situ sampai yang punya menyadari bahwa dia telah kehilangan, kembali untuk mencari, dan menemukan.

hmm, sambil mikir,,kawatirnya ntr kalo kubiarkan ketemu pula dgn org yg tdk tepat/tdk bertanggung jawab,,,hmm jd kuputuskan Kuambil.
Kubuka. Kartu kredit, kartu debet, KTP, dan SIM terselip rapi. Uang? Ada tapi tak kuperiksa berapa. Kuperhatikan  kiri kanan, tak ada yang memperhatikan. Kubawa pulang saja? Tidak. Bukan karena tak ingin, melainkan karena aku tak punya “keberanian”. Lagi pula, sering sudah aku kehilangan barang. Dari HP, Netbook, kamera digital,kehilangan wanita yg kusayang ,bahkan sampai hargai diriku (seperti judul lagu Wali "harga diri)hehe ada2 aja daku,,,. Rasanya, duh, ampun ampunan dech..

Kuserahkan dompet itu kepada kasir. “Mbak, saya menemukan dompet ini di sana, di rak  Novel remaja. Tolong....….” Dia memotong, “Oh iya, mas. Terimakasih.” Lalu menyerahkan dompet itu kepada temannya. “Umumkan…” Sang teman mengumumkan lewat pengeras suara. “Para pengunjung setia Toko Buku Gramedia, telah ditemukan sebuah dompet coklat lis merah ,bagi Anda yang merasa kehilangan, silakan mengambilnya di lantai II.”

Beberapa
orang meraba saku masing-masing ,,Ada yang sambil lalu, ada juga yang serius memeriksa, jangan-jangan dompet dia yang hilang. Hingga sekitar limabelas menit kemudian, tak ada yang mengambil dompet itu. Apakah karena hanya sekali diumumkan? Atau si empunya telanjur pulang? Saat bertanya-tanya begitu, aku berjalan menuruni tangga menuju bordes tempat buku2 terpajang juga di sana,,sekilas aku melihat seorang  perempuan memakai seragam salah satu instansi ,jilbab warna biru naik ke lantai II dengan wajah “panik”..

Dia berjalan ke rak tempat dompet itu kutemukan. Tak ada tentu saja. Dia berjalan lagi ke rak-rak yang lain di sekitar situ. Tentu juga tak ada.
Kuperhatikan dia seperti mengguman penuh risau, geleng-geleng, lihat ke sana kemari, jauh dan dekat. Lalu… memutuskan kembali turun dengan ekspresi tanpa harapan.

Segera kususul
tuh cewe. “Cari apa, Mbak? Dompet?” Dia menoleh kaget dan menjawab dengan wajah kembali berharap, “Iya mas .” Aku menyambung, “Kayaknya tadi udah diumumkan. Coba tanya mbak  yang di sana itu.” Dia bergegas kembali naik, .

Aku masih di bordes tangga sambil melihat2 buku yg di pajang di antara lantai 1 dan 2, saat aku memilih-milih buku, perempuan itu lewat. Aku menyapa,,”sudah mbak ketemu dompetnya?” tanyaku. Dia menoleh dan menjawab, “Sudah, oh iya terimakasih banyak ya mas ,kata mbak yg di atas mas yg menemukanaku Cuma tersenyum ,,dan diapun berlalu….hmmm...    (by alkahfi)

Minggu, 17 Juli 2011

Sizzling Summer

Been invited for my friends' online shop to take a chance on their new shawl collection. It was a moment of delight. Gathering with friends, having chit-chat, bringing up jokes, sharing thoughts.. What a day! Though it was a hot, hot, hot, sizzling summer, but I found the wind really swayed me smooth..





















Here they are, the owners. Thanks for inviting me.. Kindly visit their shop at Nalini Chic Moslem Boutique, then you will be very much surprised.. :D





Salaam,

Senin, 11 Juli 2011

Antiklimaks


Allah berfirman; Sesungguhnya kamu akan diuji dengan ketakutan, kelaparan, kehilangan harta dan kehilangan jiwa dan buah-buahan (mata pencaharian). Dan berilah kabar gembira bagi mereka yang sabar.
Teguran ini beritu runtun, harta dan jiwa Kau renggut seketika. Setelah kehilangan dokumen-dokumen yang begitu berharga kini aku harus kehilangan Adik tercinta. Semua memang milikmu Ya Allah,, 

Setelah introspeksi, ada yang salah dengan hidupku. Ini bukan ujian ataupun cobaan, namun ini adalah balasan atas dosa yang begitu banyak di badan. Aku tau itu semua tidak cukup untuk menebus dosa itu. Kenapa bukan aku yang Kau ambil ..?

Hidup ini butuh kepercayaan. Aku ingin menjadi hamba-Mu yang bisa Kau banggakan. Aku ingin menjadi anak yang dibanggakan orangtua, adik yang dibanggakan kakaknya, abang yang di panuti adiknya, teman yang disayangi sahabatnya. Namun, setelah diri ini tidak mampu lagi menatap cermin, apakah ada yang sudi menatapku agar kubercermin di bola matanya?

Ingin rasanya memulai hidup baru, di negeri antah berantah.. 
Tidak ada yang kenal.. tidak ada yang perlu tersakiti..

Semoga aku menjadi bagian dari mereka yang mendapat kabar gembira itu ..

Kamis, 07 Juli 2011

Bermain Lighting Effect

Buka Channel Palette .. Klik Di red Channel lalu tekan CTRL + KLIK sehingga terbentuk seleksi dengan sendirinya.



Buat  Channel Baru dengan klik Creat New Channel .. Nanti terbentuk Channel Alpha 1 .. (diganti juga boleh kok).. Sekarang channel yang aktif hanya Channel Alpha 1 .



Klik Select > INVERSE  ..  Warnai dengan warna Putih dengan Klik Edit > Fill  > WHITE

 





hasilnya :

 





Sekarang kembali ke Layer Palette.

Buat layer baru, lalu warnai dengan Radial gradient..  saya pake gradient warna Hitam ke putih.





Klik Filter > Render > lighting Effects

Setting seperti gambar dibawah ya..





Kalo Bener settingannya Hasilnya jadi gini :





Berkreasi dikit dengan diberi warna… Image > Adjustment > Hue/Saturations   Colorize nya centang yaa..

hasilnya :



 

Matur Nuwun Telah berkunjung Semoga Bermanfaat Sumber : Ilmu komputer dot kom