Selasa, 30 November 2010

HUFF !!

Aku luruh dari buai jari-jari langit..

Nyingsut dikrengkeng gravitasi..

Aku bebas! Lepas!

Misi muliaku, atau pelarianku..

Tunduk ke bawah, panjang perjalananku..

Dogmaku, atau takdirku..



Parut-parut keraguan menjalar..

Tunduk ke atas, panjang jangkauanku..

Ragu! Pias! Nelangsa!


Tuan.. Mana perasutku???

***

Suatu siang di bumi yg panas,-

Look I Like

New stuff really feels like heaven. I wonder how it feels and looks like if I wear it. So I, in a hurry, try to mix and match my new shawl with my plain dress. It's so silly. But that's where the fun comes.





Thanks to Siti Juwariyah for the information where to buy this shawl. It is really comfortable and very easy to wear.




much love,
Niken

Senin, 29 November 2010

Random Post

I bet you all fashionistas know Christian Louboutin. Yes, he is a footwear designer from France. How I really adore his stilettos. Louboutin professed goal is to make a woman looks sexy and beautiful, to make her legs look as long as [he] can. He wants to make shoes as precious as jewellery. That's why Louboutin's shoes have a very expensive price. But actually, price would not tell lie. I really wish I could have one of these items later.
















pict from google

Can't you see the red-lacquered soles in his shoes? It has been his signature since March 27, 2007. At the moment, Louboutin filed an application for U.S. trademark protection of this red sole design.



much love,
Niken

Under Construction









Had a photo shoot with Ms. Dhila Firdaus at college. We were coincidentally wearing denim. Hey nuung, you are featured on my blog! Come and see, come and see :)



salaam,
Niken

Minggu, 28 November 2010

RIHLAH ke Jabal Aulia


Lihat saja mesin, bila bekerja terus-menerus bisa terbakar karena kepanasan. Jiwa manusia juga demikian, beban pikiran yang datang bertubi-tubi menyebabkan jiwa kelelahan. Bila tidak segera diantisipasi, akan mencapai titik kulminasi berupa gangguan jiwa..


Inilah salah satu alasan kita butuh rihlah, refreshing, rekreasi atau apalah namanya. Seperti yang kami lakukan saat ini, tamasya ke Jabal Aulia. Salah satu tempat wisata yang banyak dikunjungi di Sudan. Tempat yang cukup menarik untuk melepas kepenatan saat menjalani ritual hidup yang penuh dengan kesibukan.




Setiap orang mempunyai paradigma berbeda tentang rihlah. Ada yang mengatakan tidak harus tamasya ke suatu tempat yang jauh. Duduk-duduk ngopi bersama teman-teman juga rihlah. Bagi sebagian orang, membaca novel, cerita menarik ataupun menonton film juga masuk kategori rihlah.
Secara garis besar, rihlah terbagi dalam tiga macam:
Pertama; Rihlah Ruhiyah. Lebih menjurus pada aspek agama sebagai obat segala kompleksitas permasalah dunia. Ketika menemukan jalan buntu, seseorang yang berserah diri  kepada Allah Swt . dengan tulus dan ikhlas senantiasa akan tenang pikirannya, dan insyaAllah akan menemukan jalan keluar.

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (الرعد:28(

Orang-orang yang beriman dan hati mereka mengingat Allah, sesungguhnya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tenteram” (Ar Ra’du: 28)

Rihlah Jasmaniyah; Melakukan kegiatan yang di sukai seperti olah raga, bermain musik, teater dan sebagainya termasuk dalam jenis Rihlah Jasmaniyah. Demikian pula rekreasi atau tamasya ke suatu tempat bersama keluarga maupun teman-teman. Semua kegiatan ini berhubungan dengan jasmani secara langsung, juga rohani secara tidak langsung. Kegiatan-kegiatan yang menyenangkan ataupun kebersamaan yang tercipta (togetherness), dapat membuat kita melupakan sejenak persoalan yang pelik dalam hidup dan pikiran kembali jernih. Pikiran yang jernih menjadi modal yang baik untuk memikirkan penyelesaian dari permasalahan yang dihadapi (problem solving).

Jadi teringat kata Rafli dalam syairnya;
 “Ubat hatee.. Allah allah..”
“Ubat susah.. piasan beuna atawa rame syedara”

Rihlah ‘Aqliyah; Membaca kisah Rasulullah membawa kita kembali ke zaman Beliau dan mengenal Beliau lebih dekat meskipun tidak hidup se-zaman denganNya. Alfu lailah wa lailah, menghamparkan gemerlapnya kota Bagdad dalam cakrawala benak kita. karya-karya Sidney Sheldon mengajak kita mengenal seluk beluk keindahan Eropa. Ayat-Ayat Cinta karya Habiburrahman El-Syirazi, memamerkan kecantikan Kota Alexandria di Mesir meskipun belum ke Mesir. Ya, membaca juga termasuk rihlah dengan catatan kita menikmati apa yang kita baca.
“Buku adalah benda luar biasa
Buku itu seperti taman indah penuh dengan bunga aneka-warna,
Seperti permadani terbang
Yang sanggup melayangkan kita Ke negeri-negeri tak dikenal sebelumnya”
[Frank Gruber, 1944]
Paska musim liburan Idul Adha ini, sebagian besar mahasiswa di Sudan akan menghadapi ujian semester. Momen rihlah ke Jabal Aulia kali ini sangat tepat untuk me-refresh kembali pikiran yang kusut. Ibarat komputer yang perlu di refresh setelah seharian bekerja, agar kembali berfungsi dengan optimal.
Selamat menghadapi ujian, semoga memperoleh hasil yang memuaskan. Setelah ujian kita libur lagi, tapi kepada kawan-kawan di Sudan di harapkan jangan melancong terlalu jauh. Nanti kesasar ke daerah Janub atau Darfur bisa berabe, karena bulan Januari mendatang kabarnya ada referendum besar-besaran di Sudan..
Kita rihlah di kediaman masing-masing aja dengan berzikir atau baca cerita-cerita ringan sepringan Abu Nawas dan harrypotter. Bisa juga ikut ngopi sore-sore di lapak Mak samping galon dan nge-ashir di pojok si Makki. Atau silakan meng-ekspresikan diri layaknya gadis Sudan yang sedang bahagia karena dipinang sang pujaan hati; "lelelelellelleeellllelelele.... lalalalalalalalalallala..... lulululelelellelulululululululu.....!!!"  ^_^

Tikram,..


Welcome 21

The most kindest and funniest man in this world has just passed his new age. On last Thursday, 25th Nov, I came to his house with purpose without asking his permission. Yes, It was 5 o'clock in the morning. I've arranged it a couple of days ago. I wanted to wake him up and make a surprise for him. So I bought him a cake and came in a rush on that day. Wanna know a little?




look at those sleepy eyes


avocado layered cake. taste like heaven :9

And it was the day when he treated me. We were watching Harry Potter 7 and had a lunch at Solaria. Thanks my 'unyuu fly' ! :)





This post is dedicated to you dear. Thanks for the last 4 years. I'm so glad to be yours. I Love You.




much love,
Niken

SUDAN REVIEW

Ketika mendengar kata Sudan. Yang terbayang di benak sebagian besar orang adalah tentang kemiskinan, keterbelakangan, busung lapar dan peperangan. Coba saja ketik ‘Sudan’ di search box mesin pencari seperti google, yahoo dan sejenisnya. Maka akan muncul fenomena mengiris hati dimana-mana.

Sudan memang sedang dilanda krisis. Konflik di Darfur, Sudan bagian barat sejak tahun 2003 lalu telah banyak memakan korban. Saat ini Darfur sedang mengalami krisis kemanuasiaan dimana terjadi konfik bersenjata antara kelompok militan Janjaweed dukungan pemerintah dan kelompok-kelompok rebel. Sudan Liberation Movement atau SLA dan Justice and Equality Movement atau JEM adalah nama-nama kelompok rebel yang paling besar disamping ada puluhan kelompok-kelompok bersenjata lainnya yang sedang berseteru dengan pemerintah Sudan. Namun awal tahun 2010 ini, Pemerintah Sudan dan pemberontak Gerakan Keadilan dan Persamaan Hak (JEM) sepakat menandatangani perjanjian gencatan senjata dan sepakat bekerja untuk mencapai sebuah perjanjian perdamaian penuh. Itu artinya, Darfur dalam proses menuju perdamaian.



Konflik darfur disebabkan karena Khartoum mengabaikan wilayah barat yang sebagian besar gurun itu. Konflik di janub juga tidak jauh beda, kandungan petroleum yang banyak terdapat di wilayah itu kurang dirasakan oleh masyarakat setempat. Dibalik ketimpangan ekonomi yang menjadi penyebab terjadinya pemberontakan, terdapat hidden agenda para mafia dunia yang rakus untuk mengambil keuntungan. Siapa lagi yang menyuplai senjata kepada mereka jika bukan pihak ketiga yang ingin mengambil keuntungan dalam kesempitan.

Di negara terluas di Afrika ini, terdapat Warga negara indonesia sekitar 500 jiwa. Mayoritasnya adalah mahasiswa dan selebihnya pekerja TKI/TKW dan wirausahawan. Para WNI kebanyakan tinggal di distrik-distrik yang ramai penduduk. Seperti wilayah ibukota, khartoum, omdurman dan kubri. Kondisi keamanan tidak seburuk yang di bayangkan. Warga Indonesia dan warga asing lainnya hidup tentram dan sejauh ini aman-aman saja. Seaman tinggal di Jakarta saat terjadi konflik di Aceh. Begitulah kira-kira perbandingannya.

Mahasiswa asal indonesia banyak kita jumpai dikampus-kampus besar seperti, Omdurman University, Nilen University, Al-Qur’anul Karim University, Khartoum International Institute for Arabic Language (KIIFAL) dan Afrikia University (Jami’ah Afrikia)... Sebenarnya masih banyak kampus-kampus besar di Sudan seperti, Jami’ah Khartoum, Jami’ah Maftuhah dan lain sebagainya. Namun kebanyakan mahasiswa asal Indonesia yang menimba ilmu ke Sudan berorientasi pada ilmu keagamaan atau literature arab. Sedangkan ilmu-ilmu umum seperti tekhnik, arsitek, kedokteran, ekonomi tentunya lebih banyak yang belajar ke Eropa.

Sudan memiliki tiga musim. Musim panas dengan suhu maksimum mencapai 52 derajat celcius. Musim dingin, dengan suhu minimun hingga 10 derajat celcius dan musim semi. Di Sudan juga banyak tempat wisata yang menarik. Walaupun masih kalah jauh dibanding daerah wisata di Indonesia. Seperti pusat berburu burung di pulau umdum. Dilansir ada ratusan species burung di pulau ini, untuk mencapainya kita harus menyeberang sungai nil dengan perahu. Bagi yang suka petualangan, Jabal Aulia adalah tempat yang paling tepat. Selain menyajikan pemandangan sungai nil dari dekat, kita juga bisa menyusuri bukit terjal yang di kenal dengan jabal aulia. Atau bagi yang ingin suasana santai atau sekedar berenang di sungai nil, datang saja ke kla kla, objek wisata keluarga ini selalu ramai saat liburan. Selain merasakan dinginnya air sungai terbesai di dunia ini, kita juga bisa memancing ikan di kawasan kla-kla ini.

Sudan, dengan penduduknya yang ramah dan bersahabat bukanlah tempat menakutkan di dunia. Yang perlu kita pahami adalah persoalan tentang perbedaan budaya (cross culture understanding). Jika tidak, culture shock yang tidak jarang berujung pada konflik antar sesama akan terjadi. Makanan dan cuaca juga menjadi persoalan bagi kita, tapi hanya butuh sedikit adaptasi untuk bisa terbiasa.

Tikram,..

Senin, 22 November 2010

UJIAN

Ujian adalah rentetan akhir dari siklus belajar yang harus kita lewati tahap demi tahap. Mulai dari niat yang kuat, memahami tujuan dari belajar itu sendiri (Prelearning), kemudian tahap proses pembelajaran (Inlearning), tahap latihan dan penguatan (test) dan terakhir adalah evaluasi atau yang sering kita sebut sebagai ujian (evaluate).

Kenapa ujian menjadi penting dalam belajar? Berhasil tidaknya pembelajaran sering dikaitkan dengan nilai ujian. Secara normatif tidak salah. Tapi, banyak para pembelajar, dalam hal ini guru dan murid sering kali mengabaikan tahapan proses yang sesungguhnya bagian terpenting dalam belajar.



Dalam siklus belajar, tahap latihan dan penguatan menjadi titik penentu keberhasilan sebelum melangkah ketahap evaluasi atau ujian. Saat latihan itulah murid mengetahui kelemahannya, lalu melakukan penguatan untuk menambal kelemahan tersebut. Demikian pula guru, melalui latihan-latihan yang diberikan itu ia dapat mengukur tingkat pencapaian murid. Lalu untuk kedepan dapat melakukan terobosan baru untuk meninggatkan kualitas pembelajaran.

Prelearning  Inlearning  Test  Evaluate

Jadi, semestinya kita giat saat menjalani proses pembelajaran bukan saat malam menghadapi ujian (SKS). Dalam filosofi belajar dalam makna umum, sesungguhnya telah digarisbawahi tentang hal ini. Pun demikian dalam cakupan kehidupan yang lebih khusus. Seperti berwirausaha, kita dianjurkan berorientasi pada hasil, tapi lebih dianjurkan lagi fokus pada proses. Demikian juga dalam berorganisasi. Lihat saja saat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) digelar. Akan muncul dua kubu disini, kubu yang berpatokan pada hasil akhir dan kubu yang melihat proses kinerja organisasi. Organisatoris sejati sangat paham bagaimana kendala dan kesulitan menjalankan sebuah program. Ketika usaha sudah maksimal, namun hasil mengecewakan patutkan kita mempermasalahkan hasil akhir?

Jadi teringat kalimat sarat makna yang dituliskan Farel Al-asyi, ketua Keluarga Mahasiswa Aceh (KMA) Sudan di FB petang tadi; “Nanti di akhrirat akan ada ujian lagi yg lebih berat dari ujian di tk, sd, mtsn, man, s1, s2.”

Nihayatul kalam, Selamat menempuh ujian bagi kawan-kawan semua. Khususnya mahasiswa Khartoum International Institut for Arabic Language (KIIFAL) di Sudan yang akan menghadapi ujian mulai tanggal 25 November ini.. Ma’an Najah

Saleum

Minggu, 21 November 2010

HOT LAND

Sayup terdengar kumandang takbir,
saat semesta senyap masyghul,
hawa panas membakar malam ,
raga bermandikan peluh..
semilir tidak lagi menyejukan,
air tidak lagi menyegarkan,



ku rebahkan diri di hamparan bumiMu, perih..
serasa didepan api unggun,
menjilat-jilat, mencolek-colek..
mata makin perih, rambut makin keriting,


takbir baru saja selesai, pintaku tidak kunjung usai..
untuk sebuah harapan, menuai setitik Ilmu Mu..

di negeri panas ini..


By. Fahrie Sadah

Sabtu, 20 November 2010

Outing Class

Assalamualaikum dear readers! I have nothing to do this night, maybe posting some of my activities will reduce my sheer boredom. Yeah, actually I'm deadly craving to go to an event named @Urbanfest_2010. But hell yeah my bf really has his good saturday night with his friends :'(
So here I am, maybe, forgotten.
Many of my fave bands are performing now, and I only can see how their performances go smoothly on their timeline on twitter. But that's ok. I have my blog here to share. I'm gonna give you lots of photographs now. Edited by me. I took it just from my pocket camera, Canon Ixus 95IS. But I'm completely in love with the result. Because it's the photogenic one :D

Last Thursday I had an outing class at Planetarium and Mekarsari.


Mekarsari

But I named it 'HOLIDAY'! Yuhuu, so, me and my classmates were just taking photos rather than seriously studying. Lol.






Let me introduce you all with my best friends, from left to right, rani, dyah, dini, me, and kharisma. Hey, dhila was not there!












Hey look! We're deadly duo (duet maut) haha i don't know how to say it correctly.

Let me show you my outfit for that day. It's simple. Stripes shirt + dark denim + white plaited belt + sandals = comfortable. I really love the sandals, again from Charles and Keith, very comfortable.








bag from Marie Claire




Laugh, laugh, and laugh :D







Yes, it was fun! Can't wait for the next trip. BALI!! hehe. Will post something after I come back, I promise (cross fingers). But firstly, hope you pray for my safety. Hoaaahm, It's quite midnight here. I feel sleepy now *yawning. That's it for today. Thanks for all of you, my loyal readers. Surely you can comment on everything related to this post. I will kindly response it :D
Bye from now. Have a nice dream! Just don't let bugs bite you. Ok?





much love,
Niken

Eid Adha Mubarak, Kullu sanah wa Antum Fis Sudan...

-->

Saat lebaran seperti ini, yang terbayang adalah sepiring lontong dengan paru goreng sambal atau rendang, menu wajib lebaran di tanah air. Sedang di sudan, kita harus puas dengan suguhan permen di setiap rumah yang kita kunjungi. Sebenarnya ada sajian ful, ‘ashidah, qurrasah dan sejenisnya. Sayangnya, lidah Asia agak susah beradaptasi dengan jenis makanan khas Sudan ini. Namun demikian, masyarakat Indonesia di Sudan masih bisa tersenyum karena ada open house di wisma KBRI dan beberapa kediaman pejabat KBRI. Tentunya ada pilihan menu indonesia yang bisa dinikmati sebagai pengobat rindu terhadap kampung halaman.



Suasana perayaan idul adha di Sudan secara dhahirnya  memang tidak se-semarak di Indonesia. Tidak ada takbir keliling, tidak ada penjual lilin dan kembang api dadakan, bahkan takbir yang berkumandang pun tidak sepanjang takbir yang mengalun di negara kita. Ini bukan berarti Sudan kurang memperhatikan perayaan hari besar Islam. Sama seperti suasana lebaran idul fitri yang lalu, tidak ada perbedaan mencolok antara hari raya dengan hari-hari biasa. Atau antara Bulan Ramadhan dengan bulan-bulan yang lain. Kondisi jama’ah di mesjid-mesjid tetap stabil meski hari raya telah berlalu. Ini yang berbeda dengan kondisi di negara kita, mesjid ramai pada hari atau bulan tertentu saja seperti hari jum’at, hari raya dan bulan ramadhan. Selain hari-hari tersebut jamaah berkurang drastis. Ilustrasi lain yang bisa kita contohkan, ditutupnya berbagai bentuk pusat hiburan berbau maksiat di negara kita pada hari-hari besar Islam, namun hari H plus 1 tempat-tempat hiburan tersebut kembali beroperasi. Seakan, hari besar Islam hanya seremonial belaka.
Sejatinya, dimanapun idul adha dirayakan, spirit utamanya tetaplah sama. Sejauh mana kita merefleksikan kadar pengabdian dan keikhlasan menjalankan perintah  Allah swt. Lewat idul adha, setahun sekali kita diingatkan kembali bagaimana besarnya pengabdian Nabi Ibrahim yang sanggup mengorbankan anak kesayangannya demi menjalankan perintah Allah swt. Juga keikhlasan Nabi Ismail yang merelakan lehernya untuk ditebas karena atas dasar ketaatannya kepada  Allah Swt. Peristiwa bersejarah inilah yang sampai sekarang kita teladani dengan mengorbankan sapi maupun kambing pada saat idul adha untuk dibagikan kepada fakir miskin dan mereka yang berhak.
Adapun, daging yang berlimpah, makanan yang lezat dan keceriaan saat lebaran adalah bonus bagi kita yang merayakannya dengan penuh rasa syukur. Seperti tomyam maknyus yang kami nikmati saat silaturrahmi ke rumah Pak Fajar dan Bu Lisa di kawasan inkoz malam itu..

Tabek,-

Jumat, 19 November 2010

Daily Outfit

I'm out of words tonight, just let's jump to the point.











I really love the harem pants because I got it very cheap. Hehe. It is just simple yet chic. And the necklace also, it's handmade by me :)





much love,
Niken

picture to remember


pict by me

Apa itu Jabanah Sadah ??



Follow Sadah Twitter@Iamsadah
Mengadopsi istilah bung karno, ketika menyebut obrolan politik tim inti kenegaraan yang kerap dilakukan malam hari di waktu santai bersama secangkir kopi, “coffey night”. Obrolan santai yang justru banyak menelurkan rekomendasi-rekomendasi penting saat itu.  Demikian pula, “Jabanah Sadah”,  secara bahasa (harfiah) bisa diartikan ; “Kopi Doang” atau kopi tanpa campuran yang lain. Karena ternyata disudan, selain kopi susu (Jabanah bil halib) ada juga kopi mentol (Jabanah bi naknak), kopi jahe (Jabanah bi dawah) dan kopi lengkuas (Jabanah bi zanjabil). Pilihan jatuh ke kopi doang (Jabanah sadah), dengan dasar filosofi bahwa obrolan yang mengalir dengan segelas kopi disini, bersifat netral senetral jabanah sadah. Tapi, tetap terbuka luang bagi siapa pun yang menyukai mentol, susu, jahe bahkan karkade...
Jangan dicari di kamus! Kata Jabanah sadah tidak akan kita temukan, bahkan di kamus Lisanul Arabnya ibnu mandhur sekalipun. Karena kata ini tidak termasuk kedalam bahasa arab fushha (bahasa arab resmi). Kalau di indonesia ada bahasa gaul, dan di inggris ada bahasa slank, di mesir ada bahasa amiyyah.. maka di sudan ada bahasa dariji. Ya, jabanah sadah berasal dari bahasa dariji atau bahasa lokal masyarakat sudan.
Jangan dibayangkan menikmati jabanah di sudan seperti suasana di coffey been atau starbuck coffey. Bahkan dibandingkan dengan warkop-warkop yang menjamur di aceh pun sangat jauh berbeda. Nuansa tradisional sangat kental, kalu ingin pembanding, sebaiknya kita ke jogya menikmati kopi joss karena ada banyak kesamaan antara nuansa kopi joss jogya dan jabanah sadah sudan. Tradisional, klasik, penjual nya yang khas dan tentunya citarasa yang menawan lidah. Poin kemiripan yang lain antara kopi joss dan jabanah sadah adalah nuansa keakraban yang kental dan sedikit exotis..
Sebagai coffeyholix, kebiasaan nongkrong di warung kopi saat di aceh tentunya terbawa hingga ke sudan. Disini ada dua pendekatan rasional; pertama, kelompok yang memang tidak bisa lepas dari kopi (coffeyholix). Kedua, kelompok yang jenuh dengan suasana kehidupan disudan dan tidak ada tempat hiburan lain selain ikut nongrong ngopi. Tapi yang namanya mahasiswa, kalau udah nongrong di manapun itu, apalagi ditemani segelas kopi. Maka boleh diteliti, obrolan yang tercipta adalah obrolan ilmiah, paling tidak 60 % nya ilmiah. Selebihnya bisa ditebak..20 % tentang cewek, dan 20 % sisanya tentang akhwat..
Kalau kata orang kurang bijak, “Bila ada permasalahan apapun, ungkapkan di warung kopi”. Sebenarnya slogan yang sudah pasti menguntungkan penjaja kopi ini ada benarnya juga. Kandungan esmenen dalam segelas kopi di percaya dapat membawa effek ketenangan dalam hati bagi penikmatnya. Bila hati tenang, pikiranpun jadi jernih.. kata AA. Gim.
Ala kulli hal, jabanah sadah akan selalu setia mengemban tugasnya sebagai stimulan bagi bulir-bulir pemikiran yang beku, atau kajian-kajian intelektuil bahkan religious. Atau sekedar menemani kita dalam bincang-bincang ringan tentang siapa calon pendamping paling ideal untuk masa depan kita..

Saleum,..