
Berbagai cara telah dilakukan warga sebagai bentuk antisipasi atas serangan Tomcat ini. Dimulai dari menyemprotkan pembasmi serangga, menangkapnya hidup-hidup, serta menyalakan lampu setelah menutup semua jendela rumah. Diketahui, Tomcat adalah serangga yang senang dengan cahaya.
Meskipun bentuk dan warna tubuhnyaunyu-unyu gimana, tapi jelas Tomcat ini berbahaya dan mengharuskan warga untuk tetap berhati-hati. Sama halnya dengan paradigma yang diciptakan pemerintah tentang rencananya menaikkan BBM. Kelihatannya sangat manis yaitu untuk MENYELAMATKAN PEREKONOMIAN INDONESIA DAN MENGALOKASIKAN SUBSIDI SECARA TEPAT SASARAN, tapi faktanya itu semua omong kosong. Rencara kenaikan BBM yang tinggal menghitung hari ini, pada dasarnya adalah sebuah pengukuhan pemerintah Indonesia untuk menjalankan Liberalisasi ekonomi di Indonesia khususnya dalam sektor Migas.
Menyelamatkan ekonomi Indonesia? Wah, saya saja yang tak kuliah di jurusan ekonomi sedikit banyak mengerti, bahwa ekonomi Indonesia tidak akan hancur jika BBM tidak dinaikkan, justru sebaliknya.

Penggunaan APBN sangat boros bukan karena subsidi, tapi karena
- Anggaran untuk kunjungan dan studi banding yang lebih bernuansa pelesiran
- Anggaran gaji pegawai yang tinggi dengan tidak diikuti kinerjanya yang bagus
- Gaji pejabat tinggi yang besar dan semakin bertambah dengan adanya wakil menteri
- Diindikasi banyak terjadi kebocoran anggaran.Jadi, sebenarnya apa yang menyebabkan pemborosan?
Lucunya, kita semua tahu bahwa penerimaan sebagian besar APBN adalah dari pajak yang DIBAYAR RAKYAT hingga rakyat kecil sekali pun. Maka siapakah yang lebih berhak untuk diprioritaskan?
Tulisan ini hanya bentuk kekesalan saya sebagai rakyat yang harus selalu legowo atas keputusan pemerintah yang tidak memihak pada rakyat. Apalagi ketika kini saya telah menjadi IRT, saya merasakan sekali dampak dari kenaikan BBM ini. Harga angkutan umum naik dan harga kebutuhan pokok pun ikut naik. Bagiamana tak pusing coba? Pendapatan tak naik tapi pengeluaran melonjak drastis!
Masih ingat dengan kejayaan kaum muslim dalam masa pemerintahan Khalifah Abdul Aziz? Dalam masa pemerintahanya, semua rakyat hidup sejahtera sampai tak ada seorang pun yang layak menerima zakat. Subhanallah... bagaimana ini bisa terjadi? Jawabannya jelas karena pada masa itu yang dipakai hanya aturan Allah SWT yang Mahasempurna dan tahu apa yang terbaik untuk setiap makhluknya. Bukan memakai aturan yang dibuat manusia.
“Kaum muslim berserikat atas dalam tiga hal : padang rumpu, air, dan api.” (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
“Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan digunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat” (UUD 1945 Pasal 33 ayat 3)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar