Akhir-akhir ini pagi selalu datang dengan membawa sepi
Menjamu awan-awan resah, pun embun-embun kepedulian yang membeku
Seperti kemarin, hari ini, dan mungkin hari-hari setelah ini
Matahari selalu disambut dengan seringaian kabut
Hingga terang terlalu cepat menghilang berganti kelam
Setiap sisi yang kutemui adalah jurang yang dalam
Setiap sudut kupijaki adalah hutan-hutan belantara
Setiap mata angin adalah padang-padang es yang bisu
Hendak lari kemana?
Semuanya sepi, sunyi, [sen]diri
Seperti hidup di tengah-tengah kawanan pipit yang riuh, bernyanyi, tertawa
Tapi sayangnya, tak satupun dari mereka yang bernyanyi dan tertawa untukku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar