Dimasa lalu , saya mencintai seseorang dengan sebuah misi. Membuat hidupnya berubah menjadi lebih baik. Niatnya membawa misi penyelamatan. Kok pada ending cerita, justru hati saya yang butuh diselamatkan. Intinya, cinta itu indah dan rumit ,susah di kendalikan.. Namun kehidupan adalah hal yang berbeda. Kehidupan tidak pernah ada yang ideal sampai saya belajar untuk mensyukurinya. Sebagai pria, bukan bermaksud ingin memegang kendali, namun kendali yang penuh konsekuensi dan bertanggung jawab.
Tapi alangkah indahnya jika memiliki seorang teman hidup yang dapat menghadapi jalan yang penuh lika liku plus kerikil kerikil tajam di dalam hidup ini bersama-sama. Saya pria yang bukan hanya menggunakan logika namun menggunakan hati .walau kadang keduanya sering bergulat antara logika dan hati,tapi apapun itu dengan beriring bersama serasa mengharu biru, sebiru nya langit ,,ups tunggu dulu siapa bilang ya langit itu biru,,,birunya langit itu semu loh seperti pelangi yang semu...
Yang terlihat oleh mata kita kelangit berwarna biru ya sebenarnya karena pantulan air laut yang biru ke atmosfir dan juga peran dari bias partikel cahaya matahari..kalau tidak ada atmosfir langit akan terlihat hanya hitam gelap kosong belaka.
Contoh kalau dari pandangan astronot melihat ke bumi (seperti background blog saya),, yang terlihat di luar bumi hanya semesta gelap dan hitam kan,, tapi coba melihat ke bumi,, berwarna biru karena biasan air laut..
Nah trus kenapa pula laut terlihat berwarna biru,,ya karena laut mengandung garam dan phytoplankton, semakin padat kandungan garam di laut dan juga phytoplankton, semakin terlihat birulah laut itu,plus peran dari partikel cahaya matahari juga pastinya.
Nah jadi penggunaan kata sebirunya langit sebentar lagi bakal di ganti, menjadi sebirunya atmosfir,, :)
NB: untuk PR dari beberapa sobat2 blogger sabar ya, nanti akan saya selesaikan,,nunggu mood yang pas nih tuk mengerjakannya..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar