Akankah kita bercinta dalam kealpaan semesta?- Bukankah udara penuh hampa ingin harga? -Mari, Dik, dekatkan hatimu pada api iniTapi jangan sampai terbakar sekaliAkankah kita utamakan percakapan begini?- Bukankah bumi penuh suara inginkan isi? -Mari, Dik, dekatkan bibirmu pada bisikan hatiTapi jangan sampai megap napas bernyanyiBukankah dada hamparkan warnaDi pelaminan musim silih bergantiPadamu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar