Jumat, 24 Agustus 2012

Eid Mubarak!

Alhamdulillah lebaran kali ini sederhana dan nikmat sekali. Tetap menyenangkan walaupun tanpa baju baru. Hehe. Alhamdulillah juga karena pas lebaran kemarin, sudah resmi menyandang status sarjana, hehehe, jadi kalau ditanyain sanak saudara, jawabnya udh bisa lantang dan ga bingung lagi hihi. Bersyukur juga karena dikeluargaku belum pernah ada yg menanyakan pertanyaan klise nan usil saat sedang ngumpul, kaya: udh punya pacar blm? udh lulus langsung nikah aja. Oh iya, sedikit cerita, kmrn berhasil jualan cookies bikinan sendiri, seneng banget padahal awalnya ga niat dan waktunya pendek. Aku jual cheese almond cookies with cornflakes, melted chocolate kokokrunch, nastar, kue keju coklat, dan chocolate cookies. Kurang dari seminggu udh laku hampir 30 peles. Alhamdulillah. Semoga tahun depan bisa jalan lagi ya bisnisnya. Amin.






Lebaran kedua, kami sekeluarga lunch bareng di Bandar Djakarta Ancol. Seneng karena aku suka banget seafood dan ngelatih Ian supaya doyan makan ikan, hehehe. Tapi malamnya alergi udangnya muncul huhu. Dimata pula, dan alhasil mata bengkak dan tambah sipit. Pfftt. Tapi tetep ga mengurangi semangatku untuk makan seafood lagi. Yeaay! Hehehe.








ian's fave



kepiting soka, my fave










Walaupun sedih Ramadhan udh pergi, tp tetep yg terpenting adalah ibadah dibulan Ramadhannya jangan ditinggalin dibulan2 berikutnya. Kalau bisa semakin ditingkatkan. Dan semoga kita semua masih bisa bertemu bulan Ramadhan tahun2 berikutnya yaa. Dengan segala berkah, rizki, dan semua kebaikan2 yg telah Allah janjikan. Amin ya rabbal alaminnn.

22th


look at my pillow face :b

thank you for the surprise :*




another surprise from my girls :*

Minggu, 19 Agustus 2012

Happy Eid-dul Fitri Day

Good Evening everyone!
first of all, I wanna say, minal aidzin wal faidzin, please forgive me abt everything that maybe hurt ur heart. let start with 0-0 again. :D

then, I wanna say sorry, cause I haven't take hijab picts, cz in this holiday I really busy for helping my mom. LOL.


sorry, again again and again. I don't take my shoes pict. cz I'm too lazy to arrange my camera to find good place to capture. LOL


dress: bought from hongkong, bag: gift

anyway, DIRGAHAYU REPUBLIK INDONESIA! wish everything could be better than before. love ya always :*

Kamis, 16 Agustus 2012

TAFAKUR

♥♥ Tak sepantasnya aku mengeluh.....

Bagaimana harus,,,,,
telah begitu banyak nikmat
yang ku reguk dan aku lupa
untuk bersyukur.....

Tak sepatutnya aku menangis.....

Bagaimana harus,,,,
begitu banyak manusia yang
lebih menderita dan merana
ketimbang diriku....

Tak selayaknya aku putus asa....

Bagaimana mungkin,,,,
ku lihat banyak orang susah
bernafas untuk mempertahankan hidup......

Lantas nikmat apalagi yang
harus ku dustakan.....

Sementara dalam lupapun,,,
Tuhan masih memberi udara
untuk bernapas......

Entah berapa kali dalam sehari
aku bernapas......

Dan aku tak sanggup untuk
menghitungnya......

Sementara Tuhan,,,,
masih banyak lagi memberi
yang Aku lupa
padahal sungguh berharga.......

puisi

** TAFAKUR**
Yunie Teddy Dezz

Sabtu, 11 Agustus 2012

Holiday Start!

Good day, everyone! holiday started from now. do u have some plan for spending ur holiday? or maybe u have buy ur clothes for Idul Fitri Day? :D






Those picts seem cute. hihihi. I love how I take it. XDXD


have a good holiday, folks :) minal aidzin wal faidzin :)

Jumat, 10 Agustus 2012

Bidadari Bidadari Jelita

Mereka sangat cangat cantik, memiliki suara-suara yang indah dan berakhlaq yang mulia. Mereka mengenakan pakaian yang paling bagus dan siapapun yang membicarakan diri mereka pasti akan digelitik kerinduan kepada mereka, seakan-akan dia sudah melihat secara langsung bidadari-bidadari itu. Siapapun ingin bertemu dengan mereka, ingin bersama mereka dan ingin hidup bersama mereka.

Semuanya itu adalah anugrah dari Alloh Subhanahu wa Ta’ala yang memberikan sifat-sifat terindah kepada mereka, yaitu bidadari-bidadari surga. Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensifati muslimah-muslimah penghuni surga sebagai kawa’ib, jama’ dari ka’ib yang artinya gadis-gadis remaja. Yang memiliki bentuk tubuh yang merupakan bentuk muslimah  yang paling indah dan pas untuk gadis-gadis remaja. Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensifati mereka sebagai bidadari-bidadari, karena kulit mereka yang indah dan putih bersih. Aisyah RadhiAllohu anha pernah berkata: “warna putih adalah separoh keindahan”

Bangsa Arab biasa menyanjung muslimah dengan warna puith. Seorang penyair berkata:

Kulitnya putih bersih gairahnya tiada diragukan
laksana kijang Makkah yang tidak boleh dijadikan buruan
dia menjadi perhatian karena perkataannya lembut
Islam menghalanginya untuk mengucapkan perkataan jahat

Al-’In jama’ dari aina’, artinya muslimah yang matanya lebar, yang berwarna hitam sangat hitam, dan yang berwarna puith sangat putih, bulu matanya panjang dan hitam. Alloh Subhanahu wa Ta’ala mensifati mereka sebagai bidadari-bidadari yang  baik-baik lagi cantik, yaitu muslimah yang menghimpun semua pesona lahir dan batin. Ciptaan dan akhlaknya sempurna, akhlaknya baik dan wajahnya cantk menawan. Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga mensifati mereka sebagai muslimah-muslimah yang suci. Firman Alloh Subhanahu wa Ta’ala, yang artinya:  “Dan untuk mereka di dalamnya ada istri-istri yang suci.” (QS: Al-Baqarah: 25)

Makna dari Firman diatas adalah mereka suci, tidak pernah haid, tidak buang air kecil dan besar serta tidak kentut. Mereka tidak diusik dengan urusan-urusan muslimah yang menggangu seperti yang terjadi di dunia. Batin mereka juga suci, tidak cemburu, tidak menyakiti dan tidak jahat. Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga mensifati mereka sebagai muslimah-muslimah yang dipingit di dalam rumah. Artinya mereka hanya berhias dan bersolek untuk suaminya. Bahkan mereka tidak pernah keluar dari  rumah suaminya, tidak melayani kecuali suaminya. Alloh Subhanahu wa Ta’ala juga mensifati mereka sebagai muslimah-muslimah yang tidak liar pandangannya. Sifat ini lebih sempurna lagi. Oleh karena itu bidadari yang seperti ini diperuntukkan bagi para penghuni dua surga yang tertinggi. Diantara muslimah memang ada yang tidak mau memandang suaminya dengan pandangan yang liar, karena cinta dan keridhaanyya, dan dia juga tidak mau memamndang kepada laki-laki selain suaminya, sebagaimana yang dikatakan dalam sebuah syair: Ku tak mau pandanganmu liar ke sekitar jika kau ingin cinta kita selalu mekar.

Di samping keadaan mereka yang dipingit di dalam rumah dan tidak liar pandangannnya, mereka juga merupakan muslimah-muslimah gadis, bergairah penuh cinta dan sebaya umurnya. Aisyah RadhiAllohu anha, pernah bertanya kepad Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam, yang artinya: “Wahai Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam, andaikata engkau melewati rerumputan yang pernah dijadikan tempat menggembala dan rerumputan yang belum pernah dijadikan tempat menggambala, maka dimanakah engkau menempatkan onta gembalamu?”  Beliau menjawab,”Di tempat yang belum dijadikan tempat gembalaan.” (Ditakhrij Muslim) Dengan kata lain, beliau tidak pernah menikahi perawan selain dari Aisyah.

Rasululloh Shallallahu’alaihi wasallam bertanya kepada Jabir yang menikahi seorang janda, yang artinya: “Mengapa tidak engkau nikahi muslimah gadis agar engkau bisa mencandainya dan ia pun mencandaimu?” (Diriwayatkan Asy-Syaikhany)

Sifat bidadari penghuni surga yang lain adalah Al-’Urub, jama’ dari al-arub, artinya mencerminkan rupa yang lemah lembut, sikap yang luwes, perlakuan yang baik terhadap suami dan penuh cinta. Ucapan, tingkah laku dan gerak-geriknya serba halus.

Al-Bukhary berkata di dalam Shahihnya, “Al-’Urub, jama’ dari tirbin. Jika dikatakan, Fulan tirbiyyun”, artinya Fulan berumur sebaya dengan orang yang dimaksudkan. Jadi mereka itu sebaya umurnya, sama-sama masih muda, tidak terlalu muda dan tidak pula tua. Usia mereka adalah usia remaja. Alloh Subhanahu wa Ta’ala menyerupakan mereka dengan mutiara yang terpendam, dengan telur yang terjaga, seperti Yaqut dan Marjan. Mutiara diambil kebeningan, kecemerlangan dan kehalusan sentuhannya. Putih telor yang tersembunyi adalah sesuatu yang tidak pernah dipegang oleh tangan manusia, berwarna puith kekuning-kuningan. Berbeda dengan putih murni yang tidak ada warna kuning atau merehnya. Yaqut dan Marjan diambil keindahan warnanya dan kebeningannya.

Semoga para muslimah-muslimah di dunia ini mampu memperoleh kedudukan untuk menjadi Bidadari-Bidadari yang lebih mulia dari Bidadari-Bidadari yang tidak pernah hidup di dunia ini. Wallahu A’lam


bidadari cantik

(Sumber Rujukan: Raudhah Al-Muhibbin wa Nuzhah Al-Musytaqin [Taman Orang-orang Jatuh Cinta dan Memendam Rindu], karya Ibnu Qoyyim Al-Jauziyyah)(ruang muslimah@http://www.kabarislam.com/muslimah/blog)

Senin, 06 Agustus 2012

Anak Kecil dan Polisi Tidur

Bangun pagi dan pergi ke kantor adalah kegiatan rutinitas yang cukup membosankan. Namun daripada membuang-buang waktu, biasanya saya menggunakannya untuk memikirkan banyak hal yang biasanya membuat saya sampai ke kantor saya tanpa terasa lama.

Ada hal yang unik di pagi ini yang membuat saya tidak bisa berhenti berpikir. Pagi ini saya melewati jalan yang sudah biasa saya lewati untuk menuju tempat kerja. Di sana ada seorang anak kecil sedang belajar sepeda, dan ketika melewati polisi tidur yang ada di depannya… dia terjatuh.

Dia langsung berusaha secepat mungkin berdiri lagi tanpa menunjukkan tanda-tanda kesakitan sekalipun terbentuk jalan aspal yang tajam, lalu segera membenarkan posisi sepeda kecilnya.

“Wow!” saya tidak sadar mengeluarkan kata itu, lalu meminggirkan sepeda motor, berpura-pura menunggu orang hanya agar bisa terus memperhatikan anak ini.

Ia mendorong sepedanya melewati polisi tidur itu lalu berbalik arah untuk kembali menantang polisi tidur yang tadi ‘mengalahkannya.’ Sang anak mengayuh sepedanya dengan mantap. Kali ini dia berhasil melewatinya, namun sedikit kurang stabil dan hampir terjatuh sekalipun masih bisa ditahan oleh kakinya sendiri

Tak lama kemudian seorang kakak perempuan menghampirinya. Sang anak meminta kakaknya untuk mengajarkan cara terbaik untuk mengayuh melewati polisi tidur.

Setelah itu, saya melanjutkan perjalanan ke kantor sembari berpikir. Kata-kata pertama yang melintas di pikiran saya adalah, “Anak kecil tadi lebih hebat dari kebanyakan orang besar.” Saya sengaja menggunakan kata ‘orang besar’, seperti yang akan saya jelaskan di belakang nanti.

Kebanyakan orang besar berusaha menjauhi rintangan yang ada dengan melalui jalan lain. Sama seperti yang saya lakukan beberapa hari yang lalu. Saya melewati sebuah jalan yang memiliki beberapa tanjakan ataupun polisi tidur. Rasanya kurang menyenangkan, ditambah dengan perut terasa seperti diacak acak dan tangan yang pegal karena harus mengontrol gas dan rem bergantian setiap detiknya.

Setiap kali lewat di sana, saya berpikir “Bagaimana caranya untuk melewati jalan ini dan sampai di tujuan saya, namun saya tidak perlu mengalami perasaan tidak enak yang ada tadi setelah tanjakan pertama?” Otak saya segera menjawab, ”Silahkan menunggu keajaiban!”

Tapi keajaiban seperti itu tidak akan datang.

Lupakan khayalan dan harapan Anda yang terlalu mengada-ada. Cara terbaik dan tercepat untuk menghadapi sebuah masalah adalah maju dan lalui rintangan itu, sama seperti sang anak kecil dengan sepedanya yang berani menantang kembali rintangan yang sebelumnya berhasil menjatuhkan dirinya.

Kebanyakan orang besar atau tua tidak mau mengakui bahwa kegagalan yang ada atau terjadi berasal dari dalam diri sendiri. Mereka mencari kambing hitam untuk disalahkan. Misalnya ketika terjatuh seperti anak kecil tadi, mereka akan mengeluh, “Kenapa sih polisi tidur ini harus ada di sini?”, “Kenapa kamu harus lewat di jalan ini sehingga kamu tertabrak oleh saya?”, “Kenapa dia harus sukanya sama orang yang sifatnya berbeda sama saya, itu salah dia!”

Orang yang seperti itu akan sulit melihat ke dalam dirinya. Mereka cenderung melihat ke arah luar dan menyalahkan segala sesuatu.