Tampilkan postingan dengan label Chairil Anwar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Chairil Anwar. Tampilkan semua postingan

Kamis, 26 September 2013

Senja Di Pelabuhan Kecil

Buat: Sri Ajati

Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut

Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.

Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap

1946

poems








Puisi Senja Di Pelabuhan Kecil oleh Chairil Anwar

Jumat, 20 Januari 2012

Chairil Anwar - DOA

Kepada pemeluk teguh,

Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namamu

Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh

cayaMu panas suci
tinggal kerdip lilin di kelam sunyi

Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk

Tuhanku
aku mengembara di negeri asing

Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tidak bisa berpaling

13 November 1943










Puisi DOA oleh Chairil Anwar

Rabu, 11 Januari 2012

Chairil Anwar




Chairil Anwar
(lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922 – meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun) atau dikenal sebagai "Si Binatang Jalang" (dari karyanya yang berjudul Aku terkemuka ) adalah penyairIndonesia. Bersama Asrul Sani dan Rivai Apin, ia dinobatkan oleh H.B. Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 dan puisi modern Indonesia.

Karya Tulis yang Diterbitkan
  • Deru Campur Debu - pada tahun (1949)
  • Kerikil Tajam dan Yang Terampas dan Yang Putus - pada tahun (1949)
  • Tiga Menguak Takdir - pada tahun (1950) (dengan Asrul Sani dan Rivai Apin)
  • "Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak - pada tahun 1942-1949", disunting oleh Pamusuk Eneste, kata penutup oleh Sapardi Djoko Damono - pada tahun (1986)
  • Derai-derai Cemara - pada tahun (1998)
  • Pulanglah Dia Si Anak Hilang - pada tahun (1948), terjemahan karya Andre Gide
  • Kena Gempur - pada tahun (1951), terjemahan karya John Steinbeck

Kumpulan Puisi-Puisi Terkenal  Chairil Anwar


Sabtu, 07 Januari 2012

Yang terampas Dan Yang Putus


Kelam dan angin lalu mempesiang diriku,
menggigir juga ruang di mana dia yang kuingin,
malam tambah merasuk, rimba jadi semati tugu

 
Di Karet, di Karet (daerahku y.a.d) sampai juga deru dingin

Aku berbenah dalam kamar, dalam diriku jika kau datang
dan aku bisa lagi lepaskan kisah baru padamu;
tapi kini hanya tangan yang bergerak lantang


Tubuhku diam dan sendiri, cerita dan peristiwa berlalu beku

1949









Puisi
Yang terampas Dan Yang Putus oleh Chairil Anwar

AKU

Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari

Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943










Puisi AKU oleh Chairil Anwar