Kamis, 31 Januari 2013

Liburan Unik : Our Cuisine ^^




Hello ruang kesayanganku, sudah lama ya kita tak berjumpa. Kali ini aku datang lagi, membawa kabar bahagia, membawa makanan foto-foto yang menarik untuk di share kepada sobat blogger semua.
Tak terasa libur kuliahku tinggal beberapa hari lagi, maka kali ini ku sempatkan berbagi pengalaman liburanku bersama sahabat-sahabat tercinta. Jejak tulisan dan gambar yang ada disini merupakan salah satu bukti pengalamanku yang berharga, mau tau tentang apa? Yups tentang wanita tentunya. It's about our cuisine :)

Lagi-lagi kisahnya berawal dari aku yang sudah lama tak berjumpa dengan Iin, Aan, dan Desy  Nah, bertepatan dengan liburanku kemarin, kami putuskan untuk membuat planning di setiap minggunya untuk bertemu. Salah satu planning kami adalah agenda masak bersama. Yey, akhirnya bisa terwujud juga. Yang mau aku share disini adalah resepnya, syukur-syukur bila ada yang tertarik hehehe. Karena kisah keceriaan yang aku dan sahabat lalui pada saat memasak terlalu banyak, panjang, dan rumit hingga tak bisa terlukiskan oleh kata-kata :D XD Lebih jelasnya setiap moment dengan sahabat itu memang mengesankan. Aku yakin sobat blogger pasti punya pengalaman yang jauuh lebih menarik bersama sahabatnya.  Untuk itu mari bertukar cerita, inilah resep dari masakan yang kami buat . . . .
Semoga bermanfaat :)


(Resep I) Puding Kelapa Gula Merah


Bahan I      =   Air                   600 cc
                       Agar-agar         1 bungkus
                       Daun Pandan   2 lembar
                       Garam              ¼  sdt
                       Gula Merah      180 gr
                       Kelapa Muda   100 gr
Bahan II     =  Santan              600 cc
                       Agar-agar         1 bungkus
                       Daun Pandan   2 Lembar

                       Gula Pasir        125 gr
                       Garam              ¼  sdt

Cara Membuat :

Bahan I 
Rebus agar-agar, daun pandan, garam, dan gula merah seraya diaduk hingga mendidih. Angkat dan biarkan hangat. Buang daun pandannya. Tuangkan kedalam loyang dan masukkan daging kelapa muda ke dalam agar-agar tersebut. Diamkan setengah beku.

Bahan II
Rebus santan, agar-agar, daun pandan, gula pasir dan garam. Aduk terus untuk menghindari santan pecah. Aduk rata. Angkat rebusan bahan II dan tuangkan di atas bahan I. Bekukan.



 
(Resep II) Apple Pie

Bahan         =  Terigu               500 gr
                       Kuning Telur    1 butir
                       Margarine         300 gr
                       Susu bubuk      1 sdm
                       Gula halus        125 gr
Isi               =  Apel malang     200 gr
                       Kismis              100 gr
                       Gula pasir         50 gr
                       Kayu manis      1 sdt



Cara membuat : 
Siapkan cetakan pai, olesi dengan margarin, sisihkan. Kocok margarine dan gula halus hingga lembut, masukkan kuning telur, kocok hingga rata. Masukkan tepung terigu, susu bubuk aduk rata. Bulatkan Adonan. Letakkan ke dalam cetakan pai ukuran sedang.
Isi : 
Iris kecil apel malang dan kismis. Lalu campur irisan apel malang, kismis, gula pasir dan kayu
manis. Aduk sampai merata. Masukkan bahan isi ke dalam pai, sisihkan. Rapikan bagian atas pai dan tambahkan bahan adonan dengan motif silang. Olesi dengan kuning telur, lalu panggang kembali hingga matang, angkat dan sajikan.



  
(Resep III) Kue Putri Ayu

 
Bahan-bahan :


  • 3 butir telur ayam
  • 250 gr tepung terigu 
  • 150 gr gula pasir
  •  1 sendok tehTBM (pengembang kue)
  • 1 gelas air putih  ukuran sedang (kalau ingin lebih gurih anda bisa menggunakan santan)
  • 1 butir kelapa muda (parut)
  • Minyak goreng secukupnya (untuk olesan cetakan)
  • Pewarna makanan secukupnya (hijau)


Cara membuat resep kue putri ayu:
  1. Siapkan wajan kocok telur, TBM, dan gula putih dengan mikser dengan kecepatan full kira-kira 20 menit hingga mengembang hingga adonan terlihat putih.
  2. Setelah adonan mengembang kecilkan mixer masukan perlahan-lahan terigu  dan tambahkan pewarna lalu campur dengan air segelas aduk sebentar lalu matikan mixernya.
  3. Siapkan cetakan putri ayu olesi dahulu dengan minyak goreng untuk mempermudah melepaskan dari cetakan.
  4. Setelah cetakan siap masukan parutan kelapa secukupnya lalu masukan adonan kukus selama kurang lebih 15 menit  kukus diatas api besar
  5. Angkat keluarkan dari cetakan sajikan.


 _finish_

Rabu, 23 Januari 2013

99 Ideas for Happy mom (Sebuah Resensi)

 

Judul Buku : 99 Ideas for Happy Mom
Penulis : Inayati Ashriyah
Tebal : xiv + 202
Penerbit : Zip Books

99 Ideas for Happy Mom adalah buku parenting pertama yang saya baca. Buku ini adalah hadiah dari seorang sahabat ketika saya menikah. Ketika yang lainnya memberi buku tentang pernikahan, dia sendiri yang menghadiahi saya buku parenting. Dan saya menganggapnya sebagai sebuah doa. Setiap pasangan yang menikah belum tentu punya anak kan? Jadi dengan memberi buku ini sahabat saya berdoa agar saya menjadi seorang ibu.



Buku ini sendiri terdiri dari 99 bab yang membahas 99 ide brilian untuk menjadi ibu yang bahagia. Entah itu menyangkut diri sendiri (dalam hal ini seorang ibu) atau menyangkut hubungannya dengan suami dan anak-anaknya

Buku ini dibuka sempurna dengan sebuah hadits yang diriwayatkan Ahmad, “surga itu di bawah telapak kaki ibu.” yah, hadits ini cukup menggambarkan betapa urgentnya peran seorang ibu dalam kehidupan hingga digambarkan surga pun berada di bawah telapak kakinya. Setelah itu penulis menjelaskan darimana sumber si happy itu sendiri, berikut petikan kalimat yang membuat saya mengangguk takzim.

Kebahagiaan adalah semua kebaikan yang Anda lakukan dan atau Anda dapatkan dari orang lain. Anda tidak perlu menunggu kebahagiaan datang . Anda dapat merasakan kebahagiaan itu sekarang. Jadikan semua yang ada di sekeliling Anda sebagai inspirasi kebahagiaan Anda.

Dengan menyadari bahwa segala yang ada di sekeliling kita bisa menjadi sumber kebahagiaan saya rasa seorang ibu tak perlu sibuk mencari lagi sumber kebahagiaan. Berada di rumah dan memanage rumah tangga, melayani suami, serta merawat anak-anak adalah sumber utama kebahagiaan bagi seorang ibu. Bahkan hal kecil seperti tersenyumnya anak kita adalah sebuah kebahagiaan yang tak ternilai.

Lebih lanjut buku ini menjelaskan betapa specialnya seorang perempuan. Hanya perempuanlah yang memiliki rahim dan bisa mengandung. Dalam hadits dijelaskan betapa besar pahala untuk setiap perempuan yang mengandung dan melahirkan. Keistimewaan lain yang dimiliki seorang perempuan adalah sifatnya yang penyayang. Itulah sebabnya Allah mempercayakan pengasuhan anak pada ibunya.

Peristiwa-peristiwa dan nasihat untuk menjadi seorang ibu pun dijelaskan di sini, seperti peristiwa ketika anak kita mengucapkan kata mama untuk pertama kalinya, tentang memanage uang belanja, membuat foto keluarga, dan anjuran untuk membiasakan anak tidur lebih dulu dan bangun lebih awal. Semuanya dikemas secara apik.

Menurut hemat saya, buku ini mengajak kaum ibu untuk kembali pada jalannya dan kembali menjalankan peran mereka yang sesungguhnya. Karena jika melihat fenomena sekarang banyak sekali perempuan yang memilih berkarier di luar rumah kemudian menyerahkan pengasuhan anaknya pada seorang baby sitter. Betapa banyak hal istimewa yang terlewatkan ketika seorang ibu memilih untuk bekerja di luar rumah. Apa yang sebenarnya mereka cari dari pekerjaannya?

Dalam buku ini dijelaskan bahwa menjadi seorang ibu rumah tangga adalah the best carrier bagi seorang perempuan. Betapa banyak hal yang harus dilakukan seorang ibu rumah tangga semenjak dia bangun sampai tidur lagi. Betapa berat tanggung jawab yang dipikulnya. Sejatinya masa depan sebuah bangsa ada di tangan seorang ibu. Berkat perjuangan seorang ibulah lahir generasi-generasi yang berakidah kuat, cerdas, tangguh dan handal. Pertanyaannya, jika sekarang seorang ibu abai akan tugasnya untuk mendidik anak, bagaimana nasib bangsa kita ke depannya?

Namun sayangnya, penulis kurang memperinci dan menjelaskan secara lebih dalam setiap ide-idenya. Ini membuat ide yang brilian, kurang bisa tersampaikan maksudnya. Dalam buku ini, setiap ide hanya dibahas dua halaman. Dan saya rasa itu masih kurang.

Oke, finally, buku ini harus dibaca oleh seorang ibu yang (mungkin) mulai jenuh dengan aktifitasnya dan menganggap pekerjaannya adalah suatu pekerjaan yang tidak berarti. Lihatlah, begitu banyak pahala yang Allah janjikan untuk seorang ibu rumah tangga. Buku ini juga patut dibaca oleh para calon ibu yang mendambakan kebahagiaan di dunia dan di akhirat, agar kelak ketika menikah tak salah menentukan pilihan.

Dari Ibnu Mas'ud, Rasulullah bersabda, “Jika sang istri mencuci pakaian suaminya, maka Allah akan mencatatnya dengan seribu pahala, mengampuni seribu dosa, mengangkat derajatnya dengan seribu tingkatan dan akan dimintakan ampun oleh segala sesuatu yang terkena sinar matahari.”

Sesungguhnya wanita yang hamil, melahirkan, dan merawat anaknya akan mendapat pahala seperti orang yang berjihad di jalan Allah.

Ibu seperti sendok gula yang mampu meredakan rasa pahitnya obat.

I'm a housewife and I'm happy

Selasa, 22 Januari 2013

Giveaway Senangnya hatiku : Pulang Kampung

-->
anginvenus.wordpress.com
Menurutku rumah adalah suatu hal yang ajaib. Dia bisa menjadi garis start sekaligus garis finish dalam waktu bersamaan. Kita membuka dan menutup hari di rumah. Rumah seolah menjadi pengingat bahwa sejauh apa pun kita melangkah, kita pasti akan kembali ke tempat dimana kita berasal. Rumah adalah sebuah bangunan yang pondasinya berasal dari rasa cinta, dindingnya adalah kasih sayang dan atapnya adalah harapan yang menjulang tinggi. Rumah, satu hal yang membuatku tak henti merinduinya.

Tak pernah terpikirkan sebelumnya jika aku akan pergi merantau dan meninggalkan tanah kelahiranku di Sumedang dalam waktu yang cukup lama. Setelah menikah, sudah menjadi kewajibanku untuk patuh pada suami dan siap mendampinginya dimana pun dia berada. Jadi, ketika dia memboyongku ke Tangerang, tak ada alasan bagiku untuk menolak.
Setelah merantau, moment yang sangat kutunggu-tunggu adalah pulang kampung. Senang rasanya bisa bertemu kembali dengan orang-orang yang kucintai. Tempat tinggalku adalah sebuah perkampungan yang masih perawan. Belum banyak tangan serakah yang mengutak-atiknya. Ketika kita melangkah ke timur dan ke utara, maka di sana kita akan menyaksikan pesawahan bak permadani yang digelar. Ketika berjalan ke selatan, di sana kita akan menyaksikan pohon-pohon yang rimbun dan menjulang. Keadaan ini, tentu sangat jauh berbeda dengan keadaan dimana aku tinggal sekarang. Panas dan padat. Setiap hari aku harus berebut oksigen dan orang-orang di sekitarku.

Seperti pengalamanku ketika pulang kampung bulan April tahun lalu. Saat itu aku tengah mengandung anak pertamku dan usia kandunganku menginjak 8 bulan. Dari awal mengandung, aku memang berencana untuk melahirkan di kampung dengan berbagai pertimbangan. Alasan paling mendasar, karena di kampung ada orangtua yang bisa membantuku mengurus anak nantinya.

Beberapa hari sebelum pulang kampung, aku sudah berkemas. Memasukan barang-barang yang akan kubutuhkan di sana. Suamiku sampai geleng-geleng kepala ketika aku harus membongkar lagi isi tasku karena ada barang yang harus aku pakai dulu. Aku ingat, saat itu hari jum'at tanggal 6 April 2012. terlebih dahulu suami minta cuti ke kantor untuk mengantarku pulang. Kami berangkat dari rumah bada sholat jum'at dan sampai di Sumedang kira-kira pukul 10 malam. Perjalanan yang panjang dan melelahkan jika mengingat kondisiku yang sedang hamil tua. Bapakku sampai menelepon berkali-kali menanyakan aku masih dimana. Tapi rasa lelah itu terbayar dengan pelukan hangat dari Mamah dan tawa riang adik-adikku yang menyambut kedatanganku. Mungkin “senang” saja tak cukup untuk melukiskan perasaan yang kurasakan saat itu.

Setiap aku pulang, Mamah selalu bertanya aku ingin makan apa. Dan kali ini aku ingin sekali makan goreng ikan lele plus lalapan dan sambal tomat buat Mamah. Benar saja, ketika aku sampai di meja makan, sepiring besar lele goreng sudah tersedia. Karena lapar yang melilit, tak kupedulikan lagi anjuran untuk tidak makan selarut ini. Nyam nyam, masakan Mamah memang paling enak.

Satu hal yang membuktikan jika aku sangaaat senang pulang kampung adalah perkembangan janinku. Awalnya, setelah di USG dokter menyebutkan jika berat badan bayiku kecil. Kemungkinan lahir hanya 2,6 atau 2,7 kg. Tapi setelah dua minggu ada di Sumedang TFU(Tinggi Fundus Uteri)ku naik 2 cm. Aku juga merasa jika perutku bertambah besar dengan cepat. Setelah anakku lahir, taraaaa berat badannya 3,5 kg. Bidan pun sampai terkaget-kaget dibuatnya. Ko bisa ya tambah besarnya cepet banget? Begitu katanya. Mungkin faktor utamanya bukan makanan yang bergizi apalagi susu kehamilan. Tapi kenyamanan yang aku rasakan di tengah-tengah keluarga.

Finally, setelah usia anakku menginjak 3 bulan, aku kembali ke Tangerang. InsyaAllah tanggal 24 besok, aku akan kembali merasakan senangnya pulang kampung. Kangeeeen banget sama keluarga dan rumah. Eh, iya, pohon rambutan di pekarangan rumah juga sedang berbuah. Bakal tambah asyik nih, pulang kampung sekarang.



Jika jarak yang menjadi pembeku senyumanmu
Maka pertemuan sudah tentu menjadi penghangatnya
Melelehkan setiap titik beku
Meleburkan kotak-kotak kerinduan
Mamah, aku merindukanmu sekarang
Ada banyak hal yang ingin aku ceritakan
Tentang menakutkannya rimba kehidupan
Juga tentang bahagianya menjadi sulbi seseorang


Artikel ini diikutsertakan dalam Giveaway Senangnya Hatiku
launching blog www.amazzet.com - giveaway senangnya hatiku

Jumat, 18 Januari 2013

Belajar Memahami


Tulisan ini saya susun untuk mengikuti giveaway motivawritter. Tapi lebih dari itu, sebenarnya tulisan ini lebih saya tujukan untuk diri saya sendiri. Sebagai pengingat jika pada suatu saat nanti saya alpa atas apa yang akan saya tulis sekarang.

***
Pernikahan. Pada dasarnya adalah sebuah jalan untuk menyatukan dua manusia yang berbeda. Entah itu fisiknya, pikirannya, keinginannya, sampai pada hal kecil semisal kesukaan. Ketika menikah, dua insan ini dituntut untuk saling memahami dan saling menyempurnakan satu sama lain.
Bukan hal yang mudah untuk memahami seseorang. Seringnya apa yang menjadi keinginan orang lain, bukan menjadi keinginan kita. Atau yang menjadi kesukaan orang lain bukan menjadi kesukaan kita. Hal ini yang saya rasakan setelah menikah. Ditambah lagi, saya dan suami belum lama saling mengenal. Hanya kurang lebih 3 bulan kami menjalani ta'aruf. Selama rentang waktu itu pun tak banyak komunikasi yang kami jalin. Hanya sesekali jika memang sangat mendesak. Suami saya pernah berkata,

Jika keyakinan pada seseorang tidak berbanding lurus dengan berapa lama kita mengenalnya.

Perkataannya inilah yang membuat saya mantap untuk menjadi sulbinya.

Dan setelah menikah, taraaaaa banyak sekali kejutan yang dia beri. Ada yang saya suka dan tak sedikit yang saya tidak suka.
Jujur, awal menikah saya kurang bisa meredam egoisme. Jadi ketika menemukan hal-hal yang tidak saya suka, saya langsung komplain dan ngoceh sampai keinginan saya dituruti.

Satu kebiasaannya yang paling tidak saya suka adalah ketika dia asyik berduaan dengan laptopnya. Dia sangat fokus dan acap kali mengacuhkan saya. Karena kesal, saya pernah bertanya padanya,
Istrinya Aa itu siapa sih? Neng atau laptop?” (Haaahaa, orang sunda dialognya pake Neng dan Aa :D)
 Suami saya jelas terkejut mendengar pertanyaan konyol saya“Ya Neng lah, masa laptop,” jawabnya dengan nada bercanda.

Bukan tanpa alasan saya membenci kebiasaannya ini. Ketika suami asyik sendiri dengan laptopnya, saya merasa sangat kesepian karena di rumah hanya ada kami berdua. Selain itu, di tempat tinggal sekarang, saya belum mempunyai kenalan karena baru pindah.

Saking tidak sukanya pada kebiasaannya ini, saya sempat bersu'udzon jika suami tak benar-benar mencintai saya. Kalau cinta harusnya diperhatikan dong? Kalau cinta seharusnya meluangkan waktu untuk sekedar ngobrol kan? Anggapan-anggapan ini yang berseliweran dalam pikiran saya.

Beruntung Allah tak membiarkan saya terlalu lama tenggelam dalam anggapan buruk saya tentang suami. Dia menyadarkan saya dengan jalannya yang tak terduga. Ketika saya sedang berselancar di facebook, saya menemukan sebuah note tentang rumah tangga. Isinya bercerita tentang suami istri yang sepakat untuk menuliskan hal-hal yang tidak disukai dari pasangannya dalam sebuah kertas. Hal ini diprakarsai oleh si istri karena merasa terlalu banyak sifat dan sikap suaminya yang membuatnya kesal. Setelah selesai, keduanya memperlihatkan tulisannya masing-masing. Kertas si istri sudah tentu penuh dengan keluhan tentang suaminya. Semisal, kamu nyimpen cucian kotor selalu sembarang. Tidur ngorok kamu sangat menggangguku. Habis kerja harusnya kamu mandi jangan langsung tidur. Dan masih banyak lagi hingga kertasnya penuh. Tetapi, ketika si suami memperlihatkan kertasnya, betapa malunya si istri. Di kertas itu hanya tertulis. Aku menyukai semua hal tentang dirimu. Membaca ini air mata si istri luruh seketika. Begitu juga air mata saya. Sekuat tenaga saya menahan butiran bening yang mendesak keluar di ujung kelopak mata, namun akhirnya luruh juga. Tubuh saya menggigil menyadari kesalahan yang saya lakukan pada suami. 
 
Saya tahu, si suami bukannya tak mempunyai keluhan tentang istrinya, tapi dia menyadari jika kekurang istrinya bukanlah suatu hal untuk dikeluhkan, tapi untuk dia sempurnakan. Entah itu dengan cara mengingatkan istrinya, atau menjadi penyempurna dari kekurangan itu. Selama menikah, saya selalu komplain jika menemukan hal yang tidak saya suka. Tapi suami saya, tidak. Dia tak pernah protes tentang kebiasaan tidur saya yang tidak bisa diam, masakan saya yang kurang enak, dan kebiasaan-kebiasaan buruk lainnya.

Setelah kejadian ini saya memaksa diri sendiri untuk lebih memahami suami. Suami sangat fokus dengan laptopnya (mungkin) karena saat itu dia sedang mengerjakan skripsinya dan berharap agar nilai akhirnya bagus hingga bisa membuat saya, sebagai istrinya bangga. Berhusnudzon ternyata lebih membuat hati tenang jika dibanding dengan terus-terusan berprasangka buruk pada orang lain. Agar tak kesepian ketika suami sedang berkencan dengan laptop, saya mencoba membuatkan makanan kecil dan minuman hangat untuknya. Setelah itu duduk di sampingnya dan menanyakan ini itu seputar html dan kode-kode pemrograman. Finally, usaha saya berhasil. Suami tak merasa risih ketika saya ada di sampingnya walau sesekali saya menggodanya dengan memencet keyboard sembarangan. Dulu tak suka, tapi sekarang hal ini menjadi sesuatu yang justru mendekatkan saya dan suami. Karena ketika saya bertanya seputar komputer, suami saya sangat bersemangat menjawabnya.

Jangan memaksa orang yang kita cintai untuk mencintai kita sesuai dengan cara yang kita inginkan, tapi belajarlah memahami caranya mencintai kita. Karena dengan begitu, kita akan tahu betapa besar cinta yang dia persembahkan untuk kita.

Dulu kau sering bertanya tentang arti memahami padaku
Kini aku tahu jawabannya, Sayang
Memahami itu pohon mahoni
Lihatlah, bagaimana dia tak memaki kemarau yang membuatnya kelaparan
Tapi dia justru menggugurkan daun-daun egoisme yang menguning di tubuhnya

Postingan ini diikutsertakan pada, Motivawritter Giveaway


Kamis, 10 Januari 2013

Biasa (melihat) Maksiat


Menjadi biasa karena biasa. Hah, apa pula maksudnya kalimat pembuka ini? Hihi
dulu, saya pernah mereview buku Ust. Felix yang berjudul, How to Master Your Habits dalam buku ini dijelaskan bagaimana cara membentuk sebuah keahlian dengan kebiasan. Be expert with habits.Habits adalah segala sesuatu yang kita lakukan secara otomatis, bahkan kita melakukannya tanpa berfikir. Habits adalah suatu aktivitas yang dilakukan terus-menerus sehingga menjadi bagian daripada seorang manusia. Nah, namun parahnya kali ini saya menganggap hal yang tak biasa menjadi biasa karena habits. Lihat di sini tentang curcol saya yang nggak nyaman tinggal di lingkungan kontrakan yang notabene, (sedikit) sekuler, entah itu cara berpakaian, bicara, dan gaya hidup mereka.

Saya bergaul dengan mereka setiap hari. Oke, katakanlah, habits saya adalah melihat bagaimana cara mereka hidup. Dan hasilnya, setelah kurang lebih 4 bulan hidup dalam lingkungan yang sama, saya yang mulanya risih, mulai merasa biasa.Astagfirullah. Saat ini saya tak ngedumel lagi setiap kali suami pulang kerja dan menceritakan betapa tak enaknya saya melihat ibu-ibu di sini memakai tanktop dan celana hotpans. Yaa, meskipun alhamdulillah saya tetap istiqomah dengan hijab saya, saya merasa kebiasaan saya akan hal yang salah ini sungguh kesalahan yang fatal. Bagaimana kita bisa menyadarkan seseorang ketika kita menganggap apa yang dilakukan seseorang itu adalah hal yang lumrah?

Menyadari kenyataan pahit ini, *cielaaa bahasanya. Saya coba berbenah lagi. Mungkin ada yang konslet di otak saya ataukah ada yang lain. Dan ternyata, selain faktor ke konsletan otak saya, pendapat Ust. Felix dalam bukunya ces plong dalam kehidupan saya alias terjadi a.k.a menjadi kenyataan. Hihiii :) Habitslah yang membuat saya menjadikan hal yang salah menjadi biasa. Coba saja, setiap hari indera kita dicekoki dengan budaya-budaya asing yang sangat bertolak belakang dengan islam. Meskipun awalnya tak enak, tapi kalau setiap hari?

Saat ini, bisa kita lihat bagaimana kaum kafir berusaha untuk menjatuhkan kaum muslim dengan perang pemikirannya. Mereka sangat gencar mencekoki umat islam dengan budaya mereka melalui food, fashion, and fun-nya. Hasilnya? Ketika ada konser musik yang menampilkan perempuan dengan rok setengah paha, tak ada yang protes lagi. Entah merasa biasa, entah bosen karena jarang diindahkan. Sebaliknya, ketika ada laki-laki yang memakai celana di atas mata kaki atau berjenggot langsung dicap teroris, dan kalau ada perempuan pakai cadar, istrinya teroris tuuuh. Piye iki? Ko orang muslim sendiri antipati terhadap identitasnya?

Well, sebelum makin ngaco, weak up yu, ternyata ada banyak hal yang kita anggap reneh temeh, justru berdampak besar pada kualitas keimanan kita.
Masih ingat hadits ini?

Dari Abu Sa'id Al Khudri radhiyallahu 'anhu, dia berkata, "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الإِيمَانِ
"Barangsiapa di antara kalian melihat kemungkaran, hendaklah dia merubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu, hendaklah dia merubah hal itu dengan lisannya. Apabila tidak mampu lagi, hendaknya dia ingkari dengan hatinya dan inilah selemah-lemah iman." (HR. Muslim no. 49)

Selasa, 08 Januari 2013

Kontroversi Perda Syariah


Meskipun berpakaian tertutup, tapi tingkat pemerkosaan di Arab saudi lebih tinggi jika dibandingkan dengan di Eropa yang perempuannya biasa menggunakan bikini. Berikut komentar terakhir yang disampai Yeni Wahid di acara debat “Perda Syariah, Siapa Resah?” di tvone senin malam kemarin. Gubrakkk. Mendengarnya saya sangat kaget. Kok bisa-bisa-bisanya dia berkomentar seperti itu.

“Ya, kalo dibandingkan dengan Eropa pasti lebih tinggi Arab Saudi,” Alamaaaak suami saya malah mengaminkan ucapan Yeni Wahid itu.
“Ko gitu?” saya makin sewot.

“Kan kalo di Eropa seks bebas. Suka sama suka. Nggak perlu diperkosa.

Mendengar perkataannya saya ketawa sambil bergumam, iya iya. *mbuleet
Tapi saya tetep nggak suka pendapat Yeni Wahid ini. Dia terkesan menyepelekan berhijab dengan bilang “Meskipun berpakaian tertutup”. Kesannya, dia memperbolehkan muslimah untuk tidak berjilbab asal bisa menjaga kehormatannya. Hmmm. Dan setelah saya cek n ricek ternyata perkataan Yeni Wahid ini adalah sebuah kebohongan. Negara-negara di Eropa memiliki angka pemerkosaan yang cukup tinggi. Nah lo?

Nah, kalo debatnya sendiri ngebahas apa?
Debatnya sendiri membahas tentang larangan duduk mengangkang di motor bagi perempuan. Banyak perempuan di Aceh menganggap perda ini adalah suatu bentuk diskriminasi terhadap mereka. Dengan duduk menyamping apa bisa mengendarai motor? Selain itu duduk menyamping di motor juga sangat rendah tingkat keselamatannya. (Ini bener loh, suami saya juga selalu ngelarang duduk menyamping jika akan bepergian jauh dengan motor)
Yang jadi pembicara di acara tersebut lumayan banyak, cuma saya lupa satu persatunya. Malam itu ada Jazuli Juwaini (Politisi PKS), Yeni Wahid, Musdah. Ulil, Neng Dara, Ismail Yusanto (Jubir HTI), dan dua lagi blasss lupa. Komentar mereka cukup beragam. Intinya banyak dari mereka yang berpendapat lebih baik jangan ada perda syariah, perda ya perda saja. Indonesia bukan negara agama. Jadi akan sangat rentan terjadi diskriminasi jika aturan dari agama tertentu dijadikan perda. Seperti di Aceh dan di Papua dengan perda injilnya. Perda adalah aturan yang memperinci aturan pusat dan mencerminkan kearifan lokal di suatu daerah. Namun, kearifan lokal yang seperti apa? Jika kearifan lokal yang ingin dijadikan perda menimbulkan diskriminasi itu dipandang tidak perlu.

Hmm, gimana yaaa. Sebenernya saya sebagai seorang muslim, jelas ingin hidup dalam naungan syariah. Ingin diatur dengan aturan islam yang berasal dari Allah. Karena menurut apa yang saya ketahui dari sejarah, ketika aturan islam ditegakkan, tak ada agama atau kepercayaan lain yang didiskriminasi. Sebagai contoh, ketika aturan islam ditegakkan di Madinah, umat islam tetap berdampingan hidup dengan bangsa Yahudi. Atau ketika Shalahudin Al Ayubi dan pasukannya berhasil menang di perang salib, kota Yerusalem menjadi sebuah kota yang damai dan maju di bawah pimpinannya. Meskipun kita tahu bahwa disana ada umat Nasrani, Yahudi dan Islam.

Dalam debat tersebut saya sangat setuju dengan apa yang dikatakan Pak Ismail, kurang lebih seperti ini,
“Dalam ilmu fikih sebenarnya islam tidak melarang seorang muslimah untuk duduk mengangkang. Karena Siti Aisyah pun dulu ketika ikut berperang, duduk seperti itu di kudanya. Yang menjadi kewajiban seorang muslimah adalah menutup auratnya. Jadi ketika muslimah sudah menutup aurat dan naik motor dengan duduk mengangkang itu tidak ada masalah. Hal-hal yang bertentangan dengan kaidah fikih, pasti akan menjadi kontra produktif di masyarakat. Yang jadi masalah sekarang adalah ideologi apa yang menjadi dasar pembuatan aturan di Indonesia. Saya dan rekan-rekan saya, selalu berjuang agar islamlah yang menjadi dasar ideologi. Karena dalam islam tidak ada pemaksaan untuk pemeluk agama lain agar masuk islam, dan ketika aturan islam yang ditegakan, maka pemeluk agama lain pun akan dilindungi hak-haknya oleh syariah. Islam itu tidak hanya membahas masalah perempuan, islam itu membahas seluruh aspek kehidupan. Jadi di sini syariah sangat kurang dari segi implementasi. Dengan diterapkannya aturan islam secara sempurna, InsyaAllah rahmat yang dijanjikan pasti akan terasa. Tapi di satu sisi, saya sangat mengapresiasi pemprov NAD dengan niatnya untuk melindungi perempuan.”

Minggu, 06 Januari 2013

Rahasia Kebahagiaan

Seorang pemilik toko menyuruh anaknya untuk belajar tentang rahasia kebahagiaan dari orang paling bijaksana di seluruh negeri. Anak itu melintasi padang pasir selama 40 hari, dan akhirnya tiba di sebuah kastil yang indah, tinggi di puncak gunung. Di sanalah orang bijak itu tinggal.

Alih-alih mencari orang bijak tersebut, Si Anak malah melihat kesibukan yang sangat di dalam kastil tersebut: pedagang datang dan pergi, orang-orang bercakap-cakap di sudut-sudut, orkestra kecil sedang memainkan musik lembut, dan ada meja ditutupi dengan piring-piring makanan paling lezat di seluruh dunia. Si orang bijak berbicara dengan setiap orang, dan anak muda itu harus menunggu selama dua jam sebelum tiba gilirannya untuk dapat bertemu dengannya.

Orang bijak mendengarkan dengan seksama penjelasan anak itu mengapa ia datang, tetapi orang bijak tersebut mengatakan bahwa ia tidak punya waktu saat itu untuk menjelaskan rahasia kebahagiaan. Dia menyarankan agar anak itu melihat-lihat istana dan kembali dalam dua jam.

"Sementara itu, saya ingin meminta Anda untuk melakukan sesuatu", kata orang bijak, sambil menyerahkan anak itu sebuah sendok teh berisi dua tetes minyak. "Saat Anda berjalan-jalan bawa sendok ini bersama Anda dan jangan membiarkan minyaknya tumpah".

Anak itu mulai mendaki dan menuruni banyak anak tangga dalam istana, sambil matanya tertuju pada sendok. Setelah dua jam, ia kembali ke ruang di mana orang bijak itu berada.

"Nah", kata si orang bijak, "Apakah Anda melihat permadani Persia yang tergantung di ruang makanku? Apakah Anda melihat taman yang butuh waktu sepuluh tahun untuk menciptakan? Dan apakah Anda melihat perkamen indah dan koleksi di perpustakaan? "

Anak itu merasa malu, dan mengaku bahwa ia tidak sempat melihat apapun. Satu-satunya kekhawatirannya adalah menumpahkan minyak yang telah dipercayakan kepadanya.





"Kembali dan ulangi lagi, amati dan nikmati lingkungan dan keindahan rumah ini", kata orang bijak. "Anda tidak bisa mempercayai seseorang, kalau tidak mengenal rumahnya".

Merasa lega, anak itu mengambil sendok dan kembali menjelajahi istana, kali ini dia mengamati semua karya seni di langit-langit dan dinding. Dia melihat kebun, pegunungan di sekelilingnya, keindahan bunga-bunga, dan mencoba menikmati apa yang telah dilihatnya. Setelah itu ia kembali ke orang bijak, ia bercerita tentang apa-apa yang telah dilihatnya.

"Tapi di mana tetes minyak saya percayakan kepada Anda?" tanya si orang bijak. Melihat ke bawah di sendok di tangannya, anak itu melihat bahwa minyak telah hilang.

"Nah, hanya ada satu nasihat yang bisa kuberikan Anda", kata orang paling bijak. "Rahasia kebahagiaan adalah dengan menikmati segala hal menakjubkan di dunia dan tidak pernah melupakan tetes-tetes minyak di sendok".

Penulis: Paul Coelho dalam "The Alchemist"

Sabtu, 05 Januari 2013

CnWizar, NextGrid, Comport, Cport, Barcode Full Version

Assalmu'alaikum...

Kembali Berjumpa Dengan kang Hasbull pasatinya .

Kali Ini Saya Akan Share Komponen tambahan Delphi Diantaranya Adalah :









1. CnWizar, Komponen Untuk merapihkan dan mempermudah Coding, Download Disini

2. NextGrid, Komponen untuk DbGrid, Download Disini

3. Comport, Komponen untuk Bikin Port, Download Disini

4. Cport, Komponen untuk Bikin Port, Download Disini

5. Barcode Komponen untuk Bikin Barcode Scanner dengan Delphi7, Download Disini



Semua Komponen2 Diatas Sudah Full Version\







Selamat Mencoba Semoga Berhasil....

"Salam Suksess By : Kang Hasbull "

-----------------------------------

Cara Install FastReport Enterprise di Delphi 7





Langkah untuk melakukan instal FastReport  Enterprise di Delphi 7 :







1. Pertama, kita siapkan dulu FastReport nya Anda Bisa Download Disini.

2. Kita klik dulu file Recompile.exe.



3. Select the compiler, pilih delphi yang Anda gunakan(dalam hal ini saya menggunakan delphi 7).

4. Select the FastReport version, Silahkan pilih bisa Professional atau Enterprise.

5. What you want to do, Pilih RadioButton yang Recompile all packages.

6. Klik Compile tunggu hingga selesi.

7. Terbentuk folder LIBD17 (Krn saya menggunakan delphi 7)

8. Buka Aplikasi Delphinya, pilih Tools -> Options -> Environment Options -> Delphi Options -> Library, pada Library path tekan tombol [=] tambahkan alamat folder LIbD7 (Delphi 7)atau LIBD15 (Delphi XE)-nya tekan Add -> OK -> OK.

9. Klik Component -> Install Packages -> Add, pilih semua *.bpl yang ada di LibD15 (Delphi XE) atau LibD7 (Delphi 7). Dibagian Design Packages lihat apakah component FastReport dan FastScript sudah dicentang. Kalau sudah tekan OK.



Selamat Mencoba Semoga Berhasil....

 Salam Suksess By : Kang Hasbull

Kisah Nyata: Cinta Dalam Segelas Susu


 Kisah Nyata: Cinta Dalam Segelas Susu



"SEGELAS SUSU PENUH MAKNA"
Suatu hari, seorang anak miskin yang berjualan dari rumah ke rumah untuk membiayai sekolahnya merasa sangat lapar, tapi dia hanya mempunyai uang satu sen. Ia memutuskan untuk minta makan di rumah berikutnya, namun segera kehilangan keberaniannya ketika seorang gadis cantik telah membukakan pintu. Sebagai gantinya ia hanya meminta air.

Gadis itu melihat bahwa si anak kecil tersebut tampak kelaparan, ia lalu membawakannya segelas besar susu. Anak itu pun meminumnya perlahan-lahan.


"Berapa yang harus kubayar untuk segelas susu ini?" kata anak itu.


"Kau tidak harus membayar apa-apa," jawab si gadis.
 "Ibu melarangku menerima pembayaran atas kebaikan yang ku lakukan."

"Bila demikian, kuucapkan terima kasih banyak dari lubuk hatiku."

Howard Kelly (nama si anak kecil tersebut) kemudian meninggalkan rumah itu. Ia tidak saja merasa lebih kuat badannya, tapi keyakinannya kepada Tuhan dan kepercayaannya pada sesama manusia menjadi semakin mantap. Sebelumnya ia telah merasa putus asa dan hendak menyerah pada nasib.

Beberapa tahun berselang, gadis itu menderita sakit parah. Para dokter setempat merasa kebingungan sewaktu mendiagnosa penyakitnya. Mereka lalu mengirimnya ke kota besar dan mengundang beberapa dokter ahli untuk mempelajari penyakit langka si pasien. Dokter Howard Kelly akhirnya dipanggil ke ruang konsultasi untuk dimintai pendapat.

Ketika mendengar nama kota asal si pasien, terlihat pancaran aneh dari mata Dokter Kelly. Ia segera bangkit lalu berjalan di lorong rumah sakit dengan berpakaian dokter untuk menemui si pasien. Dokter Kelly segera mengenali wanita sakit itu. Ia lalu kembali ke ruang konsultasi dengan tekad untuk menyelamatkan nyawanya.

Sejak hari itu Dokter Kelly memberikan perhatian khusus pada kasus si pasien. Setelah dirawat cukup lama, akhirnya si pasien bisa disembuhkan. Dokter Kelly meminta kepada bagian keuangan agar tagihan rumah sakit diajukan kepadanya dahulu untuk disetujui sebelum diserahkan kepada pasien.

Nota tagihan pun kemudian dikirimkan ke kantor Dokter Kelly. Ia mengamati sejenak lalu menuliskan sesuatu dipinggirnya. Tagihan tersebut kemudian dikirimkan ke kamar pasien.

Si pasien takut membuka amplop karena yakin bahwa untuk dapat melunasinya ia harus menghabiskan sisa umurnya.

Akhirnya, tagihan itu dibuka dan pandangannya segera tertuju pada tulisan di pinggir tagihan itu



Telah dibayar lunas dengan segelas susu.

tertanda
Dr Howard Kelly


Air mata bahagia membanjiri mata si pasien. Ia berkata dalam hati, Terima kasih Tuhan, cinta-Mu telah tersebar luas lewat hati dan tangan manusia.

Sumber cerita : Oprah Winfrey Show

Jumat, 04 Januari 2013

Download TMS Full Version Delphi

          TMS Adalah Salah Satu Komponen Tambahan Delphi yang fungsinya banyak sekali.

Mempercantik Tampilan dan lain lain dimana di komponen Asli delphi tidak disediakan

Dibawah Ini Adalah Conroh Penggunaan TMS

1. Download Disini

2. Untuk Instalasinya Tinggal Next=>Next=>dan Finish Heheheeee

3. Tutorialnya Langsung Ada Di folder Instalasi Buka Star menu











                             Selamat Mencoba Semoga Berhasil

                            " Salam Suksess By : Kang Hasbull "

                             ------------------------------------

Download DevExpressnya/Ribbon Office Delphi7



Ribbon Office Delphi7






1. Download DevExpressnya/Ribbon Delphinya  Disini

2. Cara menggunakannya Download Disini

3. Untuk Installnya tinggal Next =>Next => dan Finish Heheheee



                          Selamat Mencoba Semoga Berhasil

                          " Salam Hangat By : Kang Hasbull "

                           ------------------------------------









Alpha Skin/Controll Full Version Dan Cara Installnya

Alpha Skin/Control tentunya Tidak Asing Lagi Di telinga para Delphier

Anda Langsung Bisa Contoh dari cara pembuatan Alpha Skin Di Folder ASkinDemo Disana Projectnya langsung bisa di compile juga bahkan langsung bisa edit2 ... Biasaaalaaaah kebiasaan Anak IT...Heheheeee

Contoh Demo Dari Alpha Skin Dari Folder ASkinDemo





Untuk Download Alpha Skin/Controll Full Version nya Disini

Kemudian Ikuti Langkah-langkah Installnya Berikut Ini :

1. Klik/Open AcntD7_R.dpk nanti Compile saja jangan klik Install dan

2. Klik/OpenAcntD7.dpk nanti Langsung Klik Install g usah di compile dulu

berikut gambarnya :







3. Anda harus Add Librarynya berikut caranya :



4. Klik Tool dan Pilih Environtment Option Spt Gambar dibawah ini







5. kemudian Klik Library dan Klik gambar Kotak [=] disampingnya

   Kemudian Akan Muncul Halama Spt Dibawah Ini







6. Cari Dimana Anda Menyimpan Alpha Skinnya Kemudian Di dalam Folder Alpha pilih yang D7 dengan klik gambar kotak [=] desampingnya

7. Jika sudah Klik Ok

8. Cek apakah berhasil atau tidak dengan cara scroll terus pallete delphi jika berhasil maka akan tampil 3 folder/pallete Aplha seperti gambar dibawah ini : 





                                               Selamat Mencoba Semoga Berhasil 

                                                 " Salam hangat By : Kang Hasbull "

                                               --------------------------------------