Kamis, 27 Agustus 2009

Indonesia Dilecehkan, Pemerintah tak Segera Ambil Tindakan

Mulai dari masalah TKW, kedaulatan, perebutan wilayah, peng-klaim-an budaya, kerajinan, bahkan sekarang tarian yang jelas-jelas berasal dari Bali pun diklaim oleh Malaysia. Baru-baru ini juga kita dengar dan lihat di media massa, bahwa mereka juga berani mengobrak-abrik alat pemersatu kita, Indonesia Raya. Bingung, heran, kecewa bahkan marah memang wajar terasa dalam benak masyarakat Indonesia pada pemerintah.
Kenapa tidak???

Dengan berbagai tindakan Malingsia seperti ini, pemerintah hanya berani menyatakan "akan melakukan tuntutan". Masih akan, lalu menunggu apalagi? Negara manapun jika sampai lagu kebangsaannya dilecehkan seperti itu, pasti akan menyatakan perang kepada negara yang bersangkutan.
Tapi mungkin ada benarnya juga Indonesia tidak menyatakan perang, karena berbagai faktor yang mungkin nanti akan merugikan bangsa sendiri, apalagi pemerintahan saat ini juga belum pulih sempurna. Menurut saya ada tiga alasan mengapa pemerintah tidak menyatakan perang, yaitu:
1. Pemerintah tidak yakin terhadap kekuatan militer kita juga tak ada dana, sehingga takut kalah jika berperang melawan Malingsia. Apalagi Malaysia di backing-i oleh negara-negara persemakmuran Inggris, yang pasti jika Malaysia diserang, mereka akan membantunya, dan Indonesia ... ?
2. Menghindari kejadian yang akan merugikan masyarakat sipil, yang jelas perang akan membawa dampak pada segala aspek kehidupan masyarakat. Belum lagi jika harus ada warga sipil yang harus jadi korban perang.
3. Tidak ada Soekarno muda yang berani mengambil tindakan tegas untuk mempertahankan atau paling tidak menghormati bangsanya.

Atau mungkin ini hanya permainan orang atas saja, pengalihan berita yang semula gembar-gembor di masalah pemilu yang gak beres, jadi di alihkan perhatian masyarakat, dengan di adakannya skenario semacam ini? ckckckck
Tapi setidaknya pemerintah harus melakukan tindakan-tindakan nyata untuk membuat Malingsia menjadi jera agar tidak mengganggu dan melecehkan negara kita lagi. Kalau pemerintah tak yakin dengan kukuatan militer, takutnya adanya korban dari warga sipil, atauoun tak ada Soekarno muda yang bernai memulai serta memimpinnya, berikut saya beri saran kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah ini.
Gitu aja kok repot, di sini banyak dukun, mentalist, ahli hipnotis dan lain sebagainya, santet aja tu orang yang bikin kerusuhan. Jangan langsung kepala negaranya, tapi orang yang berkaitan langsung dulu aja. Seperti pihak yang buat iklan tentang kebudayaan Malingsia yang mencantumkan tari Pendet, lalu orang yang memposting hinaan terhadap Indonesia Raya, para juragan TKI yang mayak dll.
Dari pada perang menghabiskan biaya banyak, mending sewa dukun aja. misalnya sewa 10 dukun, jadikan 1 tim itu, bayar aja 2 jutaan, total cuma 20juta, trus suruh tu duku buat ngapain kek semua pihak yang merugikan Indonesia. Beres kan. ndak mungkin ketauan, karena ndak ada bukti fisik. iya tho?

mungkin bersambung ...
terima kasih, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar