Minggu, 30 Agustus 2009

Masjid dan Mushola Mulai Sepi

Setelah para blogger gonjar-ganjir dengan berita perebutan harga diri Indonesia oleh Malingsia, saatnya sekarang saya memalingkan perhatian. Ndak kalah ayik beritanya, ini mengenai shalat tarawih yang dilakukan tiap umat muslim setiap malam selama bulan Ramadhan.



Hari pertama ramadhan masjid dan mushala penuh sesak oleh jemaah untuk melakukan shalat sunnah yang hanya bisa dilakukan sebulan dalam setahun ini. Entah apa yang membuat mereka menjadi sangat antusias pada hari-hari pertama.

Seperti kebanyakan orang bilang, "hangat hangat . . . ayam". Tapi masa iya, ibadah dijadikan seperti itu pula? Menurut saya mereka yang seperti itu tidak sepenuhnya menjalankan ibadah shalat sunnah tarawih karena mengharap ridho Allah, tapi mungkin ada faktor lainnya. Antara lain:

1. Ingin dipandang sebagai orang yang rajin beribadah dan rajin ke masjid oleh orang lain.

2. Berangkat ke masjid di awal2 bulan ramadhan dengan rajin karena ada motivasi, bertemu dengan orang lain, entah itu teman, cewek atau siapapu. Sehingga nanti bisa ngobrol.

3. Kita tidak terbiasa beribadah kepada Allah, sehingga merasa bosan atau malas untuk mengerjakan shalat tarawih.

4. Karena habis buka puasa dengan lahapnya, sampai-sampai terlalu kenyang dan ngantuk, sehingga tidak berangkat ke Masjid.
dan lain sebagainya.

Nah, oleh karena itu ini ada sedikit tips bagi pembaca semua, kalo pengen rajin pergi ke masjid, cukup satu aja tapi pasti berhasil.

Pisahkanlah urusan dunia dengan urusan beribadah.

ada solusi lain? silahkan beri komentar,

terima kasih



Kamis, 27 Agustus 2009

Indonesia Dilecehkan, Pemerintah tak Segera Ambil Tindakan

Mulai dari masalah TKW, kedaulatan, perebutan wilayah, peng-klaim-an budaya, kerajinan, bahkan sekarang tarian yang jelas-jelas berasal dari Bali pun diklaim oleh Malaysia. Baru-baru ini juga kita dengar dan lihat di media massa, bahwa mereka juga berani mengobrak-abrik alat pemersatu kita, Indonesia Raya. Bingung, heran, kecewa bahkan marah memang wajar terasa dalam benak masyarakat Indonesia pada pemerintah.
Kenapa tidak???

Dengan berbagai tindakan Malingsia seperti ini, pemerintah hanya berani menyatakan "akan melakukan tuntutan". Masih akan, lalu menunggu apalagi? Negara manapun jika sampai lagu kebangsaannya dilecehkan seperti itu, pasti akan menyatakan perang kepada negara yang bersangkutan.
Tapi mungkin ada benarnya juga Indonesia tidak menyatakan perang, karena berbagai faktor yang mungkin nanti akan merugikan bangsa sendiri, apalagi pemerintahan saat ini juga belum pulih sempurna. Menurut saya ada tiga alasan mengapa pemerintah tidak menyatakan perang, yaitu:
1. Pemerintah tidak yakin terhadap kekuatan militer kita juga tak ada dana, sehingga takut kalah jika berperang melawan Malingsia. Apalagi Malaysia di backing-i oleh negara-negara persemakmuran Inggris, yang pasti jika Malaysia diserang, mereka akan membantunya, dan Indonesia ... ?
2. Menghindari kejadian yang akan merugikan masyarakat sipil, yang jelas perang akan membawa dampak pada segala aspek kehidupan masyarakat. Belum lagi jika harus ada warga sipil yang harus jadi korban perang.
3. Tidak ada Soekarno muda yang berani mengambil tindakan tegas untuk mempertahankan atau paling tidak menghormati bangsanya.

Atau mungkin ini hanya permainan orang atas saja, pengalihan berita yang semula gembar-gembor di masalah pemilu yang gak beres, jadi di alihkan perhatian masyarakat, dengan di adakannya skenario semacam ini? ckckckck
Tapi setidaknya pemerintah harus melakukan tindakan-tindakan nyata untuk membuat Malingsia menjadi jera agar tidak mengganggu dan melecehkan negara kita lagi. Kalau pemerintah tak yakin dengan kukuatan militer, takutnya adanya korban dari warga sipil, atauoun tak ada Soekarno muda yang bernai memulai serta memimpinnya, berikut saya beri saran kepada pemerintah Indonesia untuk mengatasi masalah ini.
Gitu aja kok repot, di sini banyak dukun, mentalist, ahli hipnotis dan lain sebagainya, santet aja tu orang yang bikin kerusuhan. Jangan langsung kepala negaranya, tapi orang yang berkaitan langsung dulu aja. Seperti pihak yang buat iklan tentang kebudayaan Malingsia yang mencantumkan tari Pendet, lalu orang yang memposting hinaan terhadap Indonesia Raya, para juragan TKI yang mayak dll.
Dari pada perang menghabiskan biaya banyak, mending sewa dukun aja. misalnya sewa 10 dukun, jadikan 1 tim itu, bayar aja 2 jutaan, total cuma 20juta, trus suruh tu duku buat ngapain kek semua pihak yang merugikan Indonesia. Beres kan. ndak mungkin ketauan, karena ndak ada bukti fisik. iya tho?

mungkin bersambung ...
terima kasih, semoga bermanfaat.

Selasa, 25 Agustus 2009

Karena sebutir korma

Hanya Kerana sebutir kurma

Selesai menunaikan ibadah haji, Ibrahim bin Adham berniat ziarah ke mesjidil Aqsa.

Untuk bekal di perjalanan, ia membeli 1 kg kurma dari pedagang tua di dekat mesjidil Haram.

Setelah kurma ditimbang dan dibungkus, Ibrahim melihat sebutir kurma tergeletak didekat timbangan. Menyangka kurma itu bagian dari yang ia beli, Ibrahim memungut dan memakannya.

Setelah itu ia langsung berangkat menuju Al Aqsa. 4 Bulan kemudian, Ibrahim tiba di Al Aqsa. Seperti biasa, ia suka memilih sebuah tempat beribadah pada sebuah ruangan dibawah kubah Sakhra. Ia shalat dan berdoa khusuk sekali. Tiba tiba ia mendengar percakapan dua Malaikat tentang dirinya.

"Itu, Ibrahim bin Adham, ahli ibadah yang zuhud dan wara yang doanya selalu dikabulkan ALLAH SWT," kata malaikat yang satu.

"Tetapi sekarang tidak lagi. doanya ditolak karena 4 bulan yg lalu ia memakan sebutir kurma yang jatuh dari meja seorang pedagang tua di dekat mesjidil haram," jawab malaikat yang satu lagi..

Ibrahim bin adham terkejut sekali, ia terhenyak, jadi selama 4 bulan ini ibadahnya, shalatnya, doanya dan mungkin amalan-amalan lainnya tidak diterima oleh ALLAH SWT gara-gara memakan sebutir kurma yang bukan haknya.

"Astaghfirullahal adzhim" Ibrahim beristighfar.

Ia langsung berkemas untuk berangkat lagi ke Mekkah menemui pedagang tua penjual kurma. Untuk meminta dihalalkan sebutir kurma yang telah ditelannya.

Begitu sampai di Mekkah ia langsung menuju tempat penjual kurma itu, tetapi ia tidak menemukan pedagang tua itu melainkan seorang anak muda. "4 bulan yang lalu saya membeli kurma disini dari seorang pedagang tua. kemana ia sekarang ?" tanya Ibrahim.

"Sudah meninggal sebulan yang lalu, saya sekarang meneruskan pekerjaannya berdagang kurma" jawab anak muda itu.

"Innalillahi wa innailaihi roji'un, kalau begitu kepada siapa saya meminta penghalalan ?". Lantas ibrahim menceritakan peristiwa yg dialaminya, anak muda itu mendengarkan penuh minat.

"Nah, begitulah" kata ibrahim setelah bercerita, "Engkau sebagai ahli waris orangtua itu, maukah engkau menghalalkan sebutir kurma milik ayahmu yang terlanjur ku makan tanpa izinnya?".

"Bagi saya tidak masalah. Insya ALLAH saya halalkan. Tapi entah dengan saudara-saudara saya yang jumlahnya 11 orang.

Saya tidak berani mengatas nama kan mereka karena mereka mempunyai hak waris sama dengan saya." "Dimana alamat saudara-saudaramu ? biar saya temui mereka satu persatu."

Setelah menerima alamat, ibrahim bin adham pergi menemui. Biar berjauhan, akhirnya selesai juga. Semua setuju menghalakan sebutir kurma milik ayah mereka yang termakan oleh ibrahim.

4 bulan kemudian, Ibrahim bin adham sudah berada dibawah kubah Sakhra.

Tiba tiba ia mendengar dua malaikat yang dulu terdengar lagi bercakap cakap.

"Itulah ibrahim bin adham yang doanya tertolak gara gara makan sebutir kurma milik orang lain."

"O, tidak.., sekarang doanya sudah makbul lagi, ia telah mendapat penghalalan dari ahli waris pemilik kurma itu.. Diri dan jiwa Ibrahim kini telah bersih kembali dari kotoran sebutir kurma yang haram karena masih milik orang lain.

Sekarang ia sudah bebas."

Pada hadits yang lain beliau bersabda; 'Siapa yang merampas hak orang Islam dengan sumpahnya, maka Allah mewajibkan dia masuk neraka dan mengharamkannya masuk surga. Seorang laki-laki bertanya, walaupun sedikit ya Rasulullah? Nabi menjawab, walaupun sebatang kayu sugi.'

(Riwayat Muslim).

Cerita nenek Tua dari madura

Diceritakan kembali oleh Kang Jalaludin Rahmat, sumber cerita Kiai Zawawi Imron


"Dahulu kala di sebuah kota di Madura, ada seorang nenek tua penjual bunga cempaka. Ia menjual bunga nya di pasar, setelah berjalan kaki cukup jauh. Usai jualan, iapergi ke masjid Agung di kota itu. Ia berwudu, masuk mesjid, dan melakukan shalat Dhuhur. setelah membaca wirid sekadarnya, ia keluar masjid dan membungkuk - bungkuk di halaman masjid. Ia mengumpulkan dedaunan yang berceceran di halaman masjid. Selembar demi selembar dikaisnya. Tidak satu lembarpun ia lewatkan. Tentu saja agak lama ia membersihkan halaman masjid dengan cara itu. padahal matahari madura di siang hari itu sungguh menyengat. Keringat nya membasahi seluruh tubuhnya.


Banyak pengunjung masjid jatuh iba kepadanya. pada suatu hari takmir masjid memutuskan untuk membersihkan dedaunan itu sebelum perempuan tua datang. Pada hari itu, ia datang dan langsung masuk masjid. usai shalat, ketika ia ingin melakukan pekerjaan rutinnya, ia terkejut. Tidak ada satupun daun terserak di situ. ia kembali ke masjid dan menangis keras. Ia mempertanyakan mengapa daun - daun itu sudah disapukan sebelum kedatangannya. Orang - orang menjelaskan bahwa mereka kasihan kepadanya. "jika kalian kasihan kepadaku." kata nenek itu. "Berikan kesempatan padaku untuk membersihkannya."


Singkat cerita , nenek itu dibiarkan mengumpulkan dedaunan itu seperti biasa. seorang kiai yang terhormat diminta untuk menanyakan kepada perempuan itu mengapa ia begitu bersemangat membersihkan daun - daun itu. Perempuan tua itu mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat: pertama, hanya Kiai yang mendengarkan rahasianya;kedua, rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup. sekarang ia sudah meninggal dunia, dan Anda dapat mendengarkan rahasia itu.

"Saya ini perempuan bodoh ,pak Kiai." tuturnya. "Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Saya tidak mungkin selamat pada hari kiamat tanpa syafaat Kangjeng nabi Muhammad. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya ucapkan satu shalawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng nabi menjemput saya. Biarlah semua daun itu bersaksi bahwa saya membacakan shalawat kepadanya"
Sebuah cerita yang semoga bisa diambil manfaatnya

Jumat, 21 Agustus 2009

Marhaban Ya Ramadhan

Assalamu'alaikum.

Udah lama ndak posting, abis bingung mau posting apaan. Nah, berhubung ini lagi di awal bulan nan suci dan mensucikan. Bulan penuh anugerah dan ampunan yang maha kuasa. Ijinkan saya sedikit berbagi pengetahuan tentang puasa.
Bukannya saya ingin menggurui, tapi sekedar menginformasikan saja kepada yang belum tau, atau paling tidak mengingatkan yang mungkin sebelumnya sudah paham masalah ini.

Apabila nanti ada kekurangan tolong beri tau saya ya, agar nanti bisa saya perbaiki. :)

Jadi begini, di sini saya akan berbagai masalah kunci sukses bagaimana kita berpuasa. Singkat saja, tak perlu dengan bahasa yang berbelit-belit atau yang panjang, karena memang saya belum ahli dalam bidang ini.

1. Niat
Sebelum kita melaksanakan ibadah puasa, tentu kita akan membaca niat terlebih dahulu. Nah, masalahnya kebanyakan orang hanya menyebutkan pernyataan tersebut tanpa adanya niatan asli dari hati.
Memang tidak semua orang seperti ini, tapi yang memang benar-benar merasakan atau meyakini niat tersebut hanyalah sebagian kecil dari kita.
Hal yang paling utama adalah niat kita dari hati, perasaan kita, nurani kita, semua terkumpul menjadi satu mengatakan bahwa, " Saya Berniat melakukan Shaum (puasa) Ramadhan karena Allah ta'ala". Menurut saya ini lebih bernilai dari pada kita hanya mengucap niat di mulut saja.

2. Ikhlas
Semua ibadah tentu tak kan luput dari yang namanya ikhlas. Bagaimana menilai Ikhlas tersebut? Yang tau hanyalah diri kita sendiri. Salah satu ciri-ciri orang ikhlas menurut saya adalah dia tak akan membahas tentang ibadah puasanya terhadap orang lain. Maksudnya orang yang ikhlas tidak akan menunjukkan bahwa dia berpuasa di depan orang lain.
Selain itu, orang yang ikhlas akan selalu bersyukur, tidak akan merasakan lapar, haus ataupun nafsu yang lainnya. Orang yang ikhlas akan senantiasa mensyukuri apa yang ia rasakan dan yang ia peroleh.
Jangan pula berpuasa karena ingin mendapat pahala, takut masuk neraka, ingin di puji orang atau lain sebagainya, melainkan hanya karena Ibadah kepada Allah SWT.

3. Amalan Sunnah
Dibulan ramadhan akan terasa sepi jika kita melalui hari-hari tanpa adanya ibadah atau amalan sunnah yang dianjurkan. Banyak sekali ibadah sunnah yang bisa kita lakukan di bulan Ramadhan ini. Seperti shalat tarawih, shalat witir, shalat dhuha, shalat malam, tadarus, shodaqoh dan lain sebagainya.
Semua ibadah tersebut tidak hanya dilakukan atas dasar "yang penting selesai". Tapi sebaiknya kita memasukkan point 1 dan 2 diatas (niat dan ikhlas) dalam menjalankannya.
Jangan terpaku pada ritualnya saja. Tapi rasakan betul ibadah tersebut. Rasakan getaran saat anda mengucap ayat suci Allah, rasakan kedekatan dengan Allah saat shalat dan nikmati semua ibadah tersebut dengan perasaan syukur, gembira.

4. Tabah (sabar)
Hampir sama dengan ikhlas, tapi ini lebih spesifik. Yang terpenting dalam ibadah Shaum (puasa) adalah ketabahan kita. Allah menguji ketabahan kita di bulan yang suci ini. Untuk menahan lapar, dahaga serta hawa nafsu lainnya pasti akan terasa sangat berat bagi orang yang tidak terbiasa tabah.
Tidak hanya itu, emosi kita juga hendaknya bisa terkontrol, bulan yang suci ini jangan di nodai dengan omongan kotor, pikiran kotor, menggunjing orang, ataupun tindakan buruk lainnya. Sabar dengan setiap keadaan yang ada. Insya Allah ibadah kita akan menjadi lebih baik.

Semua rangkuman di atas sebenarnya tidak hanya harus dilakukan di bulan Ramadhan saja, alangkah lebih baik jika pada bulan-bulan lain kita juga melakukan ibadah dengan menggunakan keempat point yang sudah kita bahas tersebut.
Karena apa? Keempat Point tersebut adalah syarat kita melakukan suatu ibadah yaitu yang terangkum dalam

NIAT
(Niat, Ikhlas, Amalan, dan Tabah)

Semoga ulasan saya bisa berguna bagi semua orang, dan semoga kita terlahir kembali menjadi seorang yang fitri.

Terima kasih.

Selasa, 18 Agustus 2009

TERINSPIRASI KISAH FIRAUN

Bangkai burung, balsam gosok, dan kisah mumi Firaun. Siapa mengira tiga benda sepele itu ada gunanya. Tapi itulah trio yang “menghidupkan” pria kampung seperti Khoirul Anwar. Dia kini menjadi ilmuwan top di Jepang. Wong ndeso asal Dusun Jabon, Desa Juwet, Kecamatan Kunjang, Kabupaten Kediri, Jawa Timur, itu memegang dua paten penting di bidang telekomunikasi. Dunia mengaguminya.

Para ilmuwan dunia berkhidmat ketika pada paten pertamanya Khoirul, bersama koleganya, merombak pakem soal efisiensi alat komunikasi seperti telepon seluler. Dia mengurangi daya transmisi pada orthogonal frequency division multiplexing. Hasilnya, kecepatan data yang dikirim bukan menurun seperti lazimnya, melainkan malah meningkat.

“Kami mampu menurunkan power sampai 5dB=100 ribu kali lebih kecil dari yang diperlukan sebelumnya,” kata dia.

Dunia memujinya. Khoirul juga mendapat penghargaan bidang Kontribusi Keilmuan Luar Negeri oleh Konsulat Jenderal RI Osaka pada 2007.

Pada paten kedua, lagi-lagi Khoirul menawarkan sesuatu yang tak lazim. Untuk mencapai kecepatan yang lebih tinggi, dia menghilangkan sama sekali guard interval (GI). “Itu mustahil dilakukan,” begitu kata teman-teman penelitinya. Tanpa interval atau jarak, frekuensi akan bertabrakan tak keruan. Persis seperti di kelas saat semua orang bicara kencang secara bersamaan. Istilah ilmiahnya, terjadi interferensi yang luar biasa.

Namun, dengan algoritma yang dikembangkan di laboratorium, Khoirul mampu menghilangkan interferensi tersebut dan mencapai performa (unjuk kerja) yang sama. “Bahkan lebih baik daripada sistem biasa dengan GI,” kata pria 31 tahun ini.

Dua penelitian istimewa itu mungkin tak lahir bila dulu Khoirul kecil tak terobsesi pada bangkai burung, balsam yang menusuk hidung, serta mumi Firaun.

Bocah kecil itu begitu terinspirasi oleh kisah Firaun, yang badannya tetap utuh sampai sekarang. Dia pun ingin meniru melakukan teknologi “balsam” terhadap seekor burung kesayangannya yang telah mati. “Saya menggunakan balsam gosok yang ada di rumah,” kata anak kedua dari pasangan Sudjianto (almarhum) dengan Siti Patmi itu.

Khoirul berharap, dengan percobaannya itu, badan burung tersebut bisa awet dan mengeras. Dengan semangat, ia pun melumuri seluruh tubuh burung tersebut dengan balsam gosok. Sayangnya, hari demi hari berjalan, kata anak petani ini, “Teknologi balsam itu tidak pernah berhasil.”

Penelitian yang gagal total itu rupanya meletikkan gairah meneliti yang luar biasa pada Khoirul. Itulah yang mengantarkan alumnus Jurusan Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung tersebut kini menjadi asisten profesor di JAIST, Jepang. Dia mengajar mata kuliah dasar engineering, melakukan penelitian, dan membimbing mahasiswa. Saat ini Khoirul sedang menekuni dua topik penelitian yang dilakukan sendiri dan enam topik penelitian yang digarap bersama enam mahasiswanya.

Khoirul sejak kecil memang penuh dengan otak usil. Ayahnya meninggal saat dia kecil. Itu membuatnya harus membantu ibunya membereskan rumah. Dia berbeda dengan anak seusianya. Sementara anak kecil lain cuma bisa pasrah atau memasang wajah melankolis saat disuruh menimba air di sumur, Khoirul malah menyalakan otak jeniusnya.

Dia melepas ban sepedanya dan menggantinya dengan tali timba. Jadilah pompa bertenaga sepeda. Butuh air? Tinggal kayuh sepeda. Dengan cara ini, tenaga yang dikeluarkan lebih sedikit dari menimba biasa. “Sejak kecil saya memang tertarik dunia engineering,” katanya sembari mengenang ide lucunya itu.

Saat di bangku kuliah, dia mulai tergoda pada bidang telekomunikasi. Dia masuk Jurusan Teknik Elektro ITB (1996). Shannon Limit, ilmuwan dari Institut Teknologi Massachusetts, Boston, adalah orang yang menjadi inspirasinya. Apalagi waktu itu telekomunikasi mengalami booming dan meniupkan perubahan besar-besaran dalam dunia telekomunikasi sampai saat ini.

Tujuh tahun tinggal di Jepang, Khoirul menyatu dengan atmosfer penelitian. “Di Jepang, saya benar-benar merasakan level kita sama dengan ilmuwan Amerika Serikat dan Eropa,” kata ayah tiga anak ini. “Perasaan percaya diri seperti ini muncul mungkin karena fasilitas penelitian semuanya lengkap, bahkan mungkin lebih baik.”

Tak hanya itu, Khoirul dan kawan-kawan bisa bebas mengakses jurnal dan perjalanan konferensi—notabene merupakan sumber ilmu bagi peneliti—yang selalu ada setiap saat. Perlu membeli buku dan alat baru, ia tinggal minta. “Meskipun perlu prosedur, semua bisa tuntas dengan cepat,” kata Khoirul.

Efek positifnya, menurut dia, saat ia mengusulkan sebuah teknologi baru, sama sekali tak ada perasaan minder, rendah diri, ataupun malu jika teknologi yang dipresentasikan itu salah. “Itulah mungkin yang membuat kita terus terdorong untuk berinovasi,” kata Khoirul. Apalagi, ditambah posisi sebagai orang asing, ia menegaskan, “Jika tidak berprestasi, tidak akan dihargai.”

Meski berprestasi di Jepang, Khoirul tak ingin selamanya tinggal di sana. Suatu saat ia dan keluarganya akan boyongan ke Indonesia. “Saya bermimpi pulang setelah menjadi orang penting di bidang (telekomunikasi),” kata dia, “Ketika di Jepang, saya merasakan akselerasi ke sana begitu besar, dan setelah punya nama, nanti baru berencana pulang ke Indonesia.” Kapan? Itu yang Khoirul juga tak bisa memprediksinya.

Kini, sembari menunggu harapannya itu terwujud, Khoirul akan terus membenamkan diri di laboratorium. Di luar itu, tentu ia tak akan melupakan keluarganya. Kini, bersama istri tercinta, Sri Yayu Indriyani, dan tiga buah hatinya, Khoirul tinggal di Daigaku Shukusha B-31, Asahidai 1-50, Nomi, Ishikawa, Jepang.

Indriyani, kata Khoirul, aktif dalam kegiatan ibu-ibu di Jepang dan terlibat aktif dalam mengenalkan budaya Indonesia di Jepang. Dari kegiatan istrinya itu pula Khoirul mendapat kerja sampingan baru. “Saya mendapat tawaran menjadi dalang wayang kulit dalam bahasa Jepang,” katanya.

Sumber : http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/08/18/Laporan_Khusus/krn.20090818.174155.id.html

Selasa, 11 Agustus 2009

Yakin kalo Noordin M Top sudah Tewas?

Saya belum tau berita resmi dari kepolisian tentang kematian Noordin M Top di temangguung kemarin. Katanya sih nunggu tes DNA.

nah, yang bikin saya bingung, wajahnya si mayat yang tertembak kepalanya itu sangat jauh dengan Noordin M Top yang kita tau dari sketsa wajah di Kepolisian. Dari segi pakaiannya kaos oblong, kalung karet, jenggotnya ndak ada, rambutnya kriting dan lain sebagainya. Selain itu juga, bentuk wajahnya tidak sama dengan yang ada di sketsa.

Heran? coba lihat ini dan bandingkan. :)




Kamis, 06 Agustus 2009

Mbah Surip tetep Sederhana

Sepeninggalan mbah Surip banyak stasiun televisi yang mengungkap tentang bagaimana kehidupan mbah Surip. Melihat orang yang begitu populer seperti itu, ternyata mbah Surip masih hidup dalam kesederhanaan.

Salah satu stasiun televisi swasta pagi ini menunjukkan kepada seluruh Indonesia seberapa kecil rumah kontrakan yang dihuni mbah Surip sampai saat ini. Sebelumnya maaf karena saya tidak bisa menampilkan fotonya, tapi yang jelas rumah tersebut penuh dengan kesederhanaan. Di sana hanya terdapat sebuah sepeda motor kuno merk Kawasaki.

Selain itu, setelah mbah Surip meninggal proses ahli warispun juga dipermasalahkan. Beliau meninggalkan harta yang hampir berjumlah 5 miliar (rinciannya saya kurang paham). Untuk menyelesaikan tersebut, pihak keluarga harus melakukan proses yang cukup lama, mulai dari perangkat RW sampai tingkat Kecamatan.

Pihak keluarga mbah Surip juga sedang dalam proses klaim atas royalti yang belum dibayarkan oleh beberapa pihak atas digunakan/dipakainya lagu mbah Surip. Semua tampak bahwa harta adalah menjadi masalah utama di sini. Memang hal semacam ini harus segera diluruskan. Yang jadi masalah, jangan sampai pihak keluarga (ahli waris) menggunakan warisan mbah Surip tersebut digunakan untuk hal-hal yang kurang baik.

Satu lagi, HARTA masalah UTAMA. Harta memang bukan segalanya, tapi kita tak mampu berkutik tanpa Harta. Jangan mencari harta untuk dunia melebihi pencarian pahala untuk kehidupan setelah dunia.

Terima kasih.


Rabu, 05 Agustus 2009

Tingkat Jenuh Tinggi, Rawan Bunuh Diri

Banyak saya jumpai, saat ini para remaja (teman2 saya, karena saya hanya berkomentar tentang apa yang saya lihat) agak merasa mulai bosan dengan kehidupannya. Alasannya apa tentunya beragam, dan itu mungkin juga tidak sesuai dengan keadaan berikutnya. Sebelumnya saya mohon maaf, bukannya saya mengusir, tapi siapkan diri anda jika ingin meneruskan membaca artikel ini, karena mungkin nanti pembahasannya agak membingungkan, karena ini berhubungan dengan psikologi atau pikiran manusia yang susah untuk kita semua menebaknya.

ok, jadi begini banyak diantara mereka yang mulai berkomentar bahwa di merasa bad mood, bosan, capek dengan kehidupan ini dan lain sebagainya. Bahkan ada pula yang mengakatan bahwa capek dengan pelajaran sekolah, banyak tugas dan lain sebagainya. Mungkin ini terlihat simple, tapi bagi saya ini adalah masalah yang sangat besar.

Dengan adanya tingkat kejenuhan yang tinggi tersebut, bisa mengakibatkan munurunnya semangat seseorang, baik itu semangat hidup, semangat belajar, semangat untuk bangkit kembali dan lain sebagainya. Untuk masalah pendidikan (sekolah) mungkin ada yang salah dengan kurikulum pendidikan kita, sehingga siswa merasa bosan hanya dengan cara yang seperti2 itu saja mereka belajar (meniti ilmu). Sedangkan masalah kehidupan, mungkin karena pengaruh keberadaan orang tua, dan sistem yang di gunakan di dalam keluarga itu sendiri.

Kebosanan tingkat tinggi ini sangatlah berbahaya, untuk jangka pendek (resiko ringan), mungkin dampaknya hanya seperti menurunnya semangat belajar, dan lain sebagainya. Yang ditakutkan, perasaan ini akan berkibat fatal seperti halnya banyak terjadi di Negeri Sakura. Banyak orang di sana yang bosan dengan kehidupan sehari-hari dan akhirnya mereka Bunuh Diri.

Nah, untuk itu saya hanya bisa memberikan saran kepada pembaca semua, rajin-rajinlah beribadah kepada Allah, jangan hanya bersandar pada ritual. Tapi resapi ibadah tersebut, rasakan kedatangannya di dalam diri kita. Jika kita belum merasa ada getaran di dalam tubuh kita saat sedang melakukan ibadah, berarti kita belum bisa fokus dan merasakan ibadah tersebut.

Berpikirlah Posoitf, hidup ini hanya sementara dan hanyalah sandiwara belaka. Sekarang tentukan pilihan Anda, anda ingin menjadi pelaku Antagonis yang berakhir dengan tragis atau pelaku Protagonis yang berakhir dengan romantis.

terima kasih.


Selasa, 04 Agustus 2009

Mbah Surip Tidur Lagi (Meninggal)

Innalilahi wa innailaihi roji'un. Mbah mbah, baru aja beli helikopter kok malah meninggal. Belum sempat menikmati gimana rasanya naik helikopter, mbah Surip sudah mencoba menaiki kereta paling tradisional yang berodakan 4 orang manusia. Tujuan yang amat sangat sakral sekali dan juga fenomenal karena semua orang pasti akan ke tempat tersebut juga.

Harta yang telah dikumpulkan sebanyak hampir 5 miliar oleh penyanyi lagu "Tak Gendong" ini, kini tak bisa lagi dirasakan mbah Surip. Harta itu memang bukan segalanya, terlihat di sini, setelah mbah surip dengan susah payah mengangkat derajatnya dari seorang musisi jalanan menjadi seorang miliader. Sekarang beliau sedang dalam perjalanan ke tempat yang lebih mulia hanya dengan menggunakan dua lembar kain putih saja.

Ironisnya Mbah Surip diperkirakan meninggal setelah terlalu capai (capek) konser di daerah Jogjakarta. Saat itu beliau sempat pinsan karena terlalu capai, hingga akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit. Sesampai di rumah sakit ternyata badan Mbah Surip Sudah membiru dan pupilnya melebar, ini menandakan beliau sudah tiada.

Itulah kehendak Allah. Semoga penjemputan Mbah Surip ini bukan karena murka Allah atas tindakan mbah Surip yang semangat untuk meniti karirnya.

Sabtu, 01 Agustus 2009

Hadiah Istimewa dari Sang Pencipta

Salam Sahabat,

Apakabar bos? ini ada cerita menarik yang bisa kita jadikan pelajaran juga. Agak telat dikit nih tulisan, seharusnya saya tulis tanggal 29 Juli kemarin, tepat saat saya ulang tahun.

jadi gini ceritanya, kemarin saat saya tepat berusia 17 tahun, yaitu 29 Juli. Tuhan memberi hadiah yang sangat istimewa bagi saya. Entah orang lain akan merasakan istimewa yang sama atau tidak, tapi menurut saya hadiah ini sungguh luar biasa.

Sewajarnya orang memberi hadiah sesamanya yaitu hal-hal yang dapat dirasakan dan dilihat secara fisik dan berharap agar orang yang ulang tahun merasakan bahagia di hari bahagia tersebut. Namun, dengan sangat terkejut saya dianugerahi penyakit oleh Allah, cukup melelahkan hingga 3 hari sakit tak kunjung sembuh. Sebenarnya sepele hanya panas dan flu, tapi rasanya. .. . fiuh, dahsyat bro, panas tingkat tinggi. Dari situ hampir aja saya marah, karna kenapa orang ulang tahun kok diberi sakit.

Setelah saya pikir, mungkin di usia 17 ini (apalagi saya udah kelas 12), bukan lagi berpikir seperti anak kecil, harus bisa mensyukuri apa saja yang kita peroleh dari Allah. Nah, dari situ saya bersyukur, Alhamdulillah saya diingatkan oleh Allah, di usia dewasa ini saya tidak boleh lagi seperti anak kecil. Tak ada memang yang mengatakan seperti itu pada saya, tapi itu tiba2 muncul dalam benak saya.

Hingga Akhirnya di hari kedua saya sakit, saya shalat, sujud kepada-Nya mohon petunjuk-Nya, dzikir mengucap Alhamdulillah beberapa kali mengingat-ingat mensyukuri apa saja yang telah Allah berikan pada saya, mengucap Subhanallah, mengagumi keagungan-Nya belum sampai ucapan ke 7 hati saya mulai bergetar, mata mulai basah dan akhirnya saya menangis tersedu2. Ya Allah... Allahu Akbar. Tak ada yang bisa kukatakan lagi. kuberhenti, mengusap air mataku.

Setelah itu, aku berjanji akan memperbaiki segala tingkah laku saya, ingin meminta maaf pada semua orang, ingin bersedekah dll. Inilah ANUGERAH TERINDAH, HADIAH ISTIMEWA DARI SANG PENCIPTA.

Untuk mengawali niat saya, Saya meminta maaf kepada para pembaca atas segala kesalahan yang pernah saya perbuat, dan jika tidak ada salah saya meminta do'a agar saya di maafkan oleh orang2 sekitar saya. Yang kedua, yaitu niatan bersedekah. mungkin ada kaitannya dengan uang. Sedangkan saya saat ini tidak banyak memiliki uang, oleh karena itu saya mohon kepada para sahabat, yang mungkin punya ide bisnis atau usaha, silahkan tinggalkan pesan disini. Mari kita sharing bersama, bersedekah bersama dan mendapatkan pahala-Nya bersama-sama.

Terima Kasih.