Rabu, 05 Agustus 2009

Tingkat Jenuh Tinggi, Rawan Bunuh Diri

Banyak saya jumpai, saat ini para remaja (teman2 saya, karena saya hanya berkomentar tentang apa yang saya lihat) agak merasa mulai bosan dengan kehidupannya. Alasannya apa tentunya beragam, dan itu mungkin juga tidak sesuai dengan keadaan berikutnya. Sebelumnya saya mohon maaf, bukannya saya mengusir, tapi siapkan diri anda jika ingin meneruskan membaca artikel ini, karena mungkin nanti pembahasannya agak membingungkan, karena ini berhubungan dengan psikologi atau pikiran manusia yang susah untuk kita semua menebaknya.

ok, jadi begini banyak diantara mereka yang mulai berkomentar bahwa di merasa bad mood, bosan, capek dengan kehidupan ini dan lain sebagainya. Bahkan ada pula yang mengakatan bahwa capek dengan pelajaran sekolah, banyak tugas dan lain sebagainya. Mungkin ini terlihat simple, tapi bagi saya ini adalah masalah yang sangat besar.

Dengan adanya tingkat kejenuhan yang tinggi tersebut, bisa mengakibatkan munurunnya semangat seseorang, baik itu semangat hidup, semangat belajar, semangat untuk bangkit kembali dan lain sebagainya. Untuk masalah pendidikan (sekolah) mungkin ada yang salah dengan kurikulum pendidikan kita, sehingga siswa merasa bosan hanya dengan cara yang seperti2 itu saja mereka belajar (meniti ilmu). Sedangkan masalah kehidupan, mungkin karena pengaruh keberadaan orang tua, dan sistem yang di gunakan di dalam keluarga itu sendiri.

Kebosanan tingkat tinggi ini sangatlah berbahaya, untuk jangka pendek (resiko ringan), mungkin dampaknya hanya seperti menurunnya semangat belajar, dan lain sebagainya. Yang ditakutkan, perasaan ini akan berkibat fatal seperti halnya banyak terjadi di Negeri Sakura. Banyak orang di sana yang bosan dengan kehidupan sehari-hari dan akhirnya mereka Bunuh Diri.

Nah, untuk itu saya hanya bisa memberikan saran kepada pembaca semua, rajin-rajinlah beribadah kepada Allah, jangan hanya bersandar pada ritual. Tapi resapi ibadah tersebut, rasakan kedatangannya di dalam diri kita. Jika kita belum merasa ada getaran di dalam tubuh kita saat sedang melakukan ibadah, berarti kita belum bisa fokus dan merasakan ibadah tersebut.

Berpikirlah Posoitf, hidup ini hanya sementara dan hanyalah sandiwara belaka. Sekarang tentukan pilihan Anda, anda ingin menjadi pelaku Antagonis yang berakhir dengan tragis atau pelaku Protagonis yang berakhir dengan romantis.

terima kasih.


Selasa, 04 Agustus 2009

Mbah Surip Tidur Lagi (Meninggal)

Innalilahi wa innailaihi roji'un. Mbah mbah, baru aja beli helikopter kok malah meninggal. Belum sempat menikmati gimana rasanya naik helikopter, mbah Surip sudah mencoba menaiki kereta paling tradisional yang berodakan 4 orang manusia. Tujuan yang amat sangat sakral sekali dan juga fenomenal karena semua orang pasti akan ke tempat tersebut juga.

Harta yang telah dikumpulkan sebanyak hampir 5 miliar oleh penyanyi lagu "Tak Gendong" ini, kini tak bisa lagi dirasakan mbah Surip. Harta itu memang bukan segalanya, terlihat di sini, setelah mbah surip dengan susah payah mengangkat derajatnya dari seorang musisi jalanan menjadi seorang miliader. Sekarang beliau sedang dalam perjalanan ke tempat yang lebih mulia hanya dengan menggunakan dua lembar kain putih saja.

Ironisnya Mbah Surip diperkirakan meninggal setelah terlalu capai (capek) konser di daerah Jogjakarta. Saat itu beliau sempat pinsan karena terlalu capai, hingga akhirnya dilarikan ke Rumah Sakit. Sesampai di rumah sakit ternyata badan Mbah Surip Sudah membiru dan pupilnya melebar, ini menandakan beliau sudah tiada.

Itulah kehendak Allah. Semoga penjemputan Mbah Surip ini bukan karena murka Allah atas tindakan mbah Surip yang semangat untuk meniti karirnya.

Sabtu, 01 Agustus 2009

Hadiah Istimewa dari Sang Pencipta

Salam Sahabat,

Apakabar bos? ini ada cerita menarik yang bisa kita jadikan pelajaran juga. Agak telat dikit nih tulisan, seharusnya saya tulis tanggal 29 Juli kemarin, tepat saat saya ulang tahun.

jadi gini ceritanya, kemarin saat saya tepat berusia 17 tahun, yaitu 29 Juli. Tuhan memberi hadiah yang sangat istimewa bagi saya. Entah orang lain akan merasakan istimewa yang sama atau tidak, tapi menurut saya hadiah ini sungguh luar biasa.

Sewajarnya orang memberi hadiah sesamanya yaitu hal-hal yang dapat dirasakan dan dilihat secara fisik dan berharap agar orang yang ulang tahun merasakan bahagia di hari bahagia tersebut. Namun, dengan sangat terkejut saya dianugerahi penyakit oleh Allah, cukup melelahkan hingga 3 hari sakit tak kunjung sembuh. Sebenarnya sepele hanya panas dan flu, tapi rasanya. .. . fiuh, dahsyat bro, panas tingkat tinggi. Dari situ hampir aja saya marah, karna kenapa orang ulang tahun kok diberi sakit.

Setelah saya pikir, mungkin di usia 17 ini (apalagi saya udah kelas 12), bukan lagi berpikir seperti anak kecil, harus bisa mensyukuri apa saja yang kita peroleh dari Allah. Nah, dari situ saya bersyukur, Alhamdulillah saya diingatkan oleh Allah, di usia dewasa ini saya tidak boleh lagi seperti anak kecil. Tak ada memang yang mengatakan seperti itu pada saya, tapi itu tiba2 muncul dalam benak saya.

Hingga Akhirnya di hari kedua saya sakit, saya shalat, sujud kepada-Nya mohon petunjuk-Nya, dzikir mengucap Alhamdulillah beberapa kali mengingat-ingat mensyukuri apa saja yang telah Allah berikan pada saya, mengucap Subhanallah, mengagumi keagungan-Nya belum sampai ucapan ke 7 hati saya mulai bergetar, mata mulai basah dan akhirnya saya menangis tersedu2. Ya Allah... Allahu Akbar. Tak ada yang bisa kukatakan lagi. kuberhenti, mengusap air mataku.

Setelah itu, aku berjanji akan memperbaiki segala tingkah laku saya, ingin meminta maaf pada semua orang, ingin bersedekah dll. Inilah ANUGERAH TERINDAH, HADIAH ISTIMEWA DARI SANG PENCIPTA.

Untuk mengawali niat saya, Saya meminta maaf kepada para pembaca atas segala kesalahan yang pernah saya perbuat, dan jika tidak ada salah saya meminta do'a agar saya di maafkan oleh orang2 sekitar saya. Yang kedua, yaitu niatan bersedekah. mungkin ada kaitannya dengan uang. Sedangkan saya saat ini tidak banyak memiliki uang, oleh karena itu saya mohon kepada para sahabat, yang mungkin punya ide bisnis atau usaha, silahkan tinggalkan pesan disini. Mari kita sharing bersama, bersedekah bersama dan mendapatkan pahala-Nya bersama-sama.

Terima Kasih.




Minggu, 26 Juli 2009

Jutaan Backlink Gratis

Salam Online,

Awal minggu nih, harus semangat terus biar minggu ini jadi minggu yang terindah dari minggu-minggu sebelumnya. setelah kemarin saya posting minta pendapat ke temen2 masalah apa aja kira2 yang perlu kita bahas, ternyata saya tunggu ndak ada yang ngasi saya komen di posting pertama. Mungkin karena masalahnya ini adalah blog baru, jadi belum ada banyak orang yang tau blog saya ini. Jadi, apa solusinya?

Nah, langsung aja, karena ini pasti sangat di butuhkan oleh para blogger2 baru (newbie) termasuk saya. yaitu masalah pengunjung (traffic). beberapa waktu yang lalu saya mendapatkan info tentang bagaimana cara mendatangkan traffic dengan mudah, salah satunya dengan cara backlink. Berbagai macam cara dilakukan para blogger untuk mendapatkan backlick tersebut. namuan kebanyakan menggunakan cara kuno, yaitu dengan saling tukar link (alamat blog), selain memakan waktu banyak, hasilnya juga tidak akan maksimal (menurut saya) karena tergantung seberapa banyak kita mau tukeran link dengan orang lain, itupun kalo orangnya mau.

oleh karena itu, saya sudah posting cara yang cukup baik dan optimal menurut saya,

Bagaimana Cara Mendapatkan Jutaan Backlink
dengan Cara Sangat Mudah dan Singkat
.

Silahkan lihat dan pelajari di http://FreeMillionBackLinks.blogspot.com
temen2 bisa mendapatkan cara yang unik dan asyik disana.

ok, terima kasih, semoga postingan saya berguna bagi para blogger. bila ada kata2 saya yang salah atau temen2 mau berkomentar silahkan tinggalkan pesan saja. jangan sungkan. ok. Terima kasih.


Sabtu, 18 Juli 2009

Salam kenal

Salam Online,

Saya Yuga Eko Wahyono, seorang pelajar SMA yang sangat ingin menjadi pengusaha besar nantinya. Untuk itu, saya menggunakan fasilitas online berupa blog ini untuk sharing mengenai masalah dunia wirausaha muda.

Hari ini saya memutuskan untuk meng-online-kan satu blog baru yang rencananya berisikan tentang inspirasi-inspirasi dunia wirausaha bagi para pemuda dan pemudi Indonesia. Oleh karena itu, sebelum saya posting mengenai hal-hal yang terkait, saya sangat menginginkan bantuan teman-teman blogger untuk memberikan sedikit gambaran tentang pemuda masa kini.

Apa yang dibutuhkan oleh para pemuda, sebisa mungkin akan saya tampilkan di sini. Dan saya bisa mengetahui kebutuhan tersebut hanya dan hanya jika teman-teman memberikan beberapa contoh (macam kebutuhan) kepada saya.

Dengan adanya kebutuhan-kebutuahan tersebut, saya berharap nantinya bisa menciptakan sebuah inspirasi baru sehingga bisa dimanfaatkan sebagai peluang usaha. Baik itu bagai saya ataupun bagai teman2 sekalian.

Silahkan tinggalkan komentar beserta bagaimana menurut pandangan teman-teman tentang kebutuhan pemuda Indonesia saat ini. Dan jika teman-teman ingin terus membaca rangakaian inspirasi dari saya dan pembaca blog yang lain silahkan menjadi follower. Terima kasih

Rabu, 06 Mei 2009

Kisah Karpet

Ada seorang ibu rumah tangga yang memiliki 4 anak laki-laki. Urusan belanja, cucian, makan, kebersihan & kerapihan rumah dapat ditanganinya dengan baik. Rumah tampak selalu rapih, bersih & teratur dan suami serta anak-anaknya sangat menghargai pengabdiannya itu.

Cuma ada satu masalah, ibu yang pembersih ini sangat tidak suka kalau karpet di rumahnya kotor. Ia bisa meledak dan marah berkepanjangan hanya gara-gara melihat jejak sepatu di atas karpet, dan suasana tidak enak akan berlangsung seharian. Padahal, dengan 4 anak laki-laki di rumah, hal ini mudah sekali terjadi dan menyiksanya.

Atas saran keluarganya, ia pergi menemui seorang psikolog bernama Virginia Satir, dan menceritakan masalahnya.

Setelah mendengarkan cerita sang ibu dengan penuh perhatian, Virginia Satir tersenyum & berkata kepada sang ibu:

"Ibu harap tutup mata ibu dan bayangkan apa yang akan saya katakan"

Ibu itu kemudian menutup matanya.

"Bayangkan rumah ibu yang rapih dan karpet ibu yang bersih mengembang, tak ternoda, tanpa kotoran, tanpa jejak sepatu, bagaimana perasaan ibu?"
Sambil tetap menutup mata, senyum ibu itu merekah, mukanya yang murung berubah cerah. Ia tampak senang dengan bayangan yang dilihatnya.

Virginia Satir melanjutkan; "Itu artinya tidak ada seorangpun di rumah ibu. Tak ada suami, tak ada anak-anak, tak terdengar gurau canda dan tawa ceria mereka.”

“Rumah ibu sepi dan kosong tanpa orang-orang yang ibu kasihi".

Seketika muka ibu itu berubah keruh, senyumnya langsung menghilang, nafasnya mengandung isak. Perasaannya terguncang. Pikirannya langsung cemas membayangkan apa yang tengah terjadi pada suami dan anak-anaknya.

"Sekarang lihat kembali karpet itu, ibu melihat jejak sepatu & kotoran di sana, artinya suami dan anak-anak ibu ada di rumah, orang-orang yang ibu cintai ada bersama ibu dan kehadiran mereka menghangatkan hati ibu".

Ibu itu mulai tersenyum kembali, ia merasa nyaman dengan visualisasi tsb.

"Sekarang bukalah mata ibu" Ibu itu membuka matanya

"Bagaimana, apakah karpet kotor masih menjadi masalah buat ibu?"

Ibu itu tersenyum dan menggelengkan kepalanya.

"Aku tahu maksud anda" ujar sang ibu, "Jika kita melihat dengan sudut yang tepat, maka hal yang tampak negatif dapat dilihat secara positif".

Sejak saat itu, sang ibu tak pernah lagi mengeluh soal karpetnya yang kotor, karena setiap melihat jejak sepatu disana, ia tahu, keluarga yang dikasihinya ada di rumah.

Kisah di atas adalah kisah nyata. Virginia Satir adalah seorang psikolog terkenal yang mengilhami Richard Binder & John Adler untuk menciptakan NLP (Neurolinguistic Programming) . Dan teknik yang dipakainya di atas disebut Reframing, yaitu bagaimana kita 'membingkai ulang' sudut
pandang kita sehingga sesuatu yang tadinya negatif dapat menjadi positif,

salah satu caranya dengan mengubah sudut pandangnya.

Terlampir beberapa contoh pengubahan sudut pandang :

Saya BERSYUKUR;

1. Untuk istri yang mengatakan malam ini kita hanya makan mie instan,
karena itu
artinya ia bersamaku bukan dengan orang lain

2. Untuk suami yang hanya duduk malas di sofa menonton TV,
karena itu
artinya ia berada di rumah dan bukan di bar, kafe, atau di tempat mesum.

3. Untuk anak-anak yang ribut mengeluh tentang banyak hal,
karena itu
artinya mereka di rumah dan tidak jadi anak jalanan

4. Untuk Tagihan kartu kredit yang cukup besar,
karena itu
artinya saya harus bekerja untuk bayar cicilan

5. Untuk sampah dan kotoran bekas pesta yang harus saya bersihkan,
karena itu
artinya keluarga kami dikelilingi banyak teman

6. Untuk pakaian yang mulai kesempitan,
karena itu
artinya saya cukup makan

7. Untuk rasa lelah, capai dan penat di penghujung hari,
karena itu
artinya saya masih mampu bekerja keras

8. Untuk semua kritik yang saya dengar tentang pemerintah,
karena itu
artinya masih ada kebebasan berpendapat

9. Untuk bunyi alarm keras jam 5 pagi yg membangunkan saya,
karena itu
artinya saya masih bisa terbangun, masih hidup

10. Untuk dst...

(Dari milis Air Putih)

Eksekutif Itu Kini Jadi Pengantar Pizza !

ABC: KEN Karpman bersama keluarga menjalani kehidupan sederhana.

Krisis ekonomi di AS membuat seorang eksekutif bergaji Rp 8,8 miliar per tahun jatuh bangkrut. Untuk bertahan hidup, sang eksekutif pun akhirnya menjadi pengantar pizza dengan upah rendah. RESESI di Amerika Serikat memang begitu kejam. Tak hanya raksasa bisnis yang silih berganti bertumbangan. Bagi warganya pun, krisis kali ini benar-benar bisa mengubah nasib mereka 180 derajat. Tengok saja apa yang terjadi pada seorang eksekutif bernama Ken Karpman ini.

Selama 45 tahun, Hidup Ken Karpman nyaris sempurna. Lulus dari universitas bergengsi UCLA ( University of California ) dengan gelar MBA, Karpman langsung mendapat pekerjaan sebagai pialang saham. Dia pun kemudian menikahi gadis impiannya, Stephanie, dan dikarunia dua anak. Bersama, mereka telah berkeliling dunia dalam paket liburan yang mahal tiap tahun.

Sekitar 20 tahun meniti karir sebagai pialang, Karpman pun naik jabatan dalam perusahaannya. Gajinya turut melonjak mencapai US$750.000 (sekitar lebih dari Rp 8,8 miliar) per tahun. ”Saat itu hidup begitu indah. Kami bisa menghasilkan banyak uang. Entah mengapa situasi itu kok tidak berlanjut?” kata Karpman dalam wawancara khusus dengan stasiun televisi ABC.

Dari seluruh sisi kehidupan mereka, Ken dan Stephanie Karpman menikmati benar gaya hidup kelas atas. Mereka tinggal di wilayah elite, Tampa , Florida . Bahkan mereka memiliki satu lapangan golf seluas 400 kaki persegi. Untuk urusan uang, bisa dibilang keluarga ini tidak ada masalah. ”Saya tidak pernah memperhatikan harga saat membeli sesuatu di toko,” ujarnya. ”Saya hanya tinggal masukkan barang apa pun yang saya inginkan ke dalam troli dan membayar berapa pun harganya,” lanjut Karpman.

Karpman sangat percaya diri dengan keberuntungannya. Dengan dukungan ekonomi kuat, dia meninggalkan pekerjaannya pada 2005 untuk memulai usahanya sendiri yang sejenis dengan pekerjaan lamanya. Untuk mendirikan perusahaan sendiri sekaligus meningkatkan taraf hidup, Karpman dengan enteng mengeluarkan dana US$500.000 dari tabungannya. Seperti kebiasaan orang-orang Amerika, Karpman juga mengajukan kredit dalam jumlah besar dengan jaminan rumah.

Namun nasib berkata lain. Keberuntungan itu berbalik arah. Seiring dengan badai krisis yang menghantam Negeri Paman Sam, Karpman pun tak mampu menarik para investor. Akibatnya, dia dipaksa untuk menggulung tikar perusahaannya. Bahkan kini dia tidak memiliki pekerjaan. Dia pontang-panting memasuki banyak bursa kerja, namun hasilnya pun nihil.

Itu tidak pernah dialami Karpman di masa lalu. Urusan pekerjaan kala itu begitu sangat mudah. ”Dulu, ketika saya diwawancara untuk kerja, saya bisa bersikap kurang ajar karena saya seolah balik mewawancara orang bagian HRD apakah perusahaannya memang layak memperkerjakan saya,” ujarnya. ”Kini, seolah Anda harus memelas dan bahkan mengemis-ngemis untuk bisa bekerja,” tambahnya.

Mengantar Pizza

Setelah satu masa sulit yang panjang dan pencarian kerja yang sia-sia, keluarga Karpman kehabisan uang tabungan untuk keperluan sehari-hari. Bahkan mereka dililit utang ratusan ribu dollar. Rumah mewah mereka pun terancam disita oleh bank. Membutuhkan uang segar dengan segera untuk memenuhi kehidupan sehari-hari, Karpman mencoba menemukan pekerjaan. Apapun akan dilakukannya, tidak lagi pilih-pilih pekerjaan, meski itu menurunkan derajatnya. Ia mencoba melamar menjadi bartender namun ternyata hanya penolakan yang ia dapat.

Akhirnya, dia membawa mobil Mercedes-nya ke ke Mike’s Pizza & Deli Station di Clearwater dan melamar kerja. Mike Dorado, pemilik toko pizza itu, mengatakan dirinya terkejut ketika membaca curiculum vittae Karpman. Untuk menjadi pengantar pizza dari rumah ke rumah tak perlu harus bergelar MBA dan berpengalaman sebagai manajer pialang saham. Dengan kata lain, Karpman tergolong over-qualified (bobot pendidikan dan pengalaman kerja terlalu tinggi untuk posisi kerja yang dia lamar). Bagaimanapun, yang ada hanya lowongan sebagai pengantar pizza.

Bahkan, sang istri Stephanie Karpman lebih terkejut lagi saat Ken tiba di rumah dengan pekerjaan barunya. ”Kamu tidak bercanda, kan ?” kata Stephanie. ”Mengantarkan pizza. Tidak pernah terpikirkan olehku, bahkan dalam mimpi terliarku sekalipun untuk melakukan itu,” lanjutnya.

Gaji Karpman terjun bebas. Dari enam digit per jam menjadi hanya USD 7,29 (RP. 85.000) per jam plus tips, satu angka yang terbilang sangat kecil untuk ukuran AS.

Namun itu adalah uang yang sepatutnya ia syukuri. ”Ini adalah proses terjun bebas, luar biasa bagaimana begitu banyak hal yang Anda katakan, ’saya tak bisa melakuan itu’ untuk menolak karena gengsi, tapi seminggu kemudian anda katakan, ’Ya... saya bisa melakuan itu,’” ujarnya.

”Saya tidak akan meniti karir di bidang ini, namun akan mendapatkan sesuatu yang lebih di masa depan, itu yang akan saya lakukan untuk tetap menjaga agar dapur tetap mengepul,” lanjutnya.

Tekanan ini memang sempat memberi sedikit dampak pada pernikahan mereka. Stephanie mengatakan dirinya tidak ingin suaminya meninggalkan pekerjaan sebagai pialang dan berharap suaminya itu punya tabungan yang lebih. Tapi itulah fakta yang harus diterimanya. ”Tidak perlu bertanya di mana letak kesalahannya,” ujar Ken Karpman. Dan ketika harus menunjuk kambing hitam, ”Saya akan menunjuk ke arah saya,” tegasnya.

Dari pengalamannya ini, Karpman menyadarai, setiap hari membawa satu pelajaran baru dalam kehidupan dengan sedikit harta dan lebih banyak kerendahan hati. ”Pizza adalah langkah maju,” tandasnya.

Saat Karpman menghitung setiap sen yang dia terima, dia masih berharap bisa kembali ke posisinya yang dulu dan kembali ke gaya hidup papan atas yang sekan tak bisa lepas dari tangan. ”Saya butuh beberapa kemenangan,” ujarnya. ”Semoga, itu akan segera kembali,” lanjutnya.