Minggu, 31 Maret 2013

Istriku Tidak Bekerja

Seorang suami mengeluh karena merasa capek... capek dan capek.... dan ingin agar isterinya membantu mencari nafkah sebab selama ini menurutnya merasa isterinya "Tidak Bekerja"

Berikut tanya jawab antara seorang suami (J) dan Psikolog (T)..

T : Apakah pekerjaan Pak Bandi?
J : Saya bekerja sebagai akuntan di sebuah Bank.

T : Isteri Bapak ?
J : Dia tidak bekerja. Hanya ibu rumah tangga saja.

T : Tiap-tiap pagi siapa yang menyediakan sarapan?
J : Isteri saya yang menyediakan sebab dia tidak bekerja.

T : Jam berapa isteri bangun untuk sediakan sarapan ??
J : Jam 4 pagi dia bangun karena sebelum membuat sarapan dia beres-beres rumah dulu..

T : Anak-anak Pak Bandi ke sekolah bagaimana??
J : Isteri saya yang mengantar sebab dia tidak bekerja.



T : Selepas mengantar anak-anak, apa yang selanjutnya isteri Bapak lakukan ?
J : Pergi ke pasar, kemudian kembali ke rumah untuk memasak dan membereskan jemuran serta menyetrika. Lepas siang menjemput anak pulang sekolah dan membantu anak belajar pada sore hari.

T : Petang hari selepas Pak Bandi pulang ke rumah, apa yang Bapak lakukan?
J : Beristirahat, karena seharian saya capek bekerja.

T : Lalu apa yang istri bapak lakukan ?
J : Sediakan makanan, melayani anak, menyiapkan makan untuk saya dan membereskan sisa-sisa makanan dan bersih-bersih lalu lanjut menidurkan anak-anak.

Marilah kita cermati bersama, berdasarkan cerita di atas, anda rasa siapa yang lebih banyak bekerja???

Rutinitas seharian istri anda dimulai dari sebelum pagi sehingga lewat malam, itu juga dikatakan TIDAK BEKERJA??!!

Ibu Rumah Tangga memang bukan pekerjaan, tidak memerlukan segulung ijazah, sederet pangkat atau segunung jabatan yang besar, tetapi peranan IBU RUMAH TANGGA sangatlah penting!

Hargailah seorang isteri. Karena bagaimanapun pengorbanannya tidak terkira. Ini merupakan renungan untuk kita semua untuk senantiasa saling memahami dan menghargai peran masing-masing. Karena adanya rasa "SALING MENGHARGAI " maka semua akan bahagia.

Luruskan Niat

tentang niat
SenyumkuDakwahku @ REPUBLIKA.CO.ID, Oleh : H.Ahmad Dzaki,MA

Sesungguhnya setiap pekerjaan itu harus dengan niat. Allah SWT berfirman di dalam hadis Quds: Di akhirat nanti di saat orang-orang berkumpul seluruhnya di padang mahsyar. Pada saat penghisaban, ada tiga orang yang ditanya bergiliran oleh Allah SWT, dan ini disaksikan oleh seluruh umat manusia dari sejak zaman nabi Adam sampai kita umat akhir zaman:

Yang pertama, adalah orang kaya. Ketika ditanya, “Dulu sewaktu di dunia kamu rajin bersedekah, memberi makan fakir dan miskin, untuk apakah engkau lakukan? Orang itu menjawab, ''aku lakukan untuk mendekatkan diri kepada-Mu ya Allah.''

Allah membantah, kadzabta (kamu dusta), itu semua engkau lakukan karena engkau ingin disebut sebagai seorang yang dermawan.
Giliran pejabat ditanya, “Dulu sewaktu di dunia ketika engkau memangku jabatan di tengah masyarakat, engkau ramah kepada tetangga, suka meringankan urusan tetangga, untuk apakah itu engkau kerjakan?

Orang itu menjawab, “Aku lakukan hanya karena-Mu ya Allah.'' Lantas Allah berkata, kadzabta (kamu dusta). Itu engkau lakukan karena engkau ingin dipandang sebagai pejabat yang baik, ingin disebut-sebut di tengah masyarakat.
Tinggal giliran orang alim.  Ketika ditanya kenapa kamu ingin menjadi orang alim? Itu aku lakukan karena aku ingin faham agama, ingin menyampaikannya kepada orang lain.
Allah berkata, kadzabta (kamu dusta). Itu engkau lakukan karena engkau ingin  dipandang sebagai orang alim, agar engkau dihormati dan disanjung orang lain. Kamu bertiga, semuanya masuk ke dalam neraka!

Kisah dari hadits qudsi diatas , memberikan pelajaran kepada kita semua untuk meluruskan niat dalam setiap jabatan (amanah) yang kita emban dan dalam setiap pekerjaan yang kita lakukan.
Jangan ada sedikitpun niat buruk apalagi sampai merugikan orang banyak dalam pekerjaan kita, hendaknya pekerjaan yang kita lakukan dilandasi dengan niat ikhlas lillahi ta’ala.

Kalau Anda seorang petani, ikhlaslah dalam bekerja mengelola dan menggarap sawah. Insya Allah itu akan bernilai ibadah di sisi Allah swt.

Kalau Anda seorang guru, ikhlaslah dalam mendidik dan mengajarkan murid-murid Anda, insya Allah akan menghantarkan Anda mendapatkan pahala di sisi Allah SWT.

Kalau Anda seorang pejabat, bekerjalah dengan ikhlas, Anda bisa beramal sholeh dengan jabatan anda,
Permudah urusan rakyat jangan mempersulit, itu juga insya allah akan menjadi amal soleh anda.

Kalau Anda seorang ulama, sebarkanlah ilmu agama, ajarilah masyarakat akan pengetahuan agama, ramaikan pengajian-pengajian dengan menyebarkan ilmu agama, insya allah itu akan membawa anda mendapatkan rahmat dari Allah swt.

Kalau Anda seorang pengusaha, perbanyaklah amal soleh dan shedekah dengan harta yang Anda dapatkan dari urusan (bisnis) Anda, insya Allah itu akan membawa Anda mendapatkan limpahan pahala dan rahmat Allah SWT.

Singkatnya, apapun profesi dan di manapun Anda bekerja, landasilah pekerjaan Anda dengan niat ikhlas dan ibadah kepada Allah swt.
Janganlah kita menjadi orang kaya, pejabat dan orang alim seperti yang di kisahkan dalam hadits qudsi di atas. Mereka hidup di dunia bergelimang harta, jabatan dan ilmu tapi itu tidak dapat menghantarkan mereka masuk ke dalam surga. Naudzubillah min dzalik.


Redaktur : Damanhuri Zuhri @ republika.co.id

Rabu, 20 Maret 2013

Kartunet Kampanye Aksesibilitas tanpa Batas

Berbicara masalah fasilitas umum, setiap masyarakat pasti mengakui bahwa fasilitas umum yang ada saat ini, tidaklah memadai bahkan terkadang jauh dari kata layak. Oke, sebelum membahas lebih jauh, alangkah lebih baiknya jika kita memahami dulu apa itu fasilitas umum dan apa saja contohnya.Fasilitas umum, menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah fasilitas yang disediakan untuk kepentingan umum seperti jalan dan alat penerangan. Awalnya saya menganggap jika sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah masuk ke dalam contoh fasilitas umum, tapi ternyata tidak. Dalam kamus besar bahasa Indonesia dijelaskan bahwa sekolah, rumah sakit, dan tempat ibadah masuk ke dalam fasilitas sosial. Mungkin lebih ringkasnya fasilitas umum adalah fasilitas yang disediakan untuk memudahkan masyarakat dalam menjalani aktifitas sehari-hari. Sedangkan fasilitas sosial adalah fasilitas yang disediakan untuk kegiatan sosial kemasyarakatan, misalnya tempat ibadah dan sarana pendidikan.


Awalnya saya ingin membahas masalah pendidikan juga berhubung pendidikan adalah hal yang sangat krusial dalam pembangunan suatu bangsa, tapi niat itu saya urungkan setelah tahu bahwa masalah pendidikan, dalam hal ini, sekolah, tidak termasuk dalam fasilitas umum.
Jalan rusak di Kecamatan Curug


Ketika saya tinggal di Kabupaten Tangerang, saya sempat ketawa sekaligus tersenyum miris melihat keadaan salah satu ruas jalan di Kecamatan Curug yang sangat memprihatinkan. Kondisi jalan berlubang di sani-sini bahkan hampir seluruh badan jalan berlubang. Kondisi ini jelas membahayakan bagi pengendara kendaraan. Seorang sopir angkot, pernah berkelakar jika ibu hamil naik angkot dan lewat jalan ini, pasti melahirkan di jalan saking kerasnya guncangan. Saya yang kebetulan naik angkot ini mengamini dalam hati. Melihat fasilitas umum yang memprihatinkan, pemerintah juga di nilai kurang responsif. Bayangkan, hampir sekian lama masyarakat harus menderita dengan kondisi jalan yang rusak tanpa penanganan yang serius dari pemerintah setempat. Saking kesalnya, warga sampai membuat anekdot di jalan yang berlubang dengan memasang papan bertuliskan kolam lele berdasi. Miris. Setelah saya pindah ke Tangerang Selatan pun, keadaan tak jauh beda.
nugrahadadan.wordpress.com

Selain jalan, sarana transfortasi lain yang menjadi sorotan akhir-akhir ini adalah angkutan umum. Kondisi angkutan umum di Indonesia semrawut dan tak sedikit memprihatinkan. Baik itu menyangkut personil armada, kondisi fisik kendaraan, sampai teknik mengendara si pengemudi yang sembrono. Beberapa waktu lalu kita sempat di hebohkan dengan maraknya kecelakaan akibat faktor kelalaian pengemudi dan kondisi kendaraan yang rusak. Selain itu tempat-tempat pemberhentian kendaraan seperti stasiun dan terminal bis, kondisinya tak jauh beda. Tempatnya kotor dan fasilitas tempat tunggunya pun tak memadai. Hingga para penumpang yang menunggu bis atau kereta harus rela berdiri dan berdesak-desakan. Fasilitas umum yang lain seperti jembatan yang merupakan akses untuk menghubungkan suatu daerah dengan daerah lain pun, kerap kali diberitakan rusak parah seperti jembatan James Bond di Garut.

Lantas seperti apa keadaan fasilitas umum untuk para penyandang disabilitas?

Dengan melihat kondisi fasilitas umum yang saya sebutkan di atas, rasanya kita semua sudah tahu seperti apa keadaan fasilitas umum untuk penyandang disabilitas. Sangat buruk bahkan di tempat saya tinggal nyaris tak ada. Langkah yang diambil Kartunet dengan mengusung tema Kartunet Kampanye Aksesibilitas tanpa Batas dan didukung oleh XL Axiata, saya cungi jempol. Karena apa? Karena Kampanye ini, sedikit banyak memberikan pengaruh yang positif terhadap perbaikan fasilitas umum khususnya untuk penyandang disabilitas. Untuk masyarakat yang bukan penyandang disabilitas pun, fasilitas umum kurang memadai, apalagi bagi penyandang disabilitas. Angkutan umum, jalan, halte, stasiun, semua fasilitas yang saya temui, tak ada yang menyediakan space khusus untuk penyandang disabilitas.

Perlu kita fahami bahwa setiap orang yang tinggal di Indonesia berhak mendapat pelayan publik yang baik termasuk para penyandang disabilitas. Jangan karena mereka berbeda, mereka lantas kurang diperhatikan. Faktor ketidakperhatian pemerintah ini yang menurut saya, salah satunya menjadi penyebab para penyandang disabilitas di Indonesia kurang bisa mengembangkan diri dan kreatifitas mereka. Lah, bagaimana mau berkembang jika untuk pergi ke sekolah saja susah, misalkan? Akibatnya, para penyandang disabilitas semakin terpuruk.
Kampanye Aksesibilitas tanpa Batas yang dilakukan kartunet dan XL Axiata, tampaknya menjadi angin segar pagi penyandang disabilitas. Tanpa adanya bantuan dari pemerintah dan semua elemen masyarakat, saya bisa bayangkan bagaimana sulitnya seorang penyandang disabilitas menjalani aktifitasnya. Ibaratnya saya adalah seseorang yang tuna daksa, maka tak ada kesempatan bagi saya untuk pergi keluar rumah sendiri dengan menggunakan jasa KRL, atau bis. Saya ingat, dulu saya sempat menangis ketika hendak pergi ke sekolah karena di tengah jalan, saya menjumpai seorang kakek penyandang disabilitas yang sangat kesusahan ketika menaiki angkot. Kakek itu seorang diri dan tak ada yang menolongnya. Kakinya hanya sampai setengah paha. Bayangkan betapa susahnya dia mencapai pintu angkot yang tinggi.

Saya harap, kampanye aksesibilitas ini bisa memberikan hasil yang sungguh luar biasa bagi saudara-saudara kita penyandang disabilitas. Hingga ke depannya tak ada lagi yang menghambat mereka untuk berprestasi. Jangan salah, banyak kan, para penyandang disabilitas yang justru lebih berprestasi dari orang normal?

Senin, 18 Maret 2013

Blogspot.Com

Selamat datang Sobat DiBlogspot.Com
Cuaca yang sangat cerah, secerah hati sobat, tapi, panas!!!! hehheehe
Sebelum jauh yuk kenalan dulu sama ane??
nama ane Mimin, ane tinggal dimana aje yang penting bisa tidur, hahahaha
kalo sobat siapa????
Alasan Mimin disini bukan lain cuma pengen bagi-bagi posting aja sama sobat siapa tau bisa berguna buat sobatku semua. Diantaranya seperti Pengetahuan, Sejarah, Tips & trick, dan yang baru-baru ini mengguncangkan dunia internet yaitu Kerja Online, ada lagi yang menarik buat dibaca seperti info seputar Bisnis Online. pokoknya ada manfaatnya dah kalo sobat mampir disini diBlogspot.Com.
Selain dapat ilmu, juga dapat wawasan lho!!!!!
Keren kan???? tentunya keren.



Disini sobat bisa ngakak sendiri juga loh. tentunya di Area Humor.... wkwkwkwkw

Puas-puasin dah kalau ketawa, dijamin masalah pun jadi hilang sirna. juga cocok banget buat yang lagi galau-galauan. hikz..hkz.. Kasian.....


Makanya jangan galau-galauan sob. mending  mampir aja disini, udah dapet ilmu, dapat pahala lagi, amin.

siapa tau nih, kalian pada dapet gebetan, wuich.... emang keren dah 
ngipi kali yach..... hahahahaha


Oke-oke, cukup disini aja ya perkenalannya sama mimin, mimin udah kebelet nich...

udah ya,,
mimin terbang dulu,,,,,    BUZZZZZZ..............








Kata mutiara:
"Waktu bukanlah sekedar hitungan detik yang hanya berputar saja,
Namun waktu memberikan kita sebuah pengalaman & pelajaran yang menakjubkan disetiap detiknya"

Minggu, 17 Maret 2013

Lima Menit Lagi

Suatu hari di sebuah taman, seorang wanita duduk di sebuah bangku di taman bermain. Di sebelahnya duduk seorang ibu yang sedang memandang seorang anak di taman bermain. "Itu anak saya di sana," katanya, sambil menunjuk seorang anak kecil dengan baju merah yang sedang ayunan.

"Dia anak tampan," kata ibu tersebut. "Kalau itu anak saya bermain di pasir dengan baju biru." Kemudian, melihat jam tangannya, dia memanggil anaknya. "Syamil, ayo kita pulang Nak?"

Syamil memohon, "Lima menit lagi, ya ibu?". "Hanya lima menit lagi ya!". Ibu itu mengangguk dan Syamil terus bermain pasir.

Menit-menit berlalu dan sang ibu berdiri dan memanggil lagi anaknya. "Waktunya untuk pulang sekarang?" Sekali lagi Syamil memohon, "Lima menit lagi, Bu. Hanya lima menit lagi..." Ibu itu tersenyum dan berkata, "baiklah"

"Anda sabar sekali sebagai seorang ibu ," kata wanita itu.





Sang ibu itu tersenyum dan kemudian berkata, "Kakak Syamil, Haikal, meninggal dalam kecelakaan tahun lalu saat dia mengendarai sepedanya di dekat sini, saya sendiri tidak pernah menghabiskan banyak waktu dengannya yang saya mampu. Seandainya ia masih hidup sekarang, saya akan memberikan apa saja untuknya meskipun hanya lima menit. Saya sudah bersumpah untuk tidak membuat kesalahan yang sama dengan Syamil. Biarkan dia berpikir memiliki tambahan waktu lima menit lebih banyak untuk bermain... karena sesungguhnya, sayalah yang mendapatkan lima menit lebih banyak untuk melihat dia bermain."

Mari kita meluangkan waktu yang berharga dengan orang-orang yang dekat, yang sayang kepada kita. Agar kita tidak menyesalinya ketika kesempatan kesempatan itu sudah tidak ada lagi...


Selasa, 12 Maret 2013

Kopi, Warisan Islam pada Dunia



Senyumku Dakwahku
@ Republika.co.id. Lebih dari 1,6 miliar cangkir kopi diminum setiap hari di seluruh dunia. Jumlah itu cukup untuk memenuhi sekitar 3.000 kolam renang ukuran Olimpiade setiap hari. Kopi telah menjelma menjadi industri global dan menjadi produk komoditas kedua terbesar di dunia. Rekor tersebut hanya dapat ditandingi oleh minyak bumi.

Tanaman kopi berasal dari hutan dataran tinggi Ethiopia. Tanaman pertama ditemukan tumbuh liar di daerah Kaffa, asal mula nama kopi berasal. Kata "coffee"
resmi menjadi bahasa Inggris pada 1598 yang berasal dari bahasa Belanda, "koffie". Sedangkan, "koffie" dipinjam dari Turki "kahve" yang berasal dari bahasa Arab "qahwa".

Sebuah legenda populer bercerita tentang seorang gembala kambing bernama Kaldi pada abad ke-9. Suatu hari dia melihat kambing-kambingnya berperilaku aneh. Kambingnya menjadi lebih berenergi, saling berkejaran, dan mengembik dengan keras. Ia melihat mereka sedang makan buah merah dari semak-semak di dekatnya.

Merasa lelah dan sedikit penasaran, Kaldi memutuskan mencoba beberapa buah. Ia pun menjadi segar kembali. Kisah tertulis mengenai Kaldi baru muncul dalam manuskrip bertahun 1671.
Alih-alih memakan buah kopi begitu saja, biji kopi direbus sehingga tercipta al-qahwa. Kaum sufi di Yaman meminum al- qahwa dengan alasan yang sama dengan kita saat ini, yakni agar tetap terjaga saat berzikir dan shalat malam.

Tidak diketahui dengan pasti kapan kopi ditemukan. Kopi mulai dibudidayakan di Yaman sekitar 575 Masehi. Sebuah legenda Islam dalam manuskrip Abdul al- Kadir menuturkan tentang bagaimana Syekh Omar menemukan kopi tumbuh liar saat ia bertapa di dekat pelabuhan Mocha di Yaman. Ia kemudian merebus beberapa buah dan merasakan minuman tersebut memiliki efek merangsang dan menyembuhkan.

Kemungkinan lain, kopi menyebar ke Yaman melalui budak-budak Sudan. Para budak memakan biji kopi untuk membantu tetap hidup karena mereka mendayung kapal menyeberangi Laut Merah, di antara Afrika dan Semenanjung Arab.

Bukti menunjukkan kopi tidak dinikmati sebagai minuman hingga sekitar abad ke-10. Dokumen tertua yang menulis tentang minuman kopi juga berasal dari abad ini. Dua filsuf Arab, Muhammad bin Zakariya al-Razi (850-922) dan Ibnu Sina dari Bukham (980-1037) menyebutkan minuman "bunchum" yang diyakini sebagai kopi.

Sebagaimana Alquran melarang Muslim meminum alkohol, efek menenangkan dari kopi menjadikannya sebagai minuman pengganti anggur bagi negara Muslim.

Kedai kopi pertama didirikan di Konstantinopel pada 1475. Kedai itu dikenal dengan Kaveh Kanes. Kedai kopi menjadi ajang berkumpul di mana Muslim bisa bersosialisasi dan mendiskusikan masalah-masalah agama.

Biji kopi pertama kali diekspor dari Ethiopia ke Yaman. Pedagang Yaman membawa kopi kembali ke tanah air me reka dan mulai menanamnya. Pelarangan kopi Hubungan antara Islam dan kopi tidak selalu berjalan mulus. Beberapa Muslim percaya kopi memabukkan dan harus dilarang. Pada 1511, Gubernur Makkah Khair Beg melihat beberapa jamaah minum kopi di sebuah Masjid saat akan beribadah malam. Dengan marah ia mengusir mereka dari Masjid dan memerintahkan semua kedai kopi di Makkah ditutup.

Namun, larangan itu dibatalkan pada 1524 atas perintah penguasa Ottoman Turki Sultan Selim I dan Imam Besar Mehmet Ebussuud el-Imadi. Keduanya mengeluarkan fatwa yang membolehkan mengonsumsi kopi. Larangan serupa juga terjadi di Kairo (Mesir) pada 1532. Kedai kopi dan gudang yang berisi biji kopi ditutup. Gereja Ortodoks Ethiopia juga pernah melarang kopi pada abad ke-18.  Pada akhir abad ke-16, penggunaan kopi tersebar luas di seluruh Tmur Tengah, Afrika Utara, Persia, dan Turki. Kopi kemudian menyebar ke Balkan, Italia, seluruh Eropa, Indonesia, dan Amerika.

Kedai kopi pertama di Eropa dibuka di Venesia pada 1645 setelah kopi masuk ke Eropa melalui hubungan dagang dengan Afrika Utara dan Mesir. Kedai kopi Edward Lloyds di Inggris dibuka di London pada akhir abad ke-17.

Lloyds menjadi tempat bertemunya para pedagang dan pemilik kapal. Kedai kopi menjadi cikal bakal berdirinya pub. Tempat-tempat ini menjadi tempat bertukar pikiran mengenai politik dan turut andil pula atas terbentuknya gerakan liberal. Manfaat kopi yang dianggap begitu besar dianggap sama pentingnya dengan roti dan air. Bahkan, jika suami menolak kopi buatan istrinya dapat menjadi alasan perceraian dalam hukum Turki.


Reporter : Ani Nursalikah
Redaktur : M Irwan Ariefyanto

Sabtu, 09 Maret 2013

Proposal Kehidupan (Sebuah Cerpen)

Berbeda dari hari-hari sebelumnya, kali ini dia bangun saat hari masih diringkus embun. Gegas ke sumur di belakang rumah, kemudian membersihkan badannya. Tumben, pikirku. Namun ada yang berbeda dengan pakaiannya kini, tak ada lagi kaos oblong lusuh dan jeans belelnya. Dia mengenakan baju koko lengkap dengan sarung dan peci putihnya. Apakah dia benar-benar sudah tobat? Kuamati lekat-lekat penampilan sahabatku itu. Hendak kemana dia dengan dandanan seperi itu? Mesjid? Kemarin dia masih pulang dengan mulut bau alkohol. Apakah manusia bisa berubah secepat itu? Ah, entahlah. Dan seketika, pikiran-pikiranku tentangnya buyar saat dia mendekatkan wajahnya ke wajahku.

“Hari ini kamu ngga usah ikut kerja, di rumah aja, ya? Kamu kan masih sakit.” Lantas dia mengacak-ngacak kepalaku kemudian berlalu setelah menyambar map-map merah di atas meja. Pagi ini dia sukses membuatku penasaran dengan apa yang akan dilakukannya.
Aku bertemu dengannya enam bulan lalu. Bukan bertemu, mungkin lebih tepatnya dia menemukanku yang tersesat di kota ini. Segala hiruk pikuk kota membuatku lupa jalan pulang. Linglung. Dia berbaik hati mengajakku ke rumahnya dan memberiku pekerjaan. Kami selalu bersama sejak saat itu. Menghabiskan sisa-sisa usia kami yang meranggas oleh waktu bersama-sama. Berdua. Mungkin tak berlebihan jika aku memproklamirkan dirinya sebagai sahabat terbaikku.
Lihat saja perlakuannya padaku hari ini. Dia tak mengajakku memeras keringat karena aku masih sakit. Seluruh badanku rasanya remuk redam setelah enam bulan tak berhenti mengerahkan kemampuanku agar kami bertahan hidup. Tiga hari kebelakang, dia memang tak bekerja. Bukan apa-apa, mungkin dia enggan untuk melawan arus Ibukota sendirian. Sendirian menghalau sengatan matahari di siang bolong akan terasa lebih sulit, bukan? Jadi, dia lebih memilih merawatku di rumah tiga hari ini.
Suatu malam pernah dia bercerita tentang episode hidup yang dianggapnya sangat kelam. “Aku terlahir dari tong sampah.” Dia hamburkan kata-kata itu sambil mengusap gerimis yang perlahan membanjiri pipinya. “Aku ngga tau siapa ibuku, siapa bapakku. Orangtuaku tong sampah, Mo!” Ingin sekali aku memeluknya manakala tangisnya pecah. Tapi apa daya, tanganku tak dapat meraihnya. Akhirnya, dia tertidur sangat pulas setelah selesai mengeluarkan lara yang sekian lama tertanam di hatinya.

Jam enam sore dia pulang dengan seulas senyum di wajahnya. Tangan kanannya masih mendekap map merah yang di bawanya tadi pagi. Dan kini, tangan kirinya pun membawa beberapa kantong kresek. Oalah, itu makanan kesukaanku.
“Udah baikan, Mo?” dia mendekati tempat dimana aku terbaring.
Aku mengangguk, kemudian merebut sesuatu di tangan kanannya. Makanan kesukaanku.
Dia tertawa melihat tingkahku. “Kamu lapar, ya, Mo?”
Tak kupedulikan dia dengan tawanya. Yang menjadi perhatianku kini adalah makanan di tanganku.

www.iniilmu.com
Sudah lima hari dia melakukan kebiasaan yang sama. Hari ini pun dia sudah bangun saat hari masih diringkus embun. Mengenakan pakaian seperti yang dikenakannya kemarin. Sebelum berangkat dia mendekatiku lagi.
“Kamu ngga perlu kerja lagi, Mo. Biar aku saja.”
Aku berontak. Kukatakan padanya jika aku ingin ikut bersamanya. Aku sudah sembuh. Aku ingin seperti dulu, menghalau sengatan matahari, memeras keringat, berdua bersamanya.
“Kamu di sini aja, ya, Mo. Jagain rumah.”
Dan dia sudah lebih dulu berlalu sebelum aku sempat mengatakan padanya jika aku benar- ingin bekerja lagi.
Waktu terus berjalan dari detik ke detik. Sendirian di rumah membuatku bosan. Maka kuputuskan untuk menyusulnya. Kubuka pintu rumah, kuamati sekeliling, kemudian perlahan menyusuri jalanan Ibukota untuk mencari sahabatku. Rizki. Bagus sekali bukan namanya? Yah, dia memang rizki paling berharga yang Tuhan kirimkan untukku.
Jauh berjalan, tak kutemukan dirinya. Telah kususuri tempat dimana kami biasa bekerja. Tetap tak ada. Aku semakin putus asa setelah menyadari jika aku lupa jalan pulang lagi. Aku menangis di pinggir jalan. Oh, Tuhan pertemukanlah aku dengan Rizki.
Tiba-tiba..
“Kenapa kamu di sini, Mo?”
Aku berlonjak demi mendengar suara itu. Suara Rizki. Kuperlihatkan wajah piasku padanya.
“Kamu bosan?” Aku mengangguk cepat.
“Baiklah, bagaimana kalau kita jalan-jalan dulu sebelum pulang.”

***

Taman kota hingar bingar. Penuh sesak oleh manusia dan segala kepentingannya. Aku dan Rizki duduk di bangku taman yang dibuat serupa dengan sebatang pohon yang di belah dua. Di depan kami tersaji kolam air mancur yang sangat cantik. Diam-diam aku menyukai air-air yang berkilau tersorot lampu taman yang mulai dinyalakan.
“Mo, kamu tahu pekerjaan baruku?”
Aku menggeleng. Justru itu yang ingin kutanyakan padanya. Dia mengangsurkan map merah yang selalu dibawanya. Kuamati lekat-lekat map itu. Tak ada apa-apa kecuali tulisan besar, “ PROPOSAL PEMBANGUNAN MASJID AL IKHLAS”. Aku tercekat. Jadi?
“Jangan bilang kalau kau tak suka aku melakukannya, Mo.”
Pandangannya lurus ke depan. Tepat pada air kemilau yang menari-nari.
Dia melanjutkan lagi kata-katanya, “kau sudah merasakan sendiri manfaatnya, bukan? Setiap hari kau bisa makan makanan kesukaanmu. Uang yang aku dapatkan lebih besar dibandingkan saat kita bekerja sama-sama.” Dia tersenyum ke arahku.
Puaaaah. Ingin sekali aku memuntahkan makanan yang telah aku makan selama ini. Aku ngga mau makan barang haram. Air mukaku berubah.
“Sudah lah, Mo. Kau jangan marah. Jangan bilang kalau aku telah menipu orang-orang kaya itu. Mereka yang lebih dulu tak mempedulikan kita, Mo.”
Aku bergeming. Mendengar perkataannya serupa tersambar petir di siang bolong. Hatiku bergetar.
“Mereka di mana saat kita kelaparan? Duduk di restoran mahal. Mereka di mana saat kita kedinginan? Tidur di kasur empuk. Mereka seperti itu, Mo. Jadi, salahkah aku jika aku berusaha mengambil hakku yang telah Tuhan titipkan pada mereka?”
Aku menggeleng. Tetap saja aku tak suka caranya. Sekali haram tetap haram.
“Kau masih muda, Mo. Kau belum tahu apa-apa tentang hidup.”
Tunggu! Apa katanya? Aku belum tahu tentang hidup? Enak saja dia bicara seperti itu?
Aku memaku diriku di sampingnya. Entah kenapa, aku tak bisa membenci dirinya meski aku pikir caranya kini sungguh keterlaluan. Memakai nama masjid dan segala atribut orang muslim untuk menipu orang. Memalukan.
“Kita pulang, Mo. Biarkan ini menjadi rahasia kita. Kau jangan katakan pada siapa pun.” Dia mengacung-acungkan telunjuknya di depan wajahku. Kujawab dengan tatapanku yang dingin.

***

Dia meringkuk di atas koran di sisi kanan rumah kardus kami. Kuamati dirinya lekat-lekat. Garis-garis di wajahnya menggambarkan betapa berat hidup yang harus dia lalui. Dia dibuang ibunya di tong sampah ketika tubuhnya masih merah. Naas, dia ditemukan seorang pengemis laki-laki yang sudah renta. Dia hidup di tengah-tengah pengemis dan diajari menjadi pengemis sejak kecil. Orangtua angkatnya meninggal semenjak usianya sembilan tahun, jadi sudah delapan tahun dia sendirian di dunia ini. Tentunya sebelum dia bertemu denganku.

Subuh belum utuh. Seperti biasa dia sudah bersiap untuk 'bekerja'. Dikenakannya lagi baju koko beserta sarung dan kopiah putihnya. Tiba-tiba saja aku mual melihat penampilannya. Tak ubahnya orang alim, tapi berhati..., ah, aku tak tega menyamakan sahabatku dengan setan. Hidup yang keras lagi pahit ini perlahan telah membusukkan hatiya.
Hari ini dia berlalu begitu saja tanpa menyapaku lebih dulu. Tak ada lagi kata-kata, “Kamu di sini aja, ya, Mo. Jagain rumah”. Dan tak ada lagi belaian lembutnya di kepalaku. Dia malah mengikat kakiku. Mungkin dia takut aku kabur lagi. Dengan cara apa aku menyadarkanmu, Ki?

Matahari sedang bertengger di puncak kuasanya saat ini. Hawa panasnya telah mengundang berjuta peluh ditubuhku. Berkali-kali kulap keringat itu. Berkali-kali juga keringat itu menyembul dari pori-pori kulitku. Tiba-tiba saja hatiku bergemuruh hebat. Apa yang terjadi dengan Rizki?
Brak! pintu reot rumah kami tiba-tiba saja dibuka. Tiga orang berseragam polisi dan satu orang yang mengenakan kemeja masuk dan mengobrak-abrik rumah kami.
“Periksa rumah ini! Siapa tahu masih ada barang bukti yang tersisa!”
Perintah itu langsung disambut para ajudannya. “Siap Komandan!”
Tidak! Tidak!
Aku meronta. Kenapa mereka mengacak-ngacak rumah kami?
Sebelum pertanyaanku semakin jauh Sang Komandan berkata, “berani-beraninya dia menipuku! Mengaku mau bikin masjid. Masjid nenek moyang loh!”
Kini terjawab sudah pertanyaanku. Rizki tertangkap. Rupa-rupanya dia mengajukan proposal palsu pada seorang polisi. Polisi itu memang mengenakan pakaian biasa, wajar saja jika Rizki terkecoh. Malang sekali nasibmu, Ki.
“Komandan! Ternyatadia tukang topeng monyet.”
Telunjuk ajudan itu mengarah ke arahku dan perlengkapaku untuk mengais rizki.
Kudengar dia tertawa.
“Biar dia kapok dipenjara!”
Ah, aku muak dengan adegan ini. Rizki saja mereka tangkap, lantas para koruptor besar itu mereka biarkan bebas. Uang yang Rizki curi tak seberapa.
“Ayo kita kembali ke kantor!” Sang Komandan berteriak begitu mendapati banyak map merah di sebelah kandangku.
Aku histeris. Hey mau kemana kalian? Keluarkan aku dulu! Aku ingin bertemu Rizki!

Tentang Nama Baru

Alhamdulillah, ketika mengganti nama blog, saya tak harus ribet mengurus akta kelahiran seperti ketika mengganti nama seseorang. Hanya saja mungkin saya harus kembali memperkenal diri *eh blog saya, agar teman-teman blogger bisa ngeh kalau ini blognya Ummi Aisyah (Eaalaaah :P)

Kenapa Morning Glory diganti? :) hihi sebenarnya saya asal saja ketika membuat nama Morning Glory. Tak ada modus apa pun selain karena saya memang seorang pecandu pagi. I love morning. Setelah melakukan pencarian di mbah google, ternyata eh ternyata morning glory itu nama bunga yaaaa. saya baru tahu loo *plaaaaak. Bunganya memang cantik, warna ungun. Tapi setelah saya pikir-pikir lagi, takutnya kesan yang timbul ketika membaca judul blog saya adalah blog yang menjual bunga morning glory atau blog yang membahas bunga morning glory. *gigit bibir. Padahal kan isi blog ini hanya curhatan dan pemikiran-pemikiran saya.


Setelah itu suami saya juga bilang kalau judul blog itu harus mewakili keseluruhan isi blog. yah, intinya harus ada keselarasan antara judul dan isi. Maka dari itu, setelah ditimbang-timbang dengan tempo yang laamaaa, terpilihlah Unusual Housewife sebagai nama blog baru saya ^^
I think, nama ini cukup mewakili isi blog saya dan doa untuk pribadi saya sendiri. :D

Finally, saya cukupkan perkenalan nama blog saya yang baru. Berharap dengan nama yang baru, semangat nulis saya pun menjadi terbarukan dan semoga tak ada yang meminta tumpeng yaaa.

Kamis, 07 Maret 2013

Tali Kekang Gajah

Suatu hari seorang laki-laki berjalan melintasi perkebunan dimana di dalam perkebunan tersebut terdapat sebuah tempat pelatihan untuk gajah-gajah liar agar menjadi mudah dijinakkan dan digunakan membantu keperluan perkebunan.

Tampak seekor gajah besar, gagah dan kuat yang berdiri tegak tanpa bergerak sedikitpun, padahal dia hanya diikat oleh seutas tali kecil yang melingkar pada salah satu kaki depannya dan terikat pada sebuah tonggak kecil. Tidak tampak kandang besi atau rantai baja yang mengikatnya. Jelas sekali bahwa jika si gajah berniat melepaskan diri maka dengan amat mudahnya ia akan segela terlepas dan lari. Tapi entah mengapa hal itu tidak dilakukannya.

Laki-laki tersebut penasaran dan melihat sekitar menghampiri pawang sekaligus pelatih gajah tersebut dan bertanya, "Mengapa gajah sebesar itu hanya berdiri saja dan tidak berusaha melarikan diri padahal talinya sekecil itu?"





Jawab pelatih gajah tersebut, "ketika gajah tersebut masih kecil kami sudah mengikatnya dengan tali tersebut, dan kami menggunakan tali yang seukuran itu sampai dia sedewasa dan sebesar ini. Cukup bagi gajah untuk yakin bahwa karena tali tersebut maka dia tidak bisa melarikan diri, sehingga sampai sekarang dia tidak berusaha melepaskan diri dari tali tersebut."

Laki-laki tersebut heran dan menggumam, "hewan sebesar itu yang bisa melarikan diri dan lepas dari tali kapan saja, tapi tidak melakukannya hanya karena dia percaya bahwa tali yang mengikatnya tidak memungkinkan dia melarikan diri, dan karenanya dia tetap berada di sini sampai sekarang?"

Pesan: Seperti si gajah, beberapa dari kita sering merasa tidak mampu melakukan sesuatu padahal kita mampu, hanya karena kita pernah gagal. Ingatlah bahwa kegagalan adalah bagian dari hidup.

Selasa, 05 Maret 2013

Lagu Daerah (Tidak) Kampungan

Bismillahirrohmanirrohim
Ini adalah kali pertama saya membuat postingan berbahasa daerah. Sebelumnya nggak pernah sama sekali, kalau pun ada, bahasa daerahnya cuma nyempil sedikit-sedikit. Dan setelah melihat giveaway-nya Mba Niar, kepikiran deh untuk membuat postingan tentang bahasa daerah. Hmmm, tapi nggak ngebahas tentang bahasa daerah sih, kali ini saya ingin mereview lagu berbahasa daerah. Karena saya keturan USA (Urang Sunda Asli) saya akan mereview lagu berbahasa sunda.

Dewasa ini, karena arus globalisasi, kawula muda cenderung menganggap lagu-lagu berbahasa daerah adalah lagu yang kuno alias ketinggalan jaman, termasuk saya. Kebanyak menganggap lagu barat atau lagu pop lebih keren dan menggambarkan jiwa muda. Biasanya yang masih senang lagu-lagu berbahasa daerah adalah orangtua yang memang dulunya lebih akrab dengan bahasa daerah masing-masing. Nah, pandangan ini pelan-pelan berubah setelah saya menikah. Suami saya, tak disangka lebih senang lagu-lagu berbahasa daerah dibandingkan lagu pop apalagi lagu barat. Awal menikah, saya sempat melongo kaget, ketika melihat list lagu di handphonenya kebanyakan lagu-lagu Doel Sumbang. Dia bilang lagu-lagu Doel Sumbang lebih sarat makna dibandingkan lagu-lagu pop jaman sekarang yang kebanyakan bertemakan cinta alias lebay, katanya.


Nah, karena saat ini saya sangat akrab dengan suara Doel Sumbang, saya akan membahas lagu Doel Sumbang yang berjudul Runtah (Sampah). Siapa sih yang nggak kenal beliau? Penyanyi yang mempunyai nama asli Abdul Wahyu Affandi ini, mendapat nama Doel setelah mengawali karier di dunia teater pada "teater Remy Silado". Sedangkan julukan Sumbang, beliau dapat bukan karena suaranya yang sumbang atau sember, tapi karena lagu-lagu yang beliau nyanyikan memang terdengar sumbang atau nyeleneh dan vulgar. beliau terkenal lewat lagunya yang berjudul Kalau Bulan Bisa Ngomong yang dinyanyikan bersama Nini Karlina.
Untuk lagu Runtah sendiri, seperti ini liriknya,

Panon na alus,irung alus,biwir alus.
(Matanya bagus, hidungnya bagus, bibir bagus)

Ditempo ti hareup ti gigir meuni mulus.
(Dilihat dari depan dari samping sangat mulus)

Ngan hanjakal kalalakuan siga setan.
(Tapi sayang kelakuan seperti setan)

Gunta ganti jalu teu sirikna unggal minggu.
(Ganti-ganti lelaki tidak kurang setiap minggu)

Naha kunaun nu geulis loba nu bangor.
(Kenapa yang cantik banyak yang nakal)

Naha kunaon nu bangor loba nu geulis.
(Kenapa yang nakal banyak yang cantik)

Siga na mah ngaraasa asa aing hade rupa
(Sepertinya karena merasa punya paras yang bagus).

Bisa payu ka sasaha tungtung na jadi cilaka.
(Bisa laku pada siapa saja akhirnya jadi celaka)

Kulit klir koneng cangkang cau.
(Kulit klir kuning kulit pisang)Huntuna bodas tipung tarigu.
(Giginya putih tepung terigu)

Panon coklat kopi susu.
(Mata coklat kopi susu)

Ngan naha atuh beut di mumurah
(Tapi kenapa dijual murah).

G****k hirup daek jadi RUNTAH.
(G***ek hidup mau jadi sampah)

Ulah banggga bisa gunta ganti jalu.
(Jangan bangga bisa ganti-ganti lelaki)

Komo jeung poho di baju.
(Apalagi sampai lupa di baju)

Jika kalian orang sunda, pasti kalian tahu bahwa lagu ini liriknya menggunakan bahasa sunda yang sedikit kasar. Sebagaimana kita tahu, bahwa bahasa sunda sendiri mempunyai tata bahasa yang berbeda tergantung lawan bicara. Ini menandakan bahwa bahasa sunda sangat menjunjung tinggi norma dalam  bergaul. Misalnya saja, kata makan ketika ditujukan kepada yang lebih tua, adalah tuang. Ketika ditujukan pada yang lebih muda, berubah jadi neda. Sedangkan ketika ditujukan pada lawan bicara yang seusia, bisa emam, atau yang kasarnya, dahar. Oke, balik lagi ke lagu Doel Sumbang. Meskipun bahasanya sedikit kasar, tapi saya pikir, lagu ini lebih sarat nilai moralnya dibandingkan lagu-lagu yang dibawakan band-band jaman sekarang. Bisa kita lihat artinya, sebenarnya lagu ini lebih merupakan sindiran kepada kaum hawa untuk tidak memperlakukan dirinya seperti sampah. Dalam lagu ini diceritakan bagaimana seorang perempuan yang merasa punya paras oke, rela menjadi barang yang dimainkan kaum adam tanpa sadar. Mengumbar aurat, tebar pesona sana-sani, ganti-ganti pacar. Perempuan terkadang salah kaprah tentang bagaimana cara untuk menghargai dirinya. Ada sebagian yang menganggap karena segala sesuatu yang dimiliki perempuan adalah indah, maka mereka mempertontonkannya sehingga membuat mereka bangga. Namun ketika kita menganalogikan seorang perempuan dengan mutiara, maka cara menjaganya bukan dengan diperlihatkan pada banyak orang, tapi dengan menyimpannya dalam sebuah brangkas, hingga tak dicuri orang.

 Lewat tulisan ini sebenarnya saya ingin mengajak kaum muslimah dan umumnya seluruh perempuan, untuk lebih menyadari jika yang ada dalam diri kita adalah titipan semata dan suatu saat nanti kita akan dimintai pertanggung jawaban atas apa yang Allah titipkan.

Sebenarnya islam sangat menghargai perempuan. Ini terbukti dengan diwajibkannya seorang perempuan untuk menutup auratnya, hal ini tiada lain bermaksud untuk menjaga perempuan itu sendiri.
Asma binti Abu Bakar telah telah menemui Rasulullah dengan memakai pakaian yang tipis. Sabda Rasulullah “Wahai Asma! Sesungguhnya seorang gadis yang telah berhaid tidak boleh baginya menzahirkan anggota badan kecuali pergelangan tangan dan wajah saja”(HR. Bukhari & Muslim)

Selain itu, sebagai seorang muslim, kita pun wajib menjaga kemaluan (Kehormatan )sebagaimana firman Allah berikut,
Katakanlah kepada laki-laki yang beriman, “Hendaklah mereka menundukkan pandanganya, dan menjaga kemaluannya. Yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat”. (QS : An Nuur [24] : 30).

Nah loh, kok dari postingan bahasa daerah, nyasar ke postingan islami? Hihiii.kesempatan dakwah dalam kesempitan. Intinya kita harus lebih cermat lagi untuk memilih lagu-lagu seperti apa yang akan kita dengarkan. Alangkah lebih baik jika kita tidak hanya melihat dari sisi kerennya saja, tapi dari sisi pesan yang bisa kita terima juga. Saya pernah baca artikel, ternyata lagu yang didengar seseorang bisa mempengaruhi karakter seseorang. (*backsound : ya iyalah, masa penyanyi rock klemer klemer kayak personil boy band?)


Postingan ini diikutsertakan di Aku Cinta Bahasa Daerah Giveaway

Jumat, 01 Maret 2013

Menantikan ikhwan dambaan

     Menantikan ikhwan dambaan. Sejatinya Hati kecil manusia pasti menginginkan calon pasangannya yg sempurna. Mungkin begitulah Perempuan, wanita atau akhwat manapun pasti mendamba sang pangeran cinta yg dapat menuntut dirinya kedalam kebahagian baik di dunia ataupun di akhirat Kelak.
Ikwan sang pangeran cinta sang dambaan hati Dimana dalam sujud sang kaum hawa disertakannya dalam do’a mereka.


Sebagai seorang wanita, jujurlah Pasti Mereka menginginkan sosok Ikhwan sang Pujangga Yang memiliki, Fisikang rupawan,
Yang putih,
Yang atletis,
Yang tinggi,
Apalagi yang Memiliki Harta cukup lebih (kaya),
Pendidikannya sarjana,
Pekerjaan mapan, gaji okeee_
Dan lain-lain…
Dan sebagainya.
Dan seterusnya.
Wahai Ukhti kaum hawa para calon bidadari syurga allah SWT. Cobalah tengok kembali kriteria diatas.Adakah yg cocok dan mungkin bisa disebut sempurna dan nyaman di hati?

Adakah kau menyadari bahwa bahagia dalam hidup berumah tangga tak hanya dapat diukur dari kesempurnaan fisik, dan banyaknya materi?

Alhamdulillah.
Ketahuilah ukhti 
Bahwa fisik itu fana,
Harta itu maya,
Dan status itu fatamorgana.
Hanya menjanjikan kita bahagia lahiriah saja. 

Ketahuilah ukhti
Bahwa yang hakiki adalah Keimananya, Ketaqwaannya, Dan kesederhanaannya menyikapi dunia. 

Jadi ukhti.
Pandanglah dan nilailah calon imammu dengan kacamata Akidah_
Jadikan akidah dan akhlaknya sebagai prioritasmu dalam memilih pasangan, bukan rupa, bukan tahta, apalagi harta ^

    Wallahu a'lamu bishoab
Semoga dapat diambil manfaatnya.